Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN PUBLIK

Dosen Pengampu
Dr. dr. Melania Hidayat, MPH

Kelompok 5
Maulidayani 23007210012
Ellyani 23007210014
Leni Liana 23007210015
Hastuti 23007210018
Lyla Sari 23007210019
Dewi Kurnia 23007210023
KEBIJAKAN PUBLIK
PENGERTIAN
Kebijakan publik disebut sebagai public
policy, yaitu suatu aturan yang mengatur
kehidupan bersama yang harus ditaati dan
berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap
pelanggaran akan diberi sanksi sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan dan
sanksi dijatuhkan di depan masyarakat oleh
lembaga yang bertugas menjatuhkan sanksi

3
PROSES PENENTUAN MASALAH PUBLIK
DI BIDANG KESEHATAN

STEP STEP STEP STEP


1 2 3 4

Penentuan Formulasi
Identifikasi Penelitian untuk
kebijakan kesehatan
masalah mendapatkan prioritas masalah
yang realistis dan
kesehatan yang bukti yang akurat kesehatan dapat mencapai
dihadapi tentang masalah berdasarkan tujuan, dengan
masyarakat. kesehatan analisis data dan melibatkan
tersebut konsultasi dengan partisipasi mereka
para pemangku yang terlibat dalam
kepentingan kebijakan tersebut
CONTOH KASUS MASALAH PUBLIC

(Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Anak dan Remaja)


STEP 1  IDENFIKASI STEP 2  PENELITIAN
Identifikasi (Pertama, identifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi) Penelitian untuk mendapatkan
bukti yang akurat tentang masalah kesehatan
tersebut.
Krisis kesehatan mental di kalangan anak dan remaja Laporan terbaru menunjukkan bahwa krisis
menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk kesehatan mental di antara anak-anak, remaja, dan
Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap dewasa muda semakin meningkat secara global,
peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan anak termasuk di Indonesia. Sejumlah negara, seperti
dan remaja antara lain tekanan akademis, penggunaan Singapura, juga melaporkan peningkatan gejala
media sosial, dan perubahan budaya. depresi dan kecemasan di kalangan
remaja. Meskipun demikian, hanya sebagian kecil
dari mereka yang mendapatkan penanganan dari
ahli kesehatan. Hasil survei I-NAMHS di Indonesia
menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja
mengalami masalah kesehatan mental, namun
hanya sedikit di antara mereka yang mencari
bantuan profesional. Kecemasan menjadi masalah
kesehatan mental yang paling banyak dialami oleh
remaja di Indonesia.
STEP 3  PENENTUAN PRIORITAS

Berdasarkan analisis data dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan.


Berdasarkan analisis data, kecemasan menjadi masalah kesehatan mental yang paling banyak dialami oleh
remaja. Data dari berbagai negara juga menunjukkan peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan remaja,
seperti gejala depresi dan kecemasan.

Penggunaan Media Sosial, menganalisis dampaknya terhadap kesehatan mental, termasuk tingkat kecanduan dan
cyberbullying.

Tekanan Akademis: Evaluasi tekanan akademis yang dihadapi anak dan remaja, seperti beban belajar, persaingan,
dan ekspektasi yang tinggi, Tinjau tingkat stres yang berkaitan dengan kinerja akademis.
Perubahan budaya Analisis perubahan budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti norma-norma
sosial, ekspektasi, dan persepsi tentang keberhasilan. Analisis perubahan budaya yang dapat mempengaruhi
kesehatan mental, seperti norma-norma sosial, ekspektasi, dan persepsi tentang keberhasilan.

Konsultasi dengan para pemangku kepentingan.


Komunitas Sekolah: diskusi dengan guru, staf sekolah, dan administrator untuk memahami tekanan akademis yang
mungkin dihadapi siswa.

Orang Tua dan Wali: melakukan survei atau forum diskusi untuk memahami pandangan orang tua tentang tekanan
akademis, penggunaan media sosial, dan dampaknya terhadap anak-anak mereka.
Ahli Kesehatan Mental dan Psikolog: Konsultasi dengan ahli kesehatan mental untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih dalam tentang masalah kesehatan mental di kalangan anak dan remaja.
STEP 4  FORMULASI KEBIJAKAN

 Pemerintah perlu meningkatkan dukungan bagi kesehatan


mental remaja, pemuda, dan anak-anak, dengan
mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam layanan
berbasis masyarakat sebagai cara untuk memastikan mencakup
layanan kesehatan mental yang menyeluruh.

 Melakukan intervensi dukungan kesehatan mental dan


psikososial di lingkungan pendidikan

 Melakukan upaya untuk mengurangi stigma terhadap masalah


kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan mental
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai