KESEHATAN MENTAL
2.3. Latar Belakang Teori Riset 1: Narkoba merupakan obat yang bersifat adiktif, jika masuk kedalam tubuh ,baik diminum,
dihirup,atau disuntikan dapat membahayakan kesehatan, perilaku, dan kehidupan penggunannya.
Istilah Narkoba sesuai dengan BNN No./S/03/SE/IV/2002, yang merupakan singkatan dari
Narkoba, Psikotropika, dan Narkotika. Narkoba adalah zat alami atau kimia yang jika masuk
kedalam tubuh manusia akan dapat mengubah pikiran, suasana hati, emosi, dan perilaku manusia.
Riset 2: Latar belakang teori ini didasarkan pada pemahaman tentang pandemi yang telah
mengganggu aktivitas sehari-hari remaja, aktivitas fisik, kehidupan sosial, dan pendidikan
sehingga menyebabkan peningkatan stres psikologis.
Riset 3: Masalah pada kesehatan mental dapat menjadi prediksi kuat dalam penyalahgunaan
narkoba dimasa depan, hal ini menunjukan adanya hubungan dua arah antara kesehatan mental
dengan penggunaan narkoba
Riset 4: Masalah kasus narkoba khususnya di Indonesia setiap hari semakin meningkat kasusnya
dan mengancam generasi muda, khususnya para remaja. Masyarakat perlu tahu dan perlu
memahami bahwa Narkoba sangat berbahaya sehingga tumbuh kesadaran masyarakat
Riset 5: Penggunaan narkoba menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otak, kecanduan
narkoba merupakan penyakit otak. Mesolimbik jalur menghubungkan batang otak dan sistem
saraf tepi, yang mengontrol fungsi otomatis tubuh, dengan bagian limbik otak, yang mengontrol
emosi, dan korteks prefrontal, yang mengontrol pemikiran dan pengambilan keputusan
Riset 6: Masalah ikatan keluarga yang kuat melalui emosional hubungan dan empati terhadap
anak adalah hal yang paling menentukan apakah seorang anak dapat melakukan pelecehan
narkoba atau tidak
Riset 7 : Membahas masalah penyalahgunaan narkoba dan perlunya strategi yang efektif, tetapi
tidak memberikan tinjauan mendalam tentang penelitian yang ada tentang obat-obatan dan
penanggulangannya
Riset 8 : Membahas efek obat-obatan legal dan ilegal pada pembangunan internasional. Ini
menekankan bagaimana perdagangan narkoba berdampak pada berbagai hambatan pembangunan,
seperti korupsi, kejahatan dan kekerasan interpersonal, masalah kesehatan, penurunan
produktivitas pekerja, keterlibatan kaum muda dalam perdagangan narkoba, dan ketergantungan
ekonomi pada produksi narkoba dan pencucian uang. Ini menunjukkan bahwa pembuat kebijakan
dan praktisi pembangunan memerlukan pendekatan baru untuk mengurangi beban obat pada
pengembangan. Narkoba memperburuk ketidakstabilan sosial-ekonomi dan politik, menghambat
kemajuan, dan menghalangi upaya untuk mengurangi kemiskinan dan mencegah kejahatan.
Secara keseluruhan, latar belakang teoritis obat-obatan dan pengembangan menekankan efek
negatif penggunaan narkoba dan peradangan pada pembangunan sosial dan ekonomi.
Riset 9 : Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja adalah masalah yang tersebar di seluruh
dunia yang memiliki dampak negatif yang signifikan. Faktor individu seperti impulsif tinggi,
pemberontakan, gangguan regulasi emosional, religiusitas rendah, dan riwayat pelecehan atau
pengasuhan negatif adalah faktor risiko penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Risiko juga
dapat berasal dari komponen keluarga seperti orang tua merokok, kontrol psikologis yang buruk,
pendidikan orang tua yang kurang, pengabaian, pengawasan yang buruk, dan anggota keluarga
yang menggunakan narkoba. Memiliki teman sebaya yang menyalahgunakan narkoba juga dapat
meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Sebaliknya, faktor
individu seperti optimisme, kesadaran tinggi, keyakinan kuat terhadap penyalahgunaan narkoba,
dan keinginan untuk menjaga kesehatan dapat membantu mengurangi risiko penyalahgunaan
narkoba. Keyakinan agama yang kuat, koneksi sekolah yang positif,
Riset 3
3.1 Desain Riset Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Program (SKAP)
3.2 Karakteristik Sampel 1,559
3.3 Variabel Utama variabel utama mencakup yang terkait dengan obat-obatan dan pengobatannya.
3.4 Instrumen & Reliabilitas Sumber yang diberikan tidak menyebutkan alat yang digunakan untuk pengumpulan data atau
keandalannya dalam penelitian obat-obatan dan pengobatannya.
3.5 Prosedur Riset -
Riset 8
3
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
3.2 Karakteristik Sampel efek penggunaan narkoba dan peradangan di seluruh dunia pada pembangunan sosial dan
ekonomi
3.3 Variabel Utama Dampak kesehatan dan sosial yang signifikan dari obat-obatan legal dan ilegal pada upaya
pembangunan internasional adalah faktor utama yang dibahas dalam sumber.
3.4 Instrumen & Reliabilitas membahas dampak dan tantangan yang lebih luas terkait dengan penggunaan dan pengembangan
narkoba, daripada metodologi atau instrumen penelitian tertentu. Oleh karena itu, informasi
mengenai instrumen dan keandalan penelitian tidak disediakan dalam sumber
3.5 Prosedur Riset -
Riset 9
3.1 Desain Riset Penelitian mengikuti metodologi Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-
Analysis (PRISMA) untuk melakukan tinjauan sistematis
3.2 Karakteristik Sampel Dalam tinjauan tersebut, 22 artikel kuantitatif dan satu artikel kualitatif dipilih sesuai dengan
standar inklusi dan pengecualian yang ketat.
3.3 Variabel Utama Faktor risiko dan faktor pelindung penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja adalah variabel
utama yang diperiksa dalam tinjauan. Individu, keluarga, dan komunitas adalah tiga subkategori
dari faktor-faktor ini.
3.4 Instrumen & Reliabilitas Sumber yang disediakan tidak menyebutkan metode khusus yang digunakan untuk mengukur
faktor risiko dan faktor pelindung.
3.5 Prosedur Riset Metode penelitian melibatkan pencarian dalam tiga database jurnal utama: PubMed, EBSCOhost,
dan Web of Science. Ini dilakukan dengan menggunakan strategi pencarian dan kata kunci
khusus. Kriteria inklusi dan pengecualian yang ketat kemudian diterapkan untuk mengekstraksi
data dari artikel yang diidentifikasi. Versi 2018 dari Mixed Methods Appraisal Tools (MMAT)
digunakan untuk menilai kualitas studi yang disertakan. Karena heterogenitas penelitian, sintesis
deskriptif dari studi yang disertakan dilakukan.
1V. HASIL RISET 1
Kajian Utama Riset: Kajian Utama Riset pada penelitian ini adalah berfokus untuk mengetahui dampak
penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan psikologis remaja di Desa Perdamean kecamatan
Rantau Selatan kabupaten LabuhanBatu. Penelitian ini juga mengeksplorasi praktik keagamaan
dan komunikasi orang tua dalam meminimalkan dampak negatif pada penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
V. HASIL RISET 2
Kajian Utama Riset: Kajian utama riset pada penelitian ini adalah berfokus terkait dengan kesehatan mental remaja,
kesehatan psikologis, dan penggunaan narkoba selama pandemi COVID-19. Anak-anak, remaja
mungkin sangat rentan terhadap dampak psikologis negatif dari pandemi COVID-19, akibatnya
banyak utama mengenai kesehatan mental, kesejahteraan psikologis, dan penggunaan narkoba
pada remaja.
4
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
Kajian Utama Riset: Kajian Utama Riset pada penelitian ini adalah remaja dari keluarga yang menerapkan nilai-nilai
agama lebih besar dari yang tidak menerapkan
X. HASIL RISET 7
Kajian Utama Riset : membicarakan masalah penyalahgunaan narkoba dan strategi yang efektif, tetapi tidak
memberikan tinjauan mendalam tentang penelitian dan penanggulangannya saat ini
XI. HASIL RISET 8
Kajian Utama Riset : Sumber-sumber ini membahas efek kesehatan dan sosial yang signifikan dari penggunaan obat-
obatan legal dan ilegal pada upaya pembangunan internasional. Sumber-sumber menyoroti
beberapa hambatan pembangunan yang disebabkan oleh perdagangan dan penyalahgunaan
narkoba, termasuk korupsi, masalah kesehatan, penurunan produktivitas, kejahatan dan kekerasan
interpersonal, keterlibatan kaum muda dalam perdagangan narkoba, dan konsekuensi ekonomi.
Kontribusi perdagangan narkoba legal dan ilegal terhadap berbagai hambatan pembangunan
menentukan hubungan antara obat psikotropika dan pembangunan berkelanjutan. Sumber-sumber
menekankan bahwa strategi baru diperlukan untuk mengurangi beban obat-obatan pada
pembangunan dan pentingnya memahami hubungan antara obat-obatan dan pembangunan sosial
dan ekonomi.
XII. HASIL RISET 9
Kjian Utama Riset : Tinjauan sistematis, yang merupakan fokus utama penelitian tersubut, bertujuan untuk
menemukan faktor risiko dan faktor pelindung penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di
seluruh dunia. Dalam tinjauan tersebut, dua puluh dua artikel kuantitatif dan satu kualitatif
dibahas aspek-aspek dari tiga kategori: individu, keluarga, dan komunitas. Faktor risiko individu
termasuk kecenderungan tinggi, pemberontakan, gangguan regulasi emosional, religiusitas
rendah, pengalaman rasa sakit, waktu layar, alexithymia, paparan e-rokok, kecanduan perilaku,
risiko rendah yang dirasakan, aksesibilitas obat tinggi, dan sikap positif terhadap obat sintetis.
Faktor risiko keluarga termasuk ibu yang merokok selama kehamilan, kontrol psikologis yang
buruk oleh ibu, pendidikan orang tua yang buruk, pengabaian, pengawasan yang buruk, dan
anggota keluarga yang menggunakan narkoba. Memiliki teman sebaya yang menyalahgunakan
narkoba adalah salah satu faktor risiko komunitas yang dilaporkan. Ciri-ciri individu seperti
optimisme, kesadaran tinggi, fobia sosial, keyakinan kuat terhadap penyalahgunaan narkoba,
keinginan untuk menjaga kesehatan, kesadaran ayah yang tinggi tentang penyalahgunaan
narkoba, keterlibatan sekolah dan kegiatan terstruktur, dan keyakinan agama yang kuat adalah
faktor pelindung yang dapat diidentifikasi.
PERBANDINGAN RISET 1,2,3,4,5,6
Riset 1 : Membahas dampak penyalahgunaan narkoba didesa Perdamean terhadap kesehatan psikis remaja yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba seperti tidak dapat mengontol dirisecara efektif, sehingga dapat menyebabkan agresif, kecanduan dan
emosionalnya tinggi.
Riset 2 : Membahas tentang perubahan kesehatan mental, kesejahteraan psikologis, dan penggunaan narkoba selama pandemi
COVID-19. Anak-anak, remaja mungkin sangat rentan terhadap dampak psikologis negatif dari pandemi COVID-19, akibatnya
banyak utama mengenai kesehatan mental, kesejahteraan psikologis, dan penggunaan narkoba pada remaja.
Riset 3 : Membahas tentang penggunaan narkoba yang dapat meningkatkan risiko masalah pada kesehatan mental.Penyalahgunaan
narkoba diketahui secara luas memperburuk masalah pada kesehatan mental.
Riset 4 : Membahas tentang peningkatan kasus darurat narkoba dalam kalangan remaja yang terjadi di Indonesia.
Riset 5 : Membahas tentang kemrosotan nilai sosial dalam masyarakat sehingga perlu adanya tindakan untuk memperkuat lembaga
kontrol sosial tradisional, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan organisasi keagamaan, sehingga mereka dapat memainkan peran
yang lebih besar dalam mengembangkan norma, nilai, dan peraturan masyarakat.
Riset 6 : Membahas tentang perilaku remaja dalam mengonsumsi narkoba terkait erat dengan karakteristik seperti jenis kelamin,
tempat tinggal, pendidikan, dan kelompok umur, dengan risiko laki-laki tiga kali lebih tinggi dibandingkan perempuan; serta, aspek
fungsi keluarga dan pemahaman terhadap NAPZA juga memainkan peran signifikan dalam menentukan risiko konsumsi narkoba oleh
remaja.
Riset 7 : Hukuman mati untuk pengedar narkoba dianggap sebagai alat yang kuat untuk mencegah kematian massal generasi muda dan
potensi kecanduan narkoba mereka.
Riset 8 : Sumber yang disediakan tidak secara langsung membahas perbandingan penelitian dan pengembangan obat. Akibatnya,
mereka tidak memiliki informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Riset 9 : Faktor risiko individu termasuk impulsivitas tinggi, pemberontakan, gangguan regulasi emosional, religiusitas rendah,
pengalaman sakit, waktu layar yang berlebihan, dan alexithymia.
5
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
6.1 Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah kondisi peredaran gelap Napza di Indonesia hingga saat ini
telah memasuki fase darurat Narkoba. Hal terbukti dengan semakin meningkatnya kasus
penyalahgunaan Narkoba di berbagai kalangan termasuk kalangan remaja. Remaja menjadi
kelompok yang paling rentan untuk menyalahgunakan Narkoba
6.2 Pembahasan Kasus penyalahgunaan Narkoba pada kalangan remaja saat ini menunjukan peningkatan, hal ini
disebabkan karena remaja cenderung ingin menyerap nilai-nilai baru, selalu ingin tahu dan selalu
ingin mencoba hal baru, termasuk terhadap sesuatu hal yang mengandung bahaya atau resiko
(risk taking behavior) yakni mencoba konsumsi Narkoba. Sementara itu upaya penanganan yang
6
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
6.1 Kesimpulan Penyalahgunaan narkoba menyebabkan kemerosotan nilai-nilai keluarga, budaya, moral, dan
pendidikan dengan cepat. Pecandu kehilangan kemampuan untuk bekerja dan belajar, harga diri,
dan terlibat dalam aktivitas kriminal yang signifikan atau sedikit..
6.2 Pembahasan Berdasarkan temuan penelitian ini, para pembuat kebijakan dan perencana baik di organisasi
pemerintah maupun non-pemerintah harus mengambil beberapa tindakan. Misalnya, pertama-
tama mereka dapat menggunakan media untuk meningkatkan kesadaran sosial dan menumbuhkan
rasa tanggung jawab sipil di kalangan masyarakat. Kedua, penting untuk memperkuat lembaga
kontrol sosial tradisional, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan organisasi keagamaan,
sehingga mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengembangkan norma, nilai,
dan peraturan masyarakat. Ketiga, organisasi penegakan hukum narkoba harus kuat dan efisien.
Terakhir, penelitian lebih lanjut mengenai aspek lain dari kecanduan narkoba perlu dilakukan
6.3 Keterbatasan riset -
6.4 Rekomendasi riset berikutnya -
XIII. KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN STUDI 6
6.1 Kesimpulan Perilaku remaja dalam mengkonsumsi narkoba yang mempunyai hubungan signifikan dengan
karakteristik remaja adalah jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan, dan kelompok umur. Risiko
remaja laki-laki mengonsumsi narkoba tiga kali lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan
6.2 Pembahasan Hasil dari nilai OR yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa remaja laki-laki berisiko
mengonsumsi NAPZA 3.2 kali dibandingkan remaja perempuan. Dilihat dari aspek fungsi
keluarga, disimpulkan bahwa persentase remaja dari keluarga yang menerapkan nilai-nilai agama
lebih besar dari yang tidak menerapkan. Temuan dari penelitian ini adalah risiko remaja dari
keluarga yang menerapkan fungsi agama justru akan mengonsumsi 1,61 kali dibanding keluarga
yang tidak menerapkan. Pemahaman terhadap NAPZA tidak selalu berhubungan dengan perilaku
remaja mengonsumsi NAPZA. Hal ini disebabkan remaja yang paham akibat psikologi berisiko
1.64 kali menggunakan NAPZA dibandingkan remaja yang tidak paham
6.3 Keterbatasan riset -
6.4 Rekomendasi riset berikutnya -
XIV.KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN STUDI 7
6.1 Kesimpulan Untuk memerangi perdagangan narkoba sebagai kejahatan luar biasa, undang-undang dan
hukuman yang ketat bagi pengedar dan pengguna narkoba, dan keterlibatan optimal dari berbagai
pemangku kepentingan diperlukan.
6.2 Pembahasan Riset tersebut juga menyebutkan perdagangan narkoba sebagai kejahatan luar biasa dan bagian
dari organisasi kriminal transnasional, serta penyalahgunaan narkoba dan dampak negatifnya
pada masyarakat.
6.3 Keterbatasan riset Studi obat menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan data menyeluruh tentang kecanduan
narkoba dan dampaknya terhadap masyarakat dan individu, termasuk dampak fisik dan mental.
6.4 Rekomendasi riset berikutnya melakukan penelitian tentang seberapa efektif upaya pengendalian narkoba saat ini, seperti upaya
penegakan hukum dan hukuman bagi pengedar dan pengguna narkoba, untuk menilai dampaknya
terhadap pengurangan perdagangan dan penyalahgunaan narkoba. Menyelidiki alasan mengapa
perdagangan dan perdagangan narkoba meningkat meskipun penegakan hukum dan tindakan
pencegahan yang ketat diterapkan.
XV. KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN STUDI 8
6.1 Kesimpulan Berbicara tentang efek obat-obatan legal dan ilegal pada pembangunan internasional. Berbagai
hambatan pembangunan disebabkan oleh perdagangan dan penyalahgunaan narkoba, termasuk
7
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
korupsi, kejahatan dan kekerasan interpersonal, masalah kesehatan, penurunan produktivitas, dan
keterlibatan kaum muda dalam perdagangan narkoba. Sumber-sumber menekankan bahwa
metode baru diperlukan untuk mengurangi beban obat pada pembangunan dan menekankan
betapa pentingnya memahami hubungan antara obat-obatan dan pembangunan sosial dan
ekonomi.
6.2 Pembahasan Membahas hubungan antara narkoba psikotropika dan pembangunan berkelanjutan, menekankan
peran perdagangan narkoba legal dan ilegal dalam menghambat pembangunan. Mereka
menunjukkan bagaimana penggunaan narkoba berdampak pada kemajuan sosial dan ekonomi,
terutama di negara-negara berkembang, di mana kemiskinan dan akses mudah ke narkoba umum.
Selain itu, dia menyebutkan kesulitan dalam mengestimasi produksi, perdagangan, dan konsumsi
obat di negara berkembang serta perbedaan pola penggunaan narkoba di berbagai wilayah.
6.3 Keterbatasan riset Sumber tidak memberikan rekomendasi khusus untuk penelitian masa depan tentang dampak
global penggunaan narkoba dan peradangan pada pembangunan sosial dan ekonomi.
6.4 Rekomendasi riset berikutnya mengevaluasi seberapa efektif program pengendalian narkoba saat ini, yang mencakup
penegakan hukum dan hukuman, untuk mengevaluasi seberapa besar dampaknya
terhadap pengurangan penyalahgunaan dan perdagangan narkoba.
Untuk menemukan celah dalam strategi pengendalian narkoba, pelajari alasan di balik sirkulasi
narkoba yang terus-menerus meskipun ada penegakan hukum yang ketat.
XVI. KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN STUDI 9
6.1 Kesimpulan Hasil studi tersubut adalah bahwa sebuah tinjauan sistematis mengidentifikasi berbagai faktor
risiko dan pelindung penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di tiga bidang: individu,
keluarga, dan komunitas. Faktor risiko individu termasuk impulsif tinggi, pemberontakan,
gangguan regulasi emosional, religiusitas rendah, dan paparan rokok elektrik. Faktor risiko
keluarga termasuk ibu merokok selama kehamilan, kontrol psikologis yang buruk oleh ibu, dan
anggota keluarga yang menggunakan narkoba. Faktor risiko komunitas juga termasuk anggota
keluarga yang menggunakan narkoba. Sifat-sifat individu seperti optimisme, kesadaran tinggi,
dan keyakinan kuat terhadap penyalahgunaan narkoba adalah faktor pelindung yang dapat
diidentifikasi.
6.2 Pembahasan Memperjelas temuan tinjauan dengan jelas menyoroti betapa pentingnya menangani faktor
individu, keluarga, dan komunitas dalam mencegah remaja menyalahgunakan narkoba. Dalam
upaya pencegahan yang ditargetkan, memahami dan mengatasi faktor risiko seperti impulsif,
pemberontakan, dan paparan rokok elektrik dapat membantu. Faktor keluarga seperti ibu yang
merokok dan anggota keluarga yang menggunakan narkoba menunjukkan bahwa orang tua harus
hadir dan membantu. Pengaruh teman sebaya yang menyalahgunakan narkoba menunjukkan
betapa pentingnya hubungan sosial yang positif dan dukungan dari teman sebaya. Dalam
intervensi untuk meningkatkan ketahanan dan perilaku sehat, faktor pelindung seperti optimisme
dan keyakinan kuat terhadap penyalahgunaan narkoba dapat ditargetkan.
6.3 Keterbatasan riset Keterbatasan pada riset terebut mungkin memiliki batasan karena hanya menyertakan artikel
dalam bahasa Inggris dan data yang diekstraksi dari tiga mesin pencari
6.4 Rekomendasi riset berikutnya Penelitian masa depan harus mempertimbangkan memasukkan artikel dalam bahasa lain dan
memperluas pencarian ke database tambahan untuk menangkap berbagai faktor yang lebih
komprehensif dan Studi lebih lanjut dapat mengeksplorasi efektivitas intervensi yang
menargetkan risiko yang diidentifikasi dan faktor pelindung untuk menginformasikan strategi
pencegahan
DAFTAR PUSTAKA
8
REVIEW JURNAL
KESEHATAN MENTAL
Amran, A., & Ritonga, A. (2022). Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan Psikis Remaja.
http://luviyani.blogspot.co.id/2010/02/latar-
Fernando, J., Stochl, J., & Ersche, K. D. (2022). Drug Use in Night Owls May Increase the Risk for Mental
Health Problems. Frontiers in Neuroscience, 15. https://doi.org/10.3389/fnins.2021.819566
Zolopa, C., Burack, J. A., O’Connor, R. M., Corran, C., Lai, J., Bomfim, E., DeGrace, S., Dumont, J., Larney, S.,
& Wendt, D. C. (2022). Changes in Youth Mental Health, Psychological Wellbeing, and Substance Use
During the COVID-19 Pandemic: A Rapid Review. In Adolescent Research Review (Vol. 7, Issue 2, pp.
161–177). Springer Science and Business Media Deutschland GmbH.
https://doi.org/10.1007/s40894-022-00185-6
Nawi, A. M., Ismail, R., Ibrahim, F., Hassan, M. R., Manaf, M. R. A., Amit, N., Ibrahim, N., & Shafurdin,
N. S. (2021). Risk and protective factors of drug abuse among adolescents: a systematic review.
BMC Public Health, 21(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s12889-021-11906-2
Singer, M. (2008). Drugs and development: The global impact of drug use and trafficking on social
and economic development. International Journal of Drug Policy, 19(6), 467–478.
https://doi.org/10.1016/j.drugpo.2006.12.007
Tarbiyah, F., Keguruan, D., Smh, U. ", Serang, ", & Hasibuan, A. A. (2017). Narkoba dan
Penanggulangannya. Narkoba Dan Penanggulangannya, 11(1), 31–41.
http://www.komisikepolisianindonesia.com
10.1177/23992026211018087