Anda di halaman 1dari 12

KIMIA MEDICINAL

INHALASI
Kelompok V

Regina Nene (D1B122051)


Mita Patandean (D1B122012)
Iriny Pariakan Sarapang (D1B122013)
Muliati Nur (D1B122288)
Nurwahyuni (D1B122135)
Dewi Bolang (D1B122095)
Pengertian
Terapi inhalasi adalah pemberian obat
yang dilakukan secara inhalasi (hirupan )
kedalam saluran respiratorik atau saluran
pernapasan .

Tujuan dari terapi inhalasi ini adalah untuk


menyalurkan obat langsung ke target organ
yaitu paru-paru, tanpa harus melalui jalur
sistemik terlebih dahulu .
Jenis Jenis Sediaan Inhlasi

01 02
MDI (Metered Dose Inhaler) Dry Powder Inhaler (Inhaler Serbuk
Kering)
Inhaler dosis terukur
merupakan cara inhalasi yang DPI merupakan alat inspiratory
memerlukan teknik inhalasi flow-driven portabel yang
tertentu agar sejumlah dosis menghantarkan formulasi dry

03
obat mencapai saluran powder (serbuk kering) melalui
respiratori. Partikel yang obat inhalasi ke dalam paru-paru.
dihasilkan oleh MDI adalah
partikel berukuran < 5 μm
Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk
mengubah obat dalam bentuk cairan
menjadi uap.
Parameter Biofarmasetika

1. Faktor fisikokimia 2. Faktor formulasi


• • Liposom
Bentuk
• Nanopartikel
• Massa • Mikrofer
• Sistem pengiriman obat
• Stabilitas fisik mukoadhesif
• Perangkat pengiriman paru
Farmakokinetika
Mekanisme absorbsi obat inhalasi
1. Deposisi obat dalam saluran dipengaruhi oleh sebagian besar partikel obat yang lebih besar
dipindah posisikan oleh dua mekanisme pertama disaluran udara (sedimentasi gravitasi
impaksi), sementara partikel yang lebih kecil melewati jalan kewilayah perifer dari paru –
paru dengan cara difusi
a. impaksi , terjadi karena perubahan aliran udara. Impaksi meningkat dengan ukuran partikel
dan laju aliran . Jenis perpindahan partikel ini terjadi diseluruh paru – paru.
b. Sedimentasi gravitasi, gaya gravitasi bertindak terhadap partikel. Sedimentasi terjadi jika
gaya gravitasi lebih dari kekuatan aliran udara. Sedimentasi adalah penyusunan partikel
karena aliran udara rendah.
c. Difusi ,disebabkan oleh gerak brown. Deposisi dapat terjadi dengan difusi jika ukuran
partikel kurang dari 2µ. Difusi adalah mekanisme deposisi untuk partikel kecil
Farmakodinamik
Obat dapat mencapai organ target dengan menghasilkan partikel aerosol
berukuran optimal agar terdeposisi di paru – paru dengan kerja yang
cepat, dosis kecil, efek samping yang minimal karena konsentrasi obat
didalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, dan efek terapeutik
segera tercapai yang ditunjukan dengan adanya perbaikan klinis.
Kekurangan Sediaan Inhalasi
1. Beberapa variabel (pola nafas yang benar, tatacara penggunaan alat atau refrigenerator
aerosol) dapat mempengarugi deposisi paru dan reproduktifitas dosis
2. Deposisi orofaringeal dapat menyebabkan absorbsi sistemik
3. Iritasi orofaringeal menyebabkan penyumbatan, nausea, vomitus dan aerofagi
4. Kesulitan koordinasi antara gerakan tangan dan inhalasi dengan Pmdi (Pressurized
Metered Dose Inhaler) yang dapat menurunkan keefektifan
5. Ketersediaan berbagai macam alat akan membingungkan pasien dan klinisi
6. Keterbatasan informasi tentang standarisasi teknik inhalasi kepada klinisi akan
mengurangi keefektifan
7. Membutuhkan peralatan khusus dan mahal
Kelebihan Sediaan Inhalasi
1. Onset kerja cepat dibandingkan obat oral
2. Dosis yang diberikan kecil
3. Obat langsung menuju paru – paru, sehingga paparan sistemik minimal.
4. Efek samping sistemik lebih jarang dan lebih ringan dibandingkan obat yang diberikan
secara sistemik
5. Terapi dengan obat inhalasi cenderung tidak menimbulkan nyeri dibandingkan obat yang
diberikan melalui injeksi dan lebih nyaman
TERIMA KASIH
HASIL DISKUSI
1. Penanya : Nudiya lishalah (D1B122074) Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis alat inhalasi

Menjawab : Mita Patandean (D1B122012)

1. Nebulizer
 Kelebihan mempermudah pengobatan gangguan pernapasan anak karena obat di dalamnya dapat
disemprotkan secara otomatis sekaligus terkontrol.
 Kekurangan dari penggunaan nebulizer ini adalah teknik pemakaian yang tidak mudah, biaya yang lebih
besar, kebanyakan tipe nebulizer tidak portable dan memerlukan listrik, serta dosis obat yang terhirup pasien
kadang tidak tepat.

2. MDI (Metered Dose Inhaler)


 Kelebihan penggunaannya yang lebih singkat, biaya yang lebih murah, praktis dapat digunakan kapan dan
dimana saja, serta efek samping dari alat maupun obat lebih minimal
 Kekurangan obat yang mengendap di tenggorokan dan tertelan tidak banyak manfaatnya karena akan di
metabolism oleh hati menjadi metabolit yang inaktif, partikel obat yang langsung masuk ke mulut memiliki
kecepatan yang tinggi dan ukuran droplet yang besar sehingga berakibat pula pada tingginya.
3. Dry Powder Inhaler
 Kelebihan yaitu penggunaan DPI tidak perlu dikocok terlebih dahulu seperti MDI karena DPI
tidak memerlukan propelan dalam mendistribusikan obat. Ketika pasien menarik nafas, aliran
udara akan mengakibatkan adanya turbulensi pada formulasi sehingga terjadi deagregasi partikel
obat. Karena partikel obat segera terlepas dalam beberapa milidetik pertama, inhalasi cepat dan
kuat diperlukan untuk memastikan obat mencapai target Organ, Penggunaan DPI tidak
memerlukan koordinasi bersamaan antara menekan kanister dengan menarik nafas seperti MDI.
DPI berbentuk kompak, cepat digunakan, dan tidak memerlukan koordinasi serumit MDI, tetapi
teknik inhalasi pasien tetap penting dan Tidak memerlukan spacer sebagai alat bantu
 Kekurangan yaitu tidak dapat digunakan dibawah umur 5 tahun atau pasien dengan fungsi paru–
paru yang lemah, perlu menarik nafas dalam (memerlukan minimum inspiratory flow) sehingga
tidak tepat digunakan pada keadaan darurat. Penghirupan yang kuat dan dalam melalui DPI
diperlukan untuk memilah-milah formulasi bubuk menjadi partikel tersentuh kecil seefisien
mungkin dan, akibatnya, untuk memastikan bahwa obat tersebut dikirim ke paru-paru dan DPI
rentan terhadap kelembaban (misalkan bila pasien menghembuskan nafas ke mouthpiece DPI
akan mengakibatkan agregasi serbuk dan mempengaruhi jumlah obat yang terlepas dari DPI.
2. Penanya : Muvida Syawie (D1B122030) Apakah efek samping yang biasanya
dapat terjadi pada penggunaan turbuhaler atau inhaler ?

Menjawab : Iriny Pariakan sarapang (D1B122013)

Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat ini adalah Gatal
ringan di tenggorokan dan suara serak, infeksi candida (Candidiasis) di mulut
dan/atau tenggorokan, palpitasi, sakit kepala, Pneumonia pada pasien PPOK.

Anda mungkin juga menyukai