Anda di halaman 1dari 31

DEPARTEMEN PULMONOLOGI &

ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FK


USU
Terapi inhalasi (pilihan saat ini)
Bekerja cepat
Mudah dibawa
Tidak mahal
Berdaya hantar baik
Dapat digunakan pada anak dan dewasa
Bioaviabiliti tinggi ok pemberian topikal langsung pada tempat
kerjanya
Dosis relatif rendah
Efek samping minimal
Reseptor beta-2 terdapat pada saluran

napas kecil

Reseptor kolinergik pada saluran napas


besar

pemberian bronkodilator harus


mencapai reseptor

Keuntungan terapi inhalasi

v Obat langsung ke sasaran / target organ


v Memberikan efek segera
v Dosis lebih kecil
v Tidak mengiritasi lambung( penggunaan
steroid)
Kerugian
- Penggunaan agak sukar
- Perlu penjelasan dan latihan
- Kerja obat relatif singkat
- Pada serangan akut/asma berat kadang

kurang berhasil, perlu terapi sistemik


- Faktor yang mempengaruhi pengendapan
aerosol
Penggunaan obat-obat inhalasi
Semakin populer
Berupa : bronkodilator,mukolitik,antiinflamasi,

antibiotik

Beberapa cara :
Inhaler dosis terukur (IDT)
IDT dengan alat bantu (spacer/ruang antara)
Nebuliser (jet dan ultrasonik)
Inhalasi melalui tekanan positif intermitten (IPPB)
Kesalahan yg sering dilakukan

- IDT tidak dikocok


- Mulut IDT diletakkan mengarah ke atas
- Menghentikan inspirasi saat IDT masih ditekan
- Menarik napas melalui hidung
- Jarak inhalasi yg terlalu pendek
- Dua atau tiga kali semprot pd satu kali isapan
- Tidak menahan napas sesudah inhalasi
Inhalasi Dosis Terukur (IDT)

Kandungan/isi : - obat
- Zat propelan (cairan pendorong)
- Zat surfaktan
- Alkohol
- Sakarin
Bila disemprotkan : keluar partikel aerosol dalam
dosis tertentu dengan
kecepatan tinggi (30m/det)
Dosis obat lebih kecil
Efek samping hampir tidak ada
Kerja cepat
Tidak tergantung absorpsi
Tidak mengiritasi lambung

Teknik harus benar


Perlu koordinasi cermat
Hal yang mempengaruhi IDT di Paru

Jumlah aerosol yang diinhalasi

Kelancaran arus udara keluar masuk

Volume paru saat pemberian aerosol

Kekuatan menahan napas saat inhalasi


canister

mouthpiece
IDT bentuk bubuk
Tidak mengandung zat propelan
Tidak mengiritasi orofaring
Cara pemahaman lebih mudah

Jenis :
Turbuhaler
Diskhaler
Rotahaler
Easyhaler
Gambar Turbuhaler
Gambar Diskhaler
Gambar Rotahaler
Gambar Easyhaler
IDT dengan alat bantu
(ruang antara/ sponsor)

Bentuk spacer : - tabung


- Kerucut
- buah pir

Aerosollebih lambat dihirup


Pengendapan di orofaring berkurang
Obat mencapai paru lebih banyak
Gambar spacer/nebuhaler
SPACER (RUANG ANTARA)
Nebuliser

Biasanya untuk serangan akut, bayi dan


anak-anak
Aerosol dihisap melalui
mouthpiece/masker
- Jet nebuliser
- Ultrasonik nebuliser
- Kompresor oksigen
Lanjutan Nebuliser

Intermitten positive pressure breathing/IPPB :


Infeksi saluran napas akut & decom.cordis

Tujuan :
mencegah/menyembuhkan atelektasis
Membersihkan saluran napas
Pemberian obat
Memperbaiki pertukaran gas
Cara Pemakaian Nebuliser
Buka tutup tabung obat nebuliser, masukkan
cairan obat ke dalamnya
Gunakan tombol on pada nebuliser
Bila memakai masker uap yang keluar dihirup
perlahan-lahan dan dalam, inhalasi ini
dilakukan terus menerus sampai obat habis
Bila mouth piece yang digunakan, tombol
pengeluaran aerosol ditekan sewaktu inspirasi,
hirup uap yang keluar perlahan-lahan dan
dalam. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai
obat habis (+ 10 15 menit)
Efek Samping

Lokal ; iritasi, kardidiosis

Sistemik : jarang
Cara Penggunaan Alat
IDT aerosol
IDT dikocok, tutup dibuka
Inhaler dipegang tegak, ekspirasi pelan-
pelan
Inhaler diantara bibir yang rapat, inspirasi
pelan-pelan, kanester ditekan tarik napas
dalam-dalam
Tahan napas sampai 10 detik atau hitung
10x sesuai dosis dokter
IDT dengan spacer/nebuhaler
IDT dikocok lebih dahulu, buka tutup inhaler,
kemudian mulut inhaler dimasukkan dalam lubang
ruang antara (nebuhaler)
mouth piece diletakkan di antara kedua bibir,
lalu kedua bibir dirapatkan
tangan kiri memegang nebuhaler dan tangan
kanan memegang kanister inhaler
JENIS OBAT DALAM
PENGGUNAAN TERAPI
INHALASI
B2 AGONIST :
SABA : SALBUTAMOL (VENTOLIN) IDT / NEBULES
LABA : SALMOTEROL, FORMOTEROL

ANTIKOLINERGIK
IPRATROPIUM BROMIDE : BEROTEC
TIOTROPIUM BROMIDE : SPIRIVA

STEROID
BUDESONIDE
FLUTICASONE : FLIXOTIDE NEBULES
KOMBINASI LABA + STEROID :
SALMOTEROL + BUDESONIDE
(SERETIDE)
FORMOTEROL + FLUTICASONE
(SYMBICORT)

KOMBINASI ANTIKOLINERGIK +
STEROID
Nebulizer
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai