DAFTAR ISI...........................................................................................................1
LATAR BEL AKANG...........................................................................................2
METODE PENELITIAN......................................................................................5
TUJUAN PENELITIAN........................................................................................5
TUJUAN UMUM.................................................................................................5
TUJUAN KHUSUS.............................................................................................5
MANFAAT PENELITIAN 5
MANFAAT TEORITIS.......................................................................................5
MANFAAT PRAKTIS.........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...............................................................................................6
2.1 Konsep Kesehatan mental bipolar..............................................................6
2.1.1 Pengertian Kesehatan Mental..................................................................6
2.1.2 Hasil Penelitian......................................................................................12
2.2 kesimpulan..................................................................................................13
2.3 Saran............................................................................................................13
2.3.1 Saran Praktis..........................................................................................13
2.3.2 Saran Metodologis.................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA 15
1
A. LATAR BELAKANG
2
pendidikan terutama tentang pentingnya kesehatan mental bagi remaja.(Ilham
yunus 2022)
Bipolar disorder merupakan gangguan yang terjadi pada otak yang dapat
menyebabkan gonta gantinya mood seseorang dan level aktivitas tidak normal.
Namun gangguan ini kurang dikenali oleh remaja usia 17-23 tahun karena gejala
awalnya banyak yang belum mengetahuinya. Sungguh sangat mengkhawatirkan
pada remaja, karena sangat rentan bipolar disorder dapat muncul. Di dalam
lingkungan pertemanan remaja banyal hal yang dapat menghambatnya pemulihan
bipolar antara lain membully, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dan lain
lain. Jika pemulihan ini terhambat bagi si penderita, maka bisa terjadinya
penderita melakukan bunuh diri ( DKV Adiwerna 2019).
Pada masa kini banyak remaja yang mengekspos dirinya terkena gangguan
Kesehatan mental yang mereka self diagnose.Self Diagnosa adalah persepsi
individu dalam menyimpulkan penyakitnya sendiri. Apabila remaja selalu menself
diagnose diri sendiri maka dia akan terkena risiko yang lebih tinggi dari bipolar.
Gejala self diagnose bisa mengenai remaja akibat remaja selalu mencari informasi
yang berhubungan dengan apa yang dia rasakan.
3
secara umum tanpa menjelaskan permasalahan khusus namun tidak mencari tahu
penyebabnya terlebih dahulu karena pada setiap orang akan mengalami gejala
yang berbeda – beda.
Alasan kami memilih judul ini adalah karena banyak remaja yang merasa
mereka terkena gangguan Kesehatan mental bipolar dan rata rata yang terkena
mahasiswa. Maka dari itu, kami ingin mengobservasi permasalahan ini pada
remaja sebagai langkah untuk mempermudah penelitian kami.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan mahasiswa mengenai gangguan kesehatan mental bipolar dan
serta menyelidiki lebih dalam penyebab remaja self diagnosa dan untuk
mengetahui bagaimana mahasiswa mengetahui gejala serta bagaimana cara
remaja mengatasi kondisi tersebut.
C. MANFAAT PENELITIAN
Dengan hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi mahasiswa dan
khususnya dalam bidang ilmu keperawatan jiwa dan dapat sebagai sumber
informasi tentang pengetahuan gangguan mental bipolar dan
pencegahannya
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kesehatan mental bipolar
2.1.1 Pengertian Kesehatan Mental
WHO mendefinisikan Kesehatan mental berupa cara seseorang dalam
keadaan sadar untuk mengkondisikan diri sendiri serta bisa membatasi diri sendiri
dalam bertindak sesuai kemampuannya.
5
Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa yang ekstram didalam ilmu
kesehatan gangguan bipolar dihubungkan dengan berbagai penyakit seperti
gangguan otak. Gangguan bipolar pada usia remaja dan anak anak memiliki
episode manik yang berlangsung 2 minggu hingga 4-5 bulan berbeda denga
depresi yang gejalannya lebih lama kurang lebih 6-7 bulan.
Pada remaja dan anak anak memiliki gejala yang sama seperti
perubahannya yang cepat, tidak jelas, tida terkndali dan pelakunya gampang
tersinggung dan mudah marah rata rata pada usia remaja gangguan bipolar lebih
beresiko tinggi dan banyak berpeluang untuk bunuh diri rata rata lebih banyak
karna pada usia tersebut remaja masih labil kondisi gangguan perasaan itu
diabaikan atau tidak terdiagnosis karna gejala atau keluhan yang muncul seperti
keluhan fiik yang tanpa sebab yang jelas. Bila gejala mania yang muncul tentu
diagnosisnya akan lebih mudah meskipun gangguan bipolar sering salah dan tidak
terdiagnosis sekitar 20-50% individu yang tadinya hanya depresi ternyata
gangguan bipolar.
6
Maka gangguan mood harus diidentifikasi oleh psikolog klinis maupun
psikiater. Psikiater merancang rencana memberikan pengobatan terapi komunikasi
dalan keadaan akut maupun jangka panjang dengan kerjasama dengan psikolog.
Maka dari itu pentingnya kesadaran terhadap gangguan mood terutama
dilingkungan keluarga,lingkungan masyarakat maupun tenaga medis hal itu
sangat penting agar dimasa mendatang gangguan mood dapat terdeteksi.
7
Bagi penderita bipolar perilaku orang lain yang dianggapnya tidak baik
dan menyinggung, akan menjadikan penderita memiliki persepsi yang buruk dan
memikirkannya apabila tidak sedang di keramaian.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, gejala awal bipolar diantara lain :
Keadaan lingkungan yang baik akan tercipta pengaruh yang baik untuk
kehidupan yang normal pada penderita. Faktor pemicu lingkungan yang
menyebabkan bipolar kambuh antara lain :
1. Jatuh cinta,
2. Putus cinta,
3. Kematian orang terdekat
4. Dipecat dari pekerjaan
5. Gagal dalam perkuliahan.
6. Riwayat masa kecil yang membuat remaja trauma
7. Stress
8
Pencegahan bipolar pada remaja dapat dilakukan dengan memberikan
dasar pengetahuan tentang gangguan mental, sebab akibat nya, faktor yang
mempengaruhi, faktor pendukung, dan tanda atau gejala yang timbul. pada usia
remaja harus selalu diberikan suasana yang nyaman terutama di lingkungan
keluarga rasa kasih sayang yang selalu hadir dalam diri pada diri remaja
9
waktu.
Putri Saat sendiri Jarang Sering Lewat sosial Meneangkan diri
Rahma tiba tiba bercerita merasakan, media sepert dengan cara
Abdillah tertawa, lalu ke orang namun tidsk Instagram dan berdiam diri
tiba tiba terdekat. setiap hari. Google. untuk meredakan
marah pada Lebih suka perasaan.
diri menyendir
sendiri.Dan i dan tidak
ini hampir pandai
dirasakan bersosialis
setiap hari. asi.
Di dalam
kelas
jarang
melakukan
sosialisasi
kecuali
pada
teman
dekat atau
yang bisa
membuat
klien
merasa
nyaman.
Yudi Perubahan Suka Jarang terkena Lewat Keluar bermain
Imafudin emosi yang memenda , namun dia Internet atau agar tidak
cepat, tapi m masalah selalu Google. merasa kesepian.
jarang sampe memikirkan
menangis. memikirka Apakah dia
nnya, rasa terkena bipolar
10
khawatir atau tidak
yang
berlebih
M. Yuflih Tiba tiba Merasa Sering namun Lewat Beristirahat
Nizar merasa sedih tidak bisa tidak tentu. Google. dengan tidur dan
Ketika malam melakukan mendengarkan
hari saja. apapun, music.
himgga
menimbul
kan cemas
berlebih.
Self diagnose klien pada tabel diatas hampir semua mahasiswa bersumber
dari Google yang kebenarannya belum dapat dibuktikan secara langsung. Seperti
pada tinjauan teori, apabila seseorang yang mendiagnosa dirinya sendiri itu
berbahaya dan dapat memunculkan resiko bunuh diri.
11
Sebagian besar mahasiswa laki laki pada kelas B jarang terkena gangguan
bipolar.Namun sebagian besar juga kebanyakan mereka self diagnose pada diri
mereka sendiri jika mereka terkena gangguan mental.
2.2 kesimpulan
2.3 Saran
2.3.1 Saran Praktis
Diharapkan penelitian ini dijadikan bahan acuan diusia remaja bagi penderita
bipolar guna sebagai gambaran untuk mengontrol dan memperbaiki emosi serta untuk
melihat akibat perilaku yang disebabkan oleh bipolar pada lingkungan yang dia
tempatinya. Sehingga menciptakan suasana lingkungan baru yang nyaman,aman, dan
damai.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Desmita, (2007). Psikologi Perkembangan,. Bandung: Remaja Rosdakarya
Jurnal DKV Adiwarna 1 (14), 9, 2019_Albert Surya Kurniawan, Cok Gde Raka Swendra,
Hen Dian Yudani
Dea Siti Nurjanah, Cucu Rokayah, Metty Widiastuti. Jurnal Keperawatan Jiwa 9 (1),
205-212, 2021. academia.edu
Felia Maria Adiwijaya, Obed Bima Wicandra, Asthararianty Asthararianty: Jurnal DKV
Adiwarna 1 (16), 9, 2020. publication.petra.ac.id
Sonne SC, Pharmd, Brady KT. Bipolar disorder and alcoholism. Alcohol Research &
Health. 2002; 26(2):103-8.
National Institute of Mental Health. Buku petunjuk bipolar disorder institut nasional
kesehatan mental Amerika Serikat. New York: NIMH; 2012.
14
bipolar sulit terbuka dengan orang lain dengan akibat orang tersebut memendam
dan akhirnya menjadi beban pikiran bagi korban.
15