GI &
TOKSIKOLOG
I III
DELVIYANTI R. MOKO (821420038)
A-S1 FARMASI 2020
01
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK 10
TAHUN TERAKHIR
PJI disebabkan oleh kokus aerobik atau mikroaerofilik gram positif dan gram negatif. Secara
keseluruhan, Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling umum diisolasi pathogen. Dari 21
strain Staphylococcus aureus yang dianalisis dalam penelitian ini berdasarkan MIC, 14 strain yang
resisten terhadap methisilin. Semua strain Staphylococcus aureus mempertahankan kerentanannya
terhadap fluoroquinolones, teicoplanin, linezolid, trimethoprim/sulfamethoxazole, dan rifampisin.
Dua golongan antibiotik yang paling sering digunakan dalam pengelolaan infeksi yang berhubungan
dengan implan ortopedi. Lima strain sensitif terhadap ciprofloxacin, lima strain terhadap
trimethoprim/sulfamethoxazole, dan semua strain sensitif terhadap norfloxacin. Jadi terapi antibiotik
empiris spektrum luas pada PJI akut dapat difokuskan pada bakteri yang termasuk dalam kokus aerobik
atau mikroaerofilik gram positif, namun hasilnya harus dianalisis secara hati-hati
2ANTIBIOTIK BETA
LAKTAM
(2022)
EKSKRESI
DISTRIBUSI
Karbapenem diekskresikan terutama melalui urin, sekitar
Karbapenem terdistribusi secara luas ke jaringan dan 70% sebagai obat yang tidak diubah dan sekitar 28%
cairan tubuh, termasuk cairan peritoneal, saluran kemih, sebagai metabolit tidak aktif. Ekskresi melalui feses sekitar
paru-paru, mukosa bronkial, jaringan otot, cairan 2%.Waktu paruh eliminasi pada fungsi renal normal sekitar
serebrospinal, empedu, dan ASI (jumlah kecil). Volume 1 jam, pada individu dengan klirens kreatinin (CrCl) >30-
distribusi sekitar 15-20 L pada dewasa dan 0,3-0,4 L/kg 80 ml/menit sekitar 1,9-3,3 jam. Pada individu dengan CrCl
pada anak. >2-30 ml/menit sekitar 3,82-5,7 jam
INDIKASI KLINIS
Antibiotik karbapenem adalah pengobatan andalan untuk infeksi MDR Gram-negatif; obat ini
direkomendasikan untuk infeksi serius yang disebabkan oleh Enterobacterales penghasil b-laktamase spektrum
luas (ESBL), dan merupakan obat pilihan untuk pengobatan empiris sepsis
yang disebabkan oleh organisme Gram-negatif MDR
DOSIS
Regimen dosis yang dihasilkan yang mencapai tujuan ini adalah meropenem 2 g plus vaborbactam 2 g diberikan sebagai
infus 3 jam setiap 8 jam
WAKTU PARUH
Waktu paruh eliminasi sebagian besar karbapenem adalah sekitar 1 jam kecuali ertapenem, dengan 3 jam. Waktu paruh
8 jam, yang memungkinkan penggunaan sekali sehari.
MEKANISME
Karbapenem bekerja dengan menginduksi lisis sel bakteri. Agen-agen ini tidak mudah melintasi membran luar
organisme Gram negatif, tetapi bergantung pada transportasi oleh porin Begitu berada di dalam ruang
periplasma, karbapenem mengasetilasi protein pengikat penisilin (PBP) yang bertanggung jawab untuk
peptidoglikan.
3
ANTIBIOTK
TETRASIKLIN
Sebagian tetrasiklin diabsorpsi dalam Dalam plasma semua jenis Tetrasiklin tidak Diekskresikan melalui
saluran pencernaan. Bioavailabilitas tetrasiklin terikat oleh dimetabolisme tetapi di ginjal dan empedu > 50 %
tetrasiklin per oral diperkirakan 60–80% protein plasma dalam konsentrasikan oleh hepar diekskresikan melalui urin
pada pasien dewasa yang berpuasa. jumlah yang bervariasi kedalam cairan empedu T ½ : 8-10 jam dengan
bioavailabilitas tetrasiklin kira-kira 40%, penetrasi kecairan tubuh dan ginjal dosis 250-500 mg
dan 100% pada pemberian intravena (IV). dan jaringan tubuh cukup (Agwah, 2006) ( Siswandono, 2000)
Konsentrasi puncak obat dalam plasma baik ( Agustinur, 2014)
darah tercapai dalam waktu sekitar 1,5-4
jam (NCBI, 2022).
MEKANI
INDIKASI DOSIS
Indikasi tetrasiklin atau tetracycline oral
SME
Mekanisme kerja tetrasiklin pada proses Oral : 250 mg tiap 6 jam. Pada
adalah sebagai antibiotik spektrum luas sintesis protein yaitu antibiotik ini akan infeksi berat 500 mg setiap 6-8
untuk terapi acne vulgaris, sifilis, kolera, berikatan dengan subunit jam
brucellosis, dan balantidiasis. Salep mata 30S r Ribosom sehingga akan menghambat
tetrasiklin digunakan untuk konjungtivitis ikatan aminoasil –tRNA pada sisi A rRibosom
bakterialis dan profilaksis konjungtivitis sehingga akan mengganggu ikatan peptide
neonatorum ( Kesumaz 2010)
WAKTU PARUH
Pada pasien dengan fungsi ginjal normal,
waktu paruh obat adalah sekitar 6‒12 jam.
Pada pasien gagal ginjal kronis stadium
akhir, waktu paruh memanjang menjadi 57–
108 jam (NCBI, 2022).
Antibiotic resistance in ocular bacterial infections: an integrative
review of ophthalmic chloramphenicol
(2023)l
JURNAL
KLORAMFENIKOL
4
FARMAKOKINETIK KLORAMFENIKOL
Absorpsi chloramphenicol per oral terjadi cepat di usus halus. Konsentrasi puncak plasma terjadi
dalam 1-2 jam. Pada sediaan oral suspensi, bioavailabilitas obat ini hampir 80%. Pada sediaan injeksi,
ABSORBSI bioavailabilitas chloramphenicol hampir 70%. sediaan tetes mata atau tetes telinga juga dapat
diabsorpsi secara sistemik. Konsentrasi puncak chloramphenicol dalam plasma darah untuk mencapai
efek terapeutik adalah sekitar 10‒20 mcg/Ml (Pubchem, 2002)
Chloramphenicol didistribusikan secara luas, termasuk ke cairan serebrospinal, melewati sawar darah
plasenta, dan ekskresi ke ASI. Ikatan obat dengan protein berkisar 50–60%. Pada bayi prematur, ikatan dengan
DISTRIBUSI protein adalah 32%. Chloramphenicol dapat menembus plasenta, dan didistribusikan dalam air susu ibu (ASI)
(MIMS, 2022)
METABOLISM Sebagian besar kloramfenikol di metabolisme dihati dan di penetrasi di otak ( Neal, 2006)
E
Diekskresikan dalam urin melalui filtrasi dan sekresi selam 24 jam sebesar 75-90 % ( Singhai et al.,
EKSRESI 2020)
1 2 3 4