Anda di halaman 1dari 51

Hariman Alamsyah Siregar

Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi


Fakultas Kedokteran - Universitas Sumatera Utara
Pengaruh deposisi paru terhadap
respons klinis
Ukuran Daerah
Efikasi Keamanan
Partikel deposisi
(μm)
Mulut / Efek klinis (-) absorbsi di
>6 esofagus sal.pencernaan
jika tertelan

Jalan napas Efek klinis (+) absorbsi di


2-6 paru
atas/sentral

Jalan napas Efek klinis absorbsi

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
<2 perifer/alveoli lokal rendah sistemik tinggi
● Prinsip:
Pemberian obat secara langsung ke
dalam saluran nafas melalui
penghisapan

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
● Onset cepat, dosis kecil, langsung ke
target organ, efek samping minimal
 IMPAKSI : karena pergerakan dan benturan
pada permukaan saluran napas → partikel
akan menempel pada mukosa bronkus.

 SEDIMENTASI : partikel pada mukosa


bronkus karena efek gravitasi.
 DIFUSI: partikel yg sangat kecil, di alveoli
A

Mechanisms of deposition within the respiratory tract.


A, Impaction. B, Sedimentation. C, Diffusion
Everard ML, et al. Pediatr Respir Med 1999; 286
 Meningkatkan bersihan sekret

 Induksi sputum

 Melembabkan gas respirasi

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
 Mencegah atau mengobati bronkospasme
atau inflamasi saluran napas atas
1. Bronkodilator :
- 2 agonis : terbutalin, salbutamol, fenoterol
- Anti kolinergik : ipratropium bromide,
tiotropium
2. Mukolitik: bromhexin HCl, N-acetyl cystein
3. Anti inflamasi : budesonide, flutikason,
beklometason
4. antibiotik
B2 AGONIST :
 SABA : SALBUTAMOL (VENTOLIN): IDT & NEBULES
TERBUTALIN (BRICASMA): IDT& NEBULES
FENOTEROL (BEROTEC): IDT

ANTIKOLINERGIK
 IPRATROPIUM BROMIDE (ATROVENT): IDT
 TIOTROPIUM BROMIDE (SPIRIVA): HANDYHALER

STEROID
 BUDESONIDE (PULMICORT) NEBULES
 BUDESONIDE (OBUCORT) SWINGHALER
 FLUTICASONE (FLIXOTIDE) NEBULES
KOMBINASI LABA + STEROID :
 SALMETEROL + FLUTICASONE (SERETIDE)
IDT & DISKUS (DPI)
 FORMOTEROL+ BUDESONIDE

(SYMBICORT) TURBUHALER (DPI)

KOMBINASI ANTIKOLINERGIK + SABA


 (COMBIVENT) NEBULES

MUKOLITIK
 BROMHEXIN HCL (BISOLVON)
1. MDI - METERED-DOZE INHALER
 GAS TO AEROSOL (gasuap)
2. DPI- DRY-POWDER INHALER
 POWDER TO AEROSOL(tepunguap)
3. NEBULIZER
 LIQUID TO AEROSOL(cairanuap)
IDT aerosol
 IDT dikocok, tutup dibuka

 Inhaler dipegang tegak, ekspirasi pelan-


pelan
 Inhaler diantara bibir yang rapat, inspirasi
pelan-pelan, kanester ditekan tarik napas
dalam-dalam
 Tahan napas sampai 10 detik atau hitung 10x
sesuai dosis dokter
Macam-macam
Metered dose inhaler (MDI)

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Dosis obat lebih kecil Teknik harus benar
Efek samping hampir tidak Perlu koordinasi cermat
ada
Tidak ramah lingkungan
Kerja cepat
(CFC)

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Tidak tergantung absorpsi
Iritasi faring  Freon
Tidak mengiritasi lambung
Relatif murah Latihan berulang-ulang
 Beberapa bentuk spacer/nebuhaler: tabung,
kerucut & buah pir
 Dipakai untuk orang tua dan anak-anak
 FS spacer : obat tertampung di spacer  pasien
menghisap lambat dan lebih banyak
 Efektifitas :
- 20-30% ke paru
 Relatif mahal
 Desain variasi
 Harus digunakan dengan
 Ramah lingkungan
inspiratory flow, bergantung desain
 Obat murni tidak banyak
 respirasi alat
campuran
 Lebih mudah digunakan

 Tidak membutuhkan latihan


berulang-ulang

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Turbuhaler®
DPIs
DPI type Device name Company Examples
AerolizerTM Novartis
CyclohalerTM Pharmachemie
RotahalerTM GSK
Single-unit dose
SpinhalerTM Aventis Spinhaler® Rotahaler®
InhalatorTM B-Ingelheim
HandihalerTM B-Ingelheim
ClickhalerTM Innovata
Biomed
EasyhalerTM Orion Pharma
Multi-dose reservoir PulvinalTM Chiesi
TurbuhalerTM Astra Zeneca
Twisthaler Schering- Turbuhaler® Twisthaler™

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Plough
Chrystyn H. Int J Clin Pract, June 2007

Novolizer Asta Medica


Aerohaler B-Ingelheim
Diskhaler GSK
Multi-unit dose
Diskus/ GSK Accuhaler®/Diskus® Diskhaler®
Accuhaler
Buka tutup obat dengan
diputar
Putar obat dengan tangan
kanan ke kanan
Kembalikan ke kiri sampai
bunyi klik
Hirup obat dengan dengan
kuat dan mulut rapat
Tahan napas sampai sepuluh
hitungan
Hembus napas kembali
melalui hidung
 Mengubah larutan obat  menjadi uap
 partikel obat yang lebih halus  lebih mudah
dan banyak ke paru
 Ada 3 macam :
- Micromist : menggunakan tenaga kompresor
O2
- Jet : tenaga dari udara yang dipadatkan
- Ultrasonik : tenaga dari gelombang suara
frekuensi tinggi
Jet Ultrasound
Nebuliser Nebuliser

http://www.aanma.org/childcare/cc_usingnebulizer.htm
● Aerosol keluar terus menerus
● Ukuran partikel 2 – 5 
● Pengendapan di paru 10% dosis
● Efek samping minimal

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Nebuliser
● Untuk Bayi

● Untuk Anak-anak

● Untuk Orang tua

● Penderita di ICU

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Cara menggunakan nebuliser
1. Udara dalam ruangan harus segar, mempunyai
ventilasi yang baik
2. Pasien duduk tegak dan relaks, atau tidur miring
setengah duduk
3. Bernapas dengan tenang, pelan-pelan. Setelah menarik
napas, tahan napas selama beberapa detik
4. Pergunakan mouth piece atau masker
(Anak-anak usia < 6 thn harus memakai masker)
5. Waktu yang digunakan berkisar 5-15 menit. Jika
diperlukan dapat dilakukan beberapa kali dalam
sehari.
Cara menggunakan nebuliser
6. Jika ada bronkokonstriksi, berikan pertama-tama
bronkodilator terlebih dahulu (atau bisa digabung
dengan steroid, tetapi jangan steroid tunggal)
7. Jangan memberikan mukolitik pada saat pasien masih
sesak, terutama pada serangan akut berat
8. Sekret yang dikeluarkan jangan sampai tertelan oleh
pasien, pergunakan tempat tissue atau sputum
9. Perhatikan tanda-tanda yang tidak biasa pada pasien
seperti cyanosis, sesak yang makin parah, dll
10. Sebaiknya pergunakan alat-alat yang disposable dan
pisahkan terhadap pasien-pasien tertentu
11. Jika terapi selesai, bersihkan peralatan yang dipakai.
Kriteria Pemilihan Alat Inhalasi
Usia Alat Inhalasi

Bayi
Nebulizer
Anak
< 4 tahun Nebulizer
4-7 tahun DPI/MDI/Spacer
>7 tahun DPI/MDI

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD
Dewasa MDI/DPI
Episode akut Nebulizer
Teknik Penggunaan &
Pemilihan Alat Inhalasi
yang tepat & Benar akan
Mempengaruhi Hasil
Pengobatan

SYM/031/Okt12-Oktb13/RD

Anda mungkin juga menyukai