Ada tiga jenis sistem penghantaran obat secara inhalasi yaitu Nebulizer,
MDI (metered dose inhaler) dan DPI (dry powder inhaler). Nebulizer berupa obat
yang dilarutkan atau disuspensikan ke dalam pelarut yang polar, umumnya air dan
diubah menjadi bentuk gas atau aerosol. Aerosol adalah dispersi suatu obat berupa
cairan atau zat padat dalam suatu gas. Nebulizer mengaerosolisasi larutan obat
dalam air atau suspensi obat dalam air. Alat yang digunakan dapat berupa jet
nebulizer atau ultrasonic nebulizer.
1
semua usia, dan untuk beberapa tingkat keparahan penyakit tertentu (Geller,
2005).
PENGERTIAN
2
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen)
untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
Nebulizer terdiri dari beberapa bagian yang terpisah yang terdiri dari
generator aerosol, alat bantu inhalasi (masker, mouthpiece) dan obatnya sendiri.
Masker dan mouthpiece pada nebulizer memiliki beberapa ukuran yang dapat
disesuaikan untuk penggunaanya pada anak-anak atau orang dewasa, sehingga
3
diharapkan jika menggunakan masker atau mouthpiece dengan ukuran yang tepat,
larutan obat yang melalui nebulizer berubah menjadi gas aerosol tersebut dapat
dihirup/dihisap dengan baik dan keberhasilan terapi yang didapatkan juga
dirasakan optimal.
a. Definisi
4
1) Jumlah obat yang mencapai paru-paru sulit dipastikan
2) Inhalasi obat ke dalam saluran napas dapat menjadi masalah koordinasi
1) Ekshalasi sehabis-habisnya.
2) Bibir menutup/melingkari mouthpiece, tidak perlu terlalu rapat.
3) Semprotkan aerosol kurang lebih pada pertengahan inspirasi.
4) Teruskan inhalasi lambat-lambat dan sedalam mungkin.
5) Tahan napas dalam inspirasi penuh selama beberapa detik (bila mungkin
10 detik).
5
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALAT TERAPI INHALASI
Cara penggunaan alat terapi inhalasi yang tepat tergantung pada tipe alat
terapi yang digunakan oleh pasien, pasien harus memahami tahap-tahap yang
tepat dalam menggunakan alat terapi inhalasi yang mereka gunakan
(NACA,2008). Berbagai jenis alat terapi inhalasi yang umumnya digunakan
seperti inhaler MDI (Metered Dose Inhaler), MDI (Metered Dose Inhaler) dengan
spacer, DPI (Dry Powder Inhaler), nebulizer jet maupun nebulizer ultrasonik
memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-masing alat terapi tersebut dapat
6
dilihat pada tabel 2 berikut:
7
OBAT-OBATAN
8
TERAPI INHALASI ASMA AKUT PADA ANAK
9
kelenjar submukosa sehingga mencegah peningkatan konsentrasi cyclic guanosine
monophosphate (cyclic GMP) intraselular yang terjadi akibat interaksi asetilkolin
dengan reseptor muskarinik pada otot polos bronkus. Dengan demikian dapat
menghambat kontraksi otot polos dan mengurangi sekresi kelenjar submukosa
saluran napas.
10
berbeda dalam hal penurunan skor gejala, perbaikan uji fungsi paru, dan angka
perawatan di rawat inap dibandingkan dengan pemberian beta-agonis sendiri saja
pada serangan ringan. Dengan dasar tersebut direkomendasikan bahwa pada
serangan asma ringan tidak diperlukan penambahan ipratropium bromida.
11
Serangan Asma Berat
12
DAFTAR PUSTAKA
Richa Purnamasari, Arifah Sri Wahyuni. 2012. Evaluasi cara penggunaan Inhaler
dan Nebulizer pada pasien. Bab 1, Hal 3-4
Bambang Supriyatno. 2010. Terapi Kombinasi pada Serangan Asma Akut Anak.
Hal. 1-5
13