Anda di halaman 1dari 7

BIBLIOTHERAPY SEBAGAI UPAYA SELF

HEALING UNTUK KESEHATAN MENTAL


DI MASA PANDEMI

Disusun Oleh

Putri Nur Fauziah E1B019166

UNIVERSITAS MATARAM

2021
PENDAHULUAN

Kesehatan mental selalu menjadi perbincangan dalam kehidupan di masyarakat,


terutama dimasa pandemi. Semua kalangan baik dari anak – anak hingga dewasa
mengalami culture shock yang banyak memberikan dampak buruk pada kesehatan
mental masyarakat mulai dari, perubahan sosial yang begitu cepat, peubahan gaya
hidup, modernisasi teknologi informasi yang membuat masyarakat itu sendiri tidak
dapat mengendalikan dirinya pada situasi saat ini. Perubahan yang mempengaruhi
sehingga menimbulkan kecemasan, stress, depresi, bahkan gangguan jiwa lebih berat.
Gangguan Kesehatan mental di Indonesia sendiri setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang sangat tinggi. Menurut Riskesdas tahun 2018 gangguan Kesehatan
mental dan emosional sebanyak 9,8 % di tinjau dari usia 15 tahun keatas, sebanyak
300.000 keluarga. Lalu, menurut data dari UNICEF, diperkirakan terdapat 1 dari 7
remaja berusia sekitar 10 – 19 tahun di seluruh dunia di diagnosis mengalami
gangguan mental. Hampir 46.000 remaja meninggal dunia karena bunuh diri. Jumlah
ini juga semakin meningkat karena kasus Pandemi Covid-19.

Seperti yang kita ketahui bahwa gangguan kesehatan mental merupakan masalah
yang serius dan harus ditanggani dengan cepat. Pandemi yang mengharuskan semua
orang untuk tetap tinggal di rumah, termasuk semua aktifitas kerja, sekolah, dan
rekreasi harus dilakukan di rumah. Hal ini untuk melindungi diri kita dan orang-orang
di sekitar kita agar terhindar dari virus covid-19. Diam di rumah bukan berarti dapat
terbebas dari risiko kesehatan. Sehingga banyak masyarakat yang mengalami
kebosanan, kecemasan, stres, serta depresi karena berdiam di dalam rumah dalam
waktu yang cukup lama. Maka dari itu salah satu cara yaitu dengang self healing
merupakan metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan dengan
menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam
tubuh. Self healing juga disebut sebagai rangkaian latihan praktis yang dikerjakan
secara mandiri sekitar 15-20 menit dan sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari
(Redho dkk, 2019). Perbaikan pada diri memiliki tujuan untuk mengeluarkan
ekspresif yang tertunda, amarah yang tertunda, bahkan kenangan buruk yang sudah
diimpan sejak lama dan menganggu pikiran individu.

Berdasarkan masalah di atas yang terjadi pada masyarakat belakangan ini, maka dari
itu penulis menawarkan solusi yaitu “Bibliotherapy Sebagai Upaya Self Healing
Untuk Kesehatan Mental Di Masa Pandemi”.

ISI

Bibliotherapy sebagai upaya self healing untuk kesehatan mental di masa pandemi,
menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat.
Bibliotherapy merupakan sebuah aktivitas yang diawasi dan terencana yang
membantu pembacanya mendapatkan insight healing dari bukunya dibacanya (Doll &
Doll,1997). Aktivitas membaca dalam bibliotherapy akan menggunakan buku yang
sesuai dengan usia pembaca. Kemudian diskusi sesuai dengan topik masalah
pengembangan diri yang ingin ditingkatkan. Penggunaan buku sebagai terapi
untuk mendukung kebutuhan anak dalam memproses informasi untuk
meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kesadaran dalam masalah yang
dialami dan tidak terkecuali kepada remaja. Melalui terapi ini akan membawa
pengaruh pada sikap, perasaan, dan perilaku remaja sesuai dengan yang diharapkan
(Syafwar, 2016).

Membaca membuat seseorang itu bisa mengenali dirinya dan mendaptkan informasi
dan pengetahuan. Maka dari itu adanya proses membaca ini akan membuat seseorang
mampu memecahkan masalahnya yang sedang dihadapi. Kemudian Buku bacaan
yang menjadi salah satu media yang biasa digunakan pendidik dalam proses
pembelajaran. Apalagi ditengah semakin memudarnya hobi membaca akibat tontonan
dari TV dan media elektronik, seperti game yang mengandung unsur kekerasan.

Bibliotherapy sebagai upaya self healing untuk kesehatan mental di masa pandemi
akan memberikan dampak positif karena akan membantu mental masyarakat yang
terganggu dari adanya Covid-19 ini. Startegi atau tindak lanjut dari bibliotherapy
yang meliputi suatu aktivitas yang berbeda dengan menyiapkan dan menyeleksi buku
yang akan dibaca. Setelah itu identifikasi dengan mengidentifikasikan dirinya pada
suatu karakter yang menyatakan kesamaannya dengan antara karakter dalam buku
dengan dirinya. Mengkaitkan diri dengan salah satu karakter dibuku itu untuk
memudahkan individu menyusun emosi diri dan memberinya pemahaman baru
terhadap apa yang difikirkannya. Dengan pelepasan emosi ini individu merasa dia
tidak sendiri dalam masalah yang dihadapinya. Dengan katarsis anak dapat mengubah
pola fikirnya dan belajar berdialog dengan pengalaman orang lain. Disinilah
beda Biblioterapi dengan membaca biasa adalah disini siswa diberikan kesempatan
untuk melakukan pengendapan, memindahkan emosinya dengan dalam wawasannya
yang mendalam atas situasi yang dihadapinya. Wawasan yang mendalam ini di
ungkap dalam suatu refleksi mendalam yang dilakukannya, kenyataan hidup di
dialogkan dengan situasi yang ada didalam buku. Setelah mengetahui bahwa dirinya
tidak sendiri menghadapi masalahnya, orang lain yang mengalami masalah juga 
bekerja keras dan berusaha menyelesaikan masalahnya.

PENUTUP

Berdasarkan pemaparan diatas sebagai upaya mengatasi gangguan mental di masa


pandemi, mampu menjadi dukungan dalam menurunkan angka gangguan mental pada
masyarakat Indonesia yang menerapkan bibliotherapy sebagai salah satu cara self
healing yang membantu aktivitas keseharian masyarakat supaya lebih terbuka dan
mampu mendapatkan wawasan tentang permasalahan pribadi yang dihadapi dan
mengembangkan strategi kita dalam mengatasi masalah yang menjadi cara preventif
yang bisa membantu mempelajari cara mengatasi tantangan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Doll, B., & Doll, C. (1997). Bibliotherapy With Young People. USA: Libraries
Unlimited.

Syafwar, F. (2016). Merubah Konsep Diri Negatif Remaja Dengan Bibliotherapy.


Ta’dib, 18(1), 26–34.

Redho, Ahmad., Sofiani, Yani dan Warongan, A.W. (2019). Pengaruh Self Healing
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Post Op. Jurnal Of Telenursing, 1(1), 205-
214.
FORM BIODATA PESERTA

LOMBA ESAI PSYCHOFEST

2021

1. Nama Lengkap : Putri Nur Fauziah


2. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 18 Juli 2021
3. Universitas : Universitas Mataram
4. Jurusan/ Fakultas : PPKn/ FKIP
5. Semester :5
6. No.telp/ Hp : 082340079189
7. E-mail : putrifzh187@gmail.com
8. Alamat :Jl. Kertanegara, Kekalik Motong, Kelurahan Karang
Pule,
Kecamatan Sekarbela, Mataram. NTB.

Mataram, 31 Desember 2021


Putri Nur Fauziah E1B019166

Anda mungkin juga menyukai