TUTORIAL C
1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengetahui Hauzner Ratio dari serbuk aspirin melalui uji
kecepatan alir dan Tap Density
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tablet aspirin yang meliputi uji
keragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji waktu hancur, uji disolusi
3. Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar aspirin dalam tablet dengan
menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
2. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Alat dissolution tester
b. Alat friabilator
c. Alat hardness tester
d. Sentrifugator
e. Ultrasonic bath
f. Corong uji
g. pH meter
h. Mortir
i. Timbangan analitik
j. Jangka sorong
k. KCKT
l. Seperangkat alat gelas
m. Spektrofotometer UV-Vis
n. Stopwatch
o. Solvent filtration membrans
p. Syringe filter 0,45 m
q. Vacuum manifold
2. Bahan
a. Granul aspirin
b. Tablet aspirin
c. Aspirin
d. Asetonitril
e. Asam fosfat
f. Standar asam asetilsalisilat
g. Aquabides
h. Kalium klorida
i. FeCl.6H2O
j. HCl
k. NaOH
l. Metanol
m. Asam salisilat
n. Asam sitrat
o. Natrium asetat trihidrat
p. Asam asetat glasial P
3. PROSEDUR KERJA
A. Evaluasi Granul Aspirin
1. Sudut diam
Dimasukkan sebanyak 50 gram serbuk kedalam corong uji waktu alir.
Dibuka sumbatan sehingga terbentuk tumpukan granul berbentuk kerucut pada bidang
datar yang telah disiapkan kertas milimeter blok tepat di bagian bawah corong.
Diukur tinggi dan diametr granul untuk mengetahui sudut diam granul.
Sudut diam yang baik dibawah 40o (1) atau dapat dihitung dengan persamaan berikut:
2. Tapped Density
Dimasukkan granul pada gelas ukur 100 ml (Vo)
d. Kadar Air
Disiapkan alat moisture balance dan lempeng alumunium
Dilihat waktu alir dan dihitung kecepatan alirnya dalam satuan gram/detik
Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang lebih besar
dari 7,5% dari rata- rata tablet dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang
lebih dari 15% dari bobot rata- rata tablet (2)
Dihitung diameter dan ketebalan masing-masing tablet yang telah diukur. Parameter
diameter tablet adalah tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (2)
3. Uji Kerapuhan
Disiapkan 20 tablet aspirin yang akan diuji
Dimasukkan 20 tablet kedalam alat uji selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm
Persyaratan kerapuhan tablet adalah bobot tablet yang hilang tidak lebih dari 1% (1)
4. Uji Kekerasan
Disiapkan 10 tablet aspirin
Diletakan tablet yang telah jadi pada alat Hardness Taster, kemudian alat
dihidupkan
Dicatat angka yang tertera pada alat yang menunjukan tingkat kekerasan
tablet yang dinyatakan dalam satuan kilogram. Dilakukan replikasi 10
kali/ 10 tablet
Tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (1)
Diangkat keranjang dan amati semua tablet pada akhir batas waktu
Semua tablet harus hancur sempurna (tidak kurang 16 dari 18 tablet yang
diuji harus hancur semua(2)), bila satu atau dua tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya
2. Uji disolusi
Disiapkan dampar untuk 3 chamber masing-masing sebanyak 500 ml dapar
asetat 0,05 M.
3. Prosedur
Dibuat kurva baku dari standar asam asetilsalisilat dengan konsentrasi 40,
80, 120, 160 ppm menggunakan pelarut yang sesuai
D. Penetapan Kadar Tablet Aspirin
a. Pembuatan Larutan Fase Gerak
Dilarutkan 500 mg Na-1-heptansulfonat P ke dalam 213 ml air
Ditambahkan asetonitril 37 ml
Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan pelarut sampai tanda batas.
d. Preparasi Sampel
Ditimbang 20 tablet aspirin kemudian digerus
Diinjeksikan sebanyak 20 L larutan uji dan larutan baku secara terpisah ke dalam
sistem kromatografi. Digunakan sistem kromatografi dengan kolom C 18 (4,6 mm x
150 mm) (Sunfire), detector UV 280 nm dengan, laju alir 1 ml/menit, serta fase
diam.
5+ 3+2
Rata- rata = 3 = 3,33 detik
Xi
SD =
2 2 2
( 53,33 ) + ( 33,33 ) + ( 23,33 )
=
31
= 4,6667
2
= 1,53
SD
CV = x 100%
1,53
= 3,33 x 100%
= 45,94 %
massa
Rumus Kecepatan alir = waktu
100 gram
R1 = 3 detik = 33,333 gram/detik
100,09 gram
R2 = 3 detik = 33,363 gram/detik
100,01 gram
R3 = 2 detik = 50,005 gram/detik
33,333+33,363+ 50,005
Rata- rata = 3 = 38,9 gram/detik
Xi
SD =
2 2 2
( 33,33338,9 ) + (33,36338,9 ) + ( 50,00538,9 )
=
31
= 184,97
2
= 9,61
SD
CV = x 100%
9,61
= 38,9 x 100%
= 24,7 %
h
Rumus tan = r
3,81 cm
R1= tan = 5 cm
tan = 0,762
= 37,31
3,97 cm
R2= tan = 5 cm
tan = 0,794
= 38,45
3,82 cm
R1= tan = 5 cm
tan = 0,764
= 37,38
37,31+38,45+37,38
Rata-rata = 3 = 37,71o
Xi
SD =
2 2 2
( 37,3137,71 ) + ( 38,4537,71 ) + ( 37,3837,71 )
=
31
= 0,8
2
= 0,63
SD
CV = x 100%
0,63
= 37,71 x 100%
= 1,67 %
3. Uji Pengetapan
Compresibility
Rasio
Index
Hausner
(%)
Rep 1 13,060 1,15
Rep 2 14,953 1,17
Rep 3 13,996 1,3494
Rata-rata 14,003 1,16
SD 0,94 0,01
CV 6,71% 0,86 %
tap bulk
Rumus Compresibility Index = tap x 100
44,62 g 44,68 g
87 ml 100 ml
Rep 1 = 44,62 g x 100
87 ml
0,5130,446
= 0,513 x 100
= 13,060
45,50 g 45,53 g
85 ml 100 ml
Rep 2 = 45,50 g x 100
85 ml
0,5350,455
= 0,535 x 100
= 14,953
46,74 g 46,76 g
86 ml 100 ml
Rep 3 = 46,74 g x 100
86 ml
0,5430,467
= 0,543 x 100
= 13,996
13,060+14,953+13,996
Rata rata = 3 = 14,003
Xi
SD =
2 2 2
( 13,06014,003 ) + (14,95314,003 ) + ( 13,99614,003 )
=
31
= 1,79
2
= 0,94
SD
CV = x 100%
0,94
= 14,003 x 100%
= 6,71 %
m
bulk=
v bulk
m
tap=
v tap
44,68
bulk=
Rep 1 100 = 0.446 gram/ml
44,62
tap= 87 = 0.513 gram/ml
0.513
Hausner Ratio = 0.446 = 1.15
45,53
Rep 2 bulk= 100 = 0.456 gram/ml
45,50
tap= 85 = 0.535 gram/ml
0.535
Hausner Ratio = 0.456 = 1.17
46,76
Rep 3 bulk= 100 = 0.468 gram/ml
46,74
tap=
86 = 0.543 gram/ml
0.543
Hausner Ratio = 0.468 = 1.16
1.15+1.17 +1.16
=1.16
Rata rata = 3
Xi
SD =
2 2 2
( 1,151,16 ) + ( 1,171,16 ) + ( 1,161,16 )
=
31
= 0,0002
2
= 0,01
SD
CV = x 100%
0,01
= 1,16 x 100%
= 0,86 %
0,994 g0,940 g
Rep 1 = 0,994 g x 100 % = 5,43 %
0,997 g0,944 g
Rep 2 = 0,994 g x 100 % = 5,31 %
0,996 g0,948 g
Rep 3 = 0,994 g x 100 % = 4,81 %
5,43 +5,31 + 4,81
=5,18
Rata rata = 3
Xi
SD =
2 2 2
( 5,435,18 ) + (5,315,18 ) + ( 4,815,18 )
=
31
= 0,2163
2
= 0,33
SD
CV = x 100%
0,10
= 5,18 x 100%
= 6,37 %
2. Data Evaluasi Tablet
a. Keragaman Bobot
SD =
( X 1 X )
n1
(0,001 )2 + (0,002 )2+ ( 0,02 )2 + ( 0,004 )2+ ( 0,004 )2 + (0,013 )2+ (0,002 )2 + (0,003 )2 + ( 0,001 )2
= 7 x 10-3
SD
CV = X x 100%
0,0073
= 0,245 x 100%
= 2,89%
% Bobot persimpangan
7,5
bobot rataratatablet
7,5% = 100
7,5
0,245 gr
7,5% = 100
b. Keseragaman Ukuran
1
=1 3 x 3,462 mm
= 4,616 mm
Diameter tablet = 3 x tebal tablet
= 3 x 3,462 mm
= 10,386 mm
c. Kekerasan Tablet
No. Kekerasan (kg/cm2) Keterangan
1. 3.86
2. 6.34
3. 5.08
4. 6.72
5. 3.46 Paling kecil
6. 3.81
7. 4.84
8. 5.79
9. 6.68 Paling Besar
10. 3.59
Ratarata=5.011.30
3.86+ 6.34+5.08+6.72+3.46+ 3.81+ 4.84+5.79+ 6.68+3.59
Rata-rata 10
= 5.017
2
( X 1 X )
SD = n1
= 1.304
SD
Cv = X x 100 %
1.304
= 5.017 x 100 %
=25.992%
d. Kerapuhan Tablet
Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
Bobot Awal (W1) 4,933 gram
5,019 gram 4,983 gram
Bobot Akhir (W2) 4,896 gram
5,010 gram 4,974 gram
Kerapuhan (%) 0,750
0,179 0,180
Rata - rata 0,369
W 1W 2
Kerapuhan Tablet= x 100 %
W1
4,9334,896
Kerapuhan Replikasi 1= x 100 =0,750
4,933
5,0195,010
Kerapuhan Replikasi 2= x 100 =0,179
5,019
4,9834,974
Kerapuhan Replikasi 3= x 100 =0,180
4,974
2 2 2
( 0,7500,369 ) + ( 0,1790,369 ) + ( 0,1800,369 )
= 31
= 0,2161
2
= 0,3287
SD
CV = X x 100 %
0,3287
100
= 0,369
= 89,07%
1
x 500 ml=5 ml
Asam format = 100
( x )=50 mg
a Sampel replikasi 1
Bobot sampel replikasi 1 = 319,5 mg
3465486
200 x 0,5 x =117,07 mg
2960111
b Sampel replikasi 2
Bobot sampel replikasi 2 = 319,7 mg
3111068
200 x 0,5 =105,1 mg
2960111
c Sampel replikasi 3
Bobot sampel replikasi 3 = 319,6 mg
2852342
200 x 0,5 =96,36 mg
2960111
=106,15%
+( )
+
SD=
++
= 31
= 9,81%
6. PEMBAHASAN
A. Evaluasi Serbuk Aspirin
Tujuan uji evaluasi sifat fisik granul adalah untuk memastikan granul yang akan
digunakan memenuhi persyaratan. Uji evaluasi granul aspirin yang dilakukan yaitu kadar air
(kelembapan), sifat alir (waktu alir dan kecepatan alir), sudut diam, dan pengetapan.
Penentuan sifat alir dari granul dipengaruhi oleh ukuran partikel (semakin besar
ukuran partikel dan semakin bulat bentuk dari partikel maka sifat alir dari granul semakin
baik), distribusi ukuran partikel, bentuk permukaan, dan luas permukaan. Kecepatan alir
adalah kecepatan atau waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah serbuk/granul untuk mengalir
dalam suatu alat. Uji kecepatan alir dan waktu alir pada serbuk bertujuan untuk mengetahui
kemampuan mengalir dari serbuk/ granul dapat dikatakan memiliki daya alir yang baik jika
memiliki waktu alir kurang dari 10 detik atau memiliki kecepatan alir lebih dari atau sama
dengan 10 gram/detik(1). Sifat alir granul yang baik akan mengisi ruang kompresi dengan
konstan, tidak ada rongga dalam tablet, sehingga tablet yang dihasilkan meiliki bobot yang
seragam dan kandungan zat aktif juga akan seragam. Waktu alir granul berpengaruh terhadap
keseragaman bobot. Kelancaran dari proses pengempaan tablet dapat diketahui dengan
adanya nilai flow rate. Semakin tinggi kemampuan mengalir dari sebuah granul maka akan
mempercepat proses pengempaan tablet, karena hanya memerlukan waktu yang relatif lebih
sedikit untuk mengalirkan granul dari hopper ke punch bawah. Hasil pengujian kecepatan
waktu alir dari serbuk aspirin didapatkan hasil rata-rata dari tiga kali replikasi pengujian yaitu
38,9 gram/detik. Hal ini menunjukkan bahwa sifat alir serbuk aspirin kurang baik karena sifat
alir yang baik adalah 10 gram/detik. Untuk memperbaiki sifat alir dari granul tersebut dapat
ditambahkan glidan (untuk memperbaiki aliran granul dari hooper ke lubang cetakan), anti
adheren (mengurangi penempelan masa pada dinding cetakan dan punch) dan lubrikan
(mengurangi gesekan antara granul dan dinding cetakan).
Selain waktu alir, untuk menentukan baik atau buruknya sifat alir serbuk, perlu
dilakukan pengukuran sudut istirahat (angle of repose) dari serbuk/granul tersebut. Sudut
istirahat merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan
bidang horizontal. Jika sejumlah granul atau serbuk dituang ke dalam alat pengukur, besar
kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Semakin kecil
sudut diam/istirahat dari granul, maka semakin baik kemampuan mengalir dari granul
tersebut. Uji sudut diam granul aspirin dilakukan 3 replikasi dengan rata-rata hasil 37,71.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengujian sudut istirahat yang diperoleh
kurang baik, sehingga masuk dalam kategori tidak baik sifat alirnya, dan masuk dalam kategori
fair (aid not needed) menurut USP(2). Tabel dibawah ini menunjukkan rentang sudut istirahat
bedasarkan USP(2)
Selain dilihat dari nilai kecepatan alir dan sudut diam nya, kemampuan sifat alir
granul juga dilihat dari parameter uji pengetapan yaitu Compressibility Index (CI) dan Ratio
Hausner (RH). Uji pengetapan dilakukan untuk mengukur kecenderungan partikel serbuk
saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi kompresibilitas serbuk. Uji pengetapan
merupakan kemampuan serbuk atau granul untuk berkurang volumenya setelah diberikan
tekanan, dimana semakin kecil kompresibilitas granul atau serbuk maka semakin besar daya
alirnya. Uji kompaktibilitas dilakukan dengan tapping atau pemampatan dengan menggunakan alat
tap density tester. Parameter yang dapat dinilai dari uji pengetapan yaitu : compressibility
index, hausner ratio. Compressibility Index merupakan ukuran tidak langsung dari bulk
density, ukuran dan bentuk, luas permukaan, kadar air, dan sifat kohesif dari bahan
dikarenakan hal-hal tersebut dapat mempengaruhi nilai Compressibility Index yang diamati.
Compressibility Index dan Rasio Hausner ditentukan dengan mengukur bulk density
dan volume tapping dari serbuk. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil dari
Compressibility Index dan Rasio Hausner, diantaranya :
(1) Diameter silinder yang digunakan
(2) Jumlah taping hingga mencapai volume konstan
(3) Massa bahan yang digunakan dalam uji
(4) Rotasi sampel selama proses taping dilakukan(3)
Nilai rata-rata Compressibility Index (CI) granul aspirin yang dihasilkan adalah
14,003% dan nilai rata-rata Ratio Hausner (RH) serbuk aspirin sebesar 1,16. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa granul aspirin memiliki Compressibility Index (CI) dan Ratio Hausner
(RH) sudah memenuhi syarat yang baik untuk pembuatan tablet. Kedua parameter tersebut
masuk ke dalam kategori good(2).
Tujuan dilakukannya pengujian kadar air pada granul adalah untuk mengetahui susut
pengeringan pada saat pengeringan granul. Pada praktikum ini, alat yang digunakan adalah
moisture balance. Kandungan lembab bisa diukur dengan selisih anatar berat sebelum
pemanasan dengan berat setelah pemanasan. Hasil kandungan lembab (moisture content)
yang didapat pada praktikum ini, yaitu 5,18%. Syarat granul yang baik yaitu memiliki kadar
air 2% - 5%. Berdasarkan hasil percobaan, granul aspirin memiliki kadar air yang kurang
baik.
Uji keragaman bobot kali ini diperoleh hasil rata-rata bobot tablet 0,245 g lalu
dikonversi menjadi 245mg. Jadi tablet yang diuji masuk kedalam kategori bobot rata-rata
tablet 151 300 mg dengan persen penyimpangan bobot rata-rata 7,5% dan 15 %. Hasil
perhitungan bobot 7,5% adalah 226,63 mg sampai 263,37 mg. Jika ditimbang satu persatu,
dua tablet tidak boleh menyimpang dari range 226,63 mg sampai 263,37 mg. Hasil
perhitungan bobot 15% adalah 208,25 mg sampai 281,75 mg. Jika ditimbang satu persatu,
satu tablet tidak boleh menyimpang dari range 208,25 mg sampai 281,75 mg.
100.00
80.00
40.00
20.00
0.00
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)
Pada tabel dan grafik diatas dapat dilihat jika persen terdisolusi tablet
aspirin dari menit ke-10 tablet aspirin sudah terdisolusi >80% sedangkan
pada menit ke-0 dan menit ke-5 terdisolusi <80%. Farmakope Indonesia edisi
V menyebutkan jika tablet asam asetilsalisilat dalam waktu 30 menit harus
larut tidak kurang dari 80% (Q) C9H8O4, dari jumlah yang tertera dalam etiket(4).
Berdasarkan persyaratan dari Farmakope Indonesia edisi V tablet aspirin
sudah masuk dalam kriteria tablet yang baik.