Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN ANTIBIOTIK Ditetapkan oleh

Dokter Penanggung Jawab


No. Dokumen : 052/KSM/SOP/X/2023 Klinik Shella Medika
No. Revisi :0
: 11 Oktober 2023
SOP Tanggal terbit

Halaman : 1/4

Klinik Shella Medika


dr. Shella May Rizka SA
Pengertian SOP Pemberian antibiotik adalah prosedur atau cara pemberian anti bakteri (bakteriostatik
maupun bakterisid) yang sesuai dengan kemungkinan jenis bakteri penyebab penyakit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah petugas dalam memberikan antibiotik yang
rasional
Kebijakan Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik Shella Medika
Nomor : 034/KSM/SK/X/2023 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Referensi Permenkes No.27/menkes//2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Langkah- Antibiotik diberikan sesuai dengan Drug of Choice dari tiap-tiap jenis penyakit (sesuai
langkah diagnosa).
Golongan Peniccilin dan derivatnya
▪ Diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5 hari (kecuali belum sembuh/ada
kasus baru).
Kotrimoxksazol diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam minimal 5 hari. Kloramfenikol
diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 – 8 jam selama 10 – 14 hari.
Metronidazole diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5 hari.
Golongan Quinolon
▪ Ciprofloxacin diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam selama 5 hari.
Amoxicillin
Indikasi :
• Infeksi telinga, hidung dan tenggorok seperti otitis media yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae, Stafilokokus yang tidak memproduksi penisilinase dan
Haemophillus Influenza.
• Infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh Escherichia coli, Proteus mirabilis
dan Streptococcus faecalis.
• Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh Streptokokus, Stafilokokus
dan Escherichia coli.
• Infeksi saluran napas dan bronchitis kronis yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae, Stafilokokus yang tidak memproduksi penisilinase dan Haemophillus
Influenzae.
• Gonorhea, infeksi akut saluran kencing yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae.
• Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh Shigella, Salmonella (termasuk S.
typhosa).
• Profilaksis terhadap infeksi pada tindakan pencabutan gigi, contoh: endokarditis.
Dosis :
1. Oral
• Dewasa : 250 – 500 mg tiap 8 jam
• Bayi BB < 6 kg : 25 – 50 mg tiap 8 jam.
• Bayi BB 6 – 8 kg : 50 – 100 mg tiap 8 jam.
• Anak BB < 20 kg : 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.
• Anak BB > 20 kg : sama dengan dewasa.
2. Suntikan IM :
• Dewasa : 500mg tiap 8 jam
• Anak : 50 – 100 mg/kg/hari
3. Suntikan IV atau infus :
• Dewasa : 1 gr tiap 6 jam
• Anak : 50 – 100 mg/kg/hari
Cara Pemberian :
• Lama Pengobatan : pengobatan diteruskan paling sedikit 48 – 72 jam setelah gejala
hilang atau setelah bakteri terberantas. Untuk infeksi betastreptokokus haemolitik
perlu diobati paling sedikit 10 hari untuk mencegah demam rematik dan
glomerulonefritis.
• Amoxicillin cukup aman diberikan pada wanita hamil atau menyusui.

Phenoximethyl Penicillin
Indikasi :
• Faringitis, Skarlatina.
• Demam reumatik.
• Profilaksis sebelum tonsilektomi atau ekstraksi gigi pada kasus demam reumatik.
• Otitis media akut dan mastoiditis.
• Endokarditis : yang disebabkan Streptococcus viridans yang sensitif terhadap
penisillin.
• Fuso – Spirochaeta : infeksi ringan, misalnya gingivo stomatitis.
• Profilaksi terhadap infeksi karena Streptococcus pyogenes group A.
• Profilaksis terhadap kambuhnya demam reumatik.
• Profilaksis terhadap pembedahan pada pasien dengan kelainan katup jantung.
cth. Terhadap tindakan pencabutan gigi → pencegahan komplikasi endokaeditis
bacterial subakut karena bakteremia selintas.
Dosis :
1. Oral
• Dewasa : 250 – 500 mg tiap 6-8 jam, dosis dapat dinaikkan
sampai 750 mg tiap 6-8 jam pada infeksi berat.
• Anak sampai 1 tahun : 62,5 mg tiap 6-8 jam
• Anak 1 – 5 tahun : 125 mg tiap 6-8 jam
• Anak 6 – 12 tahun : 250 mg tiap 6-8 jam

Chloramfenicol
Indikasi :
• Infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi
• Infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonella, Haemophilus influenzae (terutama
infeksi meningeal)
• Infeksi mata konjungtivitis bacterial.

Dosis :
• 50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.
• Bayi (<2 minggu) : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam

Cara Pemberian :
• Bayi dan anak dengan gangguan proses metabolic : kurangi dosis oral dan IV
sampai 25 mg/kg/hari, diikuti dengan pemeriksaan kadar kloramfenikol dalam
darah. Kadar terapeutik : 15 – 25 µg/ml.
• Infeksi mata superficial yang mengenai konjungtifa dan /atau kornea : oleskan
sedikit salep mata pada konjungtifa bagian bawah, lebih sering bila perlu, teruskan
pengobatan siang dan malam dalam 24 jam pertama, sesudah itu interval pemberian
dapat dijarangkan. Pengobatan diteruskan paling sedikit 48 jam setelah mata
tampak normal.
• Keamanan pada wanita hamil belum terbukti dan hati – hati bila diberikan pada ibu
menyusui.

