Anda di halaman 1dari 12

Kasus Bunuh Diri di Kalangan Remaja

DISUSUN OLEH :
1. Talitha Aura N. R. ( 2771500023 )
2. Nindita Fahrani (2271500262)
3. Muhammad Daffa R. H. (2271500734)
4. Zhafirah Sausan Indrayana (2271501021)
5. Khairina Ayu Laksmi ( 2271502169 )

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DESAIN KREATIF
2021/2022
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Norma Agama ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dwi Kristanto selaku Dosen mata kuliah
Wawasan Budi Luhur yang telah memberikan tugas sehingga adanya Makalah
PPKn yang berjudul Makalah Norma Agama ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Norma Agama ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Norma Agama
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Jakarta, 5 November 2022

BAB 1
Kajian Teori

1.1 Latar Belakang

Bunuh diri adalah masalah global. Dalam beberapa tahun terakhir, bunuh diri
menjadi fenomena yang sering muncul dalam pemberitaan media cetak maupun
media elektronik.

Bunuh diri merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dikarenakan


beberapa wilayah di Indonesia semakin hari semakin meningkat dan dikarenakan
bunuh diri merupakan kasus yang sampai saat ini, belum di tentukan akar
permasalahannya secara spesifik. Dengan cara dan latar belakang yang berbeda-
beda, bunuh diri dilakukan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Seperti, kasus
bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang laki – laki berusiak 41 tahun dengan cara
melompat dari lantai 5 gedung, bunuh diri ini terjadi di sebuah Mall di Kawasan
Jakarta Selatan pada tanggal 12 November 2022. ( news.detik.com )

Berbagai kasus bunuh diri menjadi fakta atas kompleksnya persoalan yang
dihadapiseseorang. Kasus yang menarik perhatian umum adalah Insiden terjatuhnya
seorang remaja perempuan berinisial NNR (18) dari lantai 18 Hotel Karebosi
Premier di Jalan Jenderal M Jusuf, Kecamatan Wajo, Kota Makassar pada Rabu
(9/11/2022).

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa kasus bunuh diri dilakukan oleh


seseorang dengan latar belakang yang berbeda – beda, seperti ekonomi, putus
cinta, rasa malu, dan sebagainya, yang mengarah kepadaketidaksiapan atas kondisi
yang dialaminya dan tidak tercapainya harapanseseorang. Sedangkan cara bunuh
diri dilakukan secara bermacam-macam, sepertigantung diri, minum racun, terjun ke
sumur/sungai/jurang, membakar diri, menyayat nadi, menusuk, dan sebagainya.
Dari permasalahan diatas, kami selaku penulis ingin mencari tahu lebih dalam
mengenai kasus bunuh diri, penyebabnya serta cara untuk mencegah terjadinya
bunuh diri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian bunuh diri ?


b. Apa penyebab seseorang remaja melakukan bunuh diri ?
c. Bagaimana cara menanganinya?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui penyebab seseorang melakukan aksi bunuh diri.


b. Untuk mengetahui apa itu bunuh diri
c. Untuk mengetahui tanda-tanda orang yang akan melakukan aksi bunuh
dirisehingga kita bisa melakukan pencegahan dan menekan angka aksi
bunuh diri

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:1.

a. Bagi kami yaitu untuk mempelajari dan menganalisis faktor-faktor penyebab bunuh
diri dan cara untuk mencegah berulangnya kasus bunuhdiri.2.
b. Bagi masyarakat yaitu untuk memperluas wawasan tentang bunuh diri
danmencegah terjadinya aksi bunuh diri di lingkungan masyarakat.
BAB 2
Kajian Teori

2.1 Pengertian Bunuh Diri

Bunuh diri adalah tindakan untuk membunuh diri sendiri dan memilih untuk
tidak ada, sedangkan percobaan bunuh diri adalah percobaan yang mengancam
nyawa secara disengaja, ditimbulkan sendiri, yang belum sampai mengakibatkan
kematian (Varcarolis, 2013). Tindakan bunuh diri merupakan sebuah keadaan
dimana individu bertindak melakukan sesuatu yang bertujuan menyakiti dirinya
sendiri bahkan tindakan tersebut dapat mengancam nyawanya sendiri. Bunuh diri
salah satu penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia.

2.2 Penyebab Bunuh Diri

Umumnya bunuh diri disebabkan oleh beberapa penyebab, ada yang bersal
dari dalam diri sendiri ada juga yang berasal dari luar. Antara lain yaitu :

1. Ketidak mampuan seseorang menghadapi masalah


Masalah memang bagian dari hidup. Masalah akan selalu ada
ketika kita masih hidup di dunia. Namun masalah tersebut dapat
kita hadapi jika diri kita mau bercerita, mengungkapkan isi hati
pada orang yang kita percaya. Namun banyak juga dari kita
yang tidak mau bercerita atau bertukar pikiran saat sedang
memiliki masalah karena malu. Sehingga diri kita lepas kontrol
dalam menghadapi masalah yang mengakibatkan kita memiliki
pikiran atau keinginan bunuh diri. Umumnya hal ini terjadi pada
usia remaja atau usia belia. Namun tidak dapat dipungkiri orang
yang berusia cukup matang namun usia mentalnya tidak
matang juga dapat melakukan hal tersebut.

2. Depresi yang tidak tertangani


Depresi adalah salah satu gangguan mental yang menjadi
penyebab bunuh diri paling tinggi. Gejala depresi yang tidak
tertangani dengan baik membuat seseorang merasa lelah dan
putus asa. Misalnya saat seseorang melakukan sesuatu namun
ia depresi hasil yang ia dapatkan tidak maksimal sehingga
dirinya mudah putus asa.

3. Stress
Seseorang yang pikirannya dipenuhi oleh pikiran negatif akan
merasa stress. Sehingga orang tersebut akan menyesali
hidupnya dan berpikir bahwa tidak ada orang yang sayang
padanya. Akibatnya bunuh diri tan terhindarkan.

4. Perilaku Impilsif
Impulsif artinya melakukan sesuatu berdasarkan dorongan hati.
Perilaku ini membuat anda melakukan segala sesuatu secara
spontan.Perilaku ini berbahaya ketika dibarengi munculnya
pikiran negative.Situasi tersebut beresiko membuat seseorang
berfikir untuk bunuh diri.

5. Masalah dalam kehidupan sosial.


Beberapa pemicunya mulai dari dikucilkan,bullying pada remaja
atau orang dewasa hingga dihianati oleh sahabat atau
pasangan.Dengan mencelakai diri sendiri yang menyebabkan
seseorang melakukan tindakan bunuh diri.Dengan melakukan
tindakan tersebut beberapa dari mereka berfikir bahwa dapat
menyadarkan orang-orang yang menyakitinya.
6. Konsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang.
Konsumsi alcohol dan obat-obatan secara berlebihan dapat
berujung pada aksi bunuh diri.Kebiasaan tersebut dapat
membuat anda mengalami psikosis.
Psikosis merupakan kondisi seseorang yang merasakan
kesulitan untuk membedakan imajinasi dan kenyataan atau
yang dapata dikenal dengan halusinasi dan delusi.

7. Gangguan mental lainnya.


Gangguan mental yang biasanya dialami yaitu
skizofrenia.Orang-orang dengan gangguan mental seperti anti
social dan asocial,gangguan bipolar gangguan disorder, PTSD.

8. Pengalaman buruk yang memicu trauma


Trauma yang terjadi pada masa kecil dapat terbentuk dialam
bawah sadar,pada akhirnya akan terasa adanya kesulitan untuk
keluar dari trauma.Situasi yang dapat memicu yaitu kekerasan
fisik,kekerasan verbal,kekerasan sexual,dan kehilangan orang
tersayang.

