0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan3 halaman
Cefatoxim adalah antibiotik golongan sefalosporin yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga bakteri lisis. Cefatoxim diberikan secara injeksi atau infus dan didistribusikan luas ke jaringan tubuh. Efek sampingnya meliputi sakit kepala, mual, dan reaksi hipersensitivitas. Dosisnya bervariasi terg
Cefatoxim adalah antibiotik golongan sefalosporin yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga bakteri lisis. Cefatoxim diberikan secara injeksi atau infus dan didistribusikan luas ke jaringan tubuh. Efek sampingnya meliputi sakit kepala, mual, dan reaksi hipersensitivitas. Dosisnya bervariasi terg
Cefatoxim adalah antibiotik golongan sefalosporin yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga bakteri lisis. Cefatoxim diberikan secara injeksi atau infus dan didistribusikan luas ke jaringan tubuh. Efek sampingnya meliputi sakit kepala, mual, dan reaksi hipersensitivitas. Dosisnya bervariasi terg
5-thia-1-azabicyclo [4,2,0] okta – 2 - ene - 2 - asam karboksilat, 3 - [(asetiloksil)metil] - [[2-amina-4- Nama kimia tiazolil)metoksyimino)asetil]amino]-8-oxo, [6R-[6α, 7β(z)]], garam natrium. Nama dagang di Indonesia Claforan
Gambar struktur obat
Golongan obat Obat keras ( antibiotik golongan sefalosporin )
Profil farmakokinetik 1.Absorpsi: Cefotaxime diberikan secara injeksi sebagai garam natrium. Diabsorpsi dengan cepat setelah injeksi intra muskular dengan rata-rata konsentrasi puncak plasma sekitar 12 dan 20 ug/ml yang dilaporkan berturut-urut setelah 40 menit pemberian Cefotaxime 0,5 dan 1 g. pada injeksi intravena Cefotaxime 0,5:1 atau 2 g rata-rata konsentrasi puncak plasma berturut-urut 38:102 dan 215 ug/ml dicapai dalam konsentrasi bervariasi antara 1 sampai 3 ug/ml setelah 4 jam. Waktu paruh plasma Cefotaxime sekitar 1 jam dan untuk metabolit aktif desocetylcepotaxime sekitar 1,5 jam. Waktu paruh meningkat pada neonatus dan penderita dengan gangguan ginjal berat, terutama untuk bentuk metabolit, dalam hal ini pengurangan dosis sangat diperlukan. Sekitar 40% Cefotaxime dalam sirkulasi dilaporkan berikatan dengan protein plasma. 2.Distribusi: Cefotaxime dan desacetylcefotoxime secara luas didistribusikan dalam jaringan dan cairan tubuh; konsentrasi terapi dapat ditemui dalam LCS terutama bila meninges dalam keadaan meradang. Cefotaxime melewati plasenta dan dalam konsentrasi rendah dapat ditemukan pada air susu ibu. Konsentrasi Cefotaxime dan desacetylcefotaxime relatif tinngi pada empedu dan 20% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam feses. 3.Metabolisme: Cefotaxime sebagian masuk dalam metabolisme hati menjadi desacetylcefotaxime dan metabolit inaktif. 4.Ekskresi: Eliminasi Cefotaxime terutama melalui ginjal dan sekitar 40 sampai 60% dari dosis ditemukan tidak berubah di urin dalam jangka waktu 24 jam; dan sisanya sebanyak 20% diekskresikan sebagai metabolit desacetyl. Bentuk sediaan Injeksi ( vial ), infus Infus : 1 g (50 mL); 2 g (50 mL) [mengandung natrium 50,5 mg (2,2 mEq) per sefotaksim 1 g] Kekuatan sediaan Injeksi : 500 mg, 1 g, 2 g, 10 g [mengandung natrium 50,5 mg (2,2 mEq) per sefotaksim 1 g] Cefotaxime adalah kelompok obat yang disebut cephalosporin antibiotics. Cefotaxime bekerja dengan cara memperlemah dan memecah dinding sel, membunuh bakteri. Cefotaxime digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk keadaan parah atau yang mengancam nyawa. Menghambat bakteri sintesis dinding sel dengan cara mengikat Mekanisme aksi satu atau lebih dari penicillin-binding proteins (PBP) yang pada gilirannya menghambat transpeptidasi langkah terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akhirnya melisiskan akibat aktivitas yang sedang berlangsung enzim dinding sel autolytic (autolysins dan murein hidrolase) saat perakitan dinding sel ditangkap Infeksi di saluran pernapasan, kulit dan struktur kulit, tulang dan saluran sendi, kencing, ginekologi serta septikemia, dan didokumentasikan atau dicurigai meningitis. Aktif terhadap basil Indikasi gram-negatif (non Pseudomonas) dan gram-positif cocci (non Enterococcus). Aktif terhadap banyak pneumokokus penisilin- tahan. Keamanan Kehamilan : kategori B Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya). Karena cefotaxime didistribusikan ke dalam susu, obat harus digunakan dengan hati-hati pada wanita menyusui Hipersensitivitas terhadap sefotaksim, komponen formulasi, atau Kontraindikasi sefalosporin lainnya Sakit kepala, agitasi, kebingungan, kelelahan, dan keringat malam hari juga telah dilaporkan dalam waktu kurang dari 1% dari pasien yang menerima obat. Kejang telah dilaporkan dengan beberapa sefalosporin, Selama postmarketing pengawasan, aritmia berpotensi Efek samping mengancam nyawa dilaporkan pada beberapa pasien yang menerima sefotaksim oleh cepat (kurang dari 1 menit) injeksi bolus melalui kateter vena sentralReaksi hipersensitifitas, eosinofilia, neutropenia, leukopenia yang bersifat sementara, flebitisefek pada lambung-usus, superinfeksi. Peradangan iritatif dan nyeri pada tempat penyuntikan penggunaan bersamaan dengan diuretik kuat, probenesid, obat yang berpotensi nefrotoksik (misal Aminoglikosid). penggunaan dengan Probenesid, meningkatkan dan Interaksi memperpanjang kadar Sefotaksim dalam darah Tifus Vaksin: Antibiotik dapat mengurangi efek terapi dari tipus Vaksin. Hanya hidup dilemahkan Ty21a regangan dipengaruhi. Risiko D: Pertimbangkan modifikasi terapi pemberian injeksi intramuskuler, intravena atau infus:1 g tiap 12 jam, dapat ditingkatkan sampai 12 g per hari dalam 3-4 kali pemberian. (Dosis di atas 6 g/hari diperlukan untuk infeksi pseudomonas). NEONATUS: 50 mg/kg bb/hari dalam 2-4 kali Dosis pemberian. Pada infeksi berat, dapat ditingkatkan 150-200 mg/kg bb/hari. ANAK: 100-150 mg/kg bb/hari dalam 2-4 kali pemberian. (pada infeksi berat dapat ditingkatkan menjadi 200 mg/kg bb/hari). Gonore: 1 g dosis tunggal
cefadroxilcefadroxil
2.2.2 Tinjauan dan cara kerja cefadroxil
Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral. Golongan sefalosforin secara kimiawi memiliki mekanisme kerja dan toksisitas yang serupa dengan penicillin. Sefalosforin lebih stabil daripada penicillin terhadap banyak bacteria beta-laktamase sehingga biasanya mempunyai spektrum aktivitas yang lebih luas. Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Yang dihambat ialah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis. Cefadroxil merupakan antibiotic golongan sefalosforin generasi pertama. Pada umumnya generasi pertama tidak dapat mengalami penetrasi pada system saraf pusat (tidak dapat menembus BB