Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN PADA MASYARAKAT


APLIKASI LAYANAN KESEHATAN MENTAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
SINTA SUWANDA
SILVI DESI YANTI NASUTION
NURUL ILMI
RAFLI ANDI
TEGUH NUGROHO

KELAS XII TKJ 3


SMK N 1 SEI RAMPAH
T.A
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas TEKNOLOGI
LAYANAN JARINGAN di tahun akademik 2022/2023 dengan judul “APLIKASI
LAYANAN KESEHATAN MENTAL”.

Dalam pengerjaan Makalahini, kami banyak mengalami kesulitan terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif guna penyusunan makalah yang
lebik baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami semoga Makalah yang sederhana ini
dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang “ APLIKASI LAYANAN
KESEHATAN MENTAL “

Sei Rampah, Juli 2022


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kesehatan mental penting dijaga selayaknya kesehatan fisik, kesehatan mental

sangat berpengaruh dalam hal produktivitas dan bersosial. Salah satu dari gangguan

kesehatan mental adalah depresi, cemas, dan stress (Kemenkes, 2018). Tingkat

gangguan kesehatan mental sering terjadi pada remaja, karena masa remaja adalah

masa peralihan dari dewasa ke anak anak. World Health Organization (WHO)

menjelaskan remaja berusia antara 10-19 tahun. Terdapat beberapa faktor yang

menunjang terjadinya masalah gangguan kesehatan mental seperti pola asuh orang

tua, obat obatan terlarang, dan lingkungan. Depresi pada remaja berawal dari stress

yang tidak diatasi dan stress yang berat sering dianggap masalah kecil yang dapat

hilang dengan sendirinya (Widians, et al, 2017). Gangguan kesehatan mental pada

negara berpendapatan rendah hingga sedang seperti Indonesia sangat tinggi.

Menurut (Peltzer and Pengpid, 2018) ada sekitar 24.4% pelajar di Jakarta

mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut WHO (2017) diperkirakan 4,4%

populasi di dunia dari usia 15 - 80 tahun mengalami gangguan kesehatan mental.

Sedangkan di Indonesia gangguan kesehatan mental sebesar 22% populasi (Peltzer

and Pengpid, 2018). Kesadaran akan kesehatan mental di Indonesia sangat rendah
bisa dilihat dari data Kemenkes RI (2018) bahwa hanya 9% penderita depresi di

Indonesia yang melakukan pengobatan.

Analisis tingkat kesehatan mental pada remaja penting untuk diketahui. Hasil

dari analisis kesehatan mental menggunakan Depression Stress Anxiety Scale

(DASS) menentukan pada tingkat mana kesehatan mental remaja. Hasilnya remaja

dengan gangguan kesehatan mental akan diberikan terapi untuk mengurangi

dampak dari gangguan kesehatan mental. Sehingga memperbesar kemungkinan

untuk sembuh agar pengguna tidak berada pada tingkat di atasnya. Seperti

kecemasan, depresi, menyakiti diri sendiri, keinginan untuk bunuh diri dan bahkan

bunuh diri. Analisis kesehatan mental harus dilakukan sedini mungkin namun

banyak yang belum sadar akan hal ini. Sebelumnya analisis kesehatan mental

dilakukan dengan menyebar pertanyaan berupa kuesioner. Penulis

mengembangkan aplikasi Galaw V.2 guna memudahkan para peneliti mendapatkan

data hasil dari masukan responden. Penulis membangun aplikasi dengan konsep

media sosial agar remaja tertarik untuk menggunakan aplikasi agar hasil dari

analisis menjadi lebih akurat. Dengan penambahan fitur cerita diharapkan

pengguna merasa aman dan lega saat bercerita kesehariannya pada fitur diary.

Sistem analisis gangguan kesehatan mental pernah dilakukan oleh

Darmawanto (2019) menggunakan DASS dengan berbasis android. Sistem analisis

ini menggunakan pendekatan gamification untuk mendapatkan data dari responden

dan melakukan kalkulasi data pada proses inputnya. Hasil dari penelitian tersebut
mampu menambah variasi dalam pengambilan data yang selama ini menggunakan

wawancara, kuesioner, dan observasi. Penelitian Tirtan (2020) merupakan sistem

analisis kesehatan mental berbasis website dengan menggunakan DASS dimana

pada bagian stress scaling, hasil dari responden akan disimpulkan tingkat kesehatan

mentalnya. Berbeda dari penelitian sebelumnya sistem analisis ini menyediakan

media penyembuhan atau pengurangan efek dari gangguan kesehatan mental

menggunakan terapi. Terapi yang digunakan adalah terapi musik dan terapi

pernapasan dalam.

Pada penelitian kali ini penulis akan mengembangkan dan melakukan integrasi

kedua penelitian di atas menjadi satu platform yaitu android. Penulis akan

melakukan perubahan pada sisi user interface sesuai dengan Nielsen’s 10 Usability

Heuristic. Aplikasi yang dibangun menggunakan warna yang tenang, dan simple

namun menyenangkan. Sistem aplikasi ini dibuat dengan platform android dan

pengguna dapat menjalankan sistem aplikasi pada smartphone dan melakukan test

dengan DASS42 yang dipecah menjadi 3 bagian yaitu stress, kecemasan (anxiety),

dan depresi. Namun pengguna wajib melakukan test pada stres untuk bisa

melakukan test ke jenjang berikutnya. Penelitian ini merupakan payung penelitian

dari Dr. Ummi Azizah R, S.Kom., M.Kom, Dr. Octaviani Indrasari Ranakusuma,

M.Si., Psi, dan Nova Eka Diana, S.Kom., M.Eng.

Hasil dari test akan masuk ke database dan selanjutnya sistem aplikasi akan

mengarahkan pengguna untuk lanjut ke fitur heal. Fitur heal sendiri merupakan
fitur terapi sebagai upaya penyembuhan pada gangguan kesehatan mental dan

upaya pengurangan efek samping dari gangguan kesehatan mental. Penanganan

pada setiap gangguan kesehatan berbeda dan mempunyai tingkatan masing masing

pada DASS42. Pada kasus gangguan kesehatan mental yang paling ringan yaitu

stres terdapat tiga fase yang ada untuk mengurangi efek sampingnya yaitu dengan

membaca kata-kata positif, mendengarkan nada musik yang menenangkan dan

video yang mengajarkan untuk mengatur pernafasan. Kecemasan dan depresi

memiliki fase yang hampir sama. Pada kecemasan terdapat fase pertama agar

pengguna tidak melakukan diagnosis sendiri dengan memberikan penjelasan apa

saja gejala dan tipe-tipe kecemasan, selanjutnya akan dialihkan ke fitur berikutnya

yaitu hal-hal yang mungkin bisa membantu dan selanjutnya melakukan konsultasi

ke klinik psikologi YARSI atau melakukan test ulang. Pada depresi ada yang

berbeda karena menurut pakar, depresi tergolong penyakit gangguan mental yang

paling rumit untuk disembuhkan. Namun ada cara yang mungkin bisa membantu

yaitu melakukan penulisan cerita sehari-hari atau yang penulis sebut fitur diary.

Fitur ini memungkinkan psikolog yang menangani pengguna mengetahui apa saja

yang dialami pengguna pada suatu waktu tertentu.

Data yang diperoleh bisa dilihat pada website admin untuk melakukan

pemantauan. Website dibuat sederhana guna memudahkan admin melakukan

pendataan. Website menggunakan framework bootstrap dengan integrasi

menggunakan firebase.
Penulis berharap dengan menggunakan sistem aplikasi ini pengumpulan data

bertambah dan bisa membantu mengurangi efek gangguan kesehatan mental secara

mandiri dari jarak jauh. Sistem ini memudahkan pengumpulan data karena pengguna

hanya menjawab apa yang ia rasakan tanpa perlu ditanya oleh para psikolog yang

menangani.

Penelitian ini menggunakan Depression Anxiety Stress Scale 42 atau DASS42

sebagai acuan melakukan test gangguan mental. Peneliti menggunakan kuesioner

10 Nielsen Usability Heuristics dan diujikan kepada pakar user interface design.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Membangun desain dan melakukan integrasi aplikasi deteksi dan terapi terapi

untuk depresi, stress, dan anxiety.

2. Melakukan uji coba sistem dan evaluasi user experience pada aplikasi deteksi

dan terapi terapi untuk depresi, stress, dan anxiety.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Membuat aplikasi deteksi depresi, stress, anxiety berdasarkan Nielsen’s 10

Usability Heuristic.

2. Membuat aplikasi deteksi depresi, stress, anxiety dengan integrasi pada bagian

tahap pengurangan efek dari gangguan kesehatan mental


3. Mengetahui hasil dari uji coba sistem aplikasi deteksi depresi, stress, anxiety

4. Mengetahui hasil dari user experience terhadap aplikasi deteksi depresi, stress,

anxiety

1.4 Manfaat

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :

1. Aplikasi deteksi depresi, stress, anxiety membantu pengambilan data pada

responden

2. Integrasi aplikasi deteksi depresi, stress, anxiety menjadi lebih efisien dalam

melakukan deteksi dan penanganan.

1.5 Kegunaan Aplikasi

Aplikasi kesehatan mental menargetkan untuk berbagai gangguan psikologis, yang


berfungsi untuk meningkatkan kognisi, pelatihan keterampilan, dukungan sosial,
mengetahui gejala, dan pengumpulan data pasif dari pasien.

1.6 Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat pada aplikasi ini.

1. Aplikasi dibuat berbasis android dan website.

2. UX dibuat dengan beberapa point dari Nielsen’s 10 Usability Heuristic.

3. Integrasi menggunakan Android Studio


BAB II

PEMBAHASAN

1. Kesehatan mental adalah suatu kondisi yang dialami seseorang yang mana ia tidak
mendapatkan gangguan atau penyakit jiwa, sehingga ia mampu menyesuaian diri dengan
dirinya sendiri serta lingkungannya, serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
secara harmonis dan seimbang. Kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu kesehatan
mentalnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan spiritualitas pasien. Dengan kesembuhan
fisik pasien terhambat dan kesehatan rohani pasien terganggu. Pasien kemoterapi dengan
kesehatan mental yang tidak stabil atau terganggu kesehatan mentalnya memiliki kebutuhan
spiritual yang dapat dipenuhi dengan menggunakan pendekatan mental dan agama/
psikoreligius. Kebutuhan spiritual pasien dengan bimbingan ibadah shalat terdiri dari
beberapa dimensi yaitu dimensi makna, harapan, keterkaitan dengan Tuhan melalui
peribadatan, pengampunan, dan transendensi.

2. Pelaksanaan bimbingan rohani Islami ibadah shalat di RSI Sultan Agung Semarang
menjadi salah satu aspek pelayanan holistik rumah sakit. Bimbingan rohani Islami menjadi
alternatif dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan membantu mengatasi kesehatan mental
pada pasien kemoterapi.Kesehatan mental pasien kemoterapi umumnya dipicu terhadap
kondisi pasien yang kurang dapat menerima keadaan yang dihadapi, sehingga menimbulkan
perasaan cemas,takut susah tidur dan perasaan yang mengganggu kesehatan mental baik
fisikmaupun psikis pasien. sertaketidakpahaman untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
ketika sakit dan tentang tata cara ibadah bagi orang sakit, pasien berada pada tahap kesehatan
mental yang tidak stabil, pasien gagal menemukan makna hidupnya. Maka dari itu sangat
penting bimbingan rohani islam ibadah shalat diberikan pada pasien kemoterapi dengan
bimbingan ibadah shalat. Pada pelaksanaan bimbingan ibadah shalat, pembimbing
memberikan materi, terapi dzikir dan mengajak pasien bermuhasabah/ merenungdan
kemudian mempraktekan ibadah shalat dengan membimbingnya.

Anda mungkin juga menyukai