Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nina Ainunnissa

Nim : 2207010204
Psikologi-2E
Mata Kuliah Psikologi Kognitif

Pengaruh Zat Adiktif pada Kognisi: Efek yang Mengejutkan

Zat adiktif merupakan salah satu masalah kesehatan global yang terus meningkat. Banyak
orang yang merasa bahwa menggunakan zat adiktif dapat membantu mengatasi stres atau
masalah kehidupan, tetapi kenyataannya, penggunaan zat adiktif memiliki dampak yang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu dampak yang paling merugikan adalah
pengaruh negatifnya pada kognisi. Pada esai ini, akan dibahas pengaruh zat adiktif pada
kognisi serta beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Pertama-tama, pengaruh zat adiktif pada kognisi dapat terjadi pada berbagai aspek, seperti
memori, perhatian, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls. Sebagai contoh, alkohol
adalah salah satu jenis zat adiktif yang paling sering digunakan. Studi menunjukkan bahwa
alkohol dapat merusak kognisi seseorang, termasuk mempengaruhi kemampuan untuk
mengingat, memperhatikan, dan membuat keputusan yang bijak. Penggunaan jangka panjang
alkohol bahkan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan penurunan IQ.

Kemudian, faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi efek zat adiktif pada kognisi. Faktor
genetik, lingkungan, dan dosis atau lamanya penggunaan zat adiktif dapat mempengaruhi
seberapa besar dampak zat adiktif pada kognisi. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki
riwayat keluarga dengan gangguan mental atau ketergantungan zat adiktif mungkin lebih
rentan terhadap efek buruk zat adiktif pada kognisi. Lingkungan juga dapat mempengaruhi
penggunaan zat adiktif dan efeknya pada kognisi. Seseorang yang hidup dalam lingkungan
yang mendorong penggunaan zat adiktif mungkin lebih cenderung terpengaruh oleh zat
tersebut. Terakhir, dosis dan lamanya penggunaan zat adiktif juga berdampak besar pada
kognisi. Semakin tinggi dosis dan semakin lama penggunaan zat adiktif, semakin buruk
efeknya pada kognisi.

Zat adiktif merupakan zat-zat yang dapat menimbulkan ketergantungan pada mereka yang
mengkonsumsinya. Zat adiktif dapat berasal dari berbagai macam jenis, seperti alkohol,
nikotin, dan narkoba. Konsumsi zat adiktif yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan
dan dapat mempengaruhi fungsi otak, termasuk kognisi. Kognisi adalah kemampuan otak
untuk memproses informasi dan membuat keputusan.

Pengaruh zat adiktif pada kognisi dapat terlihat dari berbagai aspek, seperti memori,
perhatian, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls. Misalnya, alkohol dapat
mempengaruhi kemampuan memori, di mana orang yang terlalu banyak mengkonsumsi
alkohol cenderung memiliki kemampuan memori yang lebih rendah. Nikotin, pada saat yang
sama, dapat mempengaruhi perhatian, di mana orang yang terbiasa merokok seringkali
mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian pada suatu hal.

Pengaruh zat adiktif pada kognisi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor
genetik, lingkungan, dosis, atau lamanya penggunaan. Misalnya, faktor genetik dapat
mempengaruhi seberapa rentan seseorang terhadap efek zat adiktif pada kognisi. Lingkungan,
seperti kondisi keluarga dan pendidikan, juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk mengatasi ketergantungan zat adiktif.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh zat adiktif pada kognisi tidak hanya
terlihat pada pengguna zat adiktif, tetapi juga pada anak-anak dari pengguna zat adiktif.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse menunjukkan
bahwa anak-anak dari orang tua yang mengkonsumsi narkoba memiliki kemampuan memori
dan pengambilan keputusan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dari orang tua
yang tidak menggunakan narkoba.

Meskipun pengaruh zat adiktif pada kognisi dapat terlihat pada berbagai aspek, tetapi
terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko pengaruh tersebut. Cara-cara tersebut antara
lain adalah dengan menghindari penggunaan zat adiktif, mengikuti program rehabilitasi yang
tepat, dan melakukan kebiasaan hidup sehat seperti berolahraga dan makan makanan yang
sehat.

Kesimpulannya, zat adiktif dapat mempengaruhi kognisi dengan berbagai cara, seperti
memori, perhatian, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls. Faktor-faktor seperti faktor
genetik, lingkungan, dosis, dan lamanya penggunaan juga dapat mempengaruhi efek zat
adiktif pada kognisi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penggunaan zat adiktif dan
melakukan kebiasaan hidup sehat agar dapat mengurangi risiko pengaruh zat adiktif pada
kognisi.
Daftar Pustaka
1. Volkow ND-, Morales M. The Brain on Drugs: From Reward to Addiction. Cell. 2015 Sep
10;162(6):11-76-89. doi: 10.1016/j.cell.2015.07.046. PMID: 26359968.
2. Perry JL, Carr-oll ME. The role of impulsive behavior in drug abuse. Psychopharmacology
(Berl). 2008 Ja-n;200(1):1-26. doi: 10.1007/s00213-008-1173-0. PMID: 18563470.
3. Sofuoglu M. Co-gnitive enhancement as a pharmacotherapy target for stimulant addiction.
Addiction. 2010 -Feb;105(2):38-48. doi: 10.1111/j.1360-0443.2009.02878.x. PMID:
20142148.-
4. Lee TM, Z-hou WH, Luo XJ, Yuen KS, Ruan XZ, Weng XC, Xu J. Neural activity associated
-with cognitive regulation in heroin users: a fMRI study. Neurosci Lett. 2005 Dec
9;382(3):21-1-6. doi: 10.1016/j.neulet.2005.03.066. PMID: 15953633.
5. Kandel DB, -Johnson JG, Bird HR, Canino G, Goodman SH, Lahey BB, Regier DA,
Schwab-Ston-e M. Psychiatric disorders associated with substance use among children and
adolescents: findings from the Methods for the Epidemiology of Child and Adolescent
Mental Disorders (MECA) Study. J Abnorm Child Psychol. 1997 Aug;25(4):121-32. doi:
10.1023/a:1025718519439. PMID: 9276238.
6. National Institute on Drug Abuse. Drugs, Brains, and Behavior: The Science of Addiction.
Revised Edition. Bethesda, MD: National Institute on Drug Abuse; 2018. NIH Publication
No. 18-DA-5605.
7. Peters EN, Hughes JR, Kalman D. Does craving predict substance use in smokers with
schizophrenia? J Dual Diagn. 2010;6(1):19-29. doi: 10.1080/15504260903513795. PMID:
20197705.
8. Verdejo-Garcia A, Lawrence AJ, Clark L. Impulsivity as a vulnerability marker for
substance-use disorders: review of findings from high-risk research, problem gamblers and
genetic association studies. Neurosci Biobehav Rev. 2008;32(4):777-810. doi:
10.1016/j.neubiorev.2007.11.003. PMID: 18155834.
9. Ersche KD, Williams GB, Robbins TW, Bullmore ET. Meta-analysis of structural brain
abnormalities associated with stimulant drug dependence and neuroimaging of addiction
vulnerability and resilience. Curr Opin Neurobiol. 2013 Apr;23(2):615-24. doi:
10.1016/j.conb.2012.11.004. PMID: 23218832.

Anda mungkin juga menyukai