Anda di halaman 1dari 14

Fatimah Nur Fauziyah

41221097000032
Berbagai bentuk sediaan dan metode untuk
memberikan obat dengan cara inhalasi telah
tersedia, antara lain aerosol, atomizer, inhalasi,
insuflasi, inhaler dosis terukur (metered-dose
inhale, MDI), nebulizer, dan penguap (vaporizer).
Aerosol
• Aerosol adalah suatu sistem dispersi koloidal yang terdiri atas suatu fase
internal cair atau padat dalam suatu fase luar gas.
• Deposisi akhir obat dalam sediaan inhalasi bergantung pada :
 Formulasi
 Rancangan komponen, kemasan, dan wadah
 Kemampuan dan teknik pemakaian si pengguna
 Status anatomi dan fisiologi sistem pernapasan pasien.
• Inhalasi oral dan medikasi nasofaringeal dapat diberikan dalam bentuk
aerosol. Kedua obat ini biasanya diberikan dalam bentuk sediaan semprot
manual atau dari kemasan yang diberi tekanan.
Aerosol
• Sediaan aerosol yang diberi tekanan mengandung obat aktif yang terlarut, tersuspensi,
atau teremulsi dalam suatu propelan atau campuran pelarut dan propelan.
• Sediaan aerosol biasanya dirancang untuk pemberian topikal atau untuk inhalasi ke
dalam daerah nasofaringeal atau sistem bronkopulmonari.
• Untuk penghantaran paru, partikel berukuran lebih besar dari 60 µm biasanya
terdeposisi dalam trakea; partikel yang berukuran lebih dari 20 µm terdeposisi di antara
trakea dan bronkiolus, tetapi tidak memasuki bronkiolus. Partikel yang berukuran
sekitar 1 µm sering kali telap terbawa di udara dan diembuskan keluar. Oleh sebab itu,
partikel harus berada dalam ukuran sekitar 5-20 µm untuk mencapai bronkiolus.
• Sebagian besar produk aeosol oral yang diformulasi dalam bentuk larutan atau suspensi
adalah aerosol inhalasi.
Atomizer
• Atomizer adalah suatu alat yang digunakan untuk mendispersi suatu cairan
dalam bentuk semprotan halus.
• Banyak atomizer tipe tekanan menggunakan prinsip Bernoulli.
• Ketika aliran udara bergerak dengan velositas tinggi melewati ujung tabung yang
tercelup, tekanan berkurang, yang menyebabkan cairan mengalir ke dalam aliran
udara. Cairan terpecah menjadi semprotan ketika masuk ke dalam aliran udara.
Untuk menghasilkan droplet-droplet yang lebih kecil, suatu sekat, manik, atau
alat lain dapat dimasukkan dalam aliran untuk memecah droplet menjadi
droplet-droplet yang lebih kecil ketika bertumbukan dengan alat yang diam
(stationary device). Droplet-droplet yang lebih kecil ini kemudian dibawa oleh
aliran udara ke dalam udara yang dihirup.
Inhalasi
• Inhalasi adalah sediaan yang dirancang untuk menghantarkan obat ke
dalam sistem pernapasan pasien untuk menghasilkan efek lokal atau efek
sistemik.
• United States Pharmacopeia 34/National Formulary 29 mendefinisikan
inhalasi sebagai obat atau larutan atau suspensi yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang diberikan melalui rute nasal atau rute
pernapasan untuk menghasilkan efek lokal atau efek sistemik.
• British Pharmacopeia (BP) mendefinisikan inhalasi sebagai larutan atau
suspensi yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang mengandung
bahan pendifusi inert yang tersuspensi.
Inhalasi
• Inhalan dicirikan oleh tekanan uap yang tinggi dan dapat dibawa oleh
aliran udara ke dalam saluran nasal tempat obat tersebut
menunjukkan efeknya.
• Ketika pasien menghirup, udara melewati inhaler dan membawa uap
obat ke dalam saluran nasal.
• Contoh bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini antara lain
adalah inhalan mentol, kamfer, propilheksedrin, dan tuaminoheptan.
• Golongan lain, inhalan amil nitrit, dikemas dalam obat yang
dimasukkan dalam ampul gelas tipis yang dibungkus kain kassa tipis.
Insuflasi
• Insuflasi adalah serbuk yang diberikan dengan menggunakan
peniup serbuk (atau puffer) atau in-suflator.
• Alat ini dapat berisi bola karet yang terhubung dengan wadah
dan pipa penghantar obat.
• Jika bola karet dipencet, udara ditiupkan ke dalam wadah dan
menciptakan turbulensi. Turbulensi ini menyebabkan serbuk
berterbangan ke sana ke mari. Sejumlah partikel halus dibawa
