Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS JEMBER KODE

FAKULTAS DOKUMEN
KEPERAWATANPRODI
KEPERAWATAN FORM PP-05
LEMBAR KERJA
MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : Ns. Rismawan Adi Yunanto, M.Kep
Pokok Bahasan : Analisis kasus Tata Kelola Penanganan penyakit global
Pembelajaran : Case Method
IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Nur Laili Izza Maratu Sholihah/212310101130/C-2021
Nama Anggota -
kelompok
Pertemuan Ke 11
Hari/Tanggal Jum’at, 4 November 2022
BAHAN DISKUSI
1. Bacalah Buku sebagai panduan dan referensi.
2. Bacalah materi PPT dari dosen tentang Tata Kelola Penanganan penyakit global
3. Bacalah kasus pencetus yang diberikan saat perkuliahan sebagai bahan analisis
4. Buatlah Ringkasan tentang Kebijakan, tata kelola dan konsensus penatalaksanaan
penyakit tersebut yang seharusnya dilakukan
5. Buat 1 rekomendasi tatakelola yang bisa anda lakukan untuk menurunkan angka
kejadian penyakit tersebut
6. Buat dalam format terlampir.
HASIL DISKUSI
1. Jumlah akumulatif kasus dengue mulai dari Januari 2022 hingga minggu ke 36 menurut
catatan P2PM dilaporkan sebanyak 87.501 kasus dan 816 kematian. Penambahan kasus
ini berasal dari 64 kabupaten/kota di 4 provinsi diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah Indonesia untuk segera membuat tindakan strategi penanganan yang benar-
benar efektif dijalankan di Indonesia. Menurut anda dari strategi yang dilakukan
pemerintah, manakah yang lebih efektif dalam menekan angka kasus kejadian DBD?
Jawaban:
Menurut saya, strategi yang paling efektif dalam menekan angka kasus kejadian DBD di
Indonesia adalah program PSN 3M PLUS. Dimana dalam program ini terdapat istilah 3M
yang dimaksud yaitu:
a. Menguras : Kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi
penampungan air, seperti bak mandi, drum, kendi, toren air, dan tempat
penampungan lainnya.
b. Menutup : Kegiatan menutup rapat tempat penampung air, seperti bak mandi atau
kendi. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas ke
dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan berpotensi besar
menjadi sarang nyamuk.
c. Memanfaatkan : Kegiatan memanfaatkan limbah barang bekas yang dapat bernilai
ekonomis (daur ulang) atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Pencegahan dan pemberantasan nyamuk ae.aedypti penular DBD lebih efektif dengan
memberantas larva nyamuk melalui PSN. Selaras dengan artikel yang saya dapatkan,
program PSN merupakan prioritas utama pengendalian DBD berstandar pada Keputusan
Menteri Kesehatan nomor 581/MENKES/SK/VII/1992, diantaranya ditegaskan bahwa
pemberantasan DBD berfokus pada upaya pencegahan dengan melakukan pemberdayaan
dan meningkatkan peran serta masyarakat melalui Gerakan PSN 3M PLUS (Dian
Kurniawati et al., 2020). PSN 3M PLUS merupakan bagian dari PHBS yang dapat
dilakukan sehari-hari namun memiliki dampak hasil yang luar biasa dalam memberantas
dan menghilangkan larva/jentik nyamuk sebelum tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Hal
ini mengartikan bahwa, pencegahan dan pengendalian DBD dilakukan lebih dini. Selain
itu, program PSN 3M PLUS dapat diupayakan secara terus menerus melalui peran serta
aktif masyarakat secara mandiri terutama dalam Gerakan 1 rumah 1 jumantik. Dan juga
telah diketahui bahwa, PSN 3M Plus ini merupakan program strategi penanggulangan
DBD yang terjamin mudah, murah, aman, efektif, dan efisien.
2. Kementerian kesehatan memiliki target Indonesia bebas malaria di tahun 2030 dengan 5
regional yang ditetapkan sebagai target eliminasi. Malaria telah menyebar di hampir 106
negara di dunia menurut World Malaria Report 2015. Pada tahun 2015, Provinsi Papua
dan Papua Barat memiliki angka kasus malaria paling tinggi di Indonesia yaitu sebesar
31,39% dan 31,29%. Guna mengeliminasi kasus malaria di Indonesia, menurut anda
bagaimana strategi tata kelola nasional yang tepat dilakukan oleh pemerintah dan
bagaimana efektivitasnya terhadap kejadian kasus di Indonesia?
Jawaban:
Strategi tata Kelola nasional yang tepat dalam menekan angka malaria yaitu dengan
melakukannya eliminasi malaria. Penanganan kasus malaria seharusnya tidak hanya
berfokus pada tatalaksana pasien atau pengentasan nyamuk Anopheles sebagai vektor
penyakit. Angka kejadian malaria di suatu daerah juga bergantung pada faktor-faktor
lain, seperti laju penggundulan hutan yang mengakibatkan perubahan ekosistem daerah,
perubahan iklim global secara umum termasuk di wilayah tropis, dan laju pembangunan
perkotaan di suatu kawasan. Faktor-faktor non-kesehatan juga ikut berpengaruh atas
suatu program kesehatan sehingga tenaga kesehatan tidak dapat bekerja sendiri.
Dibutuhkan partisipasi dan kerja sama berbagai bidang, termasuk pemangku kebijakan,
dalam menangani masalah penyakit zoonosis ini. Oleh karena itu, strategi yang tepat
dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan eliminasi malaria menggunakan
langkah-langkah seperti, penemuan dan tata laksana penderita, pencegahan dan
penanggulangan factor risiko, surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah,
peningkatan sumber daya manusia. Strategi Eliminasi Malaria meliputi peningkatan
system pengamatan kasus (surveilans) malaria, peningkatan upaya promosi kesehatan
dalam eliminasi malaria, penggerakkan dan pemberdayakan masyarakat dalam
pengendalian malaria, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pengendalian
Malaria yang berkualitas dan terintegrasi, pengendalian faktor risiko lingkungan terhadap
eliminasi malaria, peningkatan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten/Kota
terhadap eliminasi malaria, dan peningkatan pembiayaan dalam pengendalian Malaria.
Menurut jurnal yang saya dapatkan, strategi eliminasi malaria dalam penanggulangan dan
pencegahan ini berjalan efektif apabila mendapatkan partisipasi dan kerja sama di
berbagai bidang, termasuk pemangku kebijakan. Sebagaimana kasus yang saya dapatkan
dalam artikel ini, menyatakan bahwa eliminasi malaria efekif dalam menurunkan angka
malaria di Kota Sabang, hal ini dapat dilihat di laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota
Sabang yang menjelaskan bahwa pergerakan jumlah kasus malaria dari tiap kelurahan
yang ada namun jumlah penderita malaria dari tahun ke tahun memang mengalami
penurunan (Reza Ferasyi & Asnawi Abdullah, 2018).
Sumber Referensi:
Dian Kurniawati, R., Sutriyawan, A., Sugiharti, I., Trisiani, D., & Cahya, A. (2020).
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK 3M PLUS SEBAGAI UPAYA PREVENTIF
DEMAM BERDARAH DENGUE. Journal of Character Education Society, 3(3), 563–570.
https://doi.org/10.31764/jces.v3i1.2642
Reza Ferasyi, T., & Asnawi Abdullah, dan. (2018). Eksplorasi Penerapan Strategi Pengendalian
Malaria Berbasis Konsep One Health Antara Dua Wilayah yang Sudah Berstatus Eliminasi
dan Belum Eliminasi di Provinsi Aceh Exploration of The Malaria Implementation Control
Strategies Based On One Health Between Two Areas That Have Been Eliminated and Have
Not Been Eliminated in Aceh Province. In Jurnal Bioleuser (Vol. 2, Issue 3).
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/bioleuser/

Anda mungkin juga menyukai