Anda di halaman 1dari 17

Penyalahgunaa

n
obat-obatan
Hello!
Kelompok 3 :
Basrun
Dinda Anggreni
Ayu Ardhiny Brilyana
Nur Annisa Hamka
Annisa Citra Islami
Puput Putri
Miranda Claudya Baso

2
Latar Belakang Menurut WHO dan Pan American Health Organization (PAHO), Fungsi
kesehatan masyarakat esensial biasanya fokus pada pencegahan dampak
dari berbagai faktor determinan sosial (penyebab tidak langsung) yang
Dari segi fenomena sosial bahwa narkoba memperburuk masalah kesehatan.
merupakan produksi masalah sosial atau
demoralisasi sosial, seperti halnya dapat
menyebabkan terjadinya kasus-kasus
kriminalitas antara lain bunuh diri,
pemerkosaan, pencurian, pemalsuan,
ketergantungan obat yang menghilangkan
daya konsentrasi ingatan dan meresahkan
masyarakat sekitarnya.

Ancaman penyalahgunaan Narkotika Dalam peta perdagangan narkoba dunia,


posisi Indonesia sudah bergeser dari
dan obat-obatan terlarang (NARKOBA) ‘negara transit’ menjadi ‘negara tujuan’
atau NAPZA sudah menjadi fenomena perdagangan narkoba ilegal. Secara
global dan merupakan ancaman geografis, letak Indonesia sangat
kemanusiaan (human threat) bagi mendukung karena berada di antara dua
benua, Asia dan Australia serta dua
warga pada tingkat lokal, nasional, Samudera Pasifik dan Samudera
regional, dan global. Indonesia.
NARKOBA

Undang-Undang Republik Indonesia


No.22/1997 Narkoba merupakan singkatan
dari narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya. Istilah
Narkoba adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan
narkoba sering disebut juga
tanaman baik sintesis maupun semi dengan NAPZA yang
sintesis yang dapat menyebakan merupakan singkatan dari
dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika, Alkohol
Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya.
Epidemiologi Kasus Narkoba

PRODI MKK

Tahun 2011 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2019


prevalensi terhadap prevalensi terhadap prevalensi terhadap prevalensi terhadap
narkotika berada narkotika turun dan berada narkotika turun dan berada narkotika berada
pada angka 2,23 persen pada angka 2,18 persen pada angka 1,77 persen pada angka 1,80 persen
Epidemiologi Kasus Narkoba
Hingga tahun 2020 total kasus
tindak pidana Narkoba di
Indonesia mencapai 40.756
kasus . paling banyak terjadi di
Sumatera Utara (6.542 kasus),
kasus DKI Jakarta (5.885
kasus), dan Jawa Timur (4.674
kasus). Sebaran jumlah kasus
untuk provinsi lainnya dapat
dilihat pada peta di atas.
Semakin pekat warna orange
pada tiap wilayah provinsi,
maka semakin tinggi jumlah
kasus narkobanya.

6
Epidemiologi Kasus Narkoba
Penggunaan Narkotika Dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) Di Kalangan Remaja Dinilai
Memprihatinkan. Tidak Hanya Itu, Angka Pengguna Narkoba Di Ibu Kota DKI Jakarta, Juga Terbilang
Tinggi.
 Berdasarkan Data Badan Narkotika Nasional (Bnn) 2,2% Dari Total Populasi Orang Di Indonesia
Terjerat Narkoba. Hal Itu Berdasarkan Hasil Penelitian Terbaru BNN Dan Universitas Indonesia (UI).
 Di Provinsi Jawa Tengah, Terdapat Sekitar 500 Ribu Penduduk Yang Terlibat Dalam Penyalahgunaan
Obat-obatan Terlarang Tersebut.
 Sedangkan, Penggunaan Narkoba Di Wilayah Dki Jakarta Mencapai Angka 7% Dan Merupakan Angka
Tertinggi Dibandingkan Dengan Kota Lain. Kota Lain Rata-rata Hanya Berada Pada Angka 2,2%
Pengguna Dari Jumlah Penduduknya, Selisih 4,8% Dibandingkan Dengan Jakarta.

7
Penyalahgunaan
Narkoba di
Kalangan Remaja
faktor lingkungan sosial penyebab
seseorang, khususnya remaja, menjadi
pecandu atau pengguna zat terlarang
Rasa Ingin Tahu Kesempatan Masyarakat dan
Lingkungan Yang Memberi
ada masa remaja seseorang lazim
Kesempatan Pemakaian Narkoba
mempunyai sifat selalu ingin tahu
segala sesuatu dan ingin mencoba Adanya situasi yang mendorong diri
sesuatu yang belum atau kurang sendiri untuk mengggunakan narkoba,
diketahui dampak negatifnya dorongan dari luar adalah adanya ajakan,
rayuan, tekanan dan paksaan terhadap
seseorang untuk memakai narkoba.

9
faktor lingkungan sosial penyebab
seseorang, khususnya remaja, menjadi
pecandu atau pengguna zat terlarang
Pergaulan Konflik Keluarga
proses interaksi yang dilakukan Anak yang sudah menginjak remaja
oleh individu dengan individu, dan mengalami perceraian orang tua
dapat juga oleh individu dengan lebih cenderung mengingat konflik
kelompok pergaulan mempunyai dan stress yang mengitari perceraian
pengaruh yang besar dalam itu sepuluh tahun kemudian, pada
pembentukan kepribadian tahun masa dewasa awal mereka
seorang individu

10
Dampak penyalahgunaan
obat-obatan
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada
fisik, psikis dan sosial seseorang.
 Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat
antara satu dengan lainnya.
 Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat
pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi.
 Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dan perilakuperilaku menyimpang
lainnya.

11
Berdasarkan efek yang ditimbulkan,
penyalahgunaan narkoba dibedakan
menjadi 3 (Budianto, 1989)
Depresan Stimulan Halusinogen
menekan sistem sistem syaraf merangsang fungsi tubuh efek utamanya adalah
pusat dan mengurangi aktifitas dan meningkatkan mengubah daya persepsi
fungsional tubuh sehingga kegairahan serta kesadaran atau mengakibatkan
pemakai merasa tenang, bahkan halusinasi.
bisa membuat pemakai tidur dan
tak sadarkan diri. Bila kelebihan
dosis bisa mengakibatkan
kematian..

12
Penanggulangan
penyalahgunaan obat-
obatan
primer Sekunder tersier
Biasanya dalam bentuk pendidikan, Penyembuhan (treatment) Kegiatan Konseling
penyebaran informasi mengenai Fase ini meliputi: 1) fase stabilisasi, antara 3-12
bahaya narkoba, pendekatan 1) fase penerimaan awal antara 1 - 3
bulan, untuk mempersiapkan
melalui keluarga, dll. Instansi hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental pengguna kembali ke
pemerintah, seperti halnya BKKBN, masyarakat
2) fase detoksifikasi dan terapi
lebih banyak berperan pada tahap komplikasi medik, antara 1 - 3 2) Fase sosialiasi dalam
intervensi ini. minggu untuk melakukan masyarakat, agar mantan
pengurangan ketergantungan penyalahguna narkoba
bahan-bahan adiktif secara mampu mengembangkan
bertahap.
kehidupan yang bermakna di
masyarakat
13
Pendekatan dalam penyalahgunaan
obat-obatan
Pendekatan agama
(religius) Pendekatan Sosial
1 3
Dengan menciptakan lingkungan
keluarga dan masyarakat yang
Senantiasa ditanamkan ajaran
positif
agama yang mereka anut

Pendekatan Psikologis
Diberikan nasihat dari hati ke hati oleh 2
orangorang yang dekat dengannya,
sesuai dengan karakter kepribadian
mereka

14
Kesimpulan
• Akibat penyalahgunaan narkoba dapat
menimbulkan perilaku menyimpang dan
demoralisasi masyarakat, karena akibat reaksi
pengguna, maka mereka melakukan tindakan
kriminal, pencurian, penipuan, pemerkosaan,
perkelahian, dan kejahatan lainnya.
• Lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan
agama sangat penting dan menjadi perhatian dalam
pengambilan peran untuk memberikan sosialiasi
agar mereka terhindar dalam penyalagunaan
15
16
THANKS!
Any questions?

17

Anda mungkin juga menyukai