Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Retno Astutik

NRP : 2443020117

TUGAS DISKUSI

“MACAM SEDIAAN AEROSOL”

Tugas Pertama:

Buat rangkuman dalam bentuk tabel tentang SPESIFIKASI SEDIAAN AEROSOL, yang
menunjukkan PERSAMAAN dan PERBEDAAN antara 3 (tiga) macam sediaan aerosol,
yaitu (1) pressurized-Metered Dose Inhaler (p-MDI), (2) Dry Powder Inhaler (DPI), dan (3)
Nebulizer !

Jawab :

PERSAMAAN SEDIAAN AEROSOL :


 Memiliki efek langsung kedalam saluran pernafasan.
 Dengan dosis obat yang rendah sudah dapat memberikan efek yang diinginkan
karena    obat yang terdeposisi tetap mencapai target.
 Efek samping rendah karena dosisi obat rendah.
 Stabilitas kimia obat dan stabilitas mikrobiologi sediaan inhaler lebih baik.
 Dapt digunakan untuk obat-obatan yang hanya bisa dibuat dlam bentuk inhalasi,
tidak melalui oral.
 Sulit digunakan untuk beberapa kalangan, terutama anak kecil, dan lansia.

PERBEDAAN SEDIAAN AEROSOL : 

Pressurized-Metered Dose Inhaler Dry Powder Inhaler Nebulizer


(p-MDI)
(DPI)

Bentuk portable, mudah digunakan Sediaan dikemas dalam Bentuk tidak portable,
cangkang kapsul dan diskus biaya mahal

Tidak menggunakan bahan Menggunakan bahan Menggunakan


tambahan tambahan (laktosa) compressor

Alat dapat digunakan berulang, Alat DPI dilengkapi Dapat mengatur dosis
murah penyaring yang diinginkan

Menyalurkan obat dengan dosis Menyalurkan obat bentuk Obat berbentuk cair
terukur, delivered dose < metered bubuk diubah menjadi uap
dose

Dapat digunakan dengan atau tanpa Dapat dibuat dengan sediaan Ukuran partikel 2-4
spacer. dosis ganda. mikron

Pemberian dosis dibawah 5% Dosis obat yang terhirup


kadang tidak tepat
Presisi dosisi tinggi : <5%

Memerlukan persiapan posisi yang


tepat sebelum
Tidak memerlukan spacer Diperlukan daya listrik
penyemprotan

Energi berasal dari propilen Membutuhkan inspirasi kuat Pasien menghirup obat
dari pasien dengan masker

Tugas Kedua:

Jelaskan isu kehilangan obat sepanjang perjalanannya menuju target organ, sejak dimulai
tahapan keluarnya obat dari alat inhaler hingga mencapai target organ (saluran pernafasan
bagian bawah, alveoli paru). Berikan argumentasi dengan MEMBANDINGKAN parameter
(a) metered dose, (b) delivered dose, dan (c) lung dose antara 3 (tiga) macam sediaan aerosol,
yaitu (1) pressurized-Metered Dose Inhaler (p-MDI), (2) Dry Powder Inhaler (DPI), dan (3)
Nebulizer !

Jawab :

1. Pressurized-Metered Dose Inhaler


Obat keluar dari kaleng aerosol dalam bentuk dosis terukur (metered dose) melalui
mouthpiece. Dalam hal ini, keluarnya obat dipengaruhi oleh formulasi, kondisi
lingkungan,  dan teknik penggunaan. Kemudian setelah dosis terukur dari mouthpiece,
obat masuk dalam bentuk delivered dose yang selanjutnya semakin terinhalasi kedalam
faring dalam bentuk lung dose. Berdasarkan hal ini, dosis yang terhirup dan terdeposisi
di paru-paru sangatlah rendah. Bahan aktif tidak boleh hilang ataupun tertinggal di alat
inhlasi. Efektivitas terapi obat untuk dihantarkan kedalam paru (lung dose) harus
dengan reprodusibilitas yang baik (presisi dosis tinggi <5%).

2. Dry Powder Inhaler


Dalam penggunaan DPI, obat keluar bersamaan dengan udara yang terekshalasi keluar
dari saluran pernfasan melalui mulut (diatasi dengn breath-holding time beberapa
detik), kemudian terinhalasi masuk (delivered dose), dan obat menempel pada daerah
oropharynx (lung dose), pada titik ini, kemungkinan kehilangan obat terjadi dalam
jumlah kecil.
Namun, apabila alat DPI digunakan tanpa tanpa bahan pembawa, diharapkan dosis
yang terinhalasi tetap akurat. Hal tersebut dikatakan sangat sulit, dimana dosis bahan
aktif dalam sediaan DPI sangatlah kecil.

3. Nebulizer
Penggunaan menggunakan bebarapa macam alat nebulizer. Pemberian obat dalam
bentuk  uap melalui mouthpiece maupun masker. Untuk penggunaan air-bls nebulizer,
ukuran partikel obat keluar yang ideal ialah 2-4 mikron. Untuk mencapai rentang
ukuran tersebut, maka        dibutuhkannya baffle untuk memecah aglomerat partikel
(delivered dose) dan terinhalasi  kedalam paru (lung dose).
Dengan ultrasonic nebulizer, sama-sama menggunakan sistem baffle. Kemudian jet-
nebulizers, dengan alat ini dapat mengakibatkan kehilangan dosis obat pada saat
ekspirasi. Untuk penggunaan jet nebulizers konvensional, pada saat obat terhirup, dapat
terjadi penurunan dosis untuk masuk kedalam mouthpiece (delivered dose), untuk
kemudian dihantarkan kebagian paru (lung dose) .
Nebulizer menggunakan sumber energi yakni compressor. Penggunaan nebulizer dapat
menghendaki dosis yang diinginkan dan inspirasi yang dipilih. Nebulizer dapat
digunakan  untuk memilih ukuran partikel obat yang keluar sehingga dapat
dipastikannya obat yang masuk kedalam (delivered dose) untuk kemudian dihantarkan
mencapai lung dose dengan   yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai