Anda di halaman 1dari 4

KSP Kopdit Pintu Air Peduli SEBERKAS KASIH UNTUK KAUM PAPA

TN, trustnews.id
Selasa, 16 November 2021 | 08:03 WIB

Ketua Kopdit Pintu Air Yacobus Jano

Setelah berhasil mengembangkan potensinya di bidang kredit simpan pinjam, kini


KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air mengembangkan gebrakan baru yang
fokusnya mempertajam kegiatan sosial di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Koperasi simpan pinjam yang beralamat di Dusun Rotat, Desa Ladogahar,
Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT ini mulai meninggikan aktifitas sosialnya
dengan menggandeng kepedulian bagi kelompok-kelompok terpinggirkan (kaum
marginal) seperti penyandang disabilitas, ODGJ (Orang Dengan Ganguan Jiwa),
lansia dan kelompok rentan lainnya. Selaras dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini
menyampaikan arahan dan motivasi kepada jajarannya untuk lebih meningkatkan
inisiatif dan bersikap proaktif dalam melaksanakan tugas. Mensos meminta jajaran
Kemensos untuk tidak terkendala dengan batasan tugas dan tanggung jawab
kelembagaan.
Mensos menekankan, pelayanan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS) menjadi prioritas. Misalnya dalam pelayanan kebutuhan PPKS seperti
gelandangan, pengemis atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dimana untuk
pelayanan kebutuhan dasarnya, diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Bila memang regulasi mengatur pelayanan kebutuhan PPKS merupakan
kewenangan lembaga lain, Mensos menekankan agar pelayanan kebutuhan PPKS
menjadi prioritas. “Tidak mungkin kita diam saja, ada lansia terlantar di sana, ada
ODGJ di sana diam saja. Masak kita mau diam saja. Wong namanya kita ini
Kementerian Sosial, yang sudah amanatkan untuk menangani orang terlantar, orang
disabilitas,” kata Mensos saat memberikan arahan
Bentuk kepedulian tersebut diwujudkan dengan memenuhi hak-hak mereka,
khususnya mendapatkan dokumen kependudukan dan fasilitas layanan umum lain
termasuk Kartu Sikka Sehat untuk pengobatan gratis.
Untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan kegiatan ini KSP Kopdit Pintu Air
mendirikan wadah bertajuk Gerakan Pintar Amal Kasih (GEPAK). Berdiri sejak Mei
2021, di bawah pengawasan langsung Humas KSP Pintu Air.
GEPAK, dipimpin Vinsen Deo, yang juga merupakan Kepala Humas KSP Kopdit
Pintu Air.Berdirinya GEPAK berangkat dari kepedulian KSP Kopdit Pintu Air
terhadap orang-orang yang selama ini tidak diperhatikan.
Selama berdiri GEPAK telah mendatangi, mendata dan mendampingi 153 orang
kelompok-kelompok marginal, termasuk penyandang disabilitas, ODGJ, lansia dan
kelompok rentan lainya di sejumlah wilayah di NTT.
Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yacobus Jano menyatakan bahwa sejatinya latar
belakang terbentuknya GEPAK ini adalah satu wujud kita sebagai manusia
mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Maha Esa. Sebab dengan kita
membantu sesama umat manusia yang nasibnya tidak lebih beruntung dari kita, itu
sama dengan kita sebagai tangan kanan Tuhan untuk membantu umatnya. Sejauh
ini, jika kita perhatikan berapa banyak masyarakat yang mengidap ODGJ, dan
berapa persen dari mereka yang mendapatkan bantuan. Tidak lebih dari 10%
sepertinya. Bahkan program pemerintah untuk ODGJ pun nampaknya belum banyak
menyentuh mereka. Mau protes tentu tidak bisa, toh dalam gangguan kejiwaan.
Oleh sebab itu, maka sudah sepantasnya hati nurani kita tergerak untuk membantu
mereka yang membutuhkan. Kita bantu mereka agar bisa mendapatkan status
warga negara.”Dari jumlah tersebut terdapat 83 orang yang kami bantu, terutama
dalam mengurus dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil) seperti KTP, Kartu Keluarga, Kartu Sikka Sehat dan kartu identitas anak,”
ungkap Vinsen Deo kepada Trustnews belum lama ini. Dalam melakukan kegiatan
ini, GEPAK juga mengembangkan sinergi dengan sejumlah pihak seperti Konsultan
Koordinasi Lapangan (Korlap) Engeline Esther dan dibantu oleh dua personil
lapangan yakni, Paulina Rista dan Fiona Payon yang berperan untuk memperlancar
pengumpulan data identitas, tertama bagi ODGJ di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mereka kerap terjun langsung ke lapangan. Buktinya, pada Sabtu, 17 Juli 2021,
Vinsen Deo dan timnya menyapa langsung ODGJ bernama Marselinus Mese. Dia
merupakan warga Desa Koting B Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, NTT. Saat
ditemui, kondisinya lusuh dan sangat tidak terurus. Vinsen Deo dan Tim juga
mengajak berkomunikasi ODGJ ini. Bahkan mereka juga tidak sungkan-sungkan
merapihkan Marselinus Mese. Mulai dari memotong rambut, memandikan hingga
memberikan pakaian yang bersih dan layak.
Menurut Vinsen Deo dari 153 orang pendamping GEPAK ada 8 orang utusan yang
dipercaya untuk mengikuti pelatihan Softskill bagi para difabel yang diselenggarakan
Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas
Sensorik Rungu Wicara Efata Kupang, NTT.
Kegiatan tersebut betujuan untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan bagi
para difabel yang diarahkan menjadi pendamping dan instruktur. Para pendamping
ini dibekali dengan berbagai keterampilan seperti menjahit, pertukangan, salon, las,
bengkel motor dan aneka keterampilan lainnya.
Sam Umbu Zaza dari Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik
Rungu Wicara Efata Kupang menyampaikan apresiasi atas langkah GEPAK yang
membantu percepat pengurusan dokumen kependudukan bagi difabel di Kabupaten
Sikka.
“Kami menyampaikan apresiasi atas upaya GEPAK yang mendampingi difabel
dalam upaya mempercepat pengurusan dokumen kependudukan. Karena itu, kalau
ada adik-adik yang belum memiliki dokumen kependudukan, silahkan
menyampaikan kepada pengelola GEPAK,” katanya.
Dalam padangan Ketua KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano aksi ini merupakan bukti
semangat dari seluruh elemen Pintu Air yang dibuktikan dengan sejak Mei 2021
memulai gerakan seribu rupiah per bulan untuk membantu kelompok-kelompok
marginal, termasuk penyandang disabilitas, ODGJ, lansia dan kelompok rentan
lainya “Semoga dengan gerakan ini bisa membantu dan saudara – saudara kita
yang butuh perhatian dari kita, kita masyarakat jangan tutup mata melihat ini mari
kita bersama unutk ikut terlibat dalam amal kasih ini,” ungkap Jano. (TN)

Anda mungkin juga menyukai