NIM : P05120320015
2. Fecal Imfaction
Fecal Impaction atau impaksi feses akibat dari kontipasi yang tidak diatasi. Impaksi adalah
kumpulan feses yang mengeras, mengendap di dalam rektum, hal ini tidak dapat dikeluarkan.
Feses yang keras di kolon dan lipatan sigmoid yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi
material feses yang berkepanjangan.
3. Diare
Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar dan pengeluaran feses yang cair dan
tidak terbentuk (Lueckenotte,1994). Diare adalah gejala gangguan proses pencernaan, absorpsi
dan sekresi dalam saluran GI, akibatnya cbyme melewati usus terlalu cepat, sehingga usus besar
tidak mempunyai waktu untuk menyerap air.
Diare dapat disebabkan karena stress fisik, obat-obatan, alergi penyakit kolon dan iritasi
intestinal. Diare seringkali sulit dikaji pada bayi, seperti bayi menerima susu botol pengeluaran
feses pada setiap 2 hari sekali, sementara bayi yang dususui ibunya dapat mengeluarkan feses
lunak dalam jumlah kecil 5 – 8 kl/hari. Akibat pada seseorang diare adalah gangguan elektrolit
dan kulit terganggu, terutama pada bayi dan orang tua. Diare secara berulang bisa mengiritasi
perineum dan bokong, maka diperlukan perawatan kulit yang cermat untuk mencegah kerusakan
kulit dan dibutuhkan drainase feses.
4. Inkontinensia Bowel/Fecal/Alvi
Inkontinensia feses adalah hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran
feses dan gas dari anus. Kerusakan spinter anus akibat kerusakan fungsi spinter atau persarafan
di daerah anus yang menyebabkan inkontinensia. Penyebabnya penyakit neuromuskuler, trauma
spinal cord dan tumor spinter anus eksternal, 60% usila inkontinensi.
5. Kembung
Kembung merupakan menumpuknya gas pada lumen intestinal sehingga dinding usus
meregang dan distensi, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-obatan seperti
barbiturate, ansietas. Penurunan aktivitas intestinal, makan banyak mengandung gas, pemecahan
makanan oleh bakteri-bakteri dan efek anastesi.
6. Hemeroid
Pembengkakan atau pelebaran vena pada dinding rectum (bisa internal dan eksternal)
akibat peningkatan tekanan didaerah tersebut Penyebabnya adalah konstipasi kronis, kehamilan,
dan obisitas .
TINDAKAN KEPERAWATAN HUKNA TINGGI
1. Pengertian Hukna
Huknah merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan eliminasinya secara mandiri tindakan ini di lakukan oleh tenaga kesehatan
yang ahli dengan menggunakan alat medis.
Huknah terdiri dari hukah rendah dan huknah tinggi,Huknah rendah adalah tindakan
keperawatan dengan cara memasukkan cairan hnagat ke dalam kolon desendens dengan
menggunakan kanula rektal melalui anus. Biasanya di laksanakan sebelum tindakan operasi
(persiapan sebelum pembedahan) dan pasien yang mengalami obstipasi. Sedangkan Huknah
tinggi adalah tindakan memasukkan cairan ke dalam kolon asendens dengan menggunakan
kanula usus. Tindakan ini dapat di lakukan pada pasien yang akan di lakukan pembedahan
umum.
3. Prosedur
- Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
- Tahap Kerja
Menjaga privacy
Mengatur posisi pasien miring kanan
Meletakkan perlak dan pengalas dibawah bokong klien
Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi
Meletakkan pispot dekat tempat tidur
Menggantungkan irrigator yang telah diisi air hangat pada standart dengan ketinggian 30
cm
Mengeluarkan udara dalam selang, kemudian menutup klem kembali
Menggunakan hand schoen
Membuka bokong hingga anus terlihat
Mengoleskan jelly pada kanule rectal kemudian memasukkannya secara perlahan ,
mengarah ke Umbilicus, panjang insersi (D: 7,5 – 10 cm, A: 5 – 7,5 cm, B: 2,5 – 3,5 cm)
Menginstruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya kanul ke anus dengan cara
menghembuskan nafas perlahan melalui mulut
Membuka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
Menutup kran bila air dalam irrigator habis atau bila pasien tidak dapat menahan untuk
BAB
Memegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule dari anus
Memasang pispot dibawah bokong pasien untuk BAB
Membersihkan anus
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
TINDAKAN KEPERAWATAN HUKNA RENDAH
1. Pengertian Hukna Rendah
Huknah rendah adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke
dalam kolon desendens dengan menggunakan kanula rektal melalui anus. Biasanya di laksanakan
sebelum tindakan operasi (persiapan sebelum pembedahan) dan pasien yang mengalami
obstipasi.
3. Prosedur
- Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
- Tahap Kerja
Menjaga privacy
Mengatur posisi pasien miring kiri
Meletakkan perlak dan pengalas dibawah bokong klien
Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi
Meletakkan pispot dekat tempat tidur
Menggantungkan irrigator yang telah diisi air hangat pada standart dengan ketinggian 50
cm
Mengeluarkan udara dalam selang, kemudian menutup klem kembali
Menggunakan handschoon
Membuka bokong hingga anus terlihat
Mengoleskan jelly pada kanule rectal kemudian memasukkannya secara perlahan ,
mengarah ke Umbilicus, panjang insersi (D: 7,5 – 10 cm, A: 5 – 7,5 cm, B: 2,5 – 3,5 cm)
Menginstruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya kanul ke anus dengan cara
menghembuskan nafas perlahan melalui mulut
Membuka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
Menutup kran bila air dalam irrigator habis atau bila pasien tidak dapat menahan untuk
BAB
Memegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule dari anus
Memasang pispot dibawah bokong pasien untuk BAB
Membersihkan anus
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
EVAKUASI FEKAL
A. Pengertian
Impaksi fekal adalah retensi feces yang mengeras pada rektum atau simoid bagian bawah.
Klien sering mengeluh konstipasi, nyeri pada dubur. Banyak terjadi pada klien dengan gangguan
neurologis atau psikosis. Untuk mengatasi komplikasi lebih lanjut, feces perlu dikeluarkan secara
manual.
B. Prosedur
- Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
- Tahap Kerja
Menjaga privacy
Mengatur posisi pasien miring kiri dengan kaki kanan fleksi
Meletakkan perlak dan pengalas dibawah bokong klien
Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi sampai area pinggang
Memasang alas karet dibawah bokong pasien.
Meletakkan bedpan pada tempat yang memudahkan pelaksanaan tindakan
Memakai sarung tangan
Oleskan pelumas pada jari telunjuk dan jari tengah
Masukkan jari ke area rectum pasien dan mendorong pelan-pelan sepanjang dinding
rectum sampai teraba fesces.
Melepaskan feses dari dinding rectum dengan membuat gerakan melingkar di sekitarnya
menarik feces ke anus
Keluarkan feces dan taruh ke dalam pispot
Ulangi kembali tindakan tersebut jika masih terasa skibala di rectum pasien Namun,
periksa dan observasi kembali irama jantung, perdarahan rasa nyeri, dan tanda kelelahan
pada pasien seperti nafas pendek, dan berkeringat.
Bersihkan dan keringkan area rectum sampai pasien terasa nyaman
Lepas sarung tangan
Lepas alas bokong dan selimut mandi,
Kenakan kembali selimut klien ganti jika kotor
Kenakan kembali pakaian klien
Mengamati isi bedpan dan merapikan peralatan
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/hp/Downloads/Kebutuhan-dasar-manusia-komprehensif.pdf
https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/07/evakuasi-feces-manual/
http://www.kapukonline.com/2011/10/oscaperawathuknahrendahdanhuknahtinggi.html
https://muhsakirmsg.blogspot.com/2013/03/pemberian-huknah-rendah-dan-hukna-
tinggi.html
https://kerriemearns.blogspot.com/2010/06/gangguan-eliminasi-fekal.html
https://fourseasonnews.blogspot.com/2012/08/prosedur-tetap-evakuasi-fekal-manual.html