Anda di halaman 1dari 2

1. Obat paratusin 5ml di iso 2,5-5ml, kenapa tidak dipilih yang 2,5ml?

Peresepan dari dokter seperti itu, sebenarnya bisa saja digunakan dosis awal 2,5ml dan bila batuk belum reda ditingkatkan dosisnya, namun pada dosis 5ml masih merupakan rentang ketentuan penggunaan dosis pada anak sehingga masih aman digunakan. 2. Misal pada baby asma, batuk, demam tapi batuknya masih? Penggunaan obat asma ventolin dihentikan, karena inhaler tsb hanya digunakan bila terjadi serangan, penggunaan amoxicillin dihabiskan karena termasuk dalam obat antibiotic yang bila dihentikan penggunaannya sebelum obat terapi habis akan menimbulkan resisten,untuk meredakan batuk digunakan paratusin sirup. 3. Bila jangka pendek batuk reda asma kambuh?

Pada dasarnya engobatan asma bertujuan menghentikan serangan secepat mungkin serta mencegah serangan berikutnya, kalaupun timbul kembali diharapkan serangan tersebut tidak berat. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diberi obat yang bersifat bronkodilator pada waktu serangan dan obat anti inflamasi untuk menurunkan hipereaktivitas bronkus sebagai tindakan pencegahan.
4. Ventolin mekanisme kerja dalam tubuh? Apakah jalur pengobatan hanya menggunakan inhaler? Kentungan pemakaian inhaler?

Terapi inhalasi memiliki keuntungan dibandingkan dengan cara oral (diminum) atau disuntik, yaitu langsung ke organ sasaran, awitan kerja lebih singkat, dosis obat lebih kecil, dan efek samping juga lebih kecil. Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas.
5. Cara pemakaina inhaler? Inhaler : Cara penggunaan obat inhaler :

Sebelum menarik nafas, buanglah nafas seluruhnya, sebanyak mungkin. Ambillah inhaler, kemudian kocok. Peganglah inhaler, sedemikian hingga mulut inhaler terletak dibagian bawah. Tempatkanlah inhaler dengan jarak kurang lebih dua jari di depan mulut (jangan meletakkan mulut kita terlalu dekat dengan bagian mulut inhaler).

Bukalah mulut dan tariklah nafas perlahan-lahan dan dalam, bersamaan dengan menekan inhaler (waktu saat menarik nafas dan menekan inhaler adalah waktu yang penting bagi obat untuk bekerja secara efektif).

Segera setelah obat masuk, tahan nafas selama 10 detik (jika tidak membawa jam, sebaiknya hitung dalam hati dari satu hingga sepuluh).

Setelah itu, jika masih dibutuhkan dapat mengulangi menghirup lagi seperti cara diatas, sesuai aturan pakai yang diresepkan oleh dokter.

Pada

anak2

yang

sulit

menggunakan

inhaler

maka

ditambahkan

spacer

pada

inhalernya.

Spacer merupakan sebuah tube berukuran panjang 10-20 cm yang disambungkan ke inhaler. Spacer ini bertindak sebagai chamber pemegang yang menjaga agar obat tidak terbang ke udara. Melepaskan obat ke chamber tersebut memberikan para penderita asma untuk menghisapnya lebih perlahan. Spacer juga akan memperbaiki penghantaran partikel halus obat ke paru-paru hingga 22%, serta mengurangi jumlah obat yang tertinggal dibagian belakang tenggorokan dan lidah. Pada penggunaan spacer, setelah obat disemprotkan ke dalam spacer setidaknya untuk memastikan

bahwa semua obat yang disemprotkan akan terhisap ke paru-paru. Pada spacer, di ujung yangberdekatan dengan mulut terdapat katup yang menjaga agar obat tidak keluar dari spacer kecuali bila dihisap. Katup tersebut akan terbuka bila kita menghisap spacer.

Anda mungkin juga menyukai