2.3 Pencegahan bunuh diri

1. Ajak ia berdiskusi dan jadilah pendengar yang baik.

Orang yang ingin bunuh diri biasanya sedang mengalami suatu masalah berat.Jika
anda adalah orang terdekat dari seseorang yang ingin bunuh diri peran anda
sangatlah penting dalam membuka percakapan agar ia mau berbagi cerita terkaitnya
apa yang sedang dirasakan.Saat ia sedang mencurahkan segala keluh kesahnya
jangan langsung menawarkan solusi tetaplah diam dan menjadi pendengar terbaik.

2. Bantu selesaikan masalahnya semampu anda.


Yakinkan padanya bahwa anda akan bantu permasalahan yang sedang dihadapi
semampu anda.

3. Jangan biarkan ia kesepian.

Karena bunuh diri sering kali dilakukan secra diam-diam,sebisa mungkin jangan
biarkan ia sendirian selain itu singkirkan barang-barang yang dianggap berbahaya.

4. Ajak ia untuk menemui psikolog atau psikater

Satu-satunya jalan terbaik yang dapat anda lakukan adalah ajak ia menemui
psikiater atau psikolog
BAB 3
Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam kasus ini adalah metode Penelitian kualitatif.
metode Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Metode ini digunakan untukmenjelaskan
tentang bunuh diri pada remaja.

1. Metode Pengumpulan
Data Dalam kasus ini, penulis berusaha mendapatkan hasil yang baik dengan
menggunakan metode pengumpulkan data, yaitu dengan studi pustaka.
Untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
mempelajari dan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas sebagai dasar pemikiran dan untuk memperkuat data
sebagaikajian teori.

2. Metode Analisis
Data Penganalisisan ini dilakukan dengan menggunakan analisis
kualitatif.Analisis ini meliputi hal-hal mengenai gambaran umum kasus bunuh
diridalam filsafat. Analisis kualitatif adalah analisis yang bermaksud
untukmemahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitianmisalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya
secara holistic dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.

BAB 4
Pembahasan

Penyalahgunaan Napza adalah penggunaan obat – obatan


BAB 5

Penutup
A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa “persepsibunuh


diri sebagai jalan keluar” bukanlah suatu tindakan yang patut dilakukan, karena
justru akan menambah masalah yang telah ada. Bunuh diri merupakan hasil
dariketidakmampuan seseorang dalam menghadapi cobaan hidup. Penyebab
utamaterjadinya bunuh diri dimasyarakat adalah karena kurang iman dan kurang
percayapada diri sendiri. Oleh karena itu, perlu ditanamkan sikap percaya diri yang
mengarah ke arahpositif dan untuk menangkalnya juga harus diintensifkan
pendidikan agama sejak masa kanak-kanak dan ditingkatkan ukuwah Islamiyah
kepada seluruh lapisan-lapisan masyarakat Islamguna peningkatan iman,
ibadah,dan takwanya kepada Allah Yang Maha Kuasa
B. Saran

Sebagai makhluk sosial, kita manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri. Kita
pastimembutuhkan bantuan orang lain, apalagi jika masalah hidup itu berat. Kita
tidak boleh merasa bahwa kita itu sendiri, bahkan sampai berpikir bahwa hidup kita
yang paling menderita di dunia ini. Semua orang punya masalah hidupnya masing-
masing. Hanya saja cara bagaimana seseorang menyelesaikan masalah hidupnya
ituyang berbeda-beda. Kita harus menjadi tipe individu yang optimistik
dalammenghadapi masalah. Kita tidak boleh cepat menyerah dengan keadaan
yangmenghimpit kita. Kita harus berpikir panjang ke depan apa dampak jika kita

Demikian makalah yang kami buat, namun kami sadar sebagai manusia biasa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif sangan kami harapkan demi perbaikan makalah kami
selanjutnya agar lebih baik. Semoga maklalah ini me,mberikan manfaat bagi kita,
Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai