Tugas MS 7
Tugas MS 7
Dosen Pengampu :
Dra. Dwiyanti Hanandini,
M.Si Drs. Wahyu Pramono, M.Si
Disusun Oleh :
HABIL YULIANDI
2210813056
2. Dimensi Psikologis:
-> Kekerasan juga dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan. Ini mencakup
intimidasi, ancaman verbal, atau manipulasi emosional yang dapat merusak kesejahteraan
mental dan emosional korban.
3. Dimensi Seksual:
-> Tindakan kekerasan seksual melibatkan penyalahgunaan kekuasaan untuk memaksa atau
memaksa individu melakukan tindakan seksual tanpa persetujuan mereka. Ini termasuk
pemerkosaan, pelecehan seksual, atau pencabulan.
4. Dimensi Struktural:
-> Ada dimensi struktural dari kekerasan yang terkait dengan ketidaksetaraan sosial,
ekonomi, atau politik. Faktor-faktor ini dapat menciptakan kondisi di mana kekerasan lebih
mungkin terjadi, seperti ketidaksetaraan gender, ketidaksetaraan ekonomi, atau konflik sosial.
5. Dimensi Sosial:
-> Kekerasan sering kali memiliki aspek sosial, melibatkan interaksi antara individu atau
kelompok dalam konteks sosial tertentu. Ini dapat mencakup kekerasan antarindividu,
keluarga, kelompok etnis, atau negara.
6. Dimensi Kultural:
-> Aspek kekerasan juga dapat dihubungkan dengan faktor budaya dan norma-norma sosial.
Norma-norma kekerasan atau kesenjangan budaya dapat mempengaruhi tingkat dan jenis
kekerasan yang terjadi di suatu masyarakat.
7. Dimensi Ekonomi:
-> Faktor ekonomi seperti kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, atau ketidakstabilan
ekonomi dapat memainkan peran dalam mendorong tindakan kekerasan. Kondisi ekonomi
yang sulit dapat menciptakan tekanan dan ketegangan yang memicu kekerasan.
C. Asumsi
->1. Pembenaran Kekerasan sebagai Solusi:
- Asumsi: Pembenaran bahwa tindakan kekerasan adalah satu-satunya atau cara terbaik
untuk mengatasi masalah atau konflik tertentu.
- Contoh: Keyakinan bahwa hanya dengan kekerasan, seseorang dapat menegakkan
keadilan atau menyelesaikan konflik.
2. Tahap Diagnosis : Menggali lebih dalam lagi mengenai gejala yang timbul dari kekerasan, apa
dampak yang dihadirkan dan bagaimana bentuk kekerasan itu. Seperti poin C diatas. Diagnosis
sebagai masalah sosial diberikan ketika kekerasan sudah menyangkut kehidupan sosial masyarakat
baik itu individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
3. Tahap Treatment : Mencari tau upaya pemecahan masalah sosial yang didasarkan pada diagnosis.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain :
E. Perspektif Teori
->Kasus kekerasan digunakan Perspektif Fungsionalisme Struktural dimana terjadi Perilaku
Menyimpang. Individu melakukan perilaku menyimpangnya terhadap apa yang seharusnya
tidak dilakukan. Kekerasan sebaiknya tidak terjadi. Kekerasan dinilai menyimpang dan tidak
sesuai dengan norma yang ada serta merugikan orang lain. Individu melakukan
penyimpangan terhadap emosinya sehingga memunculkan hadirnya kekerasan entah itu fisik,
verbal ataupun ekonomi
F.Sumber Masalah
->
Tindakan Kekerasan Fisik:
1. Ketidaksetaraan dan Kesenjangan Sosial:
- Faktor ketidaksetaraan ekonomi dan sosial dapat menciptakan ketegangan dan konflik,
yang mungkin mengarah pada kekerasan fisik sebagai bentuk ekspresi atau penyelesaian
sementara.
3. Ketidakstabilan Keluarga:
- Keluarga yang mengalami ketidakstabilan, konflik, atau kurangnya dukungan sosial dapat
menjadi lingkungan yang rentan terhadap tindakan kekerasan fisik.
1. Ketidaksetaraan Komunikasi:
- Ketidaksetaraan dalam kemampuan berkomunikasi atau kekurangan keterampilan
komunikasi dapat menyebabkan frustrasi dan konflik yang mungkin diungkapkan melalui
kekerasan verbal.
2. Stigma dan Diskriminasi:
- Stigma atau diskriminasi terhadap kelompok atau individu tertentu dapat menciptakan
lingkungan di mana kekerasan verbal diarahkan kepada mereka.
G. Pendekatan
->Kekerasan di analisis melalui pendekatan Person Blame Approach : Individulah yang
menyebabkan terjadinya kondisi tidak terkendali itu. Individu tidak dapat menahan emosi
sesaat, tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan tepat serta adanya dendam
yang tidak bisa dikendalikan yang membuat kekerasan itu dinilai sebagai satu satunya jalan
terbaik yang dapat dilakukan untuk melampiaskan emosinya. .
H.Kasus
->
1.Kekerasan fisik
-> - Kekerasan dalam Konflik Sosial:*
Konflik sosial antar kelompok masyarakat yang berujung pada bentrokan fisik.
Contoh: Konflik antar kelompok etnis atau agama yang memicu tindakan kekerasan fisik,
seperti kerusuhan komunal.
2.Kekerasan Verbal
-> -Cyberbullying
Tindakan intimidasi atau pelecehan yang dilakukan melalui platform media sosial atau
daring.
- Contoh: Penggunaan media sosial untuk menyebarkan ancaman, pelecehan, atau
informasi palsu yang dapat merugikan reputasi seseorang.
3.Kekerasan Ekonomi
-> -Pemaksaan Kontrak Buruh yang Tidak Adil:*
Pekerja yang dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi atau di bawah kontrak
kerja yang merugikan.
- Contoh:Pemaksaan kontrak buruh dengan upah rendah, jam kerja yang berlebihan, atau
kondisi kerja yang tidak aman.