Faisal Yunus
Absorpsi di
2–5 Saluran napas Efek klinis
paru
atas / sentral
➢Kandungan/isi : - obat
- Zat propelan (cairan pendorong)
- Zat surfaktan
- Alkohol
- Sakarin
➢Bila disemprotkan : keluar partikel aerosol dalam
dosis tertentu dengan
kecepatan tinggi (30 m/det)
➢Dosis obat lebih kecil
➢Efek samping hampir tidak ada
➢Kerja cepat
➢Tidak tergantung absorpsi
➢Tidak mengiritasi lambung
Keuntungan
1. tidak memerlukan koordinasi dengan inspirasi
2. Meningkatkan deposisi obat di paru (20%) mengurangi
deposisi obat di mulut
3. Untuk anak dengan masker muka (face mask)
4. Mengurangi efek dingin freon
5. Menurunkan insidens oral thrush
6. Dapat diberikan dengan dosis multipel
IDT dengan alat bantu
(ruang antara/ spacer)
Jenis :
➢Turbuhaler
➢Diskhaler, Diskus
➢Easyhaler
➢Rotahaler
➢Swinghaler
➢Breezhaler
Turbuhaler
Turbuhaler
Diskus dan Turbuhaler
Corong mulut
USAHA
DISKUSTM Turbuhaler
location
of drug
Cara Pemakaian Diskus
➢ Jenis : Respimat
28
Respimat (Softmist aerosol)
Key findings
Turbuhaler® DPI Becloforte® pMDI
Respimat® have higher deposition in lung compare with pMDI and DPI
1. Pitcairn 2005.
2. Anderson 2006.
Nebuliser
Jet
Ultrasonik
Kompresor oksigen
Mesh
Kompresos Oksigen
• Katili AKM, Mangunnegoro H, Farid M, Yunus F. Comparison of the efficacy of nebulized and intravenous salbutamol in
the initial treatment of acute severe asthma. Med J Indonesia 1995;4:264-73
Desain Penelitian
• Acak dan buta ganda
• Pasien asma akut berat
• 48 pasien dinebulisasi salbutamol 0.5 mg
• 50 pasien endapat 5 mcg / KgBB
intravena salbutamol
• Observasi selama 2 jam
Nadi/min
140
120
100
80 P<0,01
P<0,01
60 P>0,05 V
40 H
20
0
0 15 30 45 60 75 90 105 120 Minute
150 V
100 H
P<0,05
50
0
0 15 30 45 60 75 90 105 120 min
10
0
0 15 30 45 60 75 90 105 120 min
16
0
0' 20' 40' 60' 120'
120
110
100
0' 20' 40' 60' 120'
60
40
20
0
0' 20' 40' 60' 120'
Perbandingan perubahan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) setelah terapi nebulisasi
budesonide dibandingkan methylprednisolone intravena
20 Total Skor Gejala
N V
15
10
0
0' 20' 40' 60' 120'
Atika Sari, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono, Anwar Jusuf, dan
Hudoyo Hupudio
Sari A, Yunus F, Wiyono WH, Jusuf A, Hupudio H. Efikasi flutikason propionat nebulisasi pada serangan asma akut
berat dibandingkan dengan metilprednisolon intravena (masa pengamatan 6 jam). Majalah kedokteran Indonesia
2005;55:463-71
Bahan dan Cara Kerja
Pasien asma akut berat dibagi dua kelompok (30 Flutikason dan 28
Metilprednisolon dan)
10
5
0
0 20 40 60 120 180 240 300 360 min
40
20
0
0 20 40 60 120 180 240 300 360 min
150
N
V
100
50
0
0 20 40 60 120 180 240 300 360 min
Idrus IS, Yunus F, Andarini SL, Setiawati A. Perbandingan efek salbutamol dengan salbutamol
yang diencerkan dengan larutan NaCl 0.9% pada pasien dewasa dengan asma akut sefangdi
RS Persahabatan. J Respir Indo 2012; 32: 167-77
Desain Penelitian
• Studi paralel acak, tersamar dan buta ganda
Nebulisasi 2,5 mg
salbutamol + larutan
garam faal
2 kelompok
Nebulisasi 2,5 mg
salbutamol saja
Hasil
• Subjek sebanyak120 orang
Nebulisasi 2,5 mg
salbutamol + larutan garam 60 subjek
faal
2 kelompok
Nebulisasi 2,5 mg
salbutamol saja 60 subjek
Perbandingan saturasi oksigen
SaO2
Salbutamol+NaCl Salbutamol
100,0
90,0
80,0
70,0
Salbutamol + NaCl
Rata-rata (%)
60,0
50,0 Salbutamol
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
Pre 20 40 60 120
Waktu
p < 0,001 pada menit 40, 60, dan 120 post nebulisasi
Perbandingan skor sputum
p < 0,001
Perbandingan skor batuk
p < 0,001
Rekomendasi Nebulisasi SABA
~ Jangan dicampur dengan larutan NaCl, air atau mukolitik
~ Bila dicampur akan menyebabkan:
- Konsentrasi larutan berkurang
- Waktu inhalasi lebih lama
- Menurunkan saturasi oksigen
- Batuk-batuk dan produksi sputum
Kesmpulan
Laube BL, Janssens HM, de Jongh FH, Devadason SG, Dhand R, Diot P, Everard ML, Horvath I, Navalesi P, Voshaar T, Chrystyn H; European Respiratory
Society; International Society for Aerosols in Medicine. What the pulmonary specialist should know about the new inhalation therapies. Eur Respir J.
2011 Jun;37(6):1308-31. doi: 10.1183/09031936.00166410. Epub 2011 Feb 10. PMID: 21310878.
Menukar Inhaler – UR RADAR
Kaplan, A., van Boven, J.F.M. Switching Inhalers: A Practical Approach to Keep on UR RADAR. Pulm Ther 6, 381–392 (2020).
https://doi.org/10.1007/s41030-020-00133-6
Contoh Kasus – Laporan UR RADAR
Pasien PPOK yang sesak nafas, tidak membaik setelah
mendapatkan terapi Salmeterol Fluticasone dalam bentuk
inhalasi bubuk kering. Dilakukan telaah terhadap
kepatuhan, teknik inhalasi, diagnosis dan penyakit penyerta
(comorbid), ternyata kecepatan arus inspirasinya sebesar 30
L/min. Perubahan alat inhalasi kepada IDT (baik pakai
spacer atau tidak), SMI atau nebulizer dapat mengatasi
masalah pasien yang mempunyai kecepatan arus inhalasi
yang terbatas.
Kaplan, A., van Boven, J.F.M. Switching Inhalers: A Practical Approach to Keep on UR RADAR. Pulm Ther 6, 381–392 (2020).
https://doi.org/10.1007/s41030-020-00133-6
Kesimpulan
• https://www.youtube.com/watch?v=LoBH8gbUMgw&t=12si
Semoga TETAP SEHAT
TETAP SEMANGAT
TETAP SELAMAT.
Aamiin!
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih