Dosen Pengampu :
Dra. Dwiyanti Hanandini,
M.Si Drs. Wahyu Pramono, M.Si
Disusun Oleh :
HABIL YULIANDI
2210813056
2. Dimensi Psikologis:
- Gangguan Psikologis: Beberapa individu dengan penyimpangan seksual mungkin
mengalami gangguan psikologis, seperti gangguan kepribadian atau gangguan kecemasan.
- Trauma dan Pengalaman Masa Kecil: Beberapa kasus penyimpangan seksual dapat terkait
dengan pengalaman traumatis atau kekerasan seksual pada masa kecil.
6. Dimensi Relasional:
- Hubungan Antarpersonal: Konteks relasional, termasuk dinamika dalam hubungan
antarpersonal, dapat memengaruhi bagaimana perilaku seksual diartikan dan diterima.
- Pengaruh Pasangan Seksual: Pengaruh dan persetujuan pasangan seksual juga dapat
memainkan peran dalam menilai apakah suatu perilaku dianggap sebagai penyimpangan.
7. Dimensi Perkembangan:
- Fase Perkembangan Seksual: Tahapan perkembangan seksual individu dapat
memengaruhi cara mereka menjelajahi dan mengartikan seksualitas.
- Perubahan Sikap Seksual seiring Waktu: Sikap dan perilaku seksual seseorang dapat
berubah seiring waktu, terkadang karena faktor perkembangan.
C. Asumsi
->1. Norma Seksual:
- Asumsi: Penyimpangan seksual diasumsikan sebagai perilaku atau preferensi seksual yang
melibatkan deviasi signifikan dari norma-norma seksual yang dianggap umum dalam
masyarakat tertentu.
2. Faktor Psikologis:
- Trauma dan Pengalaman Masa Kecil: Pengalaman traumatis atau pelecehan seksual pada
masa kecil dapat berkontribusi pada perkembangan penyimpangan seksual di kemudian hari.
- Gangguan Psikologis: Faktor-faktor seperti stres, kecemasan, atau depresi dapat
memengaruhi perilaku seksual seseorang.
4. Faktor Keluarga:
- Dysfunctional Family Dynamics: Dinamika keluarga yang tidak sehat, seperti
ketidakstabilan rumah tangga, kekerasan dalam rumah tangga, atau kurangnya pengawasan
orang tua, dapat berkontribusi pada perkembangan penyimpangan seksual.
- Pelecehan atau Pengabaian: Pengalaman pelecehan seksual atau pengabaian dalam
lingkungan keluarga dapat menjadi faktor penyebab penyimpangan seksual.
5. Faktor Pendidikan:
- Kurangnya Pendidikan Seksual: Pendidikan seksual yang tidak memadai atau kurangnya
pemahaman tentang batasan-batasan seksual sehat dapat meningkatkan risiko penyimpangan
seksual.
- Pelecehan di Sekolah: Pengalaman pelecehan seksual atau bullying di lingkungan sekolah
dapat memengaruhi perkembangan seksual individu.
G. Pendekatan
->Pendekatan terhadap penyimpangan sosial melibatkan berbagai strategi dan metode untuk
menganalisis, memahami, dan mengatasi perilaku yang dianggap melanggar norma-norma
sosial. Berikut beberapa pendekatan yang umumnya digunakan:
1. Pendekatan Fungsionalisme:
- Fungsionalisme menekankan bahwa penyimpangan sosial dapat memiliki fungsi dalam
mempertahankan keseimbangan sosial. Beberapa bentuk penyimpangan dapat berkontribusi
pada stabilitas masyarakat dengan memicu perubahan atau memenuhi kebutuhan tertentu.
2. Pendekatan Konflik:
- Pendekatan konflik menilai penyimpangan sosial sebagai hasil dari pertentangan
kepentingan antara kelompok-kelompok di masyarakat. Faktor ketidaksetaraan dan
ketidakadilan sosial diidentifikasi sebagai pendorong munculnya penyimpangan.
4. Pendekatan Labelling:
- Pendekatan labelling mengatakan bahwa penyimpangan sosial sering kali dipengaruhi
oleh label atau stigmatisasi yang dilekatkan pada individu atau kelompok tertentu oleh
masyarakat atau lembaga kekuasaan.
6. Pendekatan Feminis:
- Pendekatan feminis menyoroti bagaimana ketidaksetaraan gender dan kekuasaan dapat
memainkan peran dalam munculnya dan menanggapi penyimpangan sosial.
7. Pendekatan Struktural-Fungsional:
- Struktural-fungsionalisme menganalisis peran penyimpangan sosial dalam
mempertahankan atau mengancam stabilitas sosial. Beberapa bentuk penyimpangan dapat
dilihat sebagai mekanisme yang membantu menjaga keseimbangan dalam masyarakat.
H.Kasus
->1. Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah:
- Terdapat beberapa kasus pelecehan seksual yang melibatkan guru atau staf pendidikan
terhadap murid di sekolah. Kasus ini sering kali menimbulkan kekhawatiran besar di
masyarakat.
2. Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual:
- Deskripsi: Kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terjadi di berbagai tingkatan,
melibatkan pelaku dari berbagai lapisan masyarakat. Beberapa kasus ini mendapatkan
perhatian media dan menjadi perbincangan luas di masyarakat.
3. Prostitusi
- Industri prostitusi, terutama di daerah tertentu, menjadi perhatian karena melibatkan
eksploitasi seksual. Upaya penegakan hukum dan pembinaan dilakukan untuk mengatasi
dampak negatif dari praktik prostitusi.
.