Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NEBULIZER

Dosen Pengampu : Bq. Fina Farlina M.Pd

Disusun oleh : Nisa safitri


NIM: 113122106

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPPRAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKkes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2023/2024
KATA PENGGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat  Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Nebulizer”.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Untuk itukami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi mamfaat keppadaa kita sekalian.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................. i

DAFTAR ISI ...................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................ 1

A. Latar Belakang............................................. 1
B. Tujuan..................................................... 1
C. Metodde Penulisan.......................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................ 2

A. Konsep Dasar Teori......................................... 2


B. Fungsi Nebulizer........................................... 5
C. Bagian Bagian Nebulizer .................................... 8
D. Perinsip Dasar Nebulizer……………………………………………………..
BAB III PENUTUP.................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 Perkembangan pesat pada teknologi terapi inhalasi telah memberikan manfaat


yang besar bagi pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan, tidak hanya pasien
yangmenderita penyakit asma tetapi juga pasien bronkitis kronis, PPOK (Penyakit
ParuObstruktif Kronik), bronkiektasis, dan sistik fibrosis. Keuntungan utama pada
terapiinhalasi bahwa obat dihantarkan langsung ke dalam saluran pernapasan langsung
masukke paru-paru, kemudian menghasilkan konsentrasi lokal yang lebih tinggi dengan
risikoyang jauh lebih rendah terhadap efek samping sistemik yang ditimbulkan (GINA,
2008).Bioavailabilitas obat meningkat pada terapi inhalasi karenaobat tidak
melaluimetabolisme lintas pertama (first-pass metabolism) (Ikawati, 2007). Inhaler
dirancanguntuk meningkatkan kemudahan dalam cara penggunaannya, namun tingkat
penggunaanyang salah masih terdapat pada pasien asma atau PPOK meskipun mereka sudah
pernahmendapatkan pelatihan (NACA, 2008). Hal ini juga ditunjukkan bahwa sejumlah
besarlayanan kesehatan tidak mampu menunjukkan teknik inhaler yang tepat (Interiano,
1993).Inhaler dan nebulizer merupakan jenis sediaan farmasi dengan cara penggunaan
yangkhusus, keberhasilan terapi sangat dipengaruhi oleh ketepatan cara
penggunaannya.Pasien yang menggunakan nebulizer harus dilatih secara hati-hati mengenai
cara penggunaannya, karena mereka mungkin akan tergantung alat tersebut. Percobaan

terapidengan nebulizer perlu dilakukan 3-4 minggu untuk menilai manfaat yang

didapatkansecara signifikan dan untuk dinyatakan bermanfaat, terapi ini normalnya harus
dapatmemberikan perbaikan sedikitnya 15% dari nilai sebelum terapi (Cates et al.,
2002). Nebulizer dapat digunakan pada semua usia, dan untuk beberapa tingkat keparahan pe
nyakit tertentu (Geller, 2005). Keuntungan dari nebulizer adalah kurang
diperlukannyakoordinasi pasien terhadap alat ini dibandingkan dengan metered dose inhaler
(MDI).Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam
proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan) akut dan kronik. Penumpukanmu
kus di dalam saluran napas, peradangan dan pengecilan saluran napas ketika seranganasma
dapat dikurangi secara cepat dengan obat dan teknik penggunaan inhaler yangsesuai.Obat
yang diberikan dengan cara ini absorpsinya terjadi secara cepat
karena permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas pertama di hati, dan pada
penyakit paru-paru misalnya asma bronkial, obat dapat diberikan langsung
pada bronkus.Tidak seperti penggunaan obat secara oral (tablet dan sirup) yang terpaksa
melalui sistem penghadangan oleh berbagai sistem tubuh, seperti eleminasi di hati.
Terapi inhalasi dapatmenghantarkan obat langsung ke paru-paru untuk segera bekerja.
Dengan demikian, efeksamping dapat dikurangi dan jumlah obat yang perlu diberikan lebih
sedikit dibandingcara pemberian lainnya. Tapi cara pemberian obat ini diperlukan alat dan
metoda khususyang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan obatnya sering
mengiritasi epitel paru.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui dan mengenal alat Nebulizer serta model terbarunya.
1.2.2. Tujuan Khususa
a. Mahasiswa mengetahui definisi Nebulizer.
 b. Mahasiswa mengetahui jenis jenis neebulizer.
c. Mahasiswa mengetahui indikasi klien yang mendapat Nebulizer.

1.3. Metode Penulisan


  Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitudengan
penjabaran masalah-masalah yang ada dan menggunakan studi kepustakaan dariliteratur yang
ada, baik di perpustakaan maupun di internet.

 
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

 
2.1. Konsep Dasar Teori

2.7.1. Pengertian
 
a. Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara mahkluk hidup
(organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan
sebagai peroses menghirup oksigen dari udar serta mengeluarkan
karbodioksida dan uap air. Dalam peroses pernpasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh ddari udara lingkungan
sekitar.

b. Terapi Inhalasi
Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi
obatuntuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai
organsasaran obatnya. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat
secaralangsung ke dalam saluran napas melalui hirupan.
Terapi inhalasi adalah sistem pemberian obat dengan caramenghirup
obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer. Nebulizeradalah suatu
jenis cara inhalasi dengan menggunakan alat pemecah obatuntuk menjadi
bagian-bagian seperti hujan/uap untuk dihisap. Biasanyauntuk pengobatan
saluran pernafasan bagian lebih bawah.
Terapi inhalasi uap adalah cara pengobatan dengan alat nebulizerdapat
mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol terusmenerus, dengan
tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan, ataugelombang ultrasonik.
aerosol yang berbentuk dihirup penderita melaluimouth piece atausungkup
Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer .memberikan efek
bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpamenimbulkan efek
samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer
lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizery
yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapatdiatur
sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukaninhalasi,
sehingga obat tidak banyak terbuang. 
Cara ini  digunakan dengan memakai disposible
nebulizer mouth piece
dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan
didalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak
di
gunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan cara ini adalah dapat
digunakan
dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI.Kerugiannya
adalah
hanya 50–70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap
di
dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held
nebulizer adaalah 4cc dengan kecepatan gas 6 - 8 liter/menit. Biasanya
dalam
penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrio
bikarbonat.
Untuk pengenceran biasanyadigunakan larutan NaCl.
 

c. Nebulizer 
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang
berasaldari udara yang dipadatkan atau gelombang. Sejak ditemukannya
nebulizer pada tahun 1859 di Perancis, nebulizer merupakan pilihan terbaik 
padakasus kasus yang berhubungan dengan masalah inflamasi atau
obstruksi bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi
Kronis).
Alat nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan

menjadiaerosol secara terus-menerus, dengan tenaga yang berasal dari

udara yangdipadatkan atau gelombang ultrasonik. Aerosol merupakan


suspensi berbentuk padat atau cair dalam bentuk gas dengan tujuan untukme
nghantarkan obat ke target organ dengan efek samping minimal dandengan
keamanan dan efektifitas yang tinggi. Partikel aerosol yangdihasilkan
nebulizer berukuran antara 2-5 μ, sehingga dapat langsungdihirup penderita
dengan menggunakan mouthpiece atau masker. Berbedadengan alat MDI
(Metered Dose Inhaler) dan DPI (Dry Powder Inhaler)dimana alat dan obat
merupakan satu kesatuan. Ada dua jenis nebulizeryang umumnya sering
digunakan:
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau
oksigen)untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicusecara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
 
 
2.7.2. Klasifikasi
 
Beberapa contoh jenis nebulizer uap antara lain:

a. Simple nebulizer
b.  Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara
2 –  8mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai
dirumah sakit.
c. Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yangtinggi,
sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikelkecil yang
bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikelyang uniform.
Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel denganmudah masuk ke
saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi,
seperti bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secar
aintermiten, yakni untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada
pasien dengan sputum yang kental.
d. Antommizer nebulizer, partikel yang di hasilkan cukup besar, yakni antara 10-
30 mikron. Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada psien dengan
intubasi trakea.
Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengn keperluan,
sehingga dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan
dengan gas kompresor.

Kelebihan dan kekurangan dari nebulizer


Nebulizer jet

Kelebihan kekurangan
1..koordinasi minimal 1. mahal
2.dosis tinggi diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3.tidak ada pelepasan froen 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. perlu menyiapkan cairan obat
6.perlu kompresor, tidak peraktis
dibawa
7. perlu waktu lebih lama

Nebulizer ultrasonik

Kelebihan kekuranngan

1..koordinasi minimal 1. mahal


2.dosis tinggi diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3.tidak ada pelepasan froen 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. perlu menyiapkan cairan obat
6. ukuran besaar, tidak peraktis dibawa
7. perlu waktu lebih lama

2.2. Fungsi Nebulizer


Alat Nebulizer sangat berguna dalam dunia kesehatan sebagai fungsi alat
terapidan pengobatan untuk penderita yang mengalami penyakit saluran pernafasan
dengancara menghirup larutan obat yang telah diubah menjadi bentuk kabut.
Nebulizer sangatcocok digunakan anak-anak atau pun usia lanjut dan mereka yang
sedang mengalamiserangan asma parah. Tidak ada kesulitan sama sekali dalam
menggunakan nebulizer,karena pasien cukup bernafas seperti biasa dan kabut obat
akan terhirup masuk ke dalam paru-paru. Beberapa contoh penderita ganguan
pernafasan Asma, Bronchities, sesak pernafasan dan lain sebagainya yang
menyangkut pada ganguan pernafasan dengan pengobatan seperti ini di harap kan
pengobatan lebih efektif. Obat– obat yang akand igunakan biasanya terlebih dahulu
dicampur dengan aquades atau pelarut obat yg telah ditentukan sesuai dosis.

2.3. Bagian-Bagian Nebulizer


Nebulizer terdiri dari beberapa bagian yang terpisah yang terdiri dari
generatoraerosol, alat bantu inhalasi (masker, mouthpiece) dan obatnya sendiri.
Masker danmouthpiece pada nebulizer memiliki beberapa ukuran yang dapat
disesuaikan untuk penggunaanya pada anak-anak atau orang dewasa, sehingga
diharapkan jikamenggunakan masker atau mouthpiece dengan ukuran yang tepat,
larutan obat yangmelalui nebulizer berubah menjadi gas aerosol tersebut dapat
dihirup/dihisap dengan baik dan keberhasilan terapi yang didapatkan juga dirasakan
optimal.

Nebulizer lebih disukai untuk beberapa alasan, antara lain: 1) Anak-anak,


oranglanjut usia, dan pasien yang lemah mungkin kesulitan menggunakan MDI dan
DPIsecara benar. 2) Beberapa pasien membutuhkan dosis yang lebih tinggi daripada
yangdapat dihantarkan oleh MDI dan DPI, misalnya pada pasien asma kronik,
serangan akutPPOK dan sistik fibrosis. 3) Untuk pengobatan sendiri di rumah, dimana
pasienmembutuhkan dosis yang lebih besar daripada yang dapat diberikan
menggunakanMDI. 4) Serangan pada asma akut.

2.4. Prinsip dasar nebulizer

Pada dasarnya alat ini bekerja dengan cara memanfaatkan proses nebuliza atauProses
pengkabutan yang terjadi akibat penekanan udara yang cukup tinggi darikompresor yang
kemudian masuk ke Nebulizer kit yang berfungsi sebagai pemampatanudara dan tempat
cairan obat, pemampatan udara di Nebulizer kit dari kompresormenimbulkan panahanan
udara sehingga udara tesrsebut meniupkan cairan obat pada Nebulizer kit yang
mengakibatkan pecahnya molekul-molekul air menjadi uap yangdihasilkan dari cairan obat
yang dimanfaatkan untuk pengobatan pada penderita ganguan pernafasan dengan demikian
pengobaatan dapat kontak lngsung dengan penyakit melalui saluran pernafasan yang menuju
ke paru-paru sehingga diharapkaan dengan pengobatan ini lebih efektif.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadiaerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan
ataugelombang. Sejak ditemukannya nebulizer pada tahun 1859 di Perancis, nebulizer
merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan masalah inflamasi
atau obstruksi bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis).

Ada dua jenis nebulizer yang umumnya sering digunakan:

1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk
memecahlarutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara elektronik
untukmemecah larutan obat menjadi aerosol.

Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron.Biasanya
tipe ini paling banyak dipakai di rumah sakit.

Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi,
sehinggadengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi,
yaknimencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron
dan partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi.

DAFTAR PUSTAKA

eprints.ums.ac.id/24255/3/BAB_I.pdf

https://www.medicalogy.com/blog/nebulizer-alat-terapi-pernapasan-paling-populer/http://
kima25.blogspo.co.id/2013/07/ultrasonic-nebulizer.html

Anda mungkin juga menyukai