Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KESEHATAN PIJAR

https://jurnal.pijarkesehatan.org/

PENGARUH TERAPI EXPRESSIVE WRITING UNTUK MENINGKATKAN SELF


ESTEEM PADA PECANDU NARKOBA YANG SEDANG DI REHABILITASI DI
YAYASAN PELITA JIWA INSANI PADANG

Yola Yolanda 1* Eka Putri Primasari2*Winda Fitri Yunengsih3


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Jamal Jamil Siteba Padang Sumatera Barat
Email korespondensi: yolayolanda1182@gmail.com
Email korespondensi : ekaputri28@gmail.com

ABSTRAK
Self Esteem berdampak pada permasalahan fisik dan psikologis, pengguna narkoba juga
berdampak pada perkembangan kepribadian individu yaitu Self Esteem, obat-obatan terlarang
memengaruhi perkembangan kepribadian individu yang berhubungan Self Esteem. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi expressive writing untuk meningkatkan Self
Esteem pada pecandu narkoba. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi
eksperimental, dilakukan pada bulan November 2021 hingga Agustus 2022 di Yayasan Pelita Jiwa
Insani Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah 36 responden. Jumlah sampel adalah 13 orang
responden. Pengambilan sampel dilakukan simple random sampling, Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner Skala Self Esteem. Data diolah dengan menggunakan uji paired sampel T-
Test di dapatkan nilai p value=0,001 (p<0,05) yang beararti bahwa ada pengaruh Terapi Expressive
Writing untuk meningkatkan Self Esteem pada pecandu narkoba di Yayasan Pelita Jiwa Insani
Padang. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata Self Esteem sebelum diberikan terapi expressive
writing 75,62 dengan standar deviasi 6,715 dan sesudah intervensi 83,23 dengan standar deviasi 8,
248. Terapi expressive writing ada pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan Self Esteem pada
pecandu narkoba. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh terapi expressive writing untuk
meningkatkan Self Esteem pada pecandu narkoba yang sedang di rehabilitasi. Saran bagi pecandu
Narkoba adalah expressive writing dapat digunakan untuk meningkatkan Self Esteem.

Kata Kunci: Terapi Expressive Writing, Self Esteem, Pecandu Narkoba

Abstract
Self Esteem has an impact on physical and psychological problems, drug users also have
an impact on the development of individual personality, namely Self Esteem, illegal drugs affect the
development of individual personality related to Self Esteem. The purpose of this study was to
determine the effect of expressive writing therapy to increase self-esteem in drug addicts. This
research is a quantitative study with a quasi-experimental design, conducted from November 2021
to August 2022 at the Pelita Jiwa Insani Padang Foundation. The population in this study were 36
respondents. The number of samples is 13 respondents. Sampling was done by simple random
sampling. The instrument in this study used the Self Esteem Scale questionnaire. Data were
processed using a paired sample T-test to obtain a p value = 0.001 (p <0.05) which means that
there is an effect of Expressive Writing Therapy to increase Self Esteem in drug addicts at the Pelita
Jiwa Insani Foundation, Padang. The results of this study showed that the average Self Esteem
before being given expressive writing therapy was 75.62 with a standard deviation of 6.715 and
after the intervention was 83.23 with a standard deviation of 8.248. Expressive writing therapy has
a significant effect on increasing Self Esteem in drug addicts. The conclusion from this study is that
there is an effect of expressive writing therapy to increase self-esteem in drug addicts who are in
rehabilitation. Advice for drug addicts.

Key Words: Expressive Writing Therapy, Self Esteem, Drug addicts

12
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/

dengan pencarian dan penggunaan obat


PENDAHULUAN
secara kompulsif terlepas dari
Zat-zat adiktif yang sangat konsekuensi yang berbahaya,
berbahaya bagi tubuh dan menjadi penggunaan narkoba merupakan masalah
masalah bagi seluruh masyarakat di yang sangat kompleks dan memerlukan
berbagai belahan dunia, sangat banyak upaya penanggulangan secara
ditemukan saat ini adalah salah satunya komprehensif dengan melibatkan kerja
dikenal dengan narkotika, psikotropika sama multidisipliner, multisektor dan
dan zat adiktif berbahaya lainnya. peran sera masyrakat secara aktif yang
Narkotika adalah zat obat yang berasal harus dilaksanakan secara
dari tanaman baik itu sintesis maupun berkesinambungan (Utami, 2020).
semi sintesis yang dapat menyebabkan Pada kondisi ini pecandu menjadi
penurunan atau perubahan kesadaran tidak mampu menghadapi kehidupan
dan dapat menimbulkan ketergantungan secara wajar karena dipengaruhi kejadian
pada pecandu narkoba tersebut (Utami, masa lampau baik secara psikologis
2020). maupun fisik, selain itu ada beberapa
faktor yang internal dan faktor eksternal.
Narkoba merupakan akronim dari Faktor internal terdiri atas efek
narkotika, psikotropika dan bahan ketergantungan adanya motif untuk
adiktif lainnya dan dapat menjadi kembali berhubungan dengan pecandu
narkotika bahan berbahaya lainnya bagi narkoba lain, pandangan bahwa narkoba
kesehatan. Penyalahgunaan narkoba dan merupakan tempat palarian masalah
zat adiktif lainnya adalah perilaku yang kepribadian yang tidak dapat
dapat berdampak pada kondisi kejiwaan menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang bersangkutan, serta menimbulkan bebas narkoba, kesadaran untuk kembali
masalah lingkungan social dan dapat menggunakan narkoba, pengetahuan
merugikan diri sendiri. Saat seseorang mengenai dampak negative narkoba serta
menjadi pecandu narkoba akan kecenderungan pecandu untuk
dihadapkan pada pilihan untuk menghindari masalah. Sedangkan faktor
menjalani rehabilitasi. Rehabilitasi eksternal yaitu terdiri atas keluarga yang
terhadap pecandu narkoba merupakan tidak memiliki kedekatan hubungan
suatu proses pengobatan untuk emosional, tersedianya fasilitas untuk
membebaskan pecandu dari kembali pada narkoba serta tidak adanya
ketergantungan dan masa menjalani dukungan keluarga, mentor pendamping,
rehabilitasi tersebut diperhitungkan dan teman sebaya dalam menghindari
sebagai masa menjalani hukuman bagi narkoba (Pertama dkk, 2020).
penggunanya. (Rahmi, dkk 2020) Menurut World Health Organisation
Penyebaran obat terlarang ini terus (WHO) pada tahun 2021 menyatakan
berkembang, masalah penyalahgunaan bahwa sekitar 271 juta (5,5%) penduduk
obat atau penggunaan narkoba di dunia berusia 15-64 tahun merupakan
Indonesia kemudian meluas dan makin pengguna narkoba. Di Indonesia pada
mengkhawatirkan, tidak saja di tahun 2021 terjadi peningkatan
perkotaan melainkan sudah menjangkau prevelensi pengguna narkoba di
ke pedesaan. Penyalahgunaan narkoba Indonesia pada tahun sebesar (0,15%)
ini dappat berimplikasi pada perilaku sehingga menjadi (1,95%) atau 3,66 juta
kecanduan. Kecanduan ini adalah jiwa (BNN RI, 2021).
penyakit pada otak kronis yang ditandai Di Sumatera Barat pada tahun 2021
13
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
menurut Brigjen Pol Khasril Arifin kemampuan untuk berhubungan dengan
mengatakan presentase penyalahgunaan orang lain, membantu belajar
narkoba di daerah itu mendekati ambang mempercayai orang lain dan
batas nasional, angkanya mencapai mempersiapkan diri untuk kembali ke
(1,3%) dari total penduduk, sumbar masyarakat. Sedangkan terapi expressive
sendiri saat ini ada 64 penyalahgunaan writing bertujuan dapat membantu
narkoba fari total penduduk sumbar menyalurkan ide, perasaan dan harapan
sekitar 5,5 juta artinya (1,2%) (BNN ke dalam suatu media yang bertahan
Sumbar, 2020). lama dan membuatnya merasa nyaman
Dampak dari penggunaan narkoba dan dapat membantu respon yang sesuai
tersebut adalah gejala mental seperti dengan stimulusnya (Cahyati, 2020).
kegelisahan, agresivitas, kehilangan Pada pecandu narkoba dengan self
nafsu makan, dan gangguan tidur. esteem yang tinggi mereka merasa yakin
Penyalahgunaan ini juga berdampak atas kemampuan dirinya, dan memiliki
pada perilaku kecanduan yaitu penyakit cirri seperti aktif, ekpresif, mandiri,
otak kronis yang ditandai dengan kreatif dan percaya diri kemampuannya.
