Uji Solubilitas
Formulasi Nanoemulsi
Setelah mendapatkan fase minyak, sufaktan, cosurfaktan yang sesuai, lalu dibuat
sediaan nanoemulsi. Pembuatan nanoemulsi dengan dilarutkan serbuk ekstrak pacar air
dalam 10 mL akua p.i menggunakan stirrer hingga larut. Dicampurkan tetes per-tetes
larutan serbuk ekstrak pacar air dalam dalam cosurfaktan diaduk dengan mixer. Diberi
sedikit surkfaktan sedikit demi sedikit dan tetap diaduk menggunakan mixer. Lalu di
tambah dengan fase minyak diaduk dengan mixer. Dan di tambahkan dengan minyak
sereh diaduk hingga homogen dengan mixer. Fase air dimasukkan tetes demi tetes dalam
campuran dan kembali diaduk dengan mixer kecepatan tinggi 6000 rpm selama 15 menit
untuk mendapatkan sediaan dengan ukuran nano.
Karaterisasi nanoemulsi
Karakterisasi nanoemulsi dilakukan dengan parameter nilai persen transmitan,
ukuran droplet serta nilai zeta potensial. Nilai transmitan diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang ….., blanko akuades. Ukuran
droplet serta zeta potensial nanoemulsi diukur dengan alat Particle Size Analyzer, metode
yang dipakai adalah dynamic light scattering dengan sudut scattering 90˚C.(Chellapa,
Mustafa and Ali, 2015)
Pembuatan Hidrogel
Disiapkan hydrogel melalui penambahan xanthan gum dalam air dengan diaduk secara
konstan dengan mixer kecepatan tinggi. Kemudian diamkan selama 24 jam, dan pH
hydrogel disesuaika dengan pH 5.(Chellapa, Mustafa and Ali, 2015)
Formulasi Nanoemulgel
Nanoemulsi akan dicampurkan dengan jumlah hydrogel yang berbeda agar menghasilkan
berbagai formulasi nanoemulgel.(Chellapa, Mustafa and Ali, 2015).
Penentuan pH
Pengukuran Viskositas
Tes Sentrifugasi
Uji Freeze-Thaw
Seperti yang dilaporkan Jadhav et al., (2014) uji freeze thaw dilakukan 6 kali
siklus. Sampel disimpan pada suhu -10˚C dalam waktu 48 jam. Kemudian dikeluarkan
dan ditingkatkan suhunya hingga 25˚C. kemudia dilihat kestabilannya dengan parameter
yang diukur adalah pH, daya sebar, daya lekat, serta viskositas. (Chellapa, Mustafa and
Ali, 2015)
Uji dilakukan dengan metode disc yang diletakkan di permukaan media yang sudah
diinokulasikan oleh bakteri. Dibiarkan petri selama 48 jam pada suhu 37˚C. Untuk
menentukan aktivitas antibakteri dengan mengukur diameter zona hambat yang
dihasilkan. Dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3x. (CLSI, 2006).