Anda di halaman 1dari 27

BINA KELUARGA BALITA

(BKB)
PENGERTIAN BKB

BKB adalah kelompok kegiatan yang beranggotakan


orangtua/keluarga yang mempunyai balita dengan tujuan
meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan
mereka dalam membina TUMBUH KEMBANG balita melalui
kegiatan rangsangan mental, motorik, kecerdasan,
emosional dan sosial ekonomi.
Dengan mengikuti kelompok BKB diharapkan orangtua
mampu mendidik dan mengasuh anak balitanya sejak dini
agar anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang berkualitas.
Ciri Khusus yang membedakan BKB dengan
Pembinaan Balita lainnya :
• Menitik
beratkan pada pembinaan orangtua dan anggota
keluarga lainnya yang memiliki balita.
• Membina tumbuh kembang balita.
• Menggunakan alat bantu dalam hubungan timbal balik antara
orangtua dengan anak dengan menggunakan APE, cerita,
dongeng, nyanyian, dan sebagainya dalam menstimulasi
tumbuh kembang anak.
• Menitik
beratkan perlakuan orangtua yang tidak membedakan
anak laki-laki dan perempuan.
Manfaat Mengikuti kegiatan BKB
Bagi Orangtua :
1. Pandai mengurus dan merawat anak, serta pandai membagi
waktu dan mengasuh anak.
2. Memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai pola asuh
anak.
3. Meningkatkan keterampilan dalam mengasuh dan mendidik anak.
4. Lebih baik dalam membina anaknya.
5. Dapat lebih mencurahkan perhatian kepada anaknya sehingga
tercipta hubungan batin yang kuat antara anak dengan orangtua.
6. Menciptakan keluarga yang berkualitas.
Bagi Anak :

1. Menjadi anak yang bertaqwa kepada Tuhan YME.

2. Berkepribadian luhur.

3. Tumbuh dan berkembang secara optimal, cerdas,


terampil dan sehat.

4. Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna


perkembangan selanjutnya.
Mengapa BKB Penting?

Indikator keberhasilan pembangunan terletak pada peningkatan


kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM tidak dapat dilakukan dalam
waktu yang singkat, namun harus dimulai sejak dini secara
menyeluruh dan terpadu meliputi aspek kesehatan, gizi, psikososial,
pendidikan dan pengasuhan.
Pengasuhan usia dini mutlak dilakukan karena pada usia balita otak
berkembang sangat pesat (80% s.d usia 3 tahun). Usia dini adalah
dasar/fondasi untuk membentuk kemampuan berpikir, berbicara,
bersosial, dan berkembang. Usia dini adalah masa keemasan yang
hanya terjadi sekali dalam seumur hidup . Kegagalan pembinaan di
usia emas dapat menimbulkan kegagalan permanen. Jangan sampai
terlambat!
Peran Kader BKB
Kegiatan BKB tidak terlepas dari keberadaan kader BKB
yang selalu siap memfasilitasi setiap pertemuan kelompok
berlangsung. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang
bekerja secara sukarela dalam membina dan memberikan
penyuluhan kepada orangtua tentang bagaimana cara
merawat dan mengasuh anak balita dengan baik dan benar.
Dalam satu kelompok BKB dibagi dalam beberapa kelompok
umur, maka masing-masing kelompok umur mempunyai 2-3
kader yakni kader inti, kader piket dan kader bantu.
Lanjutan……….
1. Kader inti bertugas sebagai pemberi materi penyuluhan
kepada orangtua balita dan bertanggungjawab atas
jalannya penyuluhan.
2. Kader piket bertugas mengasuh anak balita yang ikut
orangtuanya dalam kegiatan penyuluhan.
3. Kader bantu bertugas membantu kader inti dan piket demi
kelancaran tugas mereka, dan dapat menggantikan tugas
apabila kader inti/piket berhalangan hadir.
TUGAS KADER
• Memberikan penyuluhan sesuai materi yang telah ditentukan.
• Mengedakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan
anak balitanya.
• Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
• Memotivasiorangtua untuk merujuk anaknya yang mengalami
masalah tumbuh kembang.
• Membuat laporan kegiatan.
Sikap Kader Dalam Penyuluhan
• Ramah, menghargai para orangtua/anggota BKB.
• Mengajak orangtua untuk menerapkan materi yang baru
dipelajari.
• Tidak
bersikap menggurui, bersama orangtua kader BKB
mencari cara terbaik untuk diterapkan.
• Mendorong orangtua balita untuk berbagi pengalaman
tentang cara-cara pembinaan balita.
• Tidak
membedakan peran ayah dan peran ibu dalam
mengasuh dan mendidik anak balita.
Tanggung jawab orangtua terhadap anak
Memenuhi kebutuhan anak sejak dalam kandungan dan
memberikan rangsangan untuk pertumbuhan dan
kecerdasan anak melalui :
• Kebutuhan dasar : pangan, sandang, papan
• Kebutuhanpsikologis : kasih sayang, perhatian,
penghargaan, aktualisasi diri
• Kebutuhan pengembangan emosi, motivasi dan kreativitas
• Kebutuhan pengembangan intelegensi dan spiritual
Peran orangtua dalam asah,asih dan asuh anak

