Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PRAKTIK PERALATAN LIFE SUPPORT


ALAT/UNIT NEBULIZER

Dosen Pengampu :
DEDY ISKADANDAR, S.Tr.Kes

Disusun oleh:
PURWANTO
NIM : 2018050007

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN


KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikanmakalah mengenai “Nebulizer”
Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin, dengan bantuan dari
beberapa pihak sehingga bisa memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan pada makalah ini agar menjadi makalah
yang baik dan benar.
Akhir kata saya meminta semoga makalah tentang “Nebulizer” bisa memberi
manfaat ataupun inspirasi bagi pembaca.

Surakarta,06 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.4 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.5 Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAB II TEORI PENUNJANG ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Nebulizer ................................................................................................ 3
2.2 Fungsi dan TujuanPenggunaan Nebulizer ................................................................ 5
2.3 Obat yang dipakai pada Nebulizer ............................................................................6
2.4 Jenis-jenis Nebulizer .................................................................................................8
2.5 Blok diagram Nebulizer.... ........................................................................................9
2.6 Bagian-bagian Nebulizer .........................................................................................11
2.7 Prinsip dasar nebulizer ............................................................................................15
2.8 Cara Penggunaan Nebulizer ....................................................................................17
2.9 Pemeliharaan Nebulizer ..........................................................................................19
2.10Trouble shooting Nebulizer .....................................................................................20
2.11 Kelebihan dan Kekurangan Nebulizer ....................................................................21
2.12 Model Nebulizer ter baru ........................................................................................22
BAB III PENUTUP ............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................23
3.2 Saran .......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakng.
Nebulizer adalah salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk
memberikan terapi pengobatan bagi pasien yang terserang penyakit
gangguan atau kelainan pada saluran pernapasan dengan memanfaatkan
cairan uap yang sudah tercampur dengan obat. Dimana cairan uap melalui
proses pemecahan cairan obat menjadi kabut yang sangat halus, sehingga
ketika dihirup melalui mulut dan hidung obat akan langsung menuju ke
paru-paru untuk meredakan keluhan batuk dan gejala asma lainnya. Penyakit
asma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernapasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan dinding
rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran napas
yang akhirnya seseorang mengalami sesak napas.
Nebulizers menggunakan oksigen , udara terkompresi atau ultrasonik
kekuatan untuk memecah solusi medis dan suspensi menjadi kecil aerosol
tetesan yang dapat langsung dihirup dari corong perangkat. Definisi aerosol
adalah "campuran gas dan partikel cair," dan contoh terbaik dari aerosol
alami adalah kabut , terbentuk ketika partikel air kecil menguap dicampur
dengan udara ambien panas didinginkan dan berkondensasi menjadi awan
denda terlihat udara tetesan air. Bila menggunakan nebulizer untuk terapi
inhalasi dengan obat-obatan yang akan diberikan langsung ke paru-paru,
penting untuk dicatat bahwa tetesan aerosol dihirup hanya dapat menembus
ke dalam cabang sempit saluran udara lebih rendah jika mereka memiliki
diameter kecil 1-5 mikrometer. Jika tidak, mereka hanya diserap oleh
rongga mulut, di mana efeknya rendah.
Pada makalah ini, prinsip kerja yang akan dibahas akan difokuskan pada
ultrasonic nebulizer.

1
1.2 Batasan Masalah.
1. Nebulizer digunakan sebagai alat terapi.
2. Terapi Inhalasi.
3. Jenis nebulizer.
4. Penggunaan Aquades sebagai campuran obat.
5. Inovasi peralatan Nebulizer.

1.3 Rumusan Masalah.


1. Apa itu Nebulizer?
2. Apa tujuan dari dilakukan nebulizer?
3. Apa indikasi dan kontra indikasi dalam pemasangan nebulizer?
4. Apa saja alat yang digunakan dalam terapi nebulizer?
5. Apa saja obat yang digunakan dalam terapi nebulizer dan dosisnya?

1.4 Tujuan.
1. Mengetahui dan memahami pengertian nebulizer.
2. Mengetahui dan memahami tujuan dari penggunaan nebulizer.
3. Mengetahui dan memahami indikasi dan kontra indikasi dalam nebulizer.
4. Mengetahui dan memahami alat yang digunakan untuk nebulizer.
5. Mengetahui dan memahami obat yang digunakan untuk nebulizer.
6. Mengetahui dan memahami prosedur pemakaian alat nebulizer.

1.5 Manfaat.
1. Manfaat teoritis
menambah pengetahuan tentang alat elektromedik khususnya pada bidang
life support.
2. Manfaat Praktis
Menambah pengetahuan pembaca tentang alat kesehatan nebulizer

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nebulizer.

a. Pernafasan.
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara mahkluk hidup
(organisme) dengan ligkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan
sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar.
b. Terapi Inhalasi.
Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk
dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran
obatnya. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke
dalam saluran napas melalui hirupan.
Terapi inhalasi adalah sistem pemberian obat dengan cara menghirup obat
dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer. Nebulizer adalah suatu jenis
cara inhalasi dengan menggunakan alat pemecah obat untuk menjadi bagian-
bagian seperti hujan/uap untuk dihisap. Biasanya untuk pengobatan saluran
pernafasan bagian lebih bawah

3
Terapi inhalasi uap adalah cara pengobatan dengan alat nebulizer dapat
mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol terus menerus, dengan
tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik.
aerosol yang berbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atausungkup
Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer . memberikan efek
bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpa menimbulkan efek
samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyak bergantung pada
jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizer yang menghasilkan partikel
aerosol terus-menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya
timbul pada saat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak
terbuang.
Apabila dibuat ringkasan,inhalasi adalah :
1. Inhalasi adalah menghirup udara atau uap ke dalam paru-paru.
2. Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan
nebulizer .
3. Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat melalui saluran
pernapasan bagian atas.
Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth piece dan
pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan di
dalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak
digunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan cara ini adalah dapat digunakan
dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya adalah
hanya 50 – 70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap
di dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held
nebulizer adalah 4 cc dengan kecepatan gas 6 – 8 liter/menit. Biasanya dalam
penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrium
bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl.
c. Nebulizer.
Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk merubah obat dari
bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat
bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek
dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme
bronkus.
4
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan
menjadi aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara
yang dipadatkan atau gelombang. Sejak ditemukannya nebulizer pada tahun
1859 di Perancis, nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang
berhubungan dengan masalah inflamasi atau obstruksi bronkus pada penderita
asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis). Alat nebulizer dapat
mengubah obat berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-menerus,
dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang
ultrasonik. Aerosol merupakan suspensi berbentuk padat atau cair dalam
bentuk gas dengan tujuan untuk menghantarkan obat ke target organ dengan
efek samping minimal dan dengan keamanan dan efektifitas yang tinggi.
Partikel aerosol yang dihasilkan nebulizer berukuran antara 2-5 µ, sehingga
dapat langsung dihirup penderita dengan menggunakan mouthpiece atau
masker. Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose Inhaler) dan DPI (Dry
Powder Inhaler) dimana alat dan obat merupakan satu kesatuan.

2.2 Fungsi dan Tujuan Nebulizer.

Alat Nebulizer sangat berguna dalam dunia kesehatan sebagai fungsi alat terapi
dan pengobatan untuk penderita yang mengalami penyakit saluran pernafasan dengan
cara menghirup larutan obat yang telah diubah menjadi bentuk kabut. Nebulizer
sangat cocok digunakan anak-anak atau pun usia lanjut dan mereka yang sedang
mengalami serangan asma parah.
5
Tidak ada kesulitan sama sekali dalam menggunakan nebulizer, karena pasien
cukup bernafas seperti biasa dan kabut obat akan terhirup masuk ke dalam paru-paru.
Beberapa contoh penderita ganguan pernafasan Asma, Bronchities, sesak pernafasan dan
lain sebagainya yang menyangkut pada ganguan pernafasan dengan pengobatan seperti ini
di harap kan pengobatan lebih efektif. Obat – obat yang akan digunakan biasanya terlebih
dahulu dicampur dengan aquades atau pelaru obat terutama pada obat – obatan yang bukan
berupa cairan dan kadar pelarut obat telah ditentukan sesuai dosis.
Beberapa tujuan dilakukannya terapi dengan nebulizer :
1. Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas.
2. Menghilangkan sesak karena selaput lendir saluran nafas bagian api.
3. Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab.
4. Melegakan pernafasan.
5. Mengurangi pembekakan selaput lender.
6. Mencegah pengeringan selaput lender.
7. Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk.
8. Menghilangkan gatal pada kerongkongan.

2.3 Obat yang dipakai pada nebulizer.


1. Pulmicort
Pulmicort sendiri merupakan jenis obat kombinasi antara anti radang
dan juga obat yang mampu melonggarkan bagian saluran pernapasan.
Pulmicort sendiri memiliki kandungan atau terbuat dari bahan-bahan
aktif budesonide.
2. Ventolin
Ventolin sendiri memiliki komposisi salbutamol sulfate, yang mana
mampu proses penanganan serta pencegahan terjadinya serangan asma.
Cara penanganan yang rutin terhadap bronkospasme kronik yang mana
tidak mampu memberikan respon terhadap terapi konvesional, yaitu
asma berat akut.

6
Cara penggunaan
1. Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : dosis awal 3-4 kali
sehari 2-4 mg. dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai
maksimum 4 kali sehari 8 mg. dosis maksimal harian : 32 mg
/hari (dalam dosis bagi).
2. Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 2 mg. dosis dapat dinaikkan secara
bertahap sampai dosis maksimal harian : 24 mg /hari (dalam dosis
bagi).
3. Anak 2-6 tahun : 3 kali sehari 1 mg.
4. Pasien usia lanjut atau pasien yang sensitif terhadap stimulan beta
adrenergik : dosis awal : 3-4 kali sehari 2 mg. dosis dapat
dinaikkan secara bertahap sampai maksimum 4 kali sehari 8 mg.
5. Ventolin Nebulizer : sediaan dimasukkan ke dalam alat (nebulizer)
untuk dihisap oleh pasien.
6. Ventolin Nebules (untuk nebulizer) : setiap 1 ampul Ventolin
Nebules mengandung salbutamol sulfat 2,5 mg.

7
3. Flexotida
Floxotida ini memiliki kandungan komposisi seperti flexotida, yang
mana dlexotida ini adalah fluticasone propionate. Obat ini biasanya di
gunakan untuk meredakan sejumlah gejala serta eksaserbasi
penyakit asma pada

2.4 Jenis-jenis Nebulizer.

Ada dua jenis nebulizer yang umumnya sering digunakan :


1. Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk
memecah larutan obat menjadi aerosol.
2. Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
Beberapa contoh jenis nebulizer uap antara lain:
a. Simple nebulizer
b. Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8
mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah
sakit.
c. Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi,
sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang
bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform.
Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk ke
saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan
dispnoe.
8
Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk
menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum
yang kental.
d. Antomizer nebulizer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni antara 10 –
30 mikron. Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada pasien dengan
intubasi trakea.
Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan, sehingga
dapat digunakan pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan dengan gas
kompresor.
Untuk jenis atau istilah lain yang umum digunakan :
1. Disposible nebulizer, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi
kegawatdaruratan di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek.
Apabila nebulizer di tempatkan di rumah dapat digunakan beberapa
kali, lebih dari satu kali, apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan
dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan
secara teratur.
2. Re-usable nebulizer, dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih
6 bulan.sehingga meningkatkan efektivitas dari dosis pengobatan.
Keuntungan kedua adalah dapat direbus untuk proses desinfeksi.
Digunakan untuk terapi setiap hari.

2.5 Blok diagran Nebulizer.


a. Jet Nebulizer.

9
1) Rangkaian Power Supply guna mendistribusikan tegangan DC pada
setiap blok rangkaian sesuai kebutuhan supply pada masing-masing
komponen
2) Rangkaian timer sebagai pengatur dan penampil lamanya waktu
Nebulisa yang dibutuhkan
3) Rangkaian display untuk menampilkan waktu yang telah digunakan
pada rangkaian timer
4) Rangkaian buzzer,
• Untuk menandakan bahwa alat sedang bekerja
• Untuk menandakan bahwa waktu alat bekerja telah habis
• Untuk menandakan proses Nebulisa
5) Rangkaian kompresor, berfungsi untuk memberikan suplai udara
pada Nebulizer kit guna meniupkan cairan obat.
6) Rangkaian Optocoupler/sensor uap pada ujung Nebulizer kit guna
membaca Intensitas uap yang di hasilkan pada alat.

b. Ultrasound Nebulizer.

10
Pada gambar ditunjukkan nebulizer ultrasonik untuk memproduksi partikel
kecil bervolume tinggi. Ac to DC converter menyearahkan arus ac menjadi arus
DC agar dapat memberikan tegangan DC ke rangkaian osilator.
Rangkaian osilator yang telah mendapat sumber tegangan DC akan
memproduksi sinyal osilasi dengan frekuensi lebih besar atau sama dengan
3MHz. Frekuensi yang diinginkan dalam hal ini adalah 3MHz atau 5MHz.
Penguat terhubung dengan rangkaian osilasi untuk menguatkan sinyal osilasi.
Chamber nebulasi memiliki wadah untuk menyimpan zat cair yang akan
dikabutkan. Setidaknya sebuah osilator piezoelektrik keramik, diletakkan pada
bagian bawah chamber nebulasi dan secara elektrik terhubung dengan sinyal
yang diperkuat agar dapat memberikan keluaran ultrasonik untuk menimbulkan
pengkabutan sehingga terbentuklah partikel kecil bervolume tinggi.

2.6 Bagian-bagian Nebulizer.

Gambar bagian-bagian nebulizer secara menyeluruh

11
Gambar bagian-bagian Nebulizer secara umum

Ada beberapa bagian Nebulizer yang perlu kita ketahui :


1. Compressor

Yaitu berupa mesin yang mengubah obat cair menjadi uap. Kekurangannya ialah
suara yang dihasilkan sangat bising. Maka dari itu bisa mencari compressor yang
minim tingkat desibelnya. Sehingga nyaman digunakan ketika tidur.

12
2. Nebulizer kit.

Atau bisa juga disebut tempat obat, berfungsi sebagai tempat meletakan obat
cair. Biasanya berbentuk seperti tabung. Nebulizer kit memiliki Batasan takaran
per mililiter. Konsultasikan ke dokter mengenai jenis obat dan takaran yang
harus diberikan serta durasi yang pas bagi penderita penyakit pernapasan
3. Air fiiler.

Bagian nebulizer yang berfungsi menyaring udara. Jadi udara yang dihasilkan
saat nebulisasi menjadi lebih bersih. Bagian ini harus segera diganti apabila
sudah berwarna hitam.

13
4. Mouthpiece.

Yaitu bagian yang seperti sedotan besar yang ditekut untuk dimasukan ke dalam
tubuh. Bagi anak-anak yang takut menggunakan nebulizer, tersedia juga
mouthpiece yang berbentuk boneka yang lucu untuk mengalihkan perhatian anak
anda.
5. Masker nebulizer.

Yang berbentuk seperti masker dan bisa menjadi pengganti mouthpiece apabila
ingin menghirup nebulizer dengan hidung. Untuk masker sendiri ada yang untuk
dewasa, dan ada yang untung anak-anak.

14
6. Selang nebulizer.

Selang menjadi penghubung antara compressor dengan tabung obat yang fungsinya
menghantarkan udara yang tersaring oleh compressor ke dalam tabung obat.

2.7 Prinsip dasar Nebulizer.


Pada dasarnya alat ini bekerja dengan cara memanfaatkan proses nebuliza atau
Proses pengkabutan yang terjadi akibat penekanan udara yang cukup tinggi dari
kompresor yang kemudian masuk ke Nebulizer kit yang berfungsi sebagai
pemampatan udara dan tempat cairan obat, pemampatan udara di Nebulizer kit dari
kompresor menimbulkan panahanan udara sehingga udara tesrsebut meniupkan
cairan obat pada Nebulizer kit yang mengakibatkan pecahnya molekul-molekul air
menjadi uap yang dihasilkan dari cairan obat yang dimanfaatkan untuk pengobatan
pada penderita ganguan pernafasan dengan demikian pengobatan dapat kontak
langsung dengan penyakit melalui saluran pernafasan yang menuju ke paru-paru
sehingga diharapkan dalam pengobatan ini lebih efektif.

15
Jet Nebulizer

Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara


2 – 8 mikron. Biasanya tipe ini paling banyak dipakai di rumah sakit.
Nebulizer ini terhubung dengan kompresor yang menekan udara
atau oksigen untuk bergerak dengan kecepatan tinggi melewati cairan
obat hingga memecah cairan tersebut menjadi partikel aerosol, yang
kemudian dihirup oleh pasien.
Alat tipe ini terkadang cukup bising, kecuali pada beberapa alat
yang dilengkapi dengan peredam bising. Nebulizer jenis ini sering
digunakan di rumah sakit atau penggunaan pribadi untuk pasien yang sulit
menggunakan inhaler. Alat ini terhubung dengan listrik di setiap
penggunaannya sehingga kurang praktis untuk dibawa bepergian.

Ultrasonic Nebulizer

16
Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang
tinggi, sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang
bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform.
Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk ke saluran
pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi.
Pada ultrasonic nebulizer prinsip kerjanya adalah dengan mengatur tebal kabut
serta mengatur waktu yang diperlukan. Pesawat ini menggunakan piezoelektrik
yang menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk memecah
cairan obat menjadi kabut. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu rangkaian
osilator.
a) Piezoelektrik
Piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi mekanik.
Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagiian keramik meregang
dan memancarkan gelombang ultrasonik. Sensor piezoelektrik terdiri dari
bagian seperti housing, clip-type spring, crystal, dan seismic mass.
Prinsipnya yaitu ketika terdapat suatu frekuensi mengenai piezoelektrik,
maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan
crystal, sehingga menyebabkan lapisan tipis antara crystal dengan housing
akan bergetar.
b) Osilator
Osilator atau pembangkit sinyal adalah suatu rangkaian yang
menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik
dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang
persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji.

2.8 Cara Penggunaan Nebulizer.


Alat terapi inhalasi nebulizer harus terus dijaga kebersihannya untuk menghindari
pertumbuhan mikroba dan kemungkinan adanya infeksi. Sebaiknya alat nebulizer
dicuci setiap setiap selesai digunakan atau sedikitnya sekali sehari. Instruksi dari
pabrik pembuatnya harus diikuti secara benar untuk menghindari kerusakan plastik
pembungkusnya (Ikawati, 2007).

17
Kelebihan terapi inhalasi menggunakan nebulizer adalah tidak atau sedikit
memerlukan koordinasi pasien, hanya memerlukan pernapasan tidal, dan didalamnya
terdapat campuran dari beberapa jenis obat (misalnya salbutamol dan ipratropium
bromida). Kekurangannya adalah alat ini cukup besar sehingga kurang praktis,
memerlukan sumber listrik, dan relatif mahal (Rahajoe, 2008).

Cara menggunakan nebulizer yang tepat akan memungkinkan obat bekerja efektif
dalam pengobatan/terapi.
Berikut cara penggunaan nebulizer yaitu:
1. Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan obat untuk penggunaan nebulizer
2. Membuka tutup tabung obat nebulizer, mengukur dosis obat dengan benar
3. Memasukkan obat ke dalam tabung nebulizer
4. Menghubungkan selang dari masker uap atau mouthpiece pada kompresor
nebulizer
5. Mengenakan masker uap atau mouthpiece ke mulut, dikatupkan bibir hingga
rapat
6. Menekan tombol on
7. Benapaslah dengan perlahan ketika menghirup uap yang keluar dan uap
dihirup sampai obat habis
8. Menekan tombol off

18
2.9 Pemeliharaan Nebulizer.

Perawatan ini umumnya memakan waktu selama kurang lebih 20 menit.


Cara merawat dan memeliharanebulizer agar awet dan tak mudah rusak :
→ Pemeliharaan Alat
a. Bila cairan obat kurang atau kosong, maka tambahkan cairan obat pd
mangkok tempat obat.
b. Periksa membran cek valve,jangan sampai tertutup dan ganti jika sudah
cacat atau kerusakan.
→ Perawatan Alat
1. Sebelum Dioperasikan
a. Sebelum digunakan periksa kelengkapan pesawat nebulizer
b. Tempatkan alat terpisah dari alat – alat lain
c. Hindarkan alat dari sinar matahari langsung, suhu tinggi, kebisingan,
kelembaban dan benturan dg benda lain
2. Pada Saat Dioperasikan
a. Alat harus dalam keadaan stabil / tidak terkena goncangan
b. Jaga jarak alat dari pasien
c. Matikan alat jika terjadi gangguan, segera lepaskan masker nebulizer dr
pasien.
3. Setelah Dioperasikan
a. Buanglah air sisa pada alat
b. Bersihkan bagian – bagian alat
c. Kalibrasilah alat
d. Simpan alat dan tutuplah dengan penutup alat

19
2.10 Troubel setting Nebulizer.
Pada pemakaian Nebulizer ditemukan beberapa masalah karena pemakaian yang
kurang benar,cek permasalahan dan solusi penyeleseiannya :

20
Pada Nebulizer modern biasanya sudah terdapat layar LCD untuk menampilkan kode
error maupun indikator Alrm apabila terjadi masalah pada alat,sebagai contoh :

Karena frekuensi pemakaian alat yang sering dan pemakaian berganti-ganti


pasien,maka optional part pada Nebulizer mempunyai masa pakai sparepart yang
disarankan oleh pabrikan untuk melakukan penggantian secara berkala sebagai
bagian dari pemeliharaan alat dan klinis pada infeksi nosokomial.

2.11 Kelebihan dan kekurangan Nebulizer.


Nebulizer jet
Kelebihan Kekurangan
1. koordinasi minimal 1. mahal
2. dosis tinggi dapat diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3. tidak ada pelepasan freon 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. perlu kompresor, tidak praktis dibawa
6. perlu menyiapkan cairan obat
7. perlu waktu lebih lama

21
Nebulizer Ultrasonik

Kelebihan Kekurangan
1. koordinasi minimal 1. mahal
2. dosis tinggi dapat diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3. tidak ada pelepasan freon 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak berisik 4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. waktu relatif singkat 5. ukuran besar, tidak praktis dibawa
6. perlu menyiapkan cairan obat
7. perlu waktu lebih lama

2.12 Model Nebulizer terbaru.


Pembaruan yang dialami oleh nebulizer tidak terlalu signifikan, hanya mengalami
inovasi dari segi bentuk dan portabilitas. Nebulizer hadir dengan wujur yang lebih
unik dan lucu ditujukan untuk pengguna anak-anak dimaksudkan agar anak-anak
tidak takut untuk melakukan terapi dengan nebulizer. Kemudian nebulizer juga hadir
dalam bentuk yang lebih kecil, dan dapat dioperasikan dengan sumber tegangan yang
berasal dari baterai, sehingga memungkinkan untuk dibawa ke mana-mana.

22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan
atau gelombang. Sejak ditemukannya nebulizer pada tahun 1859 di Perancis,
nebulizer merupakan pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan
masalah inflamasi atau obstruksi bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit
Paru Obstruksi Kronis).
Ada dua jenis nebulizer yang umumnya sering digunakan:
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk
memecah larutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
→ Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8
mikron.Biasanya tipe ini paling banyak dipakai di rumah sakit.
→ Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi,
sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang
bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform.
Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk ke
saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi.

3.2 Saran
Makalah ini merupakan perpaduan dari berbagai sumber dan artikel,untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik kami sebagai penulis menyadari banyak sekali
kekurangan dan sangat mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca agar
nantinya tidak terjadi kesalah pahaman di masyarakat.

23
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/396964670/Makalah-nebulizer (diakses 06 juli 2021)
https://www.galerimedika.com/blog/Bagian-bagian-dari-Alat-Bantu-Pernapasan-atau-
Nebulizer (diakses 06 juli 2021)
https://www.heriheryanto.com/2017/01/OMRON-Nebulizer-Terapi-Uap-Yang-Bisa-
Menjadi-Partner-Terbaik-dalam-Mengatasi-Gangguan-Pernapasan.html (diakses 07
juli 2021)
Proehl. (1999). Emergency nursing procedures, (2nd ed.). Philadelphia:
W.B.Saunder Co. Anderson. (1989). The pharmacology of intervention for
respiratory emergencies. Emergency care quarterly.(document pribadi)
Jhonson. (1990). Principles of nebulizer-delivered drug therapy for
asthma. American journal of hospital pharmacy.(document pribadi)
eprints.ums.ac.id/24255/3/BAB_I.pdf
https://www.medicalogy.com/blog/nebulizer-alat-terapi-pernapasan-paling-
populer/ (diakses 07 juli 2021)

http://kima25.blogspot.co.id/2013/07/ultrasonic-nebulizer.html

https://rsud-adjidarmo.id/adjidarmo/2018/07/17/cara-yang-benar-menggunakan-
nebulizer-untuk-melegakan-pernapasan/ (diakses 07 juli 2021)

24
Teknik Pro Document VII/2021

Anda mungkin juga menyukai