Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Asuhan Keperawatan Klien Anak Remaja. Penulisan makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi penilaian mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami menerima
saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu. Serta dapat memberikan pandangan kepada keluarga dan
masyarakat bahwa pelabelan negatif pada seseorang dapat berdampak buruk pada
psikologisnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1
PENDAHULUAN 5
Latar Belakang 5
Rumusan Masalah 5
BAB 2
PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 6
Pengkajian Keperawatan 6
Data Subjektif 6
Data Objektif 6
Diagnosa Keperawatan 6
Tindakan Keperawatan 7
BAB 3
EVALUASI DAN DOKUMENTASI 9
Instrumen evaluasi 12
BAB 4
PENUTUP 13
Kesimpulan 13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
5
Pada kasus, remaja telah menunjukkan kepuasan terhadap citra tubuh yang
dimiliki sehingga fokus pelayanan keperawatan jiwa yang diberikan adalah
untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan gangguan jiwa. Tujuan
pelayanan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan jiwa,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa (Keliat, Herawata,
Panjaitan, & Helena, 2011).
6
perasaan positif tentang tubuh, diri, kemampuan, dan performa peran
(Wilkinson & Ahern, 2011).
7
1. Jelaskan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang
2. Jelaskan cara yang dapat dilakukan keluarga untuk memfasilitasi
perkembangan remaja yang normal
a. Fasilitasi remaja untuk berinteraksi
b. Anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang yang membuatnya
nyaman
c. Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai
kegiatan positif
erperan sebagai teman curhat bagi remaja
d. B
e. Berperan sebagai contoh dalam melakukan interaksi sosial yang baik
f. Beri lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan
aktivitas bersama kelompoknya
3. Diskusikan dan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja
memperoleh identitas diri
Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk memfasilitasi
remaja memperoleh identitas diri.
BAB 3
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
8
keperawatan. Keberhasilan asuhan keperawatan jiwa didasarkan pada
tercapainya kriteria hasil atau outcomes yang diharapkan (Stuart, 2018).
Keberhasilan tercapainya kriteria hasil tersebut dapat diketahui dengan
melakukan tahapan proses evaluasi. Tahapan proses evaluasi menurut
Berman, Snyder, & Frandsen (2016) dan Stuart (2018) terdiri dari :
1. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan kriteria hasil yang diharapkan.
Data yang berkaitan dengan kriteria hasil dapat berupa temuan
pengkajian, respon perilaku, tingkat gangguan fungsi gaya hidup,
individu-individu yang terlibat dalam konflik, nilai dan kepercayaan klien.
2. Membandingkan data dengan kriteria hasil yang diharapkan
Ada tiga kemungkinan kesimpulan yang didapatkan melalui
perbandingan data dengan kriteria hasil, yaitu:
a. Kriteria hasil tercapai
Seluruh kriteria hasil yang ditentukan dapat dicapai oleh klien. Kriteria
hasil tercapai dapat meliputi klien dapat menjelaskan pola penyelesaian
masalah sebelumnya, klien mampu untuk meningkatkan konsep diri,
harga diri serta citra tubuh, klien dapat mengekspresikan perasaannya
secara terbuka, dan klien siap untuk menjalani fase remaja.
b. Kriteria hasil tercapai sebagian
9
1) Mengidentifikasi keefektifan pola koping klien
2) Terciptanya lingkungan dimana anggota dapat mengekspresikan
perasaan secara terbuka
3) Klien dapat mengakui kemampuan atau kesiapan fisik, mental, dan
nilai-nilai pribadi yang dianut
4) Melihat peristiwa atau kejadian negatif (bermasalah) yang berhasil
ditangani dan menjadikannya sebagai pelajaran dan penyemangat
5) Menemukan seseorang yang dapat membantu klien memutuskan
pilihan.
c. Kriteria hasil tidak tercapai
Kriteria hasil tercapai sebagian dinyatakan apabila tidak ada kriteria
hasil yang tercapai dari lima kriteria hasil yang ditentukan. Kriteria
hasil tidak tercapai dapat berupa klien tidak dapat menjelaskan pola
penyelesaian masalah sebelumya, klien mengatakan bahwa ia masih
bingung akan penampilan peran, citra tubuh dan konsep diri yang ada,
keluarga klien tidak memberikan dukungan terhadap klien saat ini,
lingkungan keluarga klien kurang mendukung klien untuk
mengekspresikan perasaannya secara terbuka, klien kesulitan mengakui
kemampuan atau kesiapan fisik, mental, dan nilai-nilai pribadi yang
dianut.
3. Mencari hubungan antara kegiatan keperawatan dengan kriteria hasil yang
diharapkan.
Pada tahap ini perawat mengidentifikasi hubungan tindakan
keperawatan yang dilakukan dengan kemajuan klien dalam mencapai
kriteria hasil yang ditentukan.
4. Mengambil kesimpulan mengenai keefektifan rencana keperawatan
Setelah mengetahui hubungan tindakan keperawatan yang
dilakukan dengan kemajuan klien dalam mencapai kriteria hasil yang
ditentukan, perawat dapat mengevaluasi efektivitas rencana keperawatan
yang telah dibuat.
10
5. Menentukan kelanjutan, modifikasi, atau terminasi rencana keperawatan
Dengan mengetahui efektivitas rencana keperawatan, perawat
dapat menentukan tindak lanjut dari rencana keperawatan yang telah
dibuat. Terdapat tiga kemungkinan tindak lanjut rencana keperawatan,
yaitu:
a. Lanjutkan
Rencana keperawatan dilanjutkan akan ditetapkan apabila klien
memberikan respon positif terhadap intervensi yang dilakukan namun
kriteria hasil yang ditentukan belum tercapai sepenuhnya.
b. Modifikasi
Rencana keperawatan dimodifikasi akan ditetapkan apabila klien
tidak memberikan respon atau memberikan respon negatif terhadap
intervensi yang dilakukan dan kriteria hasil yang ditentukan belum
tercapai sepenuhnya.sepenuhnya.
c. Terminasi
Rencana keperawatan dihentikan akan ditetapkan apabila klien
memberikan respon positif terhadap intervensi yang dilakukan dan
kriteria hasil yang ditentukan sudah tercapai sepenuhnya.
Setiap tahapan proses keperawatan jiwa termasuk tahap evaluasi
perlu didokumentasikan.
11
objektif berupa pernyataan masalah untuk dokumentasi pada tahap
pengkajian awal kemudian dilengkapi dengan kondisi klien dan tingkat
kemajuan klien untuk dokumentasi pada tahap selain pengkajian awal.
Planning merupakan segala rencana tindakan keperawatan yang dirancang
untuk menyelesaikan pernyataan masalah. Semua rencana tindakan, baik
yang direncanakan di awal maupun revisi tindakan setelah perencanaan,
harus dituliskan (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Dengan adanya
dokumentasi asuhan keperawatan jiwa, perawat dapat menilai kesesuaian
perkembangan klien terhadap tujuan dan keefektifan rencana keperawatan.
3.3 Analisis evaluasi, interpretasi dan hasil evaluasi dan tindak lanjut
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tahap perkembangan psikososial remaja berada pada tahap identity vs
role confusion. J ika anak berhasil dalam tahap perkembangannya maka
remaja akan menemukan identitasnya. Namun, jika anak gagal maka akan
terjadi kekacauan identitas. Pada masa remaja, akan ada masa pubertas
dimana remaja mulai memperhatikan dan sensitif terhadap citra tubuhnya.
Oleh sebab itu dibutuhkan konsep diri yang baik agar remaja dapat
menunjukkan kepuasan terhadap diri sendiri dan citra tubuhnya serta
menunjukkan persepsi yang positif terhadap diri sendiri.
4.2 Saran
Perkembangan psikososial pada remaja sangat dipengaruhi oleh
peran serta orangtua dalam mendidik dan mengajar. Oleh sebab itu, sangat
penting untuk memberikan pendidikan mengenai tumbuh kembang anak
pada orangtua. Dampingan orang tua dalam setiap tahap perkembangan
anak sangat menentukan bagaimana psikososial anak nantinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Berman, A., Synder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's fundamentals of
nursing: Concept, process and practice tenth edition. USA: Julie Levin
Alexander.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. J akarta: Salemba Medika.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Nursing diagnoses: definitions and
classification 2018-2020 (8th ed.). New York: Thieme.
Jatmika, S. (2010). Genk Remaja: Anak Haram Sejarah ataukah Korban
Globalisasi?. Yogyakarta: Kanisius.
Keliat, B. A., Herawata, N., Panjaitan, R., & Helena, N. (2011). Proses
keperawatan kesehatan jiwa. EGC, Jakarta.
https://doi.org/10.1016/j.jmii.2015.03.004
Potter, A., Perry, A., & Hall, A. (2013). Fundamental of nursing 8th ed. Canada:
Elsevier.
Stuart, G. (2012). Principles and practice of phychiatric nursing. Canada:
Elsevier.
Wilkinson, J. M., & Ahern, N. R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
NANDA-NIC-NOC (9th ed.). Jakarta: EGC.
14