• Asahadalah kegiatan memberikan rangsangan sejak dini


terhadap semua indera ( pendengaran, penglihatan,
membau, mengecap,) emosi, sosial, kognitif, dll guna tumbuh
kembang anak yang optimal.
• Asihadalah usaha menciptakan rasa aman dan nyaman bagi
anak seperti pemenuhan kasih sayang dan perlindungan
terhadap anak.
• Asuhmerupakan upaya pemenuhan nutrisi, imunisasi,
kebersihan badan, lingkungan, bermain, dll.
Apa yang harus dilakukan orang tua?
• Penyediaan makanan bergizi / seimbang bagi ibu hamil , ibu
menyusui, balita / anak usia dini (0-6 tahun).
• Memberikan ASI eklusif selama 6 bulan.
• Memberikan ASI sampai berusia 24 bulan dan makanan
pendamping ASI setelah bayi berusia 6 bulan.
• Menjaga kebersihan (hygiene sanitasi).
• Perawatan kesehatan di rumah.
• Pola asuh / stimulasi pendidikan anak (psikososial emosional).
• Perlindungan terhadap kekerasan fisik dan mental.
TUMBUH KEMBANG ANAK
Pertumbuhan yaitu tumbuh badan/ tubuh yang
menyangkut fisik. Seperti : berat badan, tinggi, otak,
jantung, dll.
Perkembangan yaitu proses perubahan yang teratur dari
satu tahap ke tahap berikutnya seperti perkembangan
mental atau perilaku termasuk kecerdasan, tingkah laku,
budi pekerti, dsb.
Tumbuh Kembang merupakan rangkaian perubahan
yang teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap
perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum
misalnya berdiri dengan satu kaki, berjinjit, menaiki
tangga, berlari, dst.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak
1. Faktor Intern (dalam diri anak), antara lain :
• Keturunan
• Kecerdasan
• Emosi
2. Faktor ekstern (luar), antara lain :
• keluarga
• Lingkungan
• Budaya masyarakat setempat
• Pemenuhan gizi
• Lingkungan sekolah/kawan bermain
ALUR POSYANDU dan BKB

PERTUMBUHAN •Tambah berat


•Tambah tinggi KMS
POSYANDU/
BKB
•Pengetahuan
PERKEMBANGAN •Sikap KKA
•Keterampilan
Mengapa perlu pengintregasian program
Posyandu-BKB-PAUD?

• Kebutuhan tumbuh kembang anak tidak dapat


dilaksanakan hanya oleh satu sektor saja.
• Dilaksanakan secara holistik dan integratif.
• Untuk mengembangkan potensi anak secara optimal
diperlukan asupan gizi dan kesehatan, pengasuhan serta
pendidikan yang dilaksanakan secara terintegrasi
dengan sektor terkait yang menangani anak usia dini.
7 kemampuan dasar anak

Perkembangan Gerakan Kasar


Perkembangan Gerakan Halus
Komunikasi Pasif (Mengerti Isyarat)
Komunikasi Aktif (Mengungkapkan Keinginan)
Perkembangan Kecerdasan
Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Kemampuan Bergaul/Bersosialisasi
1. Gerakan Kasar
Gerakan Yang Dilakukan Menggunakan Sebagian Besar
Otot Tubuh & Perlu Tenaga Yang besar. (Merangkak,
Berjalan, Berlari, dll).
Tujuannya Agar Dikemudian Hari Terampil & Tangkas.
2. Gerakan Halus
• Gerakan
Yang Menggunakan Sebagian Kecil Otot Tubuh
Dan Hanya Memerlukan Sedikit Tenaga (Menggenggam,
Memasukan Benda Ke dalam Lubang, Menggaris, Dll)
• Tujuannya AgarTrampil & Cermat Menggunakan Jari
Jemari, Khususnya Untuk Kegiatan Sekolah.
3. Komunikasi Aktif

• Kemampuan menyatakan perasaan, keinginan dan pikiran.


• Contoh : minta makan, minum atau mau pipis.

• Tujuannyaagar anak dapat mengungkapkan perasaannya baik


dengan isyarat maupun kata-kata.
4. Komunikasi pasif

• Kesanggupan mengerti isyarat dan pembicaraan org lain


(melihat ke arah sumber suara).
• Contoh : membalas senyum, mendekat bila dipanggil.
• Tujuan
agar anak mudah menangkap, mengerti maksud
dan penjelasan orang lain.
5. Kecerdasan
• Kemampuan berpikir, cepat tanggap, cepat paham
mempunyai banyak gagasan.
• Contoh:mengenal orang yang berbeda, mengikuti benda
gerak dengan mata.
• Tujuannya agar anak mudah mengikuti pelajaran di
sekolah.
6. Kemandirian
• Kemampuan dan Keterampilan seorang anak, Untuk dapat
melakukan sendiri kegiatan sehari-hari untuk dirinya
sendiri, agar secara bertahap tidak tergantung pada orang
lain.
• Contoh: mandi sendiri, memasang baju sendiri, memakai
sepatu sendiri.
• Tujuan
agar tidak terlalu bergantung kepada orang lain di
kemudian hari.
7. Tingkah Laku Sosial/Bergaul
• Kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Contoh : bermain dengan teman sebaya.

• Tujuannya
agar mudah berkawan dan tidak canggung
memasuki lingkungan baru.
Jangan lupa menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur
jarak kehamilan.
Rencanakan jarak aman kehamilan agar mampu memenuhi
segala kebutuhan anak, baik fisik maupun mental nya.
Karena anak sangat membutuhkan dukungan dan kasih
sayang yang cukup dari orangtua sebagai bekal tumbuh
kembangnya.

Anda mungkin juga menyukai