Disusun Oleh
UNIVERSITAS MATARAM
2021
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa gangguan kesehatan mental merupakan masalah
yang serius dan harus ditanggani dengan cepat. Pandemi yang mengharuskan semua
orang untuk tetap tinggal di rumah, termasuk semua aktifitas kerja, sekolah, dan
rekreasi harus dilakukan di rumah. Hal ini untuk melindungi diri kita dan orang-orang
di sekitar kita agar terhindar dari virus covid-19. Diam di rumah bukan berarti dapat
terbebas dari risiko kesehatan. Sehingga banyak masyarakat yang mengalami
kebosanan, kecemasan, stres, serta depresi karena berdiam di dalam rumah dalam
waktu yang cukup lama. Maka dari itu salah satu cara yaitu dengang self healing
merupakan metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan dengan
menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam
tubuh. Self healing juga disebut sebagai rangkaian latihan praktis yang dikerjakan
secara mandiri sekitar 15-20 menit dan sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari
(Redho dkk, 2019). Perbaikan pada diri memiliki tujuan untuk mengeluarkan
ekspresif yang tertunda, amarah yang tertunda, bahkan kenangan buruk yang sudah
diimpan sejak lama dan menganggu pikiran individu.
Berdasarkan masalah di atas yang terjadi pada masyarakat belakangan ini, maka dari
itu penulis menawarkan solusi yaitu “Bibliotherapy Sebagai Upaya Self Healing
Untuk Kesehatan Mental Di Masa Pandemi”.
ISI
Bibliotherapy sebagai upaya self healing untuk kesehatan mental di masa pandemi,
menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat.
Bibliotherapy merupakan sebuah aktivitas yang diawasi dan terencana yang
membantu pembacanya mendapatkan insight healing dari bukunya dibacanya (Doll &
Doll,1997). Aktivitas membaca dalam bibliotherapy akan menggunakan buku yang
sesuai dengan usia pembaca. Kemudian diskusi sesuai dengan topik masalah
pengembangan diri yang ingin ditingkatkan. Penggunaan buku sebagai terapi
untuk mendukung kebutuhan anak dalam memproses informasi untuk
meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kesadaran dalam masalah yang
dialami dan tidak terkecuali kepada remaja. Melalui terapi ini akan membawa
pengaruh pada sikap, perasaan, dan perilaku remaja sesuai dengan yang diharapkan
(Syafwar, 2016).
Membaca membuat seseorang itu bisa mengenali dirinya dan mendaptkan informasi
dan pengetahuan. Maka dari itu adanya proses membaca ini akan membuat seseorang
mampu memecahkan masalahnya yang sedang dihadapi. Kemudian Buku bacaan
yang menjadi salah satu media yang biasa digunakan pendidik dalam proses
pembelajaran. Apalagi ditengah semakin memudarnya hobi membaca akibat tontonan
dari TV dan media elektronik, seperti game yang mengandung unsur kekerasan.
Bibliotherapy sebagai upaya self healing untuk kesehatan mental di masa pandemi
akan memberikan dampak positif karena akan membantu mental masyarakat yang
terganggu dari adanya Covid-19 ini. Startegi atau tindak lanjut dari bibliotherapy
yang meliputi suatu aktivitas yang berbeda dengan menyiapkan dan menyeleksi buku
yang akan dibaca. Setelah itu identifikasi dengan mengidentifikasikan dirinya pada
suatu karakter yang menyatakan kesamaannya dengan antara karakter dalam buku
dengan dirinya. Mengkaitkan diri dengan salah satu karakter dibuku itu untuk
memudahkan individu menyusun emosi diri dan memberinya pemahaman baru
terhadap apa yang difikirkannya. Dengan pelepasan emosi ini individu merasa dia
tidak sendiri dalam masalah yang dihadapinya. Dengan katarsis anak dapat mengubah
pola fikirnya dan belajar berdialog dengan pengalaman orang lain. Disinilah
beda Biblioterapi dengan membaca biasa adalah disini siswa diberikan kesempatan
untuk melakukan pengendapan, memindahkan emosinya dengan dalam wawasannya
yang mendalam atas situasi yang dihadapinya. Wawasan yang mendalam ini di
ungkap dalam suatu refleksi mendalam yang dilakukannya, kenyataan hidup di
dialogkan dengan situasi yang ada didalam buku. Setelah mengetahui bahwa dirinya
tidak sendiri menghadapi masalahnya, orang lain yang mengalami masalah juga
bekerja keras dan berusaha menyelesaikan masalahnya.
PENUTUP
Doll, B., & Doll, C. (1997). Bibliotherapy With Young People. USA: Libraries
Unlimited.
Redho, Ahmad., Sofiani, Yani dan Warongan, A.W. (2019). Pengaruh Self Healing
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Post Op. Jurnal Of Telenursing, 1(1), 205-
214.
FORM BIODATA PESERTA
2021