Alamat Rumah : Jl. Tanimbar Blok H No. 228 Cinere Megapolitan, Depok
Nomor HP : 081212160835
Alamat Kantor : Departemen Rehabilitasi Medik, RSUPN.Dr Cipto Mangunkusumo
Nomor Telepon/ Fax : 021 3907561 / 3915593
Riwayat Pendidikan:
• 2006 – 2009 : Program Doktoral, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
• 1994 – 1998 : Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehanilitasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
• 1983 – 1989 : Pendidikan Dokter Umum, Universitas Sumatera Utara, Meda
Jabatan:
Januari 2002 – 2020 Kepala Divisi Cedera Olahraga dan Klinik Obesitas, Departemen Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Medik, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
November 2007 – 2013 Sekretaris Program Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, RSUPN Cipto
Mangunkusumo, Jakarta / Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
December 2013 - 2017 Koordinator Program Vokasi dan Sarjana (S0 – S1) RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta /
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
December 2017-2019 Wakil Ketua II PB PERDOSRI, Bidang Pendidikan dan Pelatihan & Bidang Penelitian dan
Pengembangan
November 2019-2022 Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia
(PERDOSRI)
2023- 2026 Ketua Terpilih Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI)
Organisasi : IDI, PERDOSRI, PEROSI
Upaya Deteksi Dini Bagi Anak
Penyandang Disabilitas dalam
Memaksimalkan Potensi dan
Perkembangannya
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
DENVER II
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014.
Nur M. Artha, Retno Sutomo, Indria L. Gamayanti. 2014. Kesepakatan Hasil antara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Parent’s Evaluation of Developmental Status, dan Tes Denver-II untuk Skrining Perkembangan Anak Balita.
Sari Pediatri 16 (4): 266-270.
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014.
Nur M. Artha, Retno Sutomo, Indria L. Gamayanti. 2014. Kesepakatan Hasil antara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Parent’s Evaluation of Developmental Status, dan Tes Denver-II untuk Skrining Perkembangan Anak Balita.
Sari Pediatri 16 (4): 266-270.
KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014.
Nur M. Artha, Retno Sutomo, Indria L. Gamayanti. 2014. Kesepakatan Hasil antara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Parent’s Evaluation of Developmental Status, dan Tes Denver-II untuk Skrining Perkembangan Anak Balita.
Sari Pediatri 16 (4): 266-270.
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014.
Nur M. Artha, Retno Sutomo, Indria L. Gamayanti. 2014. Kesepakatan Hasil antara Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Parent’s Evaluation of Developmental Status, dan Tes Denver-II untuk Skrining Perkembangan Anak Balita.
Sari Pediatri 16 (4): 266-270.
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
TAHAPAN PERKEMBANGAN
ANAK BERDASARKAN UMUR
UMUR 0-3 BULAN Bicara dan bahasa
• Melihat dan menatap wajah anda
Motor kasar • Mengoceh spontan atau bereaksi dengan
• Mengangkat kepala setinggi 45° mengoceh
• Suka tertawa keras
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 3-6 BULAN
Motor kasar Bicara dan bahasa
• Berbalik dari telungkup ke terlentang • Mengeluarkan suara gembira bernada
• Mengangkat kepala setinggi 90° tinggi atau memekik
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
dan stabil Sosialisasi dan kemandirian
Motor halus • Tersenyum ketika melihat mainan/
• Menggenggam pensil gambar yang menarik saat bermain
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya sendiri
• Memegang tangannya sendiri
• Mengarahkan matanya pada benda-benda
kecil
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 6-9 BULAN
Motor kasar Bicara dan bahasa
• Duduk • Bersuara tanpa arti (mamama, bababa)
• Belajar berdiri
• Merangkak
Sosialisasi dan kemandirian
Motor halus • Mencari benda yang dijatuhkan
• Memindahkan benda dari tangan satu ke • Bermain tepuk tangan/ciluk baa
tangan yang lain • Bergembira dengan melempar benda
• Kedua lengan memegang 1 benda pada • Makan kue sendiri
saat yang bersamaan
• Memungut benda kecil dengan cara
meraup
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 9-12 BULAN Bicara dan bahasa
• Mengulang menirukan bunyi yang
Motor kasar didengarkan
• Mengangkat badan ke posisi berdiri • Menyebut 2-3 suku kata yang sama
• Belajar berdiri selama 30 detik/ tanpa arti
berpegangan di kursi Sosialisasi dan kemandirian
• Dapat berjalan dengan dituntun • Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin
menyentuh apa saja
Motor halus
• Bereaksi terhadap suara perlahan atau
• Mengulurkan lengan/badan untuk
bisikan
meraih mainan yang diinginkan
• Senang diajak bermain ciluk baa
• Menggenggam erat pensil
• Mengenal anggota keluarga, takut pada
• Memasukkan benda ke mulut
orang yang belum dikenali
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 12-18 BULAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 18-24 BULAN
Motor kasar Bicara dan bahasa
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan • Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
selama 30 detik
• Berjalan tanpa terhuyung-huyung
• Bertepuk tangan dan melambai Sosialisasi dan kemandirian
• Membantu/ menirukan pekerjaan rumah
Motor halus
tangga
• Menumpuk 4 buah kubus
• Memegang cangkir sendiri dan belajar
• Memungut benda kecil dengan ibu jari
makan-minum sendiri
dan telunjuk
• Menggelindingkan bola kearah sasaran
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 24-36 BULAN Bicara dan bahasa
• Bicara dengan baik menggunakan 2 kata
• Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian
Motor kasar tubuhnya ketika diminta
• Jalan naik tangga sendiri • Melihat gambar dan dapat menyebut
dengan benar nama 2 benda atau lebih
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 36-48 BULAN Bicara dan bahasa
• Mengenal 2-4 warna
Motor kasar • Menyebut nama, umur dan tempat
• Berdiri 1 kaki 2 detik • Mengerti arti kata diatas, dibawah, dan
• Melompat kedua kaki diangkat didepan
• Mengayuh sepeda roda tiga • Mendengarkan cerita
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
Bicara dan bahasa
UMUR 48-60 BULAN • Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
• Senang menyebut kata-kata baru
Motor kasar • Senang bertanya tentang sesuatu
• Berdiri 1 kaki 6 detik • Menjawab pertanyaan dengan kata-kata
• Melompat-lompat 1 kaki yang benar
• Menari • Bicara mudah dimengerti
• Bisa membandingkan/membedakan sesuatu
Motor halus dari ukuran dan bentuknya
• Menggambar tanda silang • Menyebut angka, menghitung jari
• Menggambar lingkaran • Menyebut nama-nama hari
• Menggambar orang dengan 3 bagian Sosialisasi dan kemandirian
tubuh • Berpakaian sendiri tanpa dibantu
• Mengancing baju atau pakaian boneka • Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika
ditinggal ibu
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 60-72 BULAN Bicara dan bahasa
• Mengerti arti lawan kata
• Mengerti pembicaraan yang
Motor kasar menggunakan 7 kata atau lebih
• Berjalan lurus • Menjawab pertanyaan tentang benda
• Bediri dengan 1 kaki selama 11 detik terbuat dari apa dan kegunaannya
• Mengenal angka, bisa menghitung 5-10
• Mengenal warna-warni
Motor halus
• Menggambar orang lengkap Sosialisasi dan kemandirian
• Menangkap bola kecil dengan kedua • Mengungkapkan simpati
tangan • Mengikuti aturan permainan
• Menggambar segi empat • Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
DETEKSI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK
Anak tidak dapat mencapai milestones perkembangan yang seharusnya sudah dicapai
jika dibandingkan dengan anak seusianya
Keterlambatan dapat terjadi hanya pada satu aspek perkembangan atau lebih
Sumber: Ying Ying Choo, Pratibha Agarwal, Choon How How, and Sita Padmini Yeleswarapu. 2019. Developmental delay: identification and management at primary care level. Singapore Medical Journal 60(3): 119–123.
VARIASI PERKEMBANGAN ANAK
Sumber: Ying Ying Choo, Pratibha Agarwal, Choon How How, and Sita Padmini Yeleswarapu. 2019. Developmental delay: identification and management at primary care level. Singapore Medical Journal 60(3): 119–123.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERVENSI
KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK
Signifikansi keterlambatan
Sumber: Ying Ying Choo, Pratibha Agarwal, Choon How How, and Sita Padmini Yeleswarapu. 2019. Developmental delay: identification and management at primary care level. Singapore Medical Journal 60(3): 119–123.
TANDA BAHAYA PERKEMBANGAN ANAK
Sumber: Child Development Program in Conjunction with Brisbane North Primary Health Network. Updated: July 2016.
CONTOH PENYAKIT
Social delay
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
CONTOH PENYAKIT
•Down syndrome
•Cerebral palsy
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
GLOBAL DELAY DEVELOPMENT
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
FAKTOR RISIKO GLOBAL DELAY
DEVELOPMENT
• Genetik
• Merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan
• Infeksi pada ibu hamil
• Paparan logam berat seperti timbal
• Komplikasi selama persalinan
• Kelahiran prematur
• Berat bayi lahir rendah
• Kadar bilirubin yang tinggi pada bayi
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
FAKTOR RISIKO GROSS AND FINE
DEVELOPMENT DELAY
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014
FAKTOR RISIKO GROSS AND FINE
DEVELOPMENT DELAY
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014
TATALAKSANA
•Terapi bermain
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
LANGUAGE AND
COMMUNICATION DELAY
Dapat berupa kesulitan untuk mengucapkan kata dengan benar, kesulitan untuk merangkai
kalimat dengan benar dan lancar, kesulitan untuk memahami dan berbicara gangguan belajar
Belajar lebih dari satu bahasa tidak menyebabkan gangguan bahasa pola
perkembangan anak sering kali tidak normal
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014
FAKTOR RISIKO
Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanganan Kasus Rujukan Kelainan Tumbuh Kembang Balita. 2014
TATALAKSANA
•Terapi wicara
•Terapi okupasi
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
Trisha Sunderajan and Sujata V. Kanhere. Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. Journal of Family Medicine and Primary Care. 2019 May; 8(5): 1642–1646.
Tan S, Mangunatmadja I, Wiguna T. Risk factors for delayed speech in children aged 1-2 years. Paediatrica Indonesiana [Internet]. 8Feb.2019 [cited 31Dec.2020];59(2):55-2.
FAKTOR RISIKO
SOCIAL DELAY
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020.
Trisha Sunderajan and Sujata V. Kanhere. Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. Journal of Family Medicine and Primary Care. 2019 May; 8(5): 1642–1646.
Tan S, Mangunatmadja I, Wiguna T. Risk factors for delayed speech in children aged 1-2 years. Paediatrica Indonesiana [Internet]. 8Feb.2019 [cited 31Dec.2020];59(2):55-2.
TATALAKSANA
•Terapi wicara
•Terapi okupasi
Trisha Sunderajan and Sujata V. Kanhere. Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. Journal of Family Medicine and Primary Care. 2019 May; 8(5): 1642–1646.
Tan S, Mangunatmadja I, Wiguna T. Risk factors for delayed speech in children aged 1-2 years. Paediatrica Indonesiana [Internet]. 8Feb.2019 [cited 31Dec.2020];59(2):55-2.
DOWN SYNDROME
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
Panduan Pelayanan Klinis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PB PERDOSRI: 2012..
DOWN SYNDROME
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
Panduan Pelayanan Klinis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PB PERDOSRI: 2012..
MILESTONES ANAK
DENGAN DOWN SYNDROME
•Edukasi
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
Panduan Pelayanan Klinis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PB PERDOSRI: 2012..
CEREBRAL PALSY
•Edukasi
Medikamentosa
Operasi
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
Panduan Pelayanan Klinis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PB PERDOSRI: 2012..
ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY DISORDER
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
FAKTOR RISIKO ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY DISORDER
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
FAKTOR RISIKO ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY DISORDER
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
TATALAKSANA
•Terapi relaksasi
Sensori integrasi
Terapi snoezelen
Terapi musik
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
AUTISM SPECTRUM
DISORDER
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
AUTISM SPECTRUM
DISORDER
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
FAKTOR RISIKO AUTISM
SPECTRUM DISORDER
• Kelainan genetik
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
TATALAKSANA
•Terapi perilaku
Terapi wicara
Terapi okupasi
Intervensi keluarga
Sumber: National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities. CDC. 2020
APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA
ANAK KITA ADA KETERLAMBATAN
PERKEMBANGAN?
Fasilitas
Klinik tumbuh
Keterlambatan kesehatan
kembang
terdekat
PANDEMI COVID-19
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Pandemi Covid-19.
KASUS COVID-19
Sumber: Covid19.go.id
European Centre for Disease Prevention and Control
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK YANG OPTIMAL
Isitrahat cukup
Sumber: Araújo LA, Veloso CF, Souza MC, Azevedo JM, Tarro G. The potential impact of the COVID-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. J Pediatr (Rio J). 2020.
PENGARUH PANDEMI TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK
Sumber: Araújo LA, Veloso CF, Souza MC, Azevedo JM, Tarro G. The potential impact of the COVID-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. J Pediatr (Rio J). 2020.
FAKTOR-FAKTOR PADA PANDEMI YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK
Pembatasan sosial
Penutupan sekolah
Sumber: Araújo LA, Veloso CF, Souza MC, Azevedo JM, Tarro G. The potential impact of the COVID-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. J Pediatr (Rio J). 2020.
FAKTOR-FAKTOR PADA PANDEMI YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK
Kurangnya nutrisi
Riwayat kekerasan, penggunaan zat terlarang dan gangguan jiwa
dalam keluarga
Sumber: Araújo LA, Veloso CF, Souza MC, Azevedo JM, Tarro G. The potential impact of the COVID-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. J Pediatr (Rio J). 2020.
MASALAH PADA ANAK AKIBAT PANDEMI
Sumber: Araújo LA, Veloso CF, Souza MC, Azevedo JM, Tarro G. The potential impact of the COVID-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. J Pediatr (Rio J). 2020.
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Pandemi Covid-19.
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
Stimulasi dilakukan pada aspek motor kasar, motor halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Pandemi Covid-19.
STIMULASI PADA MASA PANDEMI
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Pandemi Covid-19.
STIMULASI PERKEMBANGAN
ANAK BERDASARKAN UMUR
UMUR 0-3 BULAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 0-3 BULAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 3-6 BULAN Motor halus
• Melihat, meraih dan menendang mainan
gantung
Motor kasar • Memperhatikan benda bergerak
• Menahan kepala tetap tegak • Melihat benda-benda kecil
• Berguling • Meraba dan merasakan berbagai bentuk
• Menyangga berat badan permukaan
• Mengembangkan kontrol terhadap • Memegang benda dengan kuat
kepala • Memegang benda dengan kedua tangan
• Duduk • Mengambil benda-benda kecil,
• Jatuhkan sebuah kancing atau benda kecil
• Gendong bayi dengan menghadap kedepan
dan bawa ke taman atau halaman rumah
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 3-6 BULAN
Bicara dan bahasa Sosialisasi dan kemandirian
• Berbicara • Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Meniru suara-suara • Mengajak bayi tersenyum
• Mengenali berbagai suara • Mengamati
• Mencari sumber suara • Mengayun
• Menirukan kata-kata • Menina bobokan
• Bermain "ciluk-ba“
• Melihat dirinya dikaca
• Berusaha meraih mainan
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 6-9 BULAN
Motor halus
Motor kasar
• Memegang benda dengan kuat
• Menyangga berat badan
• Memegang benda dengan kedua tangan
• Mengembangkan kontrol terhadap
• Mengambil benda-benda kecil
kepala
• Bermain “genderang”
• Duduk
• Memegang alat tulis dan mencoret-coret
• Menarik ke posisi berdiri
• Bermain mainan yang mengapung di air
• Berjalan berpegangan
• Menyembunyikan dan mencari mainan
• Berjalan dengan bantuan
• Memasukkan benda ke dalam wadah
• Merangkak
• Membuat bunyi-bunyian
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 6-9 BULAN
Bicara dan bahasa Sosialisasi dan kemandirian
• Berbicara • Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Mengenali berbagai suara • Mengajak bayi tersenyum
• Mencari sumber suara • Mengayun
• Menirukan kata-kata • Menina bobokan
• Menyebutkan nama gambar-gambar di • Bermain “ciluk-ba”
buku/majalah • Melihat dirinya dikaca
• Menunjuk dan menyebutkan nama • Permainan “bersosialisasi”
gambar-gambar
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 9-12 BULAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 9-12 BULAN
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 12-18 BULAN
Motor halus
Motor kasar • Memasukkan benda ke dalam wadah
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan
• Bermain mainan yang mengapung di air
• Bermain bola
• Berjalan sendiri • Menggambar
• Berjalan mundur 5 langkah • Menyusun kubus dan mainan
• Menarik mainan • Memasukkan kubus dikotak
• Bila anak sudah jalan tanpa • Permainan balok
berpegangan, membungkuk memungut
• Memasukkan dan mengeluarkan benda
mainan kemudian berdiri kembali
• Berjalan sambil berjinjit • Memasukkan benda yang satu ke benda
• Menangkap dan melempar bola lainnya
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 12-18 BULAN Sosialisasi dan kemandirian
• Memberi rasa aman dan kasih sayang
• Mengayun
Bicara dan bahasa • Menina-bobokkan
• Berbicara • Permainan "ciluk-ba“
• Menjawab pertanyaan • Permainan "bersosialisasi“
• Menunjuk dan menyebutkan gambar- • Menirukan pekerjaan rumah tangga
gambar • Melepas pakaian
• Membuat suara • Makan sendiri
• Merawat boneka
• Sering bawa anak ke tempat-tempat
umum
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 18-24 BULAN Motor halus
• Dorong agar anak mau main balok-balok
Motor kasar • Memasukkan benda yang satu ke dalam
• Dorong agar anak mau berlari benda lainnya
• Berjalan dengan berjinjit • Menggambar dengan krayon, spidol,
• Bermain di air pensil berwarna
• Menendang, melempar dan menangkap • Menggambar pakai tangan
bola besar • Mengenal berbagai ukuran dan bentuk
• Berjalan naik turun tangga • Bermain puzzle
• Berjalan tanpa terhuyung – huyung • Menggambar wajah atau bentuk
• Melatih keseimbangan tubuh • Membuat berbagai bentuk dari adonan
• Mendorong mainan dengan kaki kue/ lilin mainan
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
Sosialisasi dan kemandirian
UMUR 18-24 BULAN • Ajak anak mengunjungi tempat bermain
• Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel
Bicara dan bahasa
• Usahakan agar anak melepas pakaiannya
• Bernyanyi sendiri
• Bercerita dan membaca sajak-sajak • Membereskan mainannya dan membantu
• Bicara banyak-banyak kepada anak kegiatan rumah tangga yang ringan
• Dorong agar anak anda mau • Makan sendiri memakai sendok dan garpu
menceritakan hal-hal yang dilakukan dan • Ajak ia makan bersama keluarga
dilihatnya • Mengancingkan kancing baju
• Melihat acara televisi • Permainan yang memerlukan interaksi
• Mengerjakan perintah sederhana dengan teman bermain
• Bercerita tentang apa yang dilihatnya • Membuat rumah-rumahan
• Berpakaian
• Perkenalkan tentang jenis kelamin
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 24-36 BULAN
Motor halus
• Dorong agar anak mau bermain puzzle
Motor kasar
dan balok-balok
• Dorong agar anak mau memanjat, berlari
• Memasukkan benda yang satu ke dalam
dan melompat
benda lainnya
• Melatih keseimbangan badan
• Menggambar
• Bermain bola
• Membuat gambar tempelan
• Latihan menghadapi rintangan
• Memilih dan mengelompokkan benda-
• Usahakan agar anak melompat jauh
benda menurut jenisnya
dengan kedua kakinya bersamaan
• Mencocokkan gambar dan benda
• Melempar dan menangkap
• Konsep jumlah
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
UMUR 24-36 BULAN
Bicara dan bahasa
• Bicara dengan baik, gunakan ejaan bahasa yang Sosialisasi dan kemandirian
baik dan benar dan tidak cadel • Melatih buang air kecil dan buang air
• Menggunakan 2 kata besar di kamar mandi/ WC
• Bacakan buku cerita anak
• Berpakaian
• Dorong agar anak mau bercerita apa yang
dilihatnya baik dari buku maupun ketika jalan- • Bujuk dan tenangkan ketika anak
jalan kecewa
• Bantu anak dalam memilih acara TV, • Sering-sering ajak anak pergi ke luar
• Menyebut nama lengkap anak, • Ajak anak membersihkan tubuhnya
• Bercerita tentang diri anak,
ketika kotor
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan
benar • Berdandan
• Menyebut nama berbagai jenis pakaian
• Menyatakan keadaan suatu benda
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
Motor halus
UMUR 36-48 BULAN • Menggambar/menulis
• Bermain puzzle yang lebih sulit
Motor kasar • Menyusun balok-balok
• Dorong anak berlari, melompat, berdiri • Menggambar gambar yang lebih sulit
• Bermain mencocokkan gambar dengan benda
di atas satu kaki memanjat dan bola sesungguhnya
• Mengendarai sepeda roda tiga • Mengelompokkan benda menurut jenisnya
• Melompat • Memotong
• Menangkap bola • Membuat buku cerita gambar tempel
• Berjalan mengikuti garis lurus • Menempel gambar
• Menjahit
• Melempar benda-benda kecil ke atas • Menghitung
• Menirukan binatang berjalan • Menggambar dangan jari
• Lampu hijau – merah • Cat air
• Mencampur warna
• Membuat gambar tempel
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
Sosialisasi dan kemandirian
UMUR 36-48 BULAN • Mencuci tangan dan kaki
• Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa
Bicara dan bahasa • Dorong agar anak mau mengutarakan
• Bercerita mengenai dirinya perasaannya
• Mengenal huruf • Ajak anak makan bersama keluarga
• Berbicara dengan anak • Sering-sering ajak anak pergi
• Bermain dengan anak
• Bacakan buku cerita anak
• Ajak anak membantu melakukan pekerjaan
• Nyanyikan lagu dan bacakan sajak-sajak rumah tangga yang ringan
• Buat agar anak mau menyebut nama • Ajari anak 4 bagian tubuh yang tidak boleh
lengkap, menyatakan perasaannya dan disentuh dan dipengang orang lain kecuali oleh
menjelaskan sesuatu orang tua dan dokter
• Makan pakai sendok garpu
• Mengerti waktu
• Mengancingkan kancing tarik
• Bantu anak dalam memilih acara TV • Memasak
• Album fotoku • Menentukan batasan
Sumber: Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2016.
TELEMEDICINE
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.01/MENKES/303/2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019(COVID-19). 2020. 2. Konsil Kedokteran Indonesia. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 Tentang Kewenangan Klinis dan
Praktik kedokteran Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 2020.
TELEREHABILITASI
Rehabilitation Engineering Research Center on Telerehabilitation Telerehabilitation: meeting consumer needs through rehabilitation engineering research. 2007 Retrieved October 18, 2008.
FLOOR TIME
Sumber: Kobie Boshoff , Holly Bowen, Hazel Paton, Sally Cameron-Smith, Sean Graetz, Alexander Young, and Katelyn Lane. 2020. Child Development Outcomes of DIR/Floortime TM-based Programs: A Systematic Review.
Canadian Journal of Occupational Therapy page 1-12.
CARA MENGGENDONG BAYI