Anda di halaman 1dari 3

http://paru.fk.unand.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Terapi-Inhalasi.

pdf
Inhalasi adalah menghirup oksigen melalui hidung dan masuk ke paru paru.
Udara yang masuk ke paru-paru kemudian disalurkan ke seluruh bagian
tubuh agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan optimal.
Pemberian obat bronkodilator adrenergic secara aerosol memperlihatkan
efek yang lebih efektif dibanding pemberian secara intravena pada
pengobatan asma, tidak hanya terhadap respons bronkodilatasi, namun
juga dengan lebih rendahnya efek samping yang terjadi. Dalam keadaan
akut direkomendasikan pemakaian nebuliser atau MDI-kombinasi spacer
sedangkan pada keadaan kronik untuk pemeliharaan disarankan untuk
menggunakan MDI atau DPI.
Nebulizer mengubah obat menjadi sebuah uap/partikel aerosol.

Obat obat inhalasi


Bisolfon 5 tetes (0,2 ml) untuk usia 2 tahun lebih lalu di larutkan 2 cc
Ventolin nebules untuk usia 2-6 tahun 5-10 ml dibeikan 2-3 hari

1. bronkodilator (melegakan saluran pernafasan) ASMA


2. Mukolitik (untuk mengencerkan dahak) EKSFETORAT
3. antiinflamasi (antiperadangan)

Jika obat warna hijau atau biru mengandung bronkodilator


Coklat merah ungu mengandung kortikosteroid bronkodilator+antiinflamasi

Macam macam inhalasi


IDT INHALASI DOSIS TERUKUR (VENTOLIN) OBAT MASUK
HANYA 10% jika obat ingin masuk semua bisa menggunakan alat bantu
space (ruang antara)
DRY POWDER INHALER DPI
SOFT MIST INHALER
NEBULIZER
Keuntungan terapi inhalasi adalah;
• Penghantaran obat secara langsung ke saluran napas sehingga dosis total
lebih rendah
• Absorpsi dan distribusi sistemik lebih rendah
• Efek samping minimal
• Keuntungan dari terapi inhalasi ini akan meningkatkan efek terapeutik dari
obat
• Untuk mencapai hasil terapi yg optimal obat inhalasi harus dapat mencapai
tempat kerjanya dalam saluran napas
• Obat inhalasi dapat diberikan dalam bentuk aerosol yaitu suspensi partikel
dalam gas
Apakah ada efek samping dari penggunaan nebulizer?
Umumnya, efek samping dari pemakaian nebulizer tergantung pada cairan obat
sesak napas yang digunakan.
Penggunaan obat bronkodilator, misalnya, mungkin akan menyebabkan efek
samping tertentu. Menurut NHS, berikut adalah beberapa efek dari pemakaian
bronkodilator:
• tangan gemetar
• sakit kepala
• detak jantung tidak beraturan
• kram otot
• mual
• mulut kering
• batuk
• diare
Lain lagi dengan saline atau larutan garam steril, jenis obat lain yang biasa
dipakai dengan alat ini. Beberapa efek samping yang biasanya muncul akibat
pemakaian saline dengan nebulizer adalah:
• batuk bertambah parah
• sakit tenggorokan
• rasa sesak di bagian dada
Apa saja risiko pemberian obat dengan nebulizer?
Bila kebersihan mesin nebulizer terjaga dengan baik, tidak ada risiko dalam
penggunananya. Namun jika nebulizer tidak dibersihkan dan disterilkan
dengan baik, bakteri dapat tumbuh dan mengkontaminasi alat ini. Bakteri
kemudian bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang berbahaya
bagi pasien yang memakai alat tersebut.

LANGKAH-LANGKAH INHALASI
1. Cuci tangan/handcrub
2. Jelaskan tujuan dilakukannya inhalasi kepada anak dan keluarga
3. Pasang handscoon
4. Mengatur posisi anak fouwler/ semifouler atau di pangku ibunya
5. Mendekatkat alat dengan pasien
6. Pasang pengalas
7. Isi nebulizer dengan aquades sesuai tekanan yang tersedia
8. Masukan obat sesuai dosis yang terlah di program dokter
9. Memasang masker pada pasien
10.Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien mengambil nafas dalam
hingga obat habis
11.Matikan nebulizer
12.Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
13.Rapihkan alat
14.Buka handscoon cuci tangan
15.Evaluasi kepada keluarga
16.Dokumentasi prosedur dan hasil observasi
17.Melakukan evaluasi:
 Evaluasi respon bayi/anak
 Evaluasi karakteristik sputum
 Evaluasi status pernapasan.

INFUS PRINSIPNYA STERIL


6 jam per kolf (500 ml) = 6

Anda mungkin juga menyukai