Anda di halaman 1dari 4

Cakerku

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan meggunakan metode disc diffusion.


Media yang dipakai yaitu Mueller-Hilton Agar (MHA) untuk S. epidermis. Dibuat larutan
ekstrak terdiri atas tiga variasi konsentrasi: 100 mg/mL; 150 mg/mL: serta 200 mg/mL.
DMSO digunakan sebagai control negatif. Dipipet sebanyak 20 µL larutan ekstrak dan
control negatif ke kertas cakram. Lalu kertas cakram diletakkan pada permukaan media
yang sudah diinokulasikan oleh bakteri. Kemudian Diinkubsi petri selama 48 jam pada
suhu 37˚C. Dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3x. (CLSI, 2006).

Uji Solubilitas

Ekstrak kering sebanyak 10 mg dilarutkan pada beberapa komponen pembawa


terdiri atas surfaktan, cosurfaktan, dan fase minyak yaitu, etanol 96%, propilen glikol
(PG), span 20, tween 20, span 80, tween 80, isopropyl miristat (IPM), minyak zaitun,
paraffin cair, aquadestilata, masing-masing 1 bangiannya (10µL) serta terus dilanjutkan
penambahan secara bertahap 10 µL hingga ekstrak larut.

Formulasi Nanoemulsi

Setelah mendapatkan fase minyak, sufaktan, cosurfaktan yang sesuai, lalu dibuat
sediaan nanoemulsi. Pembuatan nanoemulsi dengan dilarutkan serbuk ekstrak pacar air
dalam 10 mL akua p.i menggunakan stirrer hingga larut. Dicampurkan tetes per-tetes
larutan serbuk ekstrak pacar air dalam dalam cosurfaktan diaduk dengan mixer. Diberi
sedikit surkfaktan sedikit demi sedikit dan tetap diaduk menggunakan mixer. Lalu di
tambah dengan fase minyak diaduk dengan mixer. Dan di tambahkan dengan minyak
sereh diaduk hingga homogen dengan mixer. Fase air dimasukkan tetes demi tetes dalam
campuran dan kembali diaduk dengan mixer kecepatan tinggi 6000 rpm selama 15 menit
untuk mendapatkan sediaan dengan ukuran nano.

Karaterisasi nanoemulsi
Karakterisasi nanoemulsi dilakukan dengan parameter nilai persen transmitan,
ukuran droplet serta nilai zeta potensial. Nilai transmitan diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang ….., blanko akuades. Ukuran
droplet serta zeta potensial nanoemulsi diukur dengan alat Particle Size Analyzer, metode
yang dipakai adalah dynamic light scattering dengan sudut scattering 90˚C.(Chellapa,
Mustafa and Ali, 2015)

Pembuatan Hidrogel

Disiapkan hydrogel melalui penambahan xanthan gum dalam air dengan diaduk secara
konstan dengan mixer kecepatan tinggi. Kemudian diamkan selama 24 jam, dan pH
hydrogel disesuaika dengan pH 5.(Chellapa, Mustafa and Ali, 2015)

Formulasi Nanoemulgel

Nanoemulsi akan dicampurkan dengan jumlah hydrogel yang berbeda agar menghasilkan
berbagai formulasi nanoemulgel.(Chellapa, Mustafa and Ali, 2015).

Karakterisasi Sediaan Nanoemulgel

Penentuan pH

Nilai pH diukur pada suhu ruang menggunkaan universal pH stick. Pengurkuran


dilakukan tiga kali untuk tiap sempel. (Chellapa, Mustafa and Ali, 2015)

Pengukuran Viskositas

Viskositas nanoemulgel diukur dengan menggunakan viscometer RION.


Dimasukkan sampel gel ke dalam pot yang akan di uji. Rotor ditempatkan ditengah-
tengah pot yang telah berisi sampel gel nanoemulgel. Lalu alat dihidupkan dan akan
diperoleh angka pada layar hingga stabil. Kemudian dibaca skala yang berada di
viscometer. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali. (Chellapa, Mustafa and Ali, 2015)

Tes Sentrifugasi

Tes stabilitas dilakukan dengan melakukan sentrifugasi pada sempel yang


diletakkan dalam tabung sentrifuge dan disentrifugasi dengan kecepatan 3800 RPM
selama 5 jam. Stabilitas dari sampel diamati ketika tidak ada pemishan fase setelah di
sentrifugasi. (Chellapa, Mustafa and Ali, 2015)

Uji Daya Lekat

Diletakkan sejumlah 0,25 gram nanoemulgel di atas object glass serta


ditempelkan pada object glass yang lain. Kemudian diletakkan beban 1 kg dalam waktu 5
menit. Objek glass dipasang pada alat tes serta dilepaskan beban seberat 80 gram. Waktu
dicatat hingga objek glass terlepas. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.

Uji Daya Sebar

Ditimbang sejumlah 0,5 gram nanoemulgel serta diletakkan dibagian tengah


cawan petri pertama yang sudah diberi millimeter blok. Cawan petri yang kedua
diletakkan diatas cawan petri pertama yang menjadi beban awal dalam waktu 1 menit.
Lalu diukur diameter penyebaran gel pada 4 sisi cawan petri. Pengukuran daya sebar gel
diulang dengan penambahan beban 50 gram setiap 1 menit hingga beban 300 gram.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.

Uji Freeze-Thaw

Seperti yang dilaporkan Jadhav et al., (2014) uji freeze thaw dilakukan 6 kali
siklus. Sampel disimpan pada suhu -10˚C dalam waktu 48 jam. Kemudian dikeluarkan
dan ditingkatkan suhunya hingga 25˚C. kemudia dilihat kestabilannya dengan parameter
yang diukur adalah pH, daya sebar, daya lekat, serta viskositas. (Chellapa, Mustafa and
Ali, 2015)

Uji Efek Antijerawat Nanoemulgel

Uji dilakukan dengan metode disc yang diletakkan di permukaan media yang sudah
diinokulasikan oleh bakteri. Dibiarkan petri selama 48 jam pada suhu 37˚C. Untuk
menentukan aktivitas antibakteri dengan mengukur diameter zona hambat yang
dihasilkan. Dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3x. (CLSI, 2006).

Anda mungkin juga menyukai