Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

BLOK SAINS DAN INDUSTRI

EVALUASI SERBUK DAN TABLET ASPIRIN SERTA ANALISIS KADAR DENGAN


KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) DAN SPEKTROFOTOMETER

TUTORIAL C

1. Agung Muhammad 17811009


2. Budy Wijiyanto 17811010
3. Mayzan Naqdan Muvid 17811031
4. Zureta Kacawaranggi 17811036
5. Isna Aprilia Wardani 17811061
6. Wulan Octantya Mawar Peni 17811072
7. Ufy Ulfyathul Laely 17811080
8. Indri Liliyanti 17811082
9. Selvi Ulandari 17811086
10. Anisa Eka Pancarani 17811091
11. Fera Anggraini 17811093

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengetahui Hauzner Ratio dari serbuk aspirin melalui uji
kecepatan alir dan Tap Density
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tablet aspirin yang meliputi uji
keragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji waktu hancur, uji disolusi
3. Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar aspirin dalam tablet dengan
menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
2. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Alat dissolution tester
b. Alat friabilator
c. Alat hardness tester
d. Sentrifugator
e. Ultrasonic bath
f. Corong uji
g. pH meter
h. Mortir
i. Timbangan analitik
j. Jangka sorong
k. KCKT
l. Seperangkat alat gelas
m. Spektrofotometer UV-Vis
n. Stopwatch
o. Solvent filtration membrans
p. Syringe filter 0,45 m
q. Vacuum manifold

2. Bahan
a. Granul aspirin
b. Tablet aspirin
c. Aspirin
d. Asetonitril
e. Asam fosfat
f. Standar asam asetilsalisilat
g. Aquabides
h. Kalium klorida
i. FeCl.6H2O
j. HCl
k. NaOH
l. Metanol
m. Asam salisilat
n. Asam sitrat
o. Natrium asetat trihidrat
p. Asam asetat glasial P

3. PROSEDUR KERJA
A. Evaluasi Granul Aspirin
1. Sudut diam
Dimasukkan sebanyak 50 gram serbuk kedalam corong uji waktu alir.

Dibuka sumbatan sehingga terbentuk tumpukan granul berbentuk kerucut pada bidang
datar yang telah disiapkan kertas milimeter blok tepat di bagian bawah corong.

Diukur tinggi dan diametr granul untuk mengetahui sudut diam granul.

Sudut diam yang baik dibawah 40o (1) atau dapat dihitung dengan persamaan berikut:

2. Tapped Density
Dimasukkan granul pada gelas ukur 100 ml (Vo)

Di tapping sampai volume stabil. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali replikasi.

Dilakukan pengukuran % kompresibilitas berdasarkan Compressibility Index:100 (V0


Vf)/V0

c. Kecepatan Alir atau Flow Rate


Ditimbang granul aspirin sebanyak 100 g

Dimasukkan granul aspirin pada corong atau flowability tester.

Dibuka penutup pada bagian bawah

Dibuka penutup pada bagian bawah

Dihitung kecepatan alir granul menggunakan stopwatch.

Dilakukan replikasi sebanyak 3x.

d. Kadar Air
Disiapkan alat moisture balance dan lempeng alumunium

Kemudian ditara lempeng alumunium dan lakukan auto-zer0

Ditimbang minimal kurang lebih 1 gram granul diatas lempeng alumunium.

Ditutup alat moisture balance dan ditunggu hingga pemanasan selesai

Dicatat kadar air granul.

e. Waktu Alir Dan Kecepatan Alir

Ditimbang 100 gram granul asetosal

Dimasukkan ke dalam corong (flowability tester)

Disiapkan stopwatch kemudian dibuka penutup pada bagian bawah corong

Dilihat waktu alir dan dihitung kecepatan alirnya dalam satuan gram/detik

B. Evaluasi Tablet Aspirin


1. Uji Keragaman Bobot
Dua puluh tablet yang diambil ditimbang satu per satu. Dihitung bobot rata- rata tiap
tablet.

Dihitung persentase penyimpangan bobot tiap tablet untuk dibandingkan dengan


persyaratan yang ada di Farmakope Indonesia Edisi III

Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang lebih besar
dari 7,5% dari rata- rata tablet dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang
lebih dari 15% dari bobot rata- rata tablet (2)

2. Uji Keseragaman Ukuran


Diambil 10 tablet secara acak

Diukur diameter dan ketebalan tablet dengan menggunakan jangka sorong

Dihitung diameter dan ketebalan masing-masing tablet yang telah diukur. Parameter
diameter tablet adalah tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (2)

3. Uji Kerapuhan
Disiapkan 20 tablet aspirin yang akan diuji

Dibebas debukan menggunakan vacum

Ditimbang 20 tablet dan dicatat bobot awalnya

Dimasukkan 20 tablet kedalam alat uji selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm

Dibebas debukan kembali dan ditimbang bobot akhirnya

Dihitung persen bobot tablet yang hilang

Persyaratan kerapuhan tablet adalah bobot tablet yang hilang tidak lebih dari 1% (1)

4. Uji Kekerasan
Disiapkan 10 tablet aspirin

Diletakan tablet yang telah jadi pada alat Hardness Taster, kemudian alat
dihidupkan

Jarum petunjuk tekanan akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan


pada tablet

Dicatat angka yang tertera pada alat yang menunjukan tingkat kekerasan
tablet yang dinyatakan dalam satuan kilogram. Dilakukan replikasi 10
kali/ 10 tablet
Tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (1)

5. Uji Waktu Hancur Tablet


Masukkan 1 tablet pada masing masing 6 tabung dari keranjang

Dijalankan alat, gunakan air bersuhu 37 o 2o sebagai media kecuali


dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing masing monografi

Diangkat keranjang dan amati semua tablet pada akhir batas waktu

Semua tablet harus hancur sempurna (tidak kurang 16 dari 18 tablet yang
diuji harus hancur semua(2)), bila satu atau dua tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya

C. Uji Disolusi Tablet Aspirin


1. Media disolusi
Disiapkan 500 ml dapar asetat 0,05 M

Ditimbang 2,99 g natrium asetat trihidrat dimasukkan dalam


labu ukur 500 ml ditambahkan dengan akuades hingga tanda
batas

Disiapkan 1,66 ml asam asetat glasial P dilarutkan dengan


akuades 500 ml

Disesuaikan pH 4,50 0,05 dan dilakukan 6 kali pembuatan

2. Uji disolusi
Disiapkan dampar untuk 3 chamber masing-masing sebanyak 500 ml dapar
asetat 0,05 M.

Dimasukkan tiap tablet aspirin pada masing-masing keranjang

Alat tipe 1 : Waktu 30 menit, Putaran 50 rpm

3. Prosedur

Dilakukan penetapan jumlah aspirin yang terlarut

Diambil 5 ml sampel pada menit ke-0, 5, 10, 15, 20 dan 30

Dilakukan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 269,8 nm

Dilakukan analisis hasil


4. Kurva baku

Dibuat kurva baku dari standar asam asetilsalisilat dengan konsentrasi 40,
80, 120, 160 ppm menggunakan pelarut yang sesuai
D. Penetapan Kadar Tablet Aspirin
a. Pembuatan Larutan Fase Gerak
Dilarutkan 500 mg Na-1-heptansulfonat P ke dalam 213 ml air

Ditambahkan asetonitril 37 ml

Ditambahkan asam asetat glasial P hingga pH sebesar 3,45

b. Pembuatan Larutan Pengencer

Dicampurkan asetnitril P dengan asam format P (99:1) dalam 500


ml

c. Pembuatan Larutan Baku 0,5 mg/ml atau 500 ppm

Ditimbang seksama serbuk standar aspirin BPFI 50 mg

Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan pelarut sampai tanda batas.

d. Preparasi Sampel
Ditimbang 20 tablet aspirin kemudian digerus

Ditimbang serbuk sampel setara dengan 100 mg aspirin

Ditambahkan ke dalam 20 ml larutan pengencer

Dihomogenkan dengan ultrasonik selama 20 menit

Disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 10 menit

Diambil larutan sebanyak 1 ml kemudian ditambah larutan pengencer hingga


tanda batas dalam labu 10 ml

Disaring menggunakan filter syringe 0,45 m, kemudian dimasukkan ke dalam


vial.

Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

e. Penetapan Kadar Aspirin

Diinjeksikan sebanyak 20 L larutan uji dan larutan baku secara terpisah ke dalam
sistem kromatografi. Digunakan sistem kromatografi dengan kolom C 18 (4,6 mm x
150 mm) (Sunfire), detector UV 280 nm dengan, laju alir 1 ml/menit, serta fase
diam.

Direkam kromatogram dan ukur respon puncak utama.

Dihitung jumlah aspirin dalam mg yang terkandung dalam tablet aspirin.

4. DATA DAN HASIL


1. Data Evaluasi Granul
1. Uji Sifat Alir
a. Waktu alir
Replikasi Massa (gram) Waktu (detik)
1 100 5
2 100,09 3
3 100,01 2

5+ 3+2
Rata- rata = 3 = 3,33 detik
Xi


SD =


2 2 2
( 53,33 ) + ( 33,33 ) + ( 23,33 )
=
31

= 4,6667
2

= 1,53

SD
CV = x 100%

1,53
= 3,33 x 100%

= 45,94 %

b. Kecepatan alir (flow rate)


Flow Rate
Replikasi Massa (gram) Waktu (detik)
(g/detik)
1 100 5 33,333
2 100,09 3 33,363
3 100,01 2 50,005
Rata-rata 38,9
SD 9,61
CV 24,7 %

massa
Rumus Kecepatan alir = waktu

100 gram
R1 = 3 detik = 33,333 gram/detik
100,09 gram
R2 = 3 detik = 33,363 gram/detik

100,01 gram
R3 = 2 detik = 50,005 gram/detik

33,333+33,363+ 50,005
Rata- rata = 3 = 38,9 gram/detik

Xi


SD =


2 2 2
( 33,33338,9 ) + (33,36338,9 ) + ( 50,00538,9 )
=
31

= 184,97
2

= 9,61

SD
CV = x 100%

9,61
= 38,9 x 100%

= 24,7 %

2. Uji Sudut Diam

Jari-jari/r Sudut Diam


Replikasi Tinggi/h (cm) Diameter (cm)
(cm) ()
1 3,81 10 5 37,31
2 3,97 10 5 38,45
3 3,82 10 5 37,38
Rata-rata 37,71
SD 0,63
CV 1,67 %

h
Rumus tan = r
3,81 cm
R1= tan = 5 cm

tan = 0,762
= 37,31

3,97 cm
R2= tan = 5 cm

tan = 0,794
= 38,45

3,82 cm
R1= tan = 5 cm

tan = 0,764
= 37,38

37,31+38,45+37,38
Rata-rata = 3 = 37,71o

Xi


SD =


2 2 2
( 37,3137,71 ) + ( 38,4537,71 ) + ( 37,3837,71 )
=
31

= 0,8
2

= 0,63
SD
CV = x 100%

0,63
= 37,71 x 100%

= 1,67 %

3. Uji Pengetapan

Berat GU + GU + Granul Massa Masa


Vol.Awal Vol.Akhir
GU Granul Tapped Granul Granul
(Bulk) (Tap)
(gram) (gram) (gram) Awal Akhir
Rep 1 129,43 174,11 174,05 44,68 44,62 100 87

Rep 2 129,43 174,96 174,93 45,53 45,50 100 85

Rep 3 129,44 176,20 176,18 46,76 46,74 100 86

Compresibility
Rasio
Index
Hausner
(%)
Rep 1 13,060 1,15
Rep 2 14,953 1,17
Rep 3 13,996 1,3494
Rata-rata 14,003 1,16
SD 0,94 0,01
CV 6,71% 0,86 %

tap bulk
Rumus Compresibility Index = tap x 100

44,62 g 44,68 g

87 ml 100 ml
Rep 1 = 44,62 g x 100
87 ml

0,5130,446
= 0,513 x 100

= 13,060
45,50 g 45,53 g

85 ml 100 ml
Rep 2 = 45,50 g x 100
85 ml

0,5350,455
= 0,535 x 100

= 14,953

46,74 g 46,76 g

86 ml 100 ml
Rep 3 = 46,74 g x 100
86 ml

0,5430,467
= 0,543 x 100

= 13,996

13,060+14,953+13,996
Rata rata = 3 = 14,003

Xi


SD =


2 2 2
( 13,06014,003 ) + (14,95314,003 ) + ( 13,99614,003 )
=
31

= 1,79
2

= 0,94

SD
CV = x 100%

0,94
= 14,003 x 100%
= 6,71 %

Tapped density ( tap)


Rumus Hausner Ratio = Bulk density ( bulk)

m
bulk=
v bulk
m
tap=
v tap
44,68
bulk=
Rep 1 100 = 0.446 gram/ml

44,62
tap= 87 = 0.513 gram/ml

0.513
Hausner Ratio = 0.446 = 1.15

45,53
Rep 2 bulk= 100 = 0.456 gram/ml

45,50
tap= 85 = 0.535 gram/ml

0.535
Hausner Ratio = 0.456 = 1.17

46,76
Rep 3 bulk= 100 = 0.468 gram/ml

46,74
tap=
86 = 0.543 gram/ml

0.543
Hausner Ratio = 0.468 = 1.16

1.15+1.17 +1.16
=1.16
Rata rata = 3

Xi


SD =



2 2 2
( 1,151,16 ) + ( 1,171,16 ) + ( 1,161,16 )
=
31

= 0,0002
2

= 0,01

SD
CV = x 100%

0,01
= 1,16 x 100%

= 0,86 %

4. Uji Kadar Air (Kelembapan)

Replikas Bobot Awal Bobot Akhir Kadar air*


i (gram) (gram) (%)
1 0,994 0,940 5,43
2 0.997 0,944 5,31
3 0,996 0,948 4,81
Rata-rata 5,18
SD 0,33
CV 6,37 %

M . awal MBM . akhir MB


Rumus % Kadar Air = M . awal MB x 100 %

0,994 g0,940 g
Rep 1 = 0,994 g x 100 % = 5,43 %

0,997 g0,944 g
Rep 2 = 0,994 g x 100 % = 5,31 %

0,996 g0,948 g
Rep 3 = 0,994 g x 100 % = 4,81 %
5,43 +5,31 + 4,81
=5,18
Rata rata = 3

Xi


SD =


2 2 2
( 5,435,18 ) + (5,315,18 ) + ( 4,815,18 )
=
31

= 0,2163
2

= 0,33

SD
CV = x 100%

0,10
= 5,18 x 100%

= 6,37 %
2. Data Evaluasi Tablet
a. Keragaman Bobot

Tablet Bobot Tablet (gram)