Ciprofloxacin
Ciprofloxasin merupakan anti infeksi yang efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap
antibiotika lain misalnya Aminoglikosida, Penisilina, Sefalosporin dan Tetrasiklina, serta
efektif terhadap bakteri gram negative dan gram positif.
Indikasi :
• Infeksi saluran kemih termasuk prostatitis.
• Infeksi saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh Streptococcus
• Infeksi kulit dan jaringan lunak
• Infeksi tulang dan sendi
• Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.
• Uretritis dan servisitis gonoroe.

Dosis dan Cara Pemberian :


• Infeksi ringan/sedang saluran kemih : sehari 2 X 250 mg
• Infeksi berat saluran kemih : sehari 2 X 500 mg
• Infeksi ringan / sedang saluran nafas : sehari 2 X 500 mg
• Infeksi berat saluran nafas : sehari 2 X 750 mg
• Infeksi saluran pencernaan : sehari 2 X 500 mg
• Pada gonoroe akut, cukup pemberian dosis tunggal sehari 250 mg.
• Dosis untuk pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu bila Creatinine Clearance
kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari
sekali atau dikurangi separuh bila diberikan sehari 2X

Cotrimoxazole
Indikasi :
• Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan ginjal,saluran pencernaan dan
jaringan kulit serta jaringan lunak yang disebabkan oleh Streptokokus,
Stafilokokus, Pneumokokus, Haemophillus Influenzae, Neisseriae, Eschericia coli,
Proteus mirabilis, P. vulgaris, Bordetella, Salmonella, Klebsiela-Aerobacter,
Shigella, Vibrio cholerae, Brucella, Pseudomonas pseudomallei, P.cepacia, Serratia
marcescens, Pneumocystis carinii, Yersinia dan Nocardia
• Uretritis gonorkokal
• Tipus dan paratipus, serta keadaan karier
• Disentri basiler
• Kolera (sebagai pengobatan tambahan terhadap perbaikan cairan dan elektrolit)
• Osteomielitis akut dan kronik
• “South American” blastomycosis

Dosis :
1. Oral
• Dewasa : 160 mg Trimethoprim + 800 mg Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi
dan sore ), pada kasus yang lebih berat dosis dapat dinaikkan 50% lebih tinggi
• Anak (6 – 12 tahun) : 80 mg Trimethoprim + 400 mg Sulfamethoxazole,
2 X sehari ( pagi dan sore )
• Anak (6 bulan – 5 tahun) : 40 mg Trimethoprim + 200 mg Sulfamethoxazole,
2 X sehari ( pagi dan sore )
• Bayi ( 2 – 6 bulan) : 20 mg Trimethoprim + 100 mg Sulfamethoxazole
Cara Pemberian dan penyesuaian dosis
• Dosis anak – anak tersebut setara dengan dosis Trimethoprim 6 mg dan
Sulfamethoxazole 30 mg/kg BB.
• Pada infeksi yang berat pada anak-anak, dosis dapat dinaikkan 50% lebih tinggi.
• Pada infeksi akut, Kotrimoksazol harus diberikan sekurang-kurangnya 5 hari atau
sampai penderita 2 hari bebas gejala.
• Kontraindikasi untuk ibu hamil dan menyusui.

Metronidazole
Indikasi :
• Trichomoniasis simptomatik, setelah trichomonas dipastikan oleh pemeriksaan
laboratorium
• Trichomoniasis asimptomatik, disertai endoservisitis, servisitis atau erosi servikal.
• Pengobatan untuk pasangan (asimptomayik) dari penderita yang sedang diobati.
• Amoebiasis dan giardiasis intestinal.
• Abses hati amebic.

Dosis :
1. Oral
• Untuk kasus Trichomoniasis simptomatik dan asimptomatik :
Dewasa : 250 mg 3X sehari selama 7 hari.
Bila penderita tidak hamil 2 gr dosis tunggal, atau terbagi dalam 2
dosis dari masing – masing 1 gr, selama 1 hari
• Untuk amoebiasis intestinal dan abses hati :
Dewasa : 750 mg 3X sehari selama 8 – 10 hari.
Anak : 30 – 50 mg/kg/24 jam , dalam dosis terbagi 3 selama 10 hari
• Untuk giardiasis intestinal :
Dewasa dan anak 15 mg/kg BB/24 jam dalam dosis terbagi selama 5 hari.

Cara Pemberian :
• Pengobatan ulang : tunggu sampai 4 – 6 minggu dan pastikan kembali diagnosis
dengan pembiakan sebelum pengobatan ulang diberikan.
Kontra indikasi untuk ibu hamil dan menyusui.

Unit Terkait - Semua Unit Terkait

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Tgl.mulai diberlakukan
1. Perubahan Konsiderans Kebijakan
2. Penambahan referensi
3. Perubahan langkah - langkah
4. Penambahan dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai