Anda di halaman 1dari 3

REVIEW

JURNAL

Mindfulness dan Kesejahteraan Psikologis pada Remaja.


Judul
Jurnal Jurnal sosial dan humaniora
Vol. & Hal. Volume 2, Halaman 43–59
Tahun 2017
Penulis Wenita Cyntia Savitri
Ratih Arruum Listiyandini
Tanggal 02 Oktober 2023
Reviewer Mila Andini 230810528

Remaja mengalami perbedaan dan perubahan secara fisik, psikis,


maupun sosial sehingga, dapat memunculkan beberapa masalah-
masalah yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari kemampuan
Abstrak untuk memberi perhatian penuh, yang disebut sebagai mindfulness,
terhadap kesejahteraan psikologis pada remaja. Penelitian
menggunakan adaptasi skala Child and Adolescent Mindfulness
Measure (CAMM) untuk mengukur mindfulness dan adaptasi skala Scale
of Psychological Well-being (SPWB) untuk mengukur keenam dimensi
kesejahteraan psikologis.
Analisis regresi menunjukkan kontribusi yang signifikan dari
mindfulness terhadap dimensi penguasaan lingkungan, menyumbang
23% varians. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ryff dan Keyes
(dalam Wells, 2010) menunjukkan bahwa individu dengan penguasaan
lingkungan yang tinggi mempunyai kemampuan mengendalikan dan
mengelola diri di lingkungannya, mengembangkan potensinya dalam
berbagai situasi dan kondisi, serta memiliki keterampilan dalam
memanfaatkan peluang yang muncul. Penelitian ini juga menyiratkan
Pendahuluan bahwa remaja dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya melalui
mindfulness. Remaja disarankan untuk mencari dan berpartisipasi dalam
program pelatihan mindfulness yang diselenggarakan oleh sekolah atau
komunitas remaja. Sekolah dapat membuat program pelatihan berbasis
mindfulness, dan orang tua dapat mendukung partisipasi anak-anak
mereka dalam program tersebut. Secara keseluruhan, penelitian ini
berkontribusi pada pemahaman tentang hubungan antara mindfulness
dan kesejahteraan psikologis pada remaja, dan menyoroti pentingnya
meningkatkan mindfulness untuk kesejahteraan remaja.

1
Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif eksplanatori. Para
peserta dipilih menggunakan sampling insidental, berdasarkan aksesibilitas
dan ketersediaan selama pengumpulan data. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian adalah skala mindfulness dan skala kesejahteraan
Metode psikologis. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis regresi
penelitian untuk menguji hubungan mindfulness dengan kesejahteraan psikologis.
Penelitian ini menemukan bahwa mindfulness berkontribusi secara
signifikan terhadap dimensi penguasaan lingkungan, menyumbang 23%
varians. Selain itu, mindfulness ditemukan menjelaskan 17,9% dimensi
Hasil
pertumbuhan pribadi dan 14,3% penerimaan diri. Temuan ini
penelitian menunjukkan bahwa mindfulness memainkan peran penting dalam
meningkatkan kesejahteraan psikologis pada remaja. Lebih lanjut,
penelitian ini merekomendasikan agar remaja mencari dan berpartisipasi
dalam program pelatihan mindfulness yang diselenggarakan oleh sekolah
atau komunitas remaja, dengan sekolah menciptakan program pelatihan
berbasis mindfulness dan orang tua mendukung partisipasi anak-anak
mereka dalam program tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya
meningkatkan kesadaran sebagai sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan remaja. Secara keseluruhan, penelitian ini berkontribusi
pada pemahaman tentang hubungan antara mindfulness dan
kesejahteraan psikologis pada remaja, menekankan perlunya intervensi
dan program yang meningkatkan mindfulness pada populasi ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mindfulness berperan positif
secara signifikan pada setiap dimensi kesejahteraan psikologis pada
remaja. mindfulness paling berkontribusi, khususnya terhadap dimensi
penguasaan lingkungan yaitu sebesar 23%. Hal ini meng-indikasikan
bahwa remaja yang lebih memiliki kesadaran utuh dan memberi
perhatian penuh mengenai diri dan kehidupannya sehari-hari, akan
mampu untuk mengatur lingkungan, memiliki kontrol terhadap
aktivitas yang dijalani, menggunakan secara efektif kesempatan dalam
Kesimpulan
lingkungan, mampu memilih, serta menciptakan konteks yang sesuai
dengan kebutuhan dan nilai yang dimilikinya. Selain itu, mindfulness
juga memiliki kontribusi positif pada aspek kesejahteraan psikologis
lainnya, yaitu tujuan hidup, pertumbuhan diri, penerimaan diri,
kemandirian, hubungan positif dengan orang lain.
Penelitian ini juga menimbulkan implikasi bahwa remaja dapat
meningkatkan kesejahteraan psikologis melalui adanya mindfulness.
Dengan latihan mindfulness, diharapkan remaja lebih mampu sadar
penuh akan perilakunya, menyadari stimulus internal, serta menerima
dirinya tanpa harus menghakimi. Dengan begitu, remaja akan mampu
menyelesaikan masalah di lingkungan secara efektif, memiliki tujuan
hidup, menerima dirinya, mampu menjalin hubungan positif dengan
orang lain, mampu menunjukkan kemadirian, dan mampu bertumbuh
secara pribadi.

2
1. Penulis mampu memaparkan dengan baik setiap komponen dalam
pembahasan.
Kelebihan 2. Penulis dapat memberikan saran praktis, Penelitian ini memberikan
rekomendasi praktis untuk meningkatkan mindfulness pada remaja.
3. Penggunaan ukuran yang tervalidasi: Para peneliti menggunakan skala
mindfulness dan skala kesejahteraan psikologis, yang sebelumnya
telah divalidasi dan digunakan secara luas dalam penelitian.
1. Penelitian ini tidak mengendalikan variabel perancu yang potensial,
Kekurangan seperti status sosio-ekonomi, dinamika keluarga, atau riwayat
kesehatan mental sebelumnya, yang mungkin mempengaruhi
hubungan antara mindfulness dan kesejahteraan psikologis.
2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, yang hanya
memberikan gambaran tentang hubungan antara mindfulness dan
kesejahteraan psikologis pada titik waktu tertentu

Anda mungkin juga menyukai