1 0.246
2 0.243
3 0.225
4 0.241
5 0.241
6 0.258
7 0.247
8 0.248
9 0.246
10 0.244
11 0.248
12 0.244
13 0.244
14 0.245
15 0.245
16 0.244
17 0.245
18 0.260
19 0.249
20 0.236
Rata2 0.245
SD 0.007
CV 2.894

SD =

( X 1 X )
n1

(0,001 )2 + (0,002 )2+ ( 0,02 )2 + ( 0,004 )2+ ( 0,004 )2 + (0,013 )2+ (0,002 )2 + (0,003 )2 + ( 0,001 )2

= 7 x 10-3
SD
CV = X x 100%

0,0073
= 0,245 x 100%

= 2,89%

% Bobot persimpangan

7,5
bobot rataratatablet
7,5% = 100
7,5
0,245 gr
7,5% = 100

75% = 0,01837 gr 18,37 mg


< 7,5% rata-rata = 245 mg 18,37 mg
= 226,63 mg 0,226 gram
> 7,5% rata-rata = 245 mg + 18,37 mg
= 263,37 mg 0,263 gram
Bobot Persimpangan 7,5 % 0,226 gram 0,263 gram
15
bobot rataratatablet
15% = 100
15
0,24 5
15% = 100

15% = 0,03675 gr 36,75 mg


< 15% rata-rata = 245 mg - 36,75 mg
= 208,25 mg 0,208 gram
> 15% rata-rata = 245 mg + 36,75 mg
= 281,75 mg 0,281 gram
Bobot Persimpangan 15 % 0,208 gram 0,281 gram

b. Keseragaman Ukuran

Tablet Diameter Tablet (mm) Tebal Tablet (mm)


1 9.06 3.8
2 9.08 3.79
3 9.04 3.11
4 9.03 3.81
5 9.07 3.1
6 9.05 3.81
7 9.03 3.11
8 9.06 3.81
9 9.04 3.22
10 9.06 3.06
Rata2 9.052 3.462
SD 0.017 0.344
CV 0.186 0.001
1
Diameter tablet = 1 3 x tebal tablet

1
=1 3 x 3,462 mm

= 4,616 mm
Diameter tablet = 3 x tebal tablet
= 3 x 3,462 mm
= 10,386 mm
c. Kekerasan Tablet
No. Kekerasan (kg/cm2) Keterangan
1. 3.86
2. 6.34
3. 5.08
4. 6.72
5. 3.46 Paling kecil
6. 3.81
7. 4.84
8. 5.79
9. 6.68 Paling Besar
10. 3.59
Ratarata=5.011.30
3.86+ 6.34+5.08+6.72+3.46+ 3.81+ 4.84+5.79+ 6.68+3.59
Rata-rata 10

= 5.017


2
( X 1 X )
SD = n1
= 1.304

SD
Cv = X x 100 %

1.304
= 5.017 x 100 %

=25.992%

d. Kerapuhan Tablet

Replikasi 1
Replikasi 2 Replikasi 3
Bobot Awal (W1) 4,933 gram
5,019 gram 4,983 gram
Bobot Akhir (W2) 4,896 gram
5,010 gram 4,974 gram
Kerapuhan (%) 0,750
0,179 0,180
Rata - rata 0,369
W 1W 2
Kerapuhan Tablet= x 100 %
W1

4,9334,896
Kerapuhan Replikasi 1= x 100 =0,750
4,933

5,0195,010
Kerapuhan Replikasi 2= x 100 =0,179
5,019

4,9834,974
Kerapuhan Replikasi 3= x 100 =0,180
4,974

Rata-rata = 0,750+0,179+0,180 = 0,369


3
SD = ( X 1 X )
n1


2 2 2
( 0,7500,369 ) + ( 0,1790,369 ) + ( 0,1800,369 )
= 31

= 0,2161
2

= 0,3287
SD
CV = X x 100 %

0,3287
100
= 0,369

= 89,07%

e. Uji Waktu Hancur

Replikasi Waktu Hancur


(detik)
1 15
2 38
3 50
Rata-rata 34,33
SD 17,78

3. Data Uji Disolusi Tablet

a. Kurva Baku Aspirin


Kadar (ppm) Absobansi
0 0.0000
40 0.1319
80 0.2609
120 0.4008
160 0.5137
200 0.6386
240 0.7686
a 0.0051
b 0.0032
r 0.9998
b. Rata-rata % Terdisolusi
Waktu Rata-rata %
(menit) terdisolusi SD
0 7.79 1.47
5 76.19 7.34
10 100.41 10.30
15 111.23 13.31
20 110.19 9.51
30 112.39 8.97

c. Absorbansi menit ke- 0

kadar bahan aktif terdisolusi


Konsentrasi
replikasi Absorbansi Pengenceran g/m g/5 g/500 ml %
ppm
l ml (Q) terdisolusi
Replikasi 1 0.0368 1 9.95 9.95 49.74 4974.24 6.22
Replikasi 2 0.0517 1 14.62 14.62 73.10 7310.19 9.14
Replikasi 3 0.0460 1 12.83 12.83 64.17 6416.57 8.02
Rata-rata 7.79
SD 1.47

d. Absorbans menit ke-5

kadar bahan aktif terdisolusi


Absorbans Pengencera Konsentrasi
replikasi g/5 g/500 %
i n ppm
g/ml ml ml (Q) terdisolusi
110.2 551.4 55142.2
Replikasi 1 0.3568 1 110.28 8 2 2 68.93
133.7 668.8 66884.6
Replikasi 2 0.4317 1 133.77 7 5 6 83.61
121.6 608.3 60833.1
Replikasi 3 0.3931 1 121.67 7 3 5 76.04
Rata-rata 76.19
SD 7.34

e. Absorbans menit ke-10


kadar bahan aktif terdisolusi
Konsentrasi
replikasi Absorbansi Pengenceran g/5 g/500 %
ppm
g/ml ml ml (Q) terdisolusi
Replikasi 1 0.4577 1 141.92 141.92 709.61 70960.81 88.70
Replikasi 2 0.5382 1 167.16 167.16 835.81 83581.19 104.48
Replikasi 3 0.5565 1 172.90 172.90 864.50 86450.17 108.06
Rata-rata 100.41
SD 10.30

f. Absorbans menit ke-15


kadar bahan aktif terdisolusi
Absorbans Pengencera Konsentrasi %
replikasi
i n ppm g/5 g/500 terdisolus
g/ml ml ml (Q) i
155.6
Replikasi 1 0.5014 1 155.62 2 778.12 77811.87 97.26
180.2
Replikasi 2 0.5799 1 180.24 4 901.19 90118.70 112.65
198.0
Replikasi 3 0.6367 1 198.05 5 990.24 99023.52 123.78
Rata-rata 111.23
SD 13.31

g. Absorbans menit ke-20


kadar bahan aktif terdisolusi
Konsentrasi
replikasi Absorbansi Pengenceran g/5 g/500 %
ppm
g/ml ml ml (Q) terdisolusi
185.4
Replikasi 1 0.5965 1 185.44 4 927.21 92721.16 115.90
184.7
Replikasi 2 0.5942 1 184.72 2 923.61 92360.58 115.45
158.7
Replikasi 3 0.5113 1 158.73 3 793.64 79363.94 99.20
Rata-rata 110.19
SD 9.51

h. Absorbans menit ke-30


kadar bahan aktif terdisolusi
Konsentrasi
replikasi Absorbansi Pengenceran g/5 g/500 %
ppm
g/ml ml ml (Q) terdisolusi
188.3
Replikasi 1 0.6058 1 188.36 6 941.79 94179.17 117.72
187.8
Replikasi 2 0.6042 1 187.86 6 939.28 93928.33 117.41
163.2
Replikasi 3 0.5257 1 163.24 4 816.22 81621.50 102.03
Rata-rata 112.39
SD 8.97

5. Data Uji Kadar Aspirin


1 Pembuatan Fase Gerak
a Natrium I-heptasulfonat
2 gram 0,5 gram
= =500 mg
1000 mL 250 mL

2 Pembuatan Larutan Pengencer


99
x 500 ml=495 ml
Asetonitril = 100

1
x 500 ml=5 ml
Asam format = 100

3 Pembuatan Larutan Baku Aspirin 0,5 mg/ml (500 ppm)


500 mg x 100 ml
Bobot serbuk baku aspirin = 1000 ml

( x )=50 mg

4 Penimbangan Bobot Aspirin setara dengan 100 mg


Bobot 20 tablet=5,1124 gra m
5,1124 gram
Berat rataan= =0,25562 gram=255,62 mg
20

Penyetaraan dengan 100 mg aspririn :


80 mg 100mg
=
255,62 mg x mg
x=319,52 mg

5 Konsentrasi sampel Aspirin


100 mg 5000 mg
= =5000 ppm
20 mL 1000 mL

6 Pengenceran Larutan sampel aspirin 5000 ppm menjadi 500 ppm :


M 1 .V 1=M 2 .V 2
500 ppm x 10 mL=5000 x V 2
V 2=1 mL

7 Konsentrasi akhir sampel Aspirin


Konsentrasi Awal/Faktor Pengencer
5000 ppm
=500 ppm
10

8 Perhitungan kadar sampel


No Waktu Retensi
Jenis sampel Area
. (menit)
1. Standar Aspirin 8,013 2960111
2. Sampel Replikasi 1 8,013 3465486
3. Sampel Replikasi 2 7,981 3111068
4. Sampel Replikasi 3 7,958 2852342
Rumus Perhitungan kadar aspirin (mg/ bagian tablet) :
(rv )
200 C
(rs)

Keterangan : C : Kadar Larutan Baku (mg/ml)


RV : Luas Area Larutan uji
RS : Luas Area Larutan standar

a Sampel replikasi 1
Bobot sampel replikasi 1 = 319,5 mg
3465486
200 x 0,5 x =117,07 mg
2960111

Kadar sampel replikasi 1 dalam tiap tablet :


117,07 mg ( x)
=
319,5 mg 255,62 mg
x=93,67 mg

Persentase kadar aspirin per tablet :


93,67 mg
Kadar replikasi 1= x 100 =117,08
80 mg

b Sampel replikasi 2
Bobot sampel replikasi 2 = 319,7 mg
3111068
200 x 0,5 =105,1 mg
2960111

Kadar sampel replikasi 1 dalam tiap tablet :


105,1mg (x ) mg
=
319,7 mg 255,62 mg
x=84,03 mg

Persentase kadar aspirin per tablet :


84,03mg
Kadar replikasi 2= x 100 =105,10
80 mg

c Sampel replikasi 3
Bobot sampel replikasi 3 = 319,6 mg
2852342
200 x 0,5 =96,36 mg
2960111

Kadar sampel replikasi 1 dalam tiap tablet :


96,36 mg (x) mg
=
319,6 mg 255,62 mg
x=77,07 mg

Persentase kadar aspirin per tablet :


77,07 mg
Kadar replikasi 3= x 100 =96,34
80 mg

9 Perhitungan kadar rata-rata


Kadar rata-rata

x Replikasi 1+ Replikasi 2+ Replikasi 3


= 3

117,08 +105,04 +96,34


= 3

=106,15%

+( )

+
SD=

++
= 31

119,46 1,232 96,24


2
=
216,93
2
=
108,46
=
= 10,42
SD
X 100%
X
CV=
10,4
X 100%
106,15
=

= 9,81%

10 Hasil uji penetapan kadar aspirin


Uji Penetapan kadar Aspirin
Replikasi Kadar Aspirin (%)
1 117,08
2 105,04
3 96,34
Rata-rata SD (mg) 106,15 10,42
RSD (%) 9,81

6. PEMBAHASAN
A. Evaluasi Serbuk Aspirin
Tujuan uji evaluasi sifat fisik granul adalah untuk memastikan granul yang akan
digunakan memenuhi persyaratan. Uji evaluasi granul aspirin yang dilakukan yaitu kadar air
(kelembapan), sifat alir (waktu alir dan kecepatan alir), sudut diam, dan pengetapan.
Penentuan sifat alir dari granul dipengaruhi oleh ukuran partikel (semakin besar
ukuran partikel dan semakin bulat bentuk dari partikel maka sifat alir dari granul semakin
baik), distribusi ukuran partikel, bentuk permukaan, dan luas permukaan. Kecepatan alir
adalah kecepatan atau waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah serbuk/granul untuk mengalir
dalam suatu alat. Uji kecepatan alir dan waktu alir pada serbuk bertujuan untuk mengetahui
kemampuan mengalir dari serbuk/ granul dapat dikatakan memiliki daya alir yang baik jika
memiliki waktu alir kurang dari 10 detik atau memiliki kecepatan alir lebih dari atau sama
dengan 10 gram/detik(1). Sifat alir granul yang baik akan mengisi ruang kompresi dengan
konstan, tidak ada rongga dalam tablet, sehingga tablet yang dihasilkan meiliki bobot yang
seragam dan kandungan zat aktif juga akan seragam. Waktu alir granul berpengaruh terhadap
keseragaman bobot. Kelancaran dari proses pengempaan tablet dapat diketahui dengan
adanya nilai flow rate. Semakin tinggi kemampuan mengalir dari sebuah granul maka akan
mempercepat proses pengempaan tablet, karena hanya memerlukan waktu yang relatif lebih
sedikit untuk mengalirkan granul dari hopper ke punch bawah. Hasil pengujian kecepatan
waktu alir dari serbuk aspirin didapatkan hasil rata-rata dari tiga kali replikasi pengujian yaitu
38,9 gram/detik. Hal ini menunjukkan bahwa sifat alir serbuk aspirin kurang baik karena sifat
alir yang baik adalah 10 gram/detik. Untuk memperbaiki sifat alir dari granul tersebut dapat
ditambahkan glidan (untuk memperbaiki aliran granul dari hooper ke lubang cetakan), anti
adheren (mengurangi penempelan masa pada dinding cetakan dan punch) dan lubrikan
(mengurangi gesekan antara granul dan dinding cetakan).
Selain waktu alir, untuk menentukan baik atau buruknya sifat alir serbuk, perlu
dilakukan pengukuran sudut istirahat (angle of repose) dari serbuk/granul tersebut. Sudut
istirahat merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan
bidang horizontal. Jika sejumlah granul atau serbuk dituang ke dalam alat pengukur, besar
kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Semakin kecil
sudut diam/istirahat dari granul, maka semakin baik kemampuan mengalir dari granul
tersebut. Uji sudut diam granul aspirin dilakukan 3 replikasi dengan rata-rata hasil 37,71.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengujian sudut istirahat yang diperoleh
kurang baik, sehingga masuk dalam kategori tidak baik sifat alirnya, dan masuk dalam kategori
fair (aid not needed) menurut USP(2). Tabel dibawah ini menunjukkan rentang sudut istirahat
bedasarkan USP(2)

