NEBULIZER
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Nebulizer”.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi mamfaat keppadaa kita sekalian.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................ 1
A. Latar Belakang............................................. 1
B. Tujuan..................................................... 1
C. Metodde Penulisan.......................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................ 2
A. Kesimpulan ................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 13
BAB 1
PENDAHULUAN
terapidengan nebulizer perlu dilakukan 3-4 minggu untuk menilai manfaat yang
didapatkansecara signifikan dan untuk dinyatakan bermanfaat, terapi ini normalnya harus
dapatmemberikan perbaikan sedikitnya 15% dari nilai sebelum terapi (Cates et al.,
2002). Nebulizer dapat digunakan pada semua usia, dan untuk beberapa tingkat keparahan pe
nyakit tertentu (Geller, 2005). Keuntungan dari nebulizer adalah kurang
diperlukannyakoordinasi pasien terhadap alat ini dibandingkan dengan metered dose inhaler
(MDI).Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam
proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan) akut dan kronik. Penumpukanmu
kus di dalam saluran napas, peradangan dan pengecilan saluran napas ketika seranganasma
dapat dikurangi secara cepat dengan obat dan teknik penggunaan inhaler yangsesuai.Obat
yang diberikan dengan cara ini absorpsinya terjadi secara cepat
karena permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas pertama di hati, dan pada
penyakit paru-paru misalnya asma bronkial, obat dapat diberikan langsung
pada bronkus.Tidak seperti penggunaan obat secara oral (tablet dan sirup) yang terpaksa
melalui sistem penghadangan oleh berbagai sistem tubuh, seperti eleminasi di hati.
Terapi inhalasi dapatmenghantarkan obat langsung ke paru-paru untuk segera bekerja.
Dengan demikian, efeksamping dapat dikurangi dan jumlah obat yang perlu diberikan lebih
sedikit dibandingcara pemberian lainnya. Tapi cara pemberian obat ini diperlukan alat dan
metoda khususyang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan obatnya sering
mengiritasi epitel paru.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep Dasar Teori
2.7.1. Pengertian
a. Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara mahkluk hidup
(organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan
sebagai peroses menghirup oksigen dari udar serta mengeluarkan
karbodioksida dan uap air. Dalam peroses pernpasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh ddari udara lingkungan
sekitar.
b. Terapi Inhalasi
Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi
obatuntuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai
organsasaran obatnya. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat
secaralangsung ke dalam saluran napas melalui hirupan.
Terapi inhalasi adalah sistem pemberian obat dengan caramenghirup
obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer. Nebulizeradalah suatu
jenis cara inhalasi dengan menggunakan alat pemecah obatuntuk menjadi
bagian-bagian seperti hujan/uap untuk dihisap. Biasanyauntuk pengobatan
saluran pernafasan bagian lebih bawah.
Terapi inhalasi uap adalah cara pengobatan dengan alat nebulizerdapat
mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol terusmenerus, dengan
tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan, ataugelombang ultrasonik.
aerosol yang berbentuk dihirup penderita melaluimouth piece atausungkup
Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer .memberikan efek
bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpamenimbulkan efek
samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer
lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizery
yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapatdiatur
sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukaninhalasi,
sehingga obat tidak banyak terbuang.
Cara ini digunakan dengan memakai disposible
nebulizer mouth piece
dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan
didalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak
di
gunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan cara ini adalah dapat
digunakan
dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI.Kerugiannya
adalah
hanya 50–70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap
di
dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held
nebulizer adaalah 4cc dengan kecepatan gas 6 - 8 liter/menit. Biasanya
dalam
penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrio
bikarbonat.
Untuk pengenceran biasanyadigunakan larutan NaCl.
c. Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang
berasaldari udara yang dipadatkan atau gelombang. Sejak ditemukannya
nebulizer pada tahun 1859 di Perancis, nebulizer merupakan pilihan terbaik
padakasus kasus yang berhubungan dengan masalah inflamasi atau
obstruksi bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi
Kronis).
Alat nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan
a. Simple nebulizer
b. Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara
2 – 8mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai
dirumah sakit.
c. Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yangtinggi,
sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikelkecil yang
bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikelyang uniform.
Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel denganmudah masuk ke
saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi,
seperti bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secar
aintermiten, yakni untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada
pasien dengan sputum yang kental.
d. Antommizer nebulizer, partikel yang di hasilkan cukup besar, yakni antara 10-
30 mikron. Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada psien dengan
intubasi trakea.
Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengn keperluan,
sehingga dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan
dengan gas kompresor.
Kelebihan kekurangan
1..koordinasi minimal 1. mahal
2.dosis tinggi diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3.tidak ada pelepasan froen 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. perlu menyiapkan cairan obat
6.perlu kompresor, tidak peraktis
dibawa
7. perlu waktu lebih lama
Nebulizer ultrasonik
Kelebihan kekuranngan
Pada dasarnya alat ini bekerja dengan cara memanfaatkan proses nebuliza atauProses
pengkabutan yang terjadi akibat penekanan udara yang cukup tinggi darikompresor yang
kemudian masuk ke Nebulizer kit yang berfungsi sebagai pemampatanudara dan tempat
cairan obat, pemampatan udara di Nebulizer kit dari kompresormenimbulkan panahanan
udara sehingga udara tesrsebut meniupkan cairan obat pada Nebulizer kit yang
mengakibatkan pecahnya molekul-molekul air menjadi uap yangdihasilkan dari cairan obat
yang dimanfaatkan untuk pengobatan pada penderita ganguan pernafasan dengan demikian
pengobaatan dapat kontak lngsung dengan penyakit melalui saluran pernafasan yang menuju
ke paru-paru sehingga diharapkaan dengan pengobatan ini lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadiaerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan
ataugelombang. Sejak ditemukannya nebulizer pada tahun 1859 di Perancis, nebulizer
merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan masalah inflamasi
atau obstruksi bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis).
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk
memecahlarutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara elektronik
untukmemecah larutan obat menjadi aerosol.
Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron.Biasanya
tipe ini paling banyak dipakai di rumah sakit.
Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi,
sehinggadengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi,
yaknimencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron
dan partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi.
DAFTAR PUSTAKA
eprints.ums.ac.id/24255/3/BAB_I.pdf
https://www.medicalogy.com/blog/nebulizer-alat-terapi-pernapasan-paling-populer/http://
kima25.blogspo.co.id/2013/07/ultrasonic-nebulizer.html