PEMBAHASAN
1
Di Amerika Serikat untuk pengobatan Shistosomiasis dan cacing pipih
namun dinegara lain obat ini digunakan untuk infeksi trematoda dan cestoda.
2
penyebab masuknya Ca2+ di tegument melalui mekanisme yang tidak
diketahui.
3
hari adalah sangat efektif terhadap infeksi paru- paru tiba-tiba. Infeksi
dengan hepatica Fasciola tidak tanggap terhadap dosis tinggi, meskipun
praziquantel menembus trematoda ini.
Dosis rendah praziquantel dapat berhasil digunakan untuk mengobati
usus dengan cestodes dewasa (misalnya, oral dosis tunggal 25 mg / kg untuk
nana H dan 10-20 mg / kg untuk latum D, T. saginata atau T. solium).
Penafsiran setelah 7-10 hari disarankan untuk individu terinfeksi H. nana.
Sementara Albendazole lebih disukai untuk terapi sistiserkosis manusia,
infeksi jaringan dengan larva T. solium menengah, berkepanjangan dosis
tinggi terapi dengan praziquantel tetap merupakan pengobatan alternatif.
Baik cystic atau alveolar penyakit hidatosa disebabkan oleh tahap larva
dari cacing pita Echinococcus menanggapi praziquantel; sini juga,
Albendezole efektif.
4
karbamazepin dan fenobarbital mengurangi bioavailabilitas praziquantel.
Deksametason mengurangi bioavailabilitas praziquantel, tetapi
mekanismenya tidak dipahami. Dalam kondisi tertentu, praziquantel dapat
meningkatkan ketersediaan hayati Albendezole.
Praziquantel merupakan kontraindikasi pada sistiserkosis mata karena
respon host ireversibel dapat merusak mata. Tugas yang membutuhkan
kewaspadaan mental (misalnya mengemudi, mengoparasikan mesin) harus
dihindari segera setelah minum obat. Setengah dari praziquantel dapat
diperpanjang pada pasien dengan penyakithati yang berat, dan penyesuaian
mungkin diperlukan dosis.
5
Dosis dewasa untuk infeksi Heterophyes heterophyes (Intestinal Fluke)
25 mg/kg BB (oral) setiap 4 jam untuk 3 dosis (dalam sehari)
Dosis dewasa untuk infeksi Metagonimus yokogawai (Intestinal Fluke)
25 mg/kg BB (oral) setiap 4 jam untuk 3 dosis (dalam sehari)
6
Beberapa ahli klinik merekomendasikan 20 mg/kg BB oral setiap 4 jam
untuk 2 dosis (dalam sehari)
Dosis anak-anak untuk Schistosoma mansoni
4 tahun atau lebih : 20 mg/kg BB oral setiap 4 jam untuk 3 dosis (selama
sehari)
Dosis anak-anak untuk Fasciolopsis buski (Intestinal Fluke)
4 tahun atau lebih : 20 mg/kg BB oral setiap 4 jam untuk 3 dosis (selama
sehari)
Dosis anak-anak untuk Heterophyes heterophyes (Intestinal Fluke)
4 tahun atau lebih : 25 mg/kg BB oral setiap 4 jam untuk 3 dosis (selama
sehari)
Dosis anak-anak untuk Taenia saginata (beef tapeworm)
4 tahun atau lebih: 5 sampai 10 mg/kg BB oral sekali
Dosis anak-anak untuk Taenia solium (pork tapeworm)
4 tahun atau lebih: 5 sampai 10 mg/kg BB oral sekali
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Praziquantel sebagai obat cacing sangat berfungsi untuk infeksi cacing
trematoda dan cestoda serta cacing tambang, tetapi tidak ampuh digunakan
untuk infeksi oleh cacing annelida.
Farmakokinetik : Absorpsi praziquantel diserap baik di saluran pencernaan
dengan kadar 80 %, Waktu paruhnya didalam tubuh sekitar 4 sampai 5 jam,
di metabolism di hati dengan menggunakan sitokrom P450 dan CY3A4,
serta diekskresi melalui urin dengan pemakaian oral.
Farmakologinya : menyebabkan kerusakan tegumental yaitu peningkatan
aktivitas otot.
Penggunaan teraupeutik : berguna dalm penyakit schistomiasis dan hati serta
infeksi oleh cacing dari kelompo terutama trematoda dan cestoda.
Efek samping : ketidaknyamanan perut, mual, diare, sakit kepala, pusing,
dan mengantuk, efek tidak langsung berupa demam, pruritus, urtikaria,
ruam, dan mialga.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi obat cacing ini perlu pemilihan dosis
yang tepat sehingga nantinya tidak akan muncul gejala Efek samping yang
diterima penderita karena kesalahan pemakaian dosis untuk obat ini, karena
kita tahu bila pemakaian obatt yang berlebih ujung-ujungnya akan
8
menimbulkan efek toksik dalam tubuh jadi ikuti semua petunjuk yang telah
tertera pada obat cacing agar obat cacing tersebut dapat berguna membasmi
parasit yang diinginkan berupa cacing tetapi disalah satu sisi kita tidak juga
harus berhati-hati terhadap Efek samping serta kontra indikasi pada obat
karena hal tersebut akan menimbulkan penyakit baru atau lebih parahnya
bersifat lebih toksik.