pencarian dan penggunaan obat secara Mereka cenderung menerima dan
kompulsif terlepas dari konsekuensi memberikan penghargaan positif
yang berbahaya, penyebab individu terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut
menggunakan narkoba adalah individu akan puas dengan kerakter dan
rendahnya Self Esteem dalam diri kemampuan dirinya yang ditandai
seseorang. Bagi penyalahgunaan dengan adanya evaluasi diri yang positif
narkoba yang menggantungkan sehinggaa memiliki gambaran diri yang
hidupnya dengan zat tersebut banyak positif, mampu menerima masukan dari
cara yang bias dilakukan sebagai lingkungan dan dapat melakukan
metode penyembuhan salah satuny evaluasi secara positif serta memiliki
adalah dengan rehabilitas yang banyak harga diri dan mampu mengoptimalkan
ditemukan dipanti-panti social, dan mengendalikan harga diri yang
rehabilitas adalah upaya pemulihan jiwa dimilikinya (Bandi, 2020).
dan raga bagi pengguna narkoba (Fitri Menurut penelitian (Bandi dan
dkk, 2021) Soetjiningsih , 2020) berdasarkan hasil
Self Esteem dari pecandu narkoba penelitian didapatkan bahwa yang
secara umum berada pada tingkat yang mengalami self esteem dalam kategori
rendah. Jadi, perlu untuk meningkatkan sangat tinggi berjumlah 5 orang
harga diri seseorang untuk mengurangi (15,62%), tinggi sebanyak 25 orang
kecenderungan mereka untuk (78,12%) dan yang mengalami self
kecanduan. Adanya perlakuan positif esteem rendah sebanyak 1 orang
dari orang-orang terdekat dan dapat (3,13%). Dari hasil tersebut dapat
menimbulkan perasaan keberhargaan disimpulkan bahwa sebagian besar
diri dan kesadaran akan nilai dirinya responden mengalami self esteem yang
sehingga pecandu akan mampu berguna tinggi.
bagi orang-orang terdekat dan Menurut (Utami, 2020) pada self
lingkungannya (Bandi, 2020). esteem yang rendah pada pecandu
Penatalaksanaan untuk narkoba maka dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan Self Esteem pada pecandu metode pengungkapan diri,
narkoba yaitu dengan terapi suportif, pengungkapan diri dengan melalui terapi
terapi suportif adalah untuk memberikan expressive writing, dengan metode ini
dorongan, semangat juangnya. Selain sangat efektif untuk pengungkapan
itu, terapi manipulasi lingkungan karena dapat memperbaiki kondisi
bertujuan untuk membantu individu psikologis baik jangka panjnag dan
mengembangkan rasa harga diri, maupun jangka pendek, kesehatan fisik
14
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
di berbagai gejala, serta efektif saat berhak menenrukan hidupnya sendiri
difokuskan ke stressor. Bahkan dengan untuk tidak memperdulikan apa yang
metode ini bermanfaat bagi kesehatan terjadi disekitarnya.
individu ketika menulis dengan intens Hasil wawancara yang dilakukan
mengenai pengalaman positif maupun adalah diketahui bahwa (50%) mampu
negative. Pada expressive writing ini memahami dan mengenali dirinya
juga dapat menurunkan aktifitas system sendiri, (37,5%) mengakui adanya
saraf simpatik dan mengurangi tingkat penyesalan yang mereka rasakan, dan
pengalaman yang sangat menyedihkan (87,5%) merasa lega setelah menulis
atau menyakitkan. selama sempat hari. Penatalaksanaannya
Expressive writing adalah menulis prosedur terapi expressive writing
mengenai suatu hal yang sangat diawali dengan pemberian
emosional dan sebuah proses terapi intervensinhya. Setelah itu dilanjutkan
dengan menggunakan metode menulis dengan pembagian kertas HVS kosong
ekpresif untuk mengungkapkan dan pulpen peneliti membacakan
pengalaman emosional dengan harapan instruksi expressive writing dan member
melalui metode menulis, stree yang di tahu durasi intervensi yaitu selama 30
alami tersebut akan berkurang sehingga menit selama sempat hari berturut-turut
dapat membantu memperbaiki (Utami, 2020).
kesehatan fisik dan menjernihkan
fikiran, memperbaiki perilaku dan METODE PENELITIAN
menstabilkan emosi (Ulfa, 2021).
Jenis penelitian ini adalah
Kegiatan ekpressive writing
ekprerimen, menggunakan one-group
membantu individu untuk berdamai dan
pretest-posstest desaign. Penelitian yang
mampu menghadapi peristiwa maupun
dilakukan dengan satu kelompok yang
perasaan yang menjengkelkan,
diberi perlakuan tertentu kemudian
menuliskan perasaan kesal dan
diobservasi sebelum dan sesudah
kekecewaaan dalam bentuk kata-kata
perilaku. Desain ini tidak mempunyai
membuat individu belajar untuk
pembatasan yang ketat terhadap
menemukan cara-cara baru dalam
randomisasi dan pada saat yang sama
mengatasi perasaan tersebuat maupun
dapat mengontrol ancaman-ancaman
masalah yang dihadapi. ekpressive