oleh udara ketika udara keluar dari wadah melalui tabung
penghantar obat dan siap untuk inhalasi.
Inhaler Dosis Terukur
• Inhaler dosis terukur (metered-dose inhaler,
MDI) mengandung obat, dalam bentuk larutan
atau suspensi, dan suatu propelan gas yang
dicairkan dengan atau tanpa kosolven.
• MDI biasanya menghantarkan volume sebesar
25-100 µL obat cair untuk inhalasi.
Nebulizer
• Nebula, atau larutan semprot, dimaksudkan untuk disemprotkan ke dalam
tenggorokan atau hidung.
• Nebula memiliki cara kerja yang sama dengan atomizer tekanan.
• Nebulizer dimasukkan ke dalam mulut dan pasien menarik napas sambil
memencet bola. Saat ini, telah digunakan nebulizer elektrik. Larutan (kecuali
yang bervolume kurang dari 5 mL) dimasukkan ke dalam reservoir
• Supaya dapat digunakan untuk memberikan larutan inhalasi, nebulizer harus
menghasilkan droplet-droplet berukuran halus dan seragam (ukuran optima
10,5-7 µm) sehingga kabut obat dapat mencapai bronkiolus.
Vaporizer
• Vaporizer adalah alat elekurik yang menghasilkan
uap air, baik mengandung obat maupun tidak,
untuk inhalasi.
• Alat ini sering digunakan untuk mengobati iritasi
saluran napas atas, tetapi relatif tidak efektif
untuk menghantarkan obat ke daerah saluran
napas yang lebih dalam.
Riwayat/Masa Depan Penggunaan
• Cara tertua untuk menghirup produk obat adalah dengan membakar bahan obat dan
meghirup asapnya. Istilah kontemporer untuk metode pemberian obat cara kuno ini
adalah aromaterapi. Saat ini, istilah ini lebih banyak digunakan untuk pemakaian
minyak menguap atau aromatik sebagai semprotan ruangan, produk untuk memijit,
penyegar udara, dan bahkan inhalan yang diteteskan ke dalam air panas.
• Hingga saat ini, "rokok" asma (Asthmador) yang mengandung suatu bronkodilator
masih tersedia. Rokok tersebut diisap sehingga menghantarkan obat ke dalam paru.
Produk-produk untuk kesenangan, seperti tembakau, ganja, dan opium juga
digunakan dengan cara yang sama. Beberapa obat untuk kesenangan cukup dihirup
dalam bentuk serbuk dan menunjukkan onset kerja yang cepat. Keefektifan
pemberian obat dengan cara ini tidak dapat diragukan.
Riwayat/Masa Depan Penggunaan
• Satu masalah dalam penggunaan inhaler untuk penghantaran obat adalah dosis tidak dapat
ditentukan secara akurat. Masalah ini sudah tertangani sebagian dengan dikembangkannya MDI yang
lebih baru, yang menghantarkan volume obat yang sama setiap kali digunakan. Namun, beberapa
variabilitas yang belum dapat ditangani adalah tingkat inspirasi, penahanan napas, dan ekspirasi, yang
menyebabkan jumlah obat yang akan diabsorbsi berbeda-beda.
• Sediaan inhalasi lain yang digunakan dengan ditambahkan pada air panas adalah sediaan berair yang
mengandung minyak menguap, air, dan magnesium, karbonat ringan. Magnesium karbonat ringan
berfungsi sebagai agen pendistribusi atau pendispersi. Bahan menguap didistribusikan pada
magnesium karbonat ringan, yang kemudian dicampur dengan air. Campuran ini menjamin minyak
terdispersi merata jika dikocok karena minyak terdistribusi di seluruh campuran dan tidak lagi berupa
globul atau terdispersi dalam bentuk globul-globul yang besar. Keberadaan magnesium karbonat
ringan tidak mengganggu proses penguapan bebas dari minyak apabila produk ditambahkan pada air
panas. Apabila minyak diemulsifkasi, proses ini akan menghambat proses penguapan.
Riwayat/Masa Depan Penggunaan
• Medihaler Epi berisi epinefrin hidroklorida dalam suatu sistem pelarut
hidroalkoholik yang mengandung sorbitan trioleat sebagai agen
pendispersi dan suatu sistem propelan hidrokarbon berfluor. Kini,
sistem propelan aerosol yang berisi obat seperti ini biasanya memiliki
volume 30 mL produk dalam suatu wadah baja tahan karat kecil yang
dilengkapi dengan katup dosis terukur. Produk yang terdapat dalam
bentuk sediaan ini antara lain epinefrin bitartrat, isoproterenol
hidroklorida, albuterol, triamsinolon asetonida, deksametason
natrium fosfat, beklometason dipropionat, isoetarin mesilat, dan
metaproterenol sulfat.

Anda mungkin juga menyukai