PENGHANTARAN OBAT
SECARA INHALASI
PERTEMUAN 2
1. Metered-Dose Inhaler
(MDI, inhaler dosis-terukur)
Definisi MDI
• MDI adalat alat terapi inhalasi dengan dosis yang terukur yang disemprotkan
dalam bentuk gas ke dalam mulut dan dihirup.
• Dalam menyemprotkannya didorong menggunakan propelan (cairan
pendorong).
• Propelan mempunyai tekanan uap tinggi sehingga di dalam tabung (canister)
tetap berbentuk cairan. Bila canister ditekan, aerosol disemprotkan keluar
dengan kecepatan tinggi yaitu 30 m/detik dalam bentuk droplet dengan dosis
tertentu melalui aktuator (lubang).
• Obat dalam MDI dapat berupa larutan atau suspensi dalam propelan (±10mL).
• Dapat ditambahkan eksipien khusus untuk meningkatkan stabilitas fisika
suspensi atau untuk meningkatkan kelarutan obat.
Sejarah MDI
• MDI mulai diperkenalkan pada tahun 1956.
• Pada awalnya, MDI dikembangkan dengan menggunakan propelan
chlorofluorocarbon (CFC).
• Oleh karena CFC dapat merusak ozon atmosfer, saat ini penggunaan CFC sudah
dilarang.
• Reformulasi MDI dengan propelan alternatif merupakan tantangan bagi
formulator karena sifat fisiko-kimia zat pengganti sangat berbeda dengan CFC.
Salah satu penelitian intensif yang perlu dilakukan adalah terkait kompatibilitas
bahan baru pengganti CFC dengan bahan plastik yang akan digunakan sebagai
komponen penakar dosis MDI.
• Saat ini dikembangkan penggunaan bahan nonCFC, yaitu hidrofluoroalkana (HFA)
yang tidak merusak lapisan ozon.
Kelemahan MDI
1. Penggunaan MDI memerlukan teknik
tersendiri, dimana diperlukan koordinasi
yang tepat antara tangan menekan alat
MDI (aktuasi) dan mulut menghirup
obat.
• Cara penggunaan yang keliru dapat
menyebabkan hasil klinis yang tidak
optimal. Keberadaan spacer (ruangan) pada
• Perlu latihan khusus oleh penderita
alat MDI saat ini dapat mengurangi
asma jika menggunakan alat MDI. kebutuhan melakukan sinkronisasi
penekanan alat di awal penghirupan
2. Sediaan MDI konvensional menghasilkan
tetesan besar yang bergerak cepat, dan memungkinkan penurunan
membutuhkan waktu dan jarak untuk ukuran partikel.
melambat, menguap, atau pecah
menjadi partikel kecil.
Spacer
continue...
cont'd... Single-dose DPI
• Setiap kali menggunakan single-dose DPI, pasien memasukkan kapsul
dalam drug holder. Kemudian pasien menghirup obat dari alat ini.
• Kekurangan single-dose DPI adalah pemakaiannya membutuhkan
waktu yang lama.
Multiple unit-dose DPI
• Adalah DPI yang mengandung 4 atau 8 dosis serbuk dalam satu disk.
• Dosis dijaga secara terpisah dalam blister aluminium sampai sebelum
dihirup.
• Jadi, tipe ini mendispersikan dosis tunggal yang telah diukur dosisnya
dalam blister obat yang sudah diatur dari pabriknya.
• Contohnya Diskhaler (menghantarkan zanamivir-mengobati infeksi oleh
virus).
• Ketika menggunakan diskhaler, alur pernafasan puncak pasien harus
>30L/menit agar obat dapat mencapai paru-paru.
Multiple-dose DPI
• DPI dengan pengukuran dosis dari
blister atau strip dari pabrik obat
untuk menghantarkan dosis ulangan.
• Contohnya Twisthaler (menghantarkan
antiinflamasi Mometason furoat),
Flexhaler (menghantarkan
antiinflamasi budesonid) dan Diskus
(menghantarkan salmeterol, flutikason
atau kombinasi keduanya, sebagai
preventer pada penderita asma).
• Diskus mengandung 60 dosis dalam
pengemas berupa strip.
DPI generasi pertama
• DPI yang diaktivasi oleh pernafasan
pasien.
• Penghantaran obatnya terkait dengan
ukuran partikel dan deaglomerasi
obat dengan pembawa (carrier) atau
campuran obat-carrier yang
dihantarkan oleh aliran inspirasi.
• Contohnya Spinhaler
(menghantarkan sodium kromoglikat
sebagai pengontrol asma) dan
Rotahaler.
DPI generasi kedua
• Menggunakan teknologi yang lebih
baik, mencakup multi-unit dose
(pendispersian dosis individu yang
sudah terukur di dalam blister, disk,
dimple, tube, dan strip dari
pabriknya) dan multi-dose DPI • DPI didesain sedemikian rupa agar
(pengukuran dosis dari reservoir dapat menginduksi turbulensi dan
serbuk). tabrakan antar partikel yang mampu
untuk menghasilkan pelepasan partikel
obat dari permukaan carrier atau
deaglomerasi partikel bahan aktif dari
partikel pembawa besar yang
teraglomerasi.
• Contohnya Diskhaler.
DPI generasi ketiga
• Dikenal juga sebagai alat DPI aktif.
• Menggunakan gas bertekanan
atau impeller yang digerakkan oleh
motor untuk mendispersikan obat.
• Rumit dalam desain namun user-
friendly.
• Karena adanya sumber energi,
presisi dosis dan produksi aerosol
pada alat DPI aktif tidak
bergantung pada kekuatan
pernafasan pasien.
• Contohnya Diskus dan Accuhaler.
3. Nebulizer
Definisi Nebulisasi dan Nebulizer
• Nebulisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengubah larutan
atau suspensi obat menjadi uap agar dapat dihirup melalui hidung
dengan cara bernafas sebagaimana lazimnya.
• Pengubahan bentuk obat dari larutan atau suspensi menjadi uap
tersebut dilakukan menggunakan alat nebulizer.
• Nebulizer juga didefinisikan sebagai obat yang dilarutkan atau
disuspensikan ke dalam pelarut yang polar, umumnya air dan diubah
menjadi bentuk gas atau aerosol.
Aerosol adalah dispersi suatu obat berupa cairan atau zat
padat dalam suatu gas.
Jenis nebulizer
1. Ultrasonic nebulizer
2. Jet nebulizer
Ultrasonic nebulizer
• Alat ini menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
elektronik untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
• Keuntungan jenis ini adalah tidak menimbulkan suara bising dan
terus-menerus dapat mengubah larutan menjadi aerosol.
• Kekurangan jenis ini adalah alatnya mahal dan memerlukan biaya
perawatan lebih besar.
Jet nebulizer
• Dibandingkan ultrasonic nebulizer, jet nebulizer relatif lebih murah.
• Dengan gas jet berkecepatan tinggi yang berasal dari udara yang
dipadatkan (gas terkompresi) dalam silinder ditiupkan melalui lubang
kecil dan akan dihasilkan tekanan negatif yang selanjutnya akan
memecah larutan menjadi bentuk aerosol.
• Aerosol yang terbentuk dihisap pasien melalui mouthpiece.
• Dengan mengisi nebulizer sebanyak 4 mL, dihasilkan partikel aerosol
berukuran <5μm, sebanyak 60-80% larutan nebulisasi akan terpakai
dan lama nebulisasi dapat dibatasi.
• Efek terapi bermakna tanpa menimbulkan efek samping.
Penggunaan nebulisasi
• Nebulisasi terutama ditujukan untuk anak-anak dan lansia penderita
asma yang kesulitan menggunakan MDI atau DPI.
• Biasanya digunakan di rumah sakit dan saat ini penggunaannya
semakin berkurang.
• Nebulizer sebaiknya dicuci setiap selesai digunakan atau sedikitnya
sekali sehari untuk menghindari pertumbuhan mikroba dan
kemungkinan adanya infeksi.
Kelemahan dan Keunggulan Nebulizer
Kelemahan Keunggulan
• Tidak portable karena alat cukup • Tidak atau sedikit memerlukan
besar. koordinasi pasien.
• Tidak dapat dijinjing. • Hanya memerlukan pernafasan
tidal.
• Pemberian obatnya • Beberapa jenis obat dapat
membutuhkan waktu yang lama, dicampur, seperti salbutamol
minimal 15 menit. dan sodium kromoglikat.
• Memerlukan sumber tenaga
listrik.
• Relatif mahal.
Kesimpulan:
Dari 3 tipe sistem penghantaran obat secara inhalasi, DPImenjadi pilihan
utama. Adapun keunggulannya dibandingkan MDI dan nebulizer, seperti
berikut. Namun DPI juga memiliki kelemahan.
Kelebihan Kekurangan
Penggunaannya layaknya bernafas Stabilitasnya dipengaruhi kelembaban.
biasa sehingga tidak dibutuhkan
koordinasi antara penekanan alat
dengan pernafasan.
Formulanya lebih stabil. Rentang dosisnya terbatas.
Kemasannya kecil sehingga mudah Efisiensinya bergantung pada aliran
dibawa. pernafasan pasien.
Penggunaannya cepat dan ramah
lingkungan.
SEKIAN
TERIMA KASIH