validitas dengan rancangan yang
writing turut mengubah persepsi
digunakan adalah one-group pretest-
individu dalam menunjukkan respon
posstest desaign tanpa adanya kelompok
terhadap situasi yang dihadapi,
control tetapi sudah dilakukan obervasi
membantu individu agar lebih
pertama (pretest) dan peneliti dapat
terhubung dengan diri mereka malalui
menguji perubahan yang terjadi setelah
penerimaan reaksi emosi yang dirasakan
adanya eksperimen (posstest).
(Zain, 2020).
Berdasarkan hasil survey awal yang Penelitian dilakukan di Yayasan
dilakukan pada tanggal 21 Juni 2022 di Pelita Jiwa Insani Padang di mulai bulan
Yayasan Pelita Jiwa Insani Padang November 2021 hingga Agustus 2022.
Rata-rata skor Self Esteem pada pecandu Peneliti melakukan pengumpulan data
narkoba yang dirawat di Yayasan Pelita pada 23 sampai 26 juli 2022.
Jiwa Insani Padang adalah didapatkan Populasi adalah keseluruhan jumlah
rata-rata 40,67. Pada saat melakukan yang terdiri atas objek atau subjek yang
skrining mengatakan bahwa mereka mempunyai karakteristik dan kualitas
dapat menerima dirinya apa adanya, tertentu yang diciptakan oleh peneliti
mereka berguna meskipun mereka untuk diteliti (Sujarweni, 2014). Pada
meelakukan sesuatu dengan tidak penelitian ini yang menjadi populasi
sempirna dan mereka mengatakan yaitu seluruh pecandu narkoba yang
15
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
mengalami self esteem di Yayasan Pelita
Jiwa Insani Padang yang berjumlah 36 2. Self Esteem Sesudah Diberikan
orang. Terapi Expressive Writing
Sampel adalah sebagaian dari Tabel 2
keseluruhan objek penelitian yang Rata-Rata Self Esteem Sesudah
DiberikanTerapiExpressive Writing Pada Pecandu
diteliti dan ditanggap mewakili seluruh Narkoba Yang Sedang Rehabilitasi
populasi (Setiadi, 2013). Menurut Variabel n Mean SD Min Maks
Sugiono untuk penelitian eksperimen Post Test 13 83,23 8,248 74 100
sederhana jumlah anggota sampelnya
Berdasarkan tabel 2 diatas
sekitar 10 sampai 20 orang. Jumlah
menunjukkan bahwa rata-rata self esteem
sampel yang dibutuhkan pada penelitian
sesudah diberikan terapi expressive writing
ini adalah 13 orang yang sesuai dengan
adalah 83,23, standar deviasi adalah 8,248.
kriteria inklusi.
Teknik pengambilan sampel yang
B. Analisa Bivariat
digunakan pada penelitian ini adalah
Pengaruh Pemberian Terapi Expressive
simple random sampling, simple
Writing dengan Self Esteem
random sampling adalah pengambilan
anggota sampel dari populasi yang Berdasarkan hasil penelitian untuk melihat
dilakukan secara acak tanpa pengaruh terapi expressive writing terhadap
memperhatikan strata yang ada dalam self esteem pada pecandu narkoba yang
populasi tersebut. sedang rehabilitasi di Yayasan Pelita Jiwa
Instumen penelitian adalah alat Insani Padang digunakan uji Paired sampel
bantu bagi peneliti dalam t-test karena penyebaran data terbukti
mengumpulkan data (Nursalam, 2013). normal p value <0,05 dengan menggunakan
Instrument penelitian yang digunakan uji normalitas shapiro-wilk.
pada penelitian ini adalah kuesioner Tabel 3
skala self esteem yang berisi pertanyaan Pengaruh Pemberian Terapi Expressive
tentang masalah self esteem pada Writing untuk Meningkatkan Self Esteem
pecandu narkoba yang berjumlah 27 Pada Pecandu Narkoba Yang Sedang
pertanyaan. Pada pengisian skala ini di Rehabilitasi
beri 4 alternative jawaban yaitu sangat Selisih p
setuju (SS) diberi skor 1, jawaban setuju Kelompok Mean Mean
SD Min Maks
va
(S) akan diberi skor 2, jiwa jawaban lu
e
tidak setuju (TS) diberi skor 3 dan skor
Pre-test -7,61
4 untuk jawaban sangat tidak setuju 75,62 6,715 62 88
0,001
(STS). 83,23 8,248 74 100
Post-test
1. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Bivariat Berdasarkan tabel 3 menunjukan
1. Self Esteem Sebelum Diberikan hasil uji statistik menggunakan Paired
Terapi Expressive Writing sample t-test didapat nilai p = 0,001 (p<0,05)
Tabel 1 hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh
Rata-Rata Self Esteem Sebelum Diberikan Terapi sebelum dan sesudah pecandu narkoba
Expressive Writing Pada Pecandu Narkoba Yang terlihat dengan peningkatan dari Self Esteem
Sedang Rehabilitasi
sebelum 75,62 menjadi Self Esteem sesudah
Variabel n Mean SD Min Maks 83,23, diberikan terapi expressive writing
Pre-Test 13 75,62 6,715 62 88 terhadap Self Esteem pada pecandu narkoba
yang sedang rehabilitasi di Yayasan Pelita
Berdasarkan tabel 1 menunjukan Jiwa Insani Padang.
bahwa rata-rata self esteem sebelum
diberikan terapi expressive writing adalah
75,62, standar deviasi adalah 6,715.

16
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
dengan baik akan membentuk self esteem
PEMBAHASAN yang tinggi dan seorang yang diremehkan,
A. Analisa Univariat ditolak, dan diperlakukan dengan buruk akan
1. Rerata self esteem sebelum pemberian membentuk self esteem yang rendah, nilai-
terapi expressive writing pada pecandu nilai dan inspirasi individu yaitu kesuksesan
narkoba yang sedang direhabilitasi ataupun kegagalan yang dialami oleh
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan seseorang tidak secara langsung
bahwa rata-rata self esteem pada pecandu mempengaruhi self esteem akan melalui
narkoba yang sedang direhabilitasi sebelum nilai-nilai atau inspirasi yang dipegang oleh
diberikan terapi expressive writing adalah individu, kemudian cara individu dalam
75,62, standar deviasi adalah 6, 715, self merespon devalusi yaitu seseorang yang
esteem minimum adalah 62 dan self esteem mampu merespon dengan baik evaluasi yang
maksimum adalah 88. Berdasarkan analisa diterimanya dari orang lain atau
kuesioner didapatkan faktor berikut (30,8%) lingkungannya akan cenderung memiliki self
pecandu narkoba takut akan kegagalan, esteem yang lebih tinggi (Rambe, 2018).
(23,1%) responden tidak dapat Self Esteem adalah evaluasi yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan dibuat oleh individu dan biasannya
dengan baik, (30,8%) responden menuntut berhubungan dengan penghargaan terhadap
orang lain untuk menyetujui standart diri sendiri, hal ini mengekspresikan suatu
idealnya, (46,2%) responden tidak sikap atau tidak setuju menunjukkan tingkat
mendorong orang lain untuk tumbuh dan dimana individu meyakini diri sendiri
dewasa, (23,1%) sahabat terdekat responden mampu, penting, berhasil dan berharga
tidak melarang memakai narkoba, (30,8%) (Hidayaty, 2018).
responden tidak meninggalkan narkoba, Menurut analisa peneliti pecandu
(61,5%) responden setuju tetap memakai narkoba ada di Yayasan Pelita Jiwa InsanI
narkoba, (38,5%) responden sangats setuju Padang didapatkan bahwa pecandu narkoba
berhak menentukan hidup nya sendiri tetap merasa tidak nyaman berada di tempat
memakai narkoba, (53,8%) responden direhabilitas tersebut, mereka merasa
sangat setuju mematuhi peraturan dipanti. kecewa dan sangat marah kepada keluarga
Individu yang menggunakan narkoba karena terpaksa masuk tanpa persetujuan
akan mengalami dampak pada yang jelas. Dan para pecandu lainnya merasa
terhambatnya kerja otak, memperlambat menyesal telah terjerumus kedalam dunia
aktivitas tubuh, menyebabkan distorsi gelas seperti ini, mereka ingin cepat pulang
persepsi, pikiran, dan lingkungan serta dan menjalani kehidupan seperti biasannya.
meningkatkan risiko gangguan mental, Disini para pecandu juga mengalami mantan
bahkan individu atau pecandu akan resiko perilaku kekerasan dan pernah masuk
mengalami gejala mental seperti kedalam RSJ. Prof. HB. Saanin Padang
kegelisahan, depresi, agresivitas, kehilangan selama 2 minggu rawatan. Hal tersebut
nafsu makan dan gangguan tidur. Selain membuat para pecandu menyesal dan
berdampak pada permasalahan fisik dan banyak merugikan diri sendiri dan keluarga
psikologis, pengguna narkoba juga orang lain disekitarnya.
bedampak pada perkembangan kepribadian 2. Rerata self esteem sesudah pemberian
individu yaitu self esteem, obat-obatan terapi expressive writing pada pecandu
terlarang sangat mempengaruhi narkoba yang sedang direhabilitasi
perkembangan kepribadian individu yang
berhubungan self esteem (Utami, 2020). Berdasarkan tabel 2
Self Esteem dapat dipengaruhi menunjukkan bahwa rata-rata Self esteem
beberapa faktor yaitu dengan penerimaan yang dialami pecandu narkoba yang
dan penghargaan dari Significant Others sedang direhabilitas setelah diberikan
adalah seseorang yang merasa dirinya terapi expressive writing adalah 83,23,
dihormati, diterima, dan diperlakukan standard deviasi adalah 8,248, self esteem
17
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
minimum adalah 74 dan self esteem
maksimum adalah 100. Berdasarkan
analisa kuesioner didapatkan gejala self Terapi expressive writing adalah
esteem pada pecandu narkoba pada salah satu teknik terapi expressive
penelitian ini sesudah dilakukan terapi writing yang digunakan untuk konseling,
expressive writing terbukti mengalami psikoterapi, rehabilitas dan kesehatan
peningkatan bahwa (69,2%) responden yang dimana metode ini dengan
setuju pernah mengizinkan orang lain menuliskan ekpresi emosi ke dalam
untuk menyuruh mereka melakukan hal sebuah buku dan menulis mengenai
yang berlawanan dengan penilaian suatu hal yang sangat emosional dan
mereka, (69,2%) responden sangat setuju sebuah proses terapi dengan
orang tua memeberikan nasehat positif menggunakan metode menulis ekspresif
kepada mereka, (69,2%) responden mengungkapan pengalaman emosional
sangat setuju bagian terpenting dalam dengan harapan melalui metode menulis,
hidup adalah orang tua, (61,5%) stress yang di alami oleh individu
responden setuju bersemangat mengikuti tersebut akan berkurang sehingga dapat
semua kegiatan dip anti. membantu memperbaiki kesehatan fisik,
memperbaiki perilaku dan menstabilkan
Mekanisme proses terapi emosi (Ulfa, 2021).
menulis expressive writing sebenarnya
sama dengan terapi lainnya, dengan Berdasarkan analisa peneliti,
tujuan untuk mengungkakan berbagai sesudah diberikan terapi expressive
pengalaman emosional. Pengakuan dan writing didapatkan adanya perubahan
pengngkapan diri merupakan proses rata-rata self esteem pada pecandu
dasar yang muncul dalam psikoterapi narkoba, dilihat dari sebelum dilakukan
dan secara ilmiah muncul dalam terapi expressive writing didapatkan
interaksi sosial yang di anggap rerata 75,62 dan setelah terapi expressive
bermanfaat baiks secara psikologis writing diberikan pada pecandu narkoba
maupun fisik. Pengungkapan masalah didapatkan 83,23. Hal ini disebabkan
yang di alami oleh seseorang memiliki oleh terapi expressive writing yang
nilai terapeutik yang luar biasa. Proses diberikan pada pecandu narkoba selain
penulisan ekpresif cukup terbilang membuat rileks dan nyaman terapi
sederhana dimana hal yang emosional expressive writing dapat membantu
ditulis dalam kurun waktu 10-30 menit mengembangkan pemahaman dalam
tentunya tanpa memperhatikan tata menghadapi permasalahan yang
bahasa atau diksi (Hairin, 2020). dihadapinya karena terapi expressive
writing ini dapat membuat pikiran
Stress berkurang yang akan negative mereka menjadi positif selain
berakibat kecilnya kemungkinan untuk itu dapat meningkatkan kesehatan fisik
berkunjung ke dokter, fungsi dari dan mental untuk menjadi lebih baik
system kekebalan tubuh menjadi lebih kembali.
bai, turunnya tekanan darah dalam
tubuh, fungsi paru-paru kembali pulih, Dari hasil penelitian tersebut
fungsi hati dan suasana hati menjadi didapatkan bahwa terapi expressive
membaik, kesejahteraan psikologis writing dapat membuat pikiran negative
dapat terjadi, gejala depresi juga trauma mereka menjadi positif selain itu hal
menjadi menurun. Selain itu jika dilihat yang sangat emosional dapat
dari segi kognitif terapi ini berpengaruh meningkatkan kesehatan fisik dan mental
dalam membantu indivisu mengingat untuk menjadi lebih baik kembali, dapat
dan meningkatkan kapasitas otak menyalurkan ide, perasaan dan harapan
(Amatullah, 2020). yang baik, merasa nyaman dan rileks.

18
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/

Hasil intervensi yang dilakukan


B. Analisa Bivariat menggunakan menulis ekspresif
Pengaruh Pemberian Terapi Expressive menjelaskan bahwa menulis mengenai
Writing dengan Self Esteem emosi yang dirasakan pada situasi tertentu
cukup efektif mengurangi emosi negatif
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada Subyek. Hal ini dapat dilihat dari
self esteem pada pecandu narkoba sebelum perubahan perilaku yang tampak pada
diberikan terapi expressive writing dengan Subyek, Subyek yang awalnya sulit
rerata 75,62 dengan stndart deviasi 6,715 menyampaikan perasaan dan pikirannya,
dan sesudah diberikan terapi expressive kini lebih mampu menyampaikan keluhan-
writing dengan rerata 83,23 dengan keluhannya kepada keluarga. Subyek
standart deviasi 8,248. Hasil uji statistic beberapa kali mencoba menyampaikan rasa
menunjukkan nilai p value=0,001 artinya keberatan jika dipaksa mandi pada pagi
ada pengaruh terapi expressive writing hari atau dipaksa untuk makan pada siang
untuk meningaktkan self esteem pada hari. Subyek juga mengungkapkan
pecandu narkoba yang sedang direhabilitas perasaan tertekan yang dirasakan saat
di Yyasan Pelita Jiwa Insani Padang. saudara laki-lakinya memarahi Subyek
untuk hal-hal sepele. Sejalan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh (Rohma &
(Safaruddin, 2020) dengan judul
Pratikto, 2019) yang menyatakan bahwa
Expressive Writing Meningkatkan Self-
Expressive Writing Therapy sebagai media
Esteem PecanduNarkoba Di Program
untuk meningkatkan Kemampuan
Rehabilitasi BNN Baddoka didapatkan p =
Pengungkapan Diri (Self Disclosure) pada
0,026 (p < 0,05), artinya terdapat pengaruh
Pasien Skizofrenia Hebefrenik.
expressive writing dalam meningkatkan
self esteem pecandu narkoba di program Menurut Gorelick (dalam
rehabilitasi BNN Baddoka. Penelitian Malchiodi, 2005), secara umum terapi
yang sama dengan hasil penelitian yang menulis bertujuan untuk meningkatkan
penliti lakukan dimana terdapat perbedaa pemahaman bagi diri sendiri maupun orang
skor sebelum perlakuan 75,62 dan sesudah lain, meningkatkan kreatifitas, ekspresi diri
perlakuan 83,23 (Safaruddin, 2020). dan harga diri, memperkuat kemampuan
komunikasi dan interpersonal,
Hasil penelitian ini menunjukkan
mengekspresikan emosi yang berlebihan,
bahwa intervensi expressive writing dapat
menurunkan ketegangan, serta
meningkatkan self-esteem pecandu
meningkatkan kemampuan dalam
narkoba yang berada dalam program
mengatasi masalah dan fungsi adaptif
rehabilitasi. Terapi expressive writing
individu. Hal ini sesuai dengan perubahan
dapat digunakan kepada residen yang
perilaku yang terjadi pada repson dan
berada di Balai Rehabilitasi sebagai
setelah repson dan menyampaikan
intervensi yang mencakup kognitif,
perasaannya dalam tulisan. Komunikasi
perilaku, emosi, dan perasaan. Hal ini
Subyek dengan keluarga mengalami
didukung oleh pendapat (Malchiodi, 2005)
perubahan secara bertahap, repsonden yang
bahwa expressive writingdapat digunakan
selalu marah dan merusak barang
untuk konseling, psikoterapi, rehabilitasi,
disekitarnya ketika diajak bicara, kini lebih
dan kesehatan, selain itu menurut
tenang dan berusaha untuk mendengarkan
(Rahmawati, 2014), juga dapat mengubah
ketika keluarganya bicara. Repsonden
sikap, streotipe, kreativitas, memori,
mengakui bahwa ketika repsonden dapat
motivasi, kepuasan hidup, penampilan,
menyampaikan perasaan dan pikirannya
dan berbagai hubungan antara kesehatan
dengan tenang, keluarga member respon
dan perilaku.
19
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
yang diharapkan repsonden. internasional jaournal of Scientific,
4(2), 1-7

Analisis peneliti terhadap hasil Amatullah, S. (2020). Pengaruh Teknik


penelitian bahwa terbukti ada pengaruh Expressive Writing Dalam Konseling
sebelum dan sesudah diberikan terapi Kelompok Terhadap Kemampuan
expressive writing terhadap self esteem Mengelola Marah (Penelitian Pada
pada pecandu narkoba yang sedang Siswa Kelas VII E SMP Negeri 3
rehabilitasi di Yayasan Pelita Jiwa Isani Mertoyudan Kabupaten Magelang). 1-
Padang. Responden lebih dapat 79
mengekspresikan perasaan dan pikirannya Benjamin, W. (2019). Hamdiyah. Konseling
kepada pihak keluarga. Selain itu Kelompok Melalui Teknik Expressive
repsonden dapat lebih tenang setiap kali Writing Untuk Meningkatkan Self
berkomunikasi dengan keluarganya, Disclosure Remaja, 3, 1-176.
terutama dengan saudara laki-lakinya. Farida Harahap. (2012). Expressive Writing
Adanya perubahan emosi-emosi negatif Sebagai Teknik Bimbngan Mediaa
pada diri repsonden, yang awalnya mudah Konseling dan Teknik Psikoterapi.
marah dan sensitive jadi lebih terbuka Jurnal Bimbingan dan Konseling
menerima kritik dan saran dari orang lain. Yogyakarta.
Saat ini responden ingin focus untuk Farra Lailatus Sa’idah. (2018). Pengaruh
sembuh agar dapat mencari pekerjaan. Expressive Writing Tharepy Terhadap
Kecenderungan Depresi Pada
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Mahasiswa. 1-103
Ada pengaruh sebelum dan sesudah
diberikan terapi expressive writing terhadap Fitria, R. (2021). Pengaruh Bimbingan
self esteem pada pecandu narkoba yang Agama Terhadap Self Esteem Residen
sedang rehabilitasi di Yayasan Pelita Jiwa Penyalahgunaan Narkoba Di Pusat
Insani Padang. (p=0,001). Diharapkan Layanan Rehabilitas Lembaga
pecandu narkoba di Yayasan Pelita Jiwa Insani Permasyarakatan Kelas IIA Padang.
Padang adalah expressive writing dapat Skripsi Universitas UIN Syarif
digunakan untuk meningkatkan Self Esteem Hidayatullah Jakarta, 1-121.
dengan tujuan menemukan perubahan yang Gunawan, K. W., Priyatama, A, N. &
lebih baik dengan adanya pengungkapan- Setyanto, A, T. (2016). Pengaruh
pengungkapan mengenai pengalaman atau Pelatihan Pemanfaatan Terhadap
masalah pribadi melalui media menulis. Peningkatan self esteem pecandu
narkoba di program reentry Balai
UCAPAN TERIMAKASIH Besar Rehabilitas Badan Narkotika
Ucapan terima kasih kepada Pimpinan Nasional Lido, Bogor. Jurnal Psikologi
Yayasan Pelita Jiwa Insani Padang, LPPM Wacana, 8(16)
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang Hairin, O. (2020). Expressive Writing
serta asisten peneliti yang telah membantu Treatment Mengatasi Ekspresi Emosi
peneliti dalam pelaksanaan penelitian Negatif Pada Remaja Di Desa Segoro
Tambak Sedati Sidoarjo

DAFTAR PUSTAKA Hidayaty, N. (2018). Pengaruh Self Esteem


Afiatin, T. (2011). Emotional Expressive Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Writing to Desrease. Jurnal Pada Remaja Di Pspp “Galih Pakuan”
Intervensi Psikologi, 3(2), 149-168 Bogor. Repository
Akhter, A. (2013). Relationship Between Uinjkt.Ac.Id.http://repository:uinjkt.ac.
Subntance use and self esteem id/dspace.handle/123456789/41318
20
JURNAL KESEHATAN PIJAR
https://jurnal.pijarkesehatan.org/
Irawan, Nata, dkk. (2018). Awas Narkoba At the… Jurnal Psikologi Jambi, 05
Masuk Desa. Jl Leburan 8 No. 64. (02), 9-16
Kelurahan Pleburan, Semarang, Jawa Rahayu. (2020). Pengaruh Pengawasan
Tengah Terhadap Penanggualangan
Penyalahgunaan Narkoba Di Balai
Lain Press, (2011). Penyembuhan Korban Rehabilitas Badan Narkotika Nasional
Narkoba Melalui Terapi Rehabilitas Baddoka Kota Makassar Oleh; 1-99
Terpadu. Jl Willem Iskandar, Pasar V Rais, Y., Hidayatunnajah, A., & Nugroho,
Medan Estate-Medan M. e (2021). Rehabilitas Korban
Lehrhoff, J. (2014). The Benefist of Penyalaahgunaan Narkoba Melalui
fictional perspective taking in Metode Narcotic Religios (Studi
Expressive Writing Tesis, tidak Kasus: Yayasan Grapiks Cileunyi).
diterbitkan, Waltham: Brandeis Journal of Society and Development,
University 1(1), 16-22
Nadia, S, Maharani, A., & Psikologi, F. Rambe, N. (2018). Hubungan Sosial Dengan
(2020). Efektivitas Expressive Writing Self esteem pada Pemakai Narkoba
Therapy Dalam Mneurunkan Tingkat yang Mengikuti Rehabilitas Metode
Stress Pada Remaja Dengan Albino Therapeutic Community.
Ditinjau Dari Tipe Kepribadian UNIVERSITAS SUMATERA
Introvert Dan. 1-16 UTARA Poliklinik UNIVERSITAS
Notoatmodjo, S. (2017). Metodologi SUMATERA ITARA
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Reni Susanti, & Sri Supriyantini, (20130.
Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pengaruh Expressive Writing Therapy
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Terhadap Penurunan Tingkat
Jakarta: Rineka Cipta Kecemasan Berbicara Di Muka Umum
Nurul Ulfa. (2020). Penerapan Teknik Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi
Expressive Writing Untuk UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 9
Meningkatkan Keterampilan Sosial (Desember) 119-129
Siswa Di SMA Negeri 8 Banda Aceh. Rohmahwati, Marieta. (2014). Menulis
1-138 Expressive Writing Sebagai Strategi
Nurhidayati Nuni, Nurdibyanandaru Duta. Mereduksi Stres Untuk Anak-anak
(2014). Hubungan Antara Dukungan Korban Kekerasan Dalam Rumah
Sosial Keluarga dengan Self esteem Tangga. Jurnal Ilmiah Psikologi
pada Penyalahgunaan Narkoba yang Terapan, 2(2), 282-290
direhabilitas. Jurnal Psikologi Klinis Susanti, R., & Supriyantini, S. (2013).
dan Kesehatan Mental. Vol 03(03) 52- Pengaruh Expressive Writing therapy
59 terhadap penurunan tingkat
Purnamarini, D. P. A., Setiawan, T. I., & kesecamasan berbicara di depan umum
Hidayat, D. R., (2016). Pengaruh pada mahasiswa. Jurnal Psikologi,
Terapi Expressive Writing Terhadap 09(02), 119-129
Penurunan saat Ujian Sekolah,
Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, Utami Safaruddin, N., Murdiana, S., &
5(1), 36 Ridfah, A. (2020). Efektivitas
Expressive Writing Dalam
Rahmi, T. N., Raudhoh, S., & Fitri, A. D. Meningkatkan Self Esteem Pecandu
(2020). Harga diri Mnatan Pecandu Narkoba Di Program Rehabilitasi Bnn
Narkoba yang Bekerja di Pusat Baddoka. Jurnal Intervensi Psikologi.
Rehabilitas “X” Jambi: The Self (JIP), 12(1), 27-36.
Esteem of Exdrug Addicts Working

21

Anda mungkin juga menyukai