Anda di halaman 1dari 7

MASALAH SOSIAL

“Resume faktor penyebab dan solusi terhadap kasus penyalahgunaan narkoba”

Dosen Pengampu :
Dra. Dwiyanti Hanandini,
M.Si Drs. Wahyu Pramono, M.Si

Disusun Oleh :
HABIL YULIANDI
2210813056

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Tahun 2023
A. Pengertian
->Penyalahgunaan narkoba-> adalah suatu kondisi ketika seseorang menggunakan zat-zat
narkotika secara tidak terkontrol atau tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penyalahgunaan narkoba dapat mencakup penggunaan obat-obatan terlarang, misalnya
kokain, heroin, atau metamfetamin, serta penggunaan obat-obatan resep yang
disalahgunakan.
B. Dimensi
->1. Dimensi Kesehatan
- Penyalahgunaan narkoba dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental
individu. Zat-zat narkotika dapat merusak organ tubuh, menyebabkan gangguan mental, dan
meningkatkan risiko penyakit menular.

2. Dimensi Sosial
- Penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Individu yang
terlibat dalam penyalahgunaan narkoba mungkin mengalami isolasi sosial, konflik dalam
hubungan interpersonal, dan stigmatisasi dari masyarakat.

3. Dimensi Ekonomi
- Penyalahgunaan narkoba dapat memberikan dampak ekonomi negatif. Individu yang
terlibat dalam penyalahgunaan narkoba mungkin mengalami kesulitan finansial akibat
pengeluaran untuk mendapatkan narkoba dan kehilangan produktivitas dalam pekerjaan.

4. Dimensi Hukum
- Penyalahgunaan narkoba dapat melibatkan pelanggaran hukum. Penggunaan dan
peredaran narkoba ilegal dapat menghadirkan risiko penangkapan, penuntutan, dan hukuman
pidana.

5. Dimensi Pendidikan dan Karier


- Penyalahgunaan narkoba dapat menghambat perkembangan pendidikan dan karier
seseorang. Absensi sekolah, kinerja akademis yang buruk, dan kehilangan pekerjaan dapat
menjadi konsekuensi dari penyalahgunaan narkoba.

6. Dimensi Keluarga
- Keluarga individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba juga dapat terpengaruh.
Konflik keluarga, perasaan cemas, dan disfungsi keluarga adalah dampak yang mungkin
terjadi.

7. Dimensi Psikologis
- Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan masalah psikologis, termasuk depresi,
kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Penggunaan narkoba juga dapat menjadi
mekanisme koping yang tidak sehat untuk mengatasi stres atau trauma.

8. Dimensi Lingkungan
- Penyalahgunaan narkoba dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar,
terutama jika terkait dengan aktivitas kriminal, seperti peredaran narkoba ilegal, kekerasan,
atau tindakan berbahaya lainnya.

C. Asumsi
1. Asumsi Kesejahteraan Psikologis
- Asumsi ini dapat mencakup keyakinan bahwa individu yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba melakukannya sebagai mekanisme koping untuk mengatasi masalah
psikologis, seperti stres, depresi, atau kecemasan.

2. Asumsi Kebebasan Individu


- Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan hak
pribadi dan kebebasan individu, dan pemerintah seharusnya tidak campur tangan dalam
keputusan pribadi tersebut.

3. Asumsi Kesejahteraan Sosial


- Asumsi ini mencakup keyakinan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan
dampak sosial yang merugikan, seperti peningkatan tingkat kejahatan, penyebaran penyakit
menular, dan gangguan ketertiban masyarakat.

4. Asumsi Ketidakmampuan Kontrol


- Terdapat asumsi bahwa individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba kehilangan
kemampuan untuk mengontrol penggunaan mereka dan mungkin memerlukan bantuan untuk
mengatasi kecanduan.
5. Asumsi Ketidakstabilan Emosional
- Beberapa orang mungkin mengasumsikan bahwa individu yang terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba mungkin mengalami ketidakstabilan emosional atau masalah
psikologis yang mendasari penggunaan narkoba.

6. Asumsi Model Penyakit


- Pendekatan ini melibatkan asumsi bahwa kecanduan narkoba dapat dipandang sebagai
penyakit kronis yang memerlukan perawatan medis dan dukungan.

7. Asumsi Peran Lingkungan


- Asumsi ini mencakup pemahaman bahwa faktor-faktor lingkungan, seperti tekanan sosial,
budaya, dan ekonomi, dapat memainkan peran penting dalam memahami dan mengatasi
penyalahgunaan narkoba.

8. Asumsi Terkait Kriminalitas


- Beberapa orang mungkin menganggap penyalahgunaan narkoba sebagai permasalahan
kriminal dan percaya bahwa tindakan hukum dan penegakan hukum yang ketat diperlukan
untuk mengatasi masalah tersebut.
D. Tahapan analisis
1. Identifikasi dan Pengumpulan Data
- Identifikasi dan pengumpulan data yang komprehensif tentang prevalensi penyalahgunaan
narkoba, profil demografis pengguna, jenis narkoba yang paling umum digunakan, dan tren
konsumsi.

2. Analisis Epidemiologi
- Analisis epidemiologi untuk memahami sebaran geografis dan sosial penyalahgunaan
narkoba. Ini mencakup identifikasi kelompok risiko, tren waktu, dan faktor-faktor risiko
tertentu.

3. Evaluasi Kesehatan Masyarakat


- Evaluasi dampak penyalahgunaan narkoba pada kesehatan masyarakat, termasuk
penyebaran penyakit menular, angka overdosis, dan beban penyakit terkait narkoba.

4. Analisis Sosial:
- Analisis dampak sosial penyalahgunaan narkoba, termasuk isolasi sosial, stigmatisasi, dan
konflik interpersonal yang dapat terjadi dalam keluarga atau masyarakat.

5. Analisis Ekonomi
- Analisis dampak ekonomi penyalahgunaan narkoba, termasuk biaya perawatan kesehatan,
kehilangan produktivitas, dan beban ekonomi pada masyarakat dan pemerintah.

E. Perspektif Teori
-> 1.Teori Struktural:
- Teori ini menekankan peran struktur sosial, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan
ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, dalam menciptakan kondisi yang
mendukung penyalahgunaan narkoba.
2.Teori Struktural-Functional
- Teori ini memahami fenomena sosial, termasuk penyalahgunaan narkoba, sebagai bagian
dari fungsi atau disfungsi struktural dalam masyarakat.

F.Sumber Masalah
-> 1. Faktor Individu
- Genetika dan Keturunan: Keberadaan riwayat keluarga yang terkait dengan
penyalahgunaan narkoba dapat meningkatkan risiko seseorang terlibat dalam perilaku serupa.
- Gangguan Kesehatan Mental: Kondisi seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mental
lainnya dapat menjadi faktor risiko penyalahgunaan narkoba.
- Riwayat Trauma: Pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual, kekerasan, atau
kehilangan yang berat, dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan narkoba sebagai
mekanisme koping.

2. Faktor Lingkungan:
- Tekanan Teman Sebaya: Pengaruh dari teman sebaya yang terlibat dalam penyalahgunaan
narkoba dapat memengaruhi seseorang untuk ikut serta.
- Akses Terhadap Narkoba: Ketersediaan dan akses mudah terhadap narkoba dapat
memperbesar kemungkinan penggunaan.

3. Faktor Sosial
- Ketidaksetaraan Ekonomi: Ketidaksetaraan ekonomi dapat menciptakan ketidaksetaraan
akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan, yang dapat memicu penyalahgunaan
narkoba.
- Stigmatisasi Sosial: Stigmatisasi terhadap pengguna narkoba dapat menciptakan isolasi
sosial dan menghambat upaya pemulihan.

4. Faktor Kebijakan dan Hukum:


- Kebijakan Narkoba: Kebijakan yang ketat atau kurang efektif dalam mengatasi
penyalahgunaan narkoba dapat memengaruhi tingkat pencegahan, penegakan hukum, dan
perawatan.
- Legalitas Narkoba: Legalitas atau ilegalitas suatu substansi dapat memengaruhi persepsi
risiko dan prevalensi penggunaannya.

5. Faktor Pendidikan:
- Kurangnya Pendidikan tentang Narkoba: Kurangnya edukasi tentang risiko dan
konsekuensi penyalahgunaan narkoba dapat meninggalkan individu tanpa pengetahuan yang
cukup untuk membuat keputusan informan.

6.Faktor Ekonomi:
- Tingkat Pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi atau kesulitan dalam
mendapatkan pekerjaan dapat menciptakan tekanan ekonomi yang mendorong seseorang
menuju penyalahgunaan narkoba.
G. Pendekatan
Penanganan penyalahgunaan narkoba melibatkan pendekatan holistik yang
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, dan
pemulihan. Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam menangani penyalahgunaan
narkoba:

1. Pencegahan
- Pendidikan dan Kesadaran: Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran
tentang risiko penyalahgunaan narkoba, baik di sekolah maupun masyarakat umum.
- Intervensi Dini: Menyediakan layanan intervensi dini untuk individu yang berisiko tinggi
agar dapat mencegah perkembangan penyalahgunaan menjadi masalah yang lebih serius.

2. Pengobatan dan Rehabilitasi:


- Terapi Obat: Penggunaan terapi obat untuk membantu mengatasi kecanduan dan
mengurangi gejala penarikan.
- Terapi Behavioral: Melibatkan terapi perilaku kognitif dan terapi perilaku untuk
membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang
berkontribusi pada penyalahgunaan narkoba.
- Pemulihan Berbasis Masyarakat: Program rehabilitasi yang melibatkan komunitas dan
dukungan sosial, seperti kelas-kelas dukungan atau kelompok pemulihan.

3. Pengelolaan Kesehatan Mental:


- Terapi Kesehatan Mental: Menyediakan perawatan kesehatan mental bagi individu dengan
gangguan mental yang mendasari atau terkait dengan penyalahgunaan narkoba.
- Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan perawatan kesehatan mental dan perawatan
narkoba secara holistik.

4. Penanganan Trauma:
- Terapi Trauma: Melibatkan terapi yang difokuskan pada pemulihan dari pengalaman
traumatis yang mungkin menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba.
- Dukungan Psikososial: Menyediakan dukungan psikososial yang diperlukan untuk
membantu individu mengatasi dampak traumatis.

5. Pendekatan Kesehatan Masyarakat:


- Kebijakan Pencegahan: Menyusun dan menerapkan kebijakan pencegahan narkoba yang
efektif, seperti pembatasan iklan dan peningkatan pengawasan terhadap penjualan narkoba.
- Pencegahan Residu Risiko: Menyediakan program pencegahan residu risiko untuk
mengurangi risiko penularan penyakit menular melalui penggunaan narkoba.
H.Kasus
->1.Kasus Pemuda di Lingkungan Sekolah
-> Seorang pemuda berusia 17 tahun, yang terlihat kurang berpartisipasi dalam kegiatan
sekolah dan mengalami perubahan perilaku, akhirnya terdeteksi menggunakan narkoba.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa penggunaan narkoba ini terkait dengan tekanan
dari teman sebaya dan masalah keluarga.

Anda mungkin juga menyukai