Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN CYBERBULLYING VICTIMINAZATION TERHADAP KESEHATAN

MENTAL PADA REMAJA DI SMA NEGRI II CIMALAKA

Disusun Oleh
Annisa Musliyanti 1910105489
Ika Sulastri 1910105500
Julia Gustina Sari 1910105503
Nisrina Jauza H 1910105514
Venizia Nursahidah 1910105531
Yulita Pajriyani1910105539

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
TAHUN 2022
BAB I Pendahuluan
1 1 Latar Belakang Rumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Manfaat
penelitian

2 Latar Belakang
Hasil dari penelitian sebelumnya Nilai kesehatan mental yang tinggi, yaitu terdiri dari 157 (75,1 persen)

3 partisipan dan hanya 52 (24,9 persen) partisipan memiliki nilai kesehatan mental rendah.
Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa ada hubungan
antara cyberbullying victimization dengan kesehatan mental. Penelitian yang dilakukan oleh Fahy,
Stansfeld, Smuk, Smith, Cummins, dan Clark (2016) menyatakan bahwa ada hubungan antara
cyberbullying dengan kesehatan mental. Dengan tingginya prevalensi cyberbullying, hal ini berpotensi

4
lebih besar untuk membuat korban mengalami gejala depresi, gejala kecemasan, dan kesejahteraan
remaja di bawah rata-rata hal ini juga didukung oleh meningkatnya penggunaan perangkat seluler dan
internet pada remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Elgar, Napoletano, Saul, Dirks, Craig, Poteat, Holt,
dan Koening (2014) juga menemukan bahwa cyberbullying victimization berhubungan dengan masalah
kesehatan mental pada remaja seperti, kepuasan hidup, kesejahteraan emosional dan perilaku sosial.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Desmet, Deforche, Hublet, Tanghe, Stremersch, dan
Bourdeaudhuij (2014) menyatakan bahwa adanya hubungan antara cyberbullying victimization dengan
5 kesehatan mental seperti adanya keinginan untuk bunuh diri.
1 1 Latar Belakang Rumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian

2
Rumusan masalah
3
1 Bagaimana hubungan cyberbulliying dengan kesehatan mental pada remaja.

5
1 1 Latar Belakang Rumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian

2 Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus
Tujuan Umum
3 Mengetahui Hubungan - Mengetahui gambaran kesehatan
antaraCyberbullying dengan mental pada remaja.
kesehatan mental pada - Mengetahui gambaran cyberbullying
remaja terhadap kesehatan mental remaja
4 - Mengetahui Hubungan antara
Cyberbullying dengan kesehatan mental
pada remaja

5
1 1 Latar Belakang Rumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian

2 Secara Teoritis
Secara teoritis peneliti berharap dapat memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang jurnalistik. Baik itu untuk referensi dalam
3 melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama
ataupun untuk menjadi bahan pembelajaran dalam materi
perkuliahan. Serta untuk mengaplikasikan teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah selama menjalani proses
4 mendapatkan ilmu di perguruan tinggi.

5
1 1 Latar Belakang Rumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Batasan Masalah

2
Secara praktis

Hasil dari penelitian ini bisa menjadi media menambah wawasan tentang
3 hubungan Cyberbullying dengan kesehatan mental pada remaja, Setelah
mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi seseorang yang suka
melakukan Cyberbullying tidak akan melakukan Cyberbullying, serta
Setelah mengetahui cara mencegah dampak negatif dari Cyberbullying di
4 harapkan angka penurunan kesehatan mental pada remaja dapat
berkurang

5
BAB II TINJAUAN TEORI
11 Remaja Cyberbullying
Kesehatan
Mental
Kerangka teori

2 2 Remaja
Definisi Remaja Batasan Usia Remaja

3 Masa remaja adalah periode di mana


seorang individu mengalami perubahan fisik,
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai
19 tahun. WHO (World Health Organizatioin),
prikologis, dan emosional yang besar. mengelompokkan masa remaja menjadi tiga tingkatan
Remaja berasal dari bahasa Latin adolescere yang berdasarkan usianya yaitu, remaja awal atau
(kata bendanya, adolescentia yang berarti early adolescence (10-15 tahun), remaja menengah
4 remaja) yang artinya “tumbuh” atau
“tumbuh menuju dewasa”. Istilah
atau middle adolescence (14-17 tahun) dan remaja
akhir atau late adolescence (16-19 tahun) (WHO,
adolescence memiliki arti luas, mencakup 2011).
kematangan mental, emosional, sosial, dan
fisik (Hurlock 2004 dalam Alkatiri, 2017).

5
1 Remaja Cyberbullying Kesehatan
mental
Kerangka teori

Cyberbullying
2 2
3 Definisi Cyberbullying Karakteristik Cyberbulliying
Cyberbullying Jenis – Jenis
merupakan bentuk Cyberbullying yang dilakukan Cyberbulliying
kekerasan ini bisa berulangulang Cyberbullying Exclusion, Flamming, Faktor yang
4 mengakibatkan
hilangnya rasa percaya
biasanya tidak hanya terjadi
satu kali, tapi dilakukan Harrasment, Mempengaruhi
Person Factors (faktor
berulag-ulang kali, kecuali jika Cyberstalking,
diri, menjauh dari itu adalah ancaman Denigration, individu)
lingkungan pertemanan pembunuhan atau ancaman Situational Factors
Impersonation, Outing,
bahkan ada yang sampai serius terhadap hidup (faktor situasional)
Trickery
5 ingin mengakhiri
hidupnya.
seseorang.
1 Remaja Cyberbullying Kesehatan
Mental

Definisi : Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi


2 2 K
ES
sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan
dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta
beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan
E berkontribusi untuk lingkungannya.
3 H M Karakteristik Kesehatan Mental : Kepuasan hidup,
AT E ketangguahan, dukungan, fleksibilitas.

A N
4 N T
Aspek – Aspek Kesehatan Mental : Terwujudnya keserasian,
terciptanya penyesuaian, penyesuaian diri, berlandaskan
keimanan dan ketakwaan, bertujuan untuk mencapai
A kehidupan.
L
5 Faktor yang mempengaruhi : Internal dan eksternal
BAB III Metodologi Penelitian
Jenis Kerangka Konsep Variable definisi Hipotesis Populasi dan
1 Penelitian Penelitian operasional penelitian sempel

2 P
E
1 J N Penelitian ini menggunakan pendeketan cross

3 3 E
N
E
L
sectional dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara Cyberbulliying dengan
kesehatan mental remaja.
I
I T
4 S I
A
N
5
Jenis Kerangka Konsep Variabel definisi Hipotesis Piopulasi dan
1 Penelitian Penelitian operasional penelitian sampel

2 Variable Independen

Cyberbulliying Variable Dependen


1 1. Cyberbullying yang dilakukan

3 3 2.
berulangulang
Menyiksa secara psikologis Kesehatan Mental Remaja

3. Cyberbullying dilakukan dengan tujuan


4. Terjadi di dunia maya

5
Jenis Konsep Variable dan DO Hipotesis Populasi sample
1 Penelitian penelitian

2 Variable Penelitian

1
3 3 Variable bebas (independent) : Cyberbulliying.
Variable terikat (dependent) : Kesehatan Mental Remaja.

5
Jenis Konsep Variable dan DO Hipotesis Populasi sample
1 Penelitian penelitian

2 Definisi operasional

1
3 3
4

5
Jenis Konsep Variable dan DO Hipotesis Populasi sample
1 Penelitian penelitian

2 Definisi operasional

1
3 3
4

5
Jenis Konsep Variable dan DO Hipotesis Populasi sample
1 Penelitian penelitian

2 HIPOTESIS

1
3
1. Hipotesis alternative (Ha) ։ ada hubungan
3 Cyberbullying dengan kesehatan mental pada remaja.

2. Hipotesis nol (Ho) ։ tidak ada hubungan Cyberbullying

4 dengan kesehatan mental pada remaja.

5
Jenis Konsep Variable dan DO Hipotesis Populasi sample
1 Penelitian penelitian

2 POPULASI DAN SAMPLE

1 1. Populasi

3 3 Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang berusia 16-17 tahun yang merupakan
siswa kelas XI-IPA yang ada di SMA Negri 2 Cimalaka.
2. Sample
Besar sampel di tentukan dengan rumus :
4 n= n
1+ N (d2)
Dengan jumlah semple 50 orang

5
Teknik Uji Kuisioner Etika Penelitian
1 pengumpulan data Analisis data

2 Teknik pengumpulan data

1 Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk pengambilan data

3
yaitu kuesioner. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah
3 kuesioner tertutup yang mana jawaban kuesioner tersebut telah
disediakan (Budiarto dalam Hani, 2014). Kuesioner dalam penelitian
ini terbagi dalam tiga bagian, diantara nya yaitu:
1. Kuesioner karakteristik responden
4 2. Kuisioner Cyberbullying
3. Kuisioner kesehatan mental : moral disegment

5
Teknik Uji Kuisioner Etika Penelitian
1 pengumpulan data Analisis data

2 UJI KUISIONER

1 Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas ini menggunakn rumus Pearson Product Moment

3 3 Uji Rehabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach Kuesioner Moral


Disengagement
Kuesioner ini menggunakan item Moral Disengagement Scale yang dibuat oleh
Hymel et, all. (2005) dan telah diuji validitas serta digunakan oleh Mayangsari
(2015) sebelum digunakan untuk responden.
4 Kuesioner Perilaku Cyberbullying
Kuesioner ini menggunakan Cyberbullying and Online Aggression Survey
Instrument yang dibuat oleh Hinduja & Patchin (2015), dan telah di uji
validitasnya oleh Joice (2017) di dalam penelitiannya sebelum digunakan untuk
5 responden.
Teknik Uji Kuisioner Etika Penelitian
1 pengumpulan data Analisis data

Metode Pengolahan data


2 Penyuntingan (editing), Pengkodean (coding), Skor (scoring) ,Tabulasi (tabulating)
Processing
1 Analisa Data
1. Anilsis Univariat
3 3 digunakan untuk mendeskripsikan setiap variable yang diteliti dalam penelitian yaitu
untuk melihat gambaran variable independent (Cyberbullying) dan variable dependen
(Kesehatan mental pada remaja) yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel
distribusi frekwensi.
4 2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variable independen
(Cyberbullying) dan variable dependen (Kesehatan Mental Pada Remaja). Tehnik
analisis dilakukan dengan uji Chi Square. Uji Chi square digunakan untuk menentukan
5 ada atau tidaknya hubungan antar dua variable.
Teknik Uji Kuisioner Etika Penelitian
1 pengumpulan data Analisis data

2 ETIKA PENELITIAN

1
3 3 1.
2.
3.
Respect for Autonomy
Privacy atau dignity
Anonymity dan Confidentialy
4. Justice
5. Beneficence dan Nonmaleficence
4

5
Thank You

Anda mungkin juga menyukai