Selain dilihat dari nilai kecepatan alir dan sudut diam nya, kemampuan sifat alir
granul juga dilihat dari parameter uji pengetapan yaitu Compressibility Index (CI) dan Ratio
Hausner (RH). Uji pengetapan dilakukan untuk mengukur kecenderungan partikel serbuk
saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi kompresibilitas serbuk. Uji pengetapan
merupakan kemampuan serbuk atau granul untuk berkurang volumenya setelah diberikan
tekanan, dimana semakin kecil kompresibilitas granul atau serbuk maka semakin besar daya
alirnya. Uji kompaktibilitas dilakukan dengan tapping atau pemampatan dengan menggunakan alat
tap density tester. Parameter yang dapat dinilai dari uji pengetapan yaitu : compressibility
index, hausner ratio. Compressibility Index merupakan ukuran tidak langsung dari bulk
density, ukuran dan bentuk, luas permukaan, kadar air, dan sifat kohesif dari bahan
dikarenakan hal-hal tersebut dapat mempengaruhi nilai Compressibility Index yang diamati.
Compressibility Index dan Rasio Hausner ditentukan dengan mengukur bulk density
dan volume tapping dari serbuk. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil dari
Compressibility Index dan Rasio Hausner, diantaranya :
(1) Diameter silinder yang digunakan
(2) Jumlah taping hingga mencapai volume konstan
(3) Massa bahan yang digunakan dalam uji
(4) Rotasi sampel selama proses taping dilakukan(3)
Nilai rata-rata Compressibility Index (CI) granul aspirin yang dihasilkan adalah
14,003% dan nilai rata-rata Ratio Hausner (RH) serbuk aspirin sebesar 1,16. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa granul aspirin memiliki Compressibility Index (CI) dan Ratio Hausner
(RH) sudah memenuhi syarat yang baik untuk pembuatan tablet. Kedua parameter tersebut
masuk ke dalam kategori good(2).

Tujuan dilakukannya pengujian kadar air pada granul adalah untuk mengetahui susut
pengeringan pada saat pengeringan granul. Pada praktikum ini, alat yang digunakan adalah
moisture balance. Kandungan lembab bisa diukur dengan selisih anatar berat sebelum
pemanasan dengan berat setelah pemanasan. Hasil kandungan lembab (moisture content)
yang didapat pada praktikum ini, yaitu 5,18%. Syarat granul yang baik yaitu memiliki kadar
air 2% - 5%. Berdasarkan hasil percobaan, granul aspirin memiliki kadar air yang kurang
baik.

B. Evaluasi Tablet Aspirin


a. Uji Keragaman Bobot
Setelah melewati serangkaian proses produksi dan pencetakan tablet, dilakukan uji
sifat fisika dan kimia yang bertujuan untuk menjamin tablet dapat memenuhi spesifitas dan
persyaratan. Pengujian keseragaman sediaan dilakukan untuk menjamin konsistensi
satuan sediaan sebagai bentuk sediaan yang mengandung dosis tunggal atau bagian
dari suatu dosis zat aktif pada masing-masing satuan. Dalam pengujian keseragaman
sediaan tablet aspirin dilakukan uji keragaman bobot. Keragaman bobot dilihat dari
persen diviasi maksimum (RSD). Berdasarkan hasil praktikum keragaman bobot
didapatkan nilai simpangan baku relatif (RSD) sebesar 2,89 yang artinya bahwa nilai
keragaman bobot tersebut tidak memenuhi syarat karena nilai RSD yang didapat lebih
dari 2% (disebutkan dalam literatur bahwa nilai RSD yang baik adalah sebesar 2%.
Diambil 20 tablet lalu ditimbang, kemudian dihitung bobot rata-ratanya.(4)

Bobot rata-rata (mg) Penyimpangan bobot rata-rata dalam %


A B
< 25 mg 15 30
26 150 mg 10 20
151 300 mg 7,5 15
>300 mg 5 10

Uji keragaman bobot kali ini diperoleh hasil rata-rata bobot tablet 0,245 g lalu
dikonversi menjadi 245mg. Jadi tablet yang diuji masuk kedalam kategori bobot rata-rata
tablet 151 300 mg dengan persen penyimpangan bobot rata-rata 7,5% dan 15 %. Hasil
perhitungan bobot 7,5% adalah 226,63 mg sampai 263,37 mg. Jika ditimbang satu persatu,
dua tablet tidak boleh menyimpang dari range 226,63 mg sampai 263,37 mg. Hasil
perhitungan bobot 15% adalah 208,25 mg sampai 281,75 mg. Jika ditimbang satu persatu,
satu tablet tidak boleh menyimpang dari range 208,25 mg sampai 281,75 mg.

b. Uji Keseragaman Ukuran


Uji keseragaman ukuran dilakukan pengukuran diameter dan tebal tablet satu per
satu. Uji keseragaman ukuran berdasarkan literature tidak lebih dari 3 kali tebal
1
1
tablet dan tidak kurang dari 3 kali tebal tablet. Jadi diameter tablet diantara

range 4,616 mg sampai 4,616 mg.(5)


c. Uji Kekerasan
Uji kekerasan tablet bertujuan untuk menilai ketahanan tablet dalam melawan
tekanan mekanik seperti saat diproses pada tahap akhir manufacturing
(penyalutan, pengemasasn, printing), proses distribusi obat (goncangan dan
benturan), dan pada saat obat telah berada di tangan pasien. Uji kekerasan tablet
dilakukan minimal terhadap 6 tablet yang diambil secara acak menggunakan alat
hardness tester. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan
kompresi dan sifat bahan yang dikempa. Bahan yang mempengaruhi kekerasan
adalah bahan pengisi dan pengikat. Semakin besar tekanan yang diberikan saat
pengempaan akan meningkatkan kekerasan tablet. Tablet yang kurang keras akan
mudah rapuh, sedangkan tablet yang terlalu keras memiliki waktu hancur lebih
lama dan mengakibatkan disolusi obat rendah.
Pada umumnya tablet dikatakan baik apabila mempunyai kekerasan antara 4-6
kg/cm2 untuk tablet kecil, dan 6-10 kg/cm2 untuk tablet besar (5). Berdasarkan
hasil uji kekerasan dari rata-rata 10 tablet aspirin yaitu 5.011.30 Tablet aspirin
80 mg merupakan tablet yang kecil. berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa tablet aspirin 80 mg yang digunakan dalam pengujian ini berada pada
range kekerasan yang baik.
d. Uji kerapuhan
Uji Kerapuhan bertujuan untuk mengetahui ketahanan permukaan tablet
terhadap gesekan yang dialami selama pengemasan, pengiriman dan
penyimpanan. Alat untuk menguji kerapuhan tablet yaitu friability tester. Uji
Kerapuhan tablet berhubungan dengan kehilangan bobot akibat pengikisan yang
terjadi pada permukaan tablet. Tablet memenuhi persyaratan apabila maksimal
bobot yang hilang dari 3x replikasi tidak lebih dari 1%. Kerapuhan yang tinggi
akan mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif yang masih terdapat pada tablet (6).
Hasil pada percobaan diperoleh hasil rata-rata persen bobot yang hilang yaitu
0,369% dengan standar deviasi yang didapat yaitu 0,3287%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tablet asprin 80 mg yang digunakan memiliki kerapuhan
yang baik karena memiliki nilai persen kerapuhan kurang dari 1%.
e. Uji Waktu Hancur
Evaluasi waktu hancur bertujuan untuk mengamati waktu yang diperlukan
oleh sejumlah tablet untuk hancur menjadi serbuk atau partikel penyusunnya
ketika kontak dengan cairan tubuh pada saluran cerna. Waktu hancur tablet juga
menggambarkan cepat lambatnya tablet hancur dalam cairan pencernaan. Waktu
hancur sangat berhubungan dengan bioavailabilitas obat, artinya semakin cepat
waktu hancur tablet maka zat aktif mudah terlepas sehingga bioavailabilitas obat
meningkat. Persyaratan uji waktu hancur adalah semua tablet harus hancur
sepenuhnya. Jika 1 atau 2 tablet tidak hancur sepenuhnya, maka pengujian diulang
dengan 12 tablet tambahan. Persyaratan terpenuhi jika 16 dari total 18 tablet yang
diuji hancur semua (7). Hasil uji waktu hancur menunjukkan dari total 18 tablet
aspirin 80 mg hancur semua pada 34,33 detik. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tablet aspirin 80 mg yang digunakan dalam pengujian ini telah
memenuhi persyaratan uji waktu hancur.

C. Uji Disolusi Tablet Aspirin


Uji disolusi dilakukan untuk mengetahui besar kadar yang terlarut
dalam media pada waktu tertentu. Disolusi obat berkaitan dengan waktu
hancur obat dalam tubuh dan berpengaruh terhadap ketersediaan hayati obat
didalam tubuh. Nilai persen Q merupakan nilai yang akan menggambarkan
persentase obat yang dilepaskan pada menit tertentu. Data dan grafik hasil
disolusi tablet dapat dilihat pada table dan grafik berikut ini.
Tabel. Uji disolusi tablet aspirin
Waktu % terdisolusi (xx
(menit) SD)
0 7,79 1,47
5 76,19 7,34
10 100,41 10,30
15 111,23 13,31
20 110,34 9,51
30 112,39 8,97

Grafik. Uji disolusi tablet aspirin


Grafik Disolusi Tablet Aspirin
120.00

100.00

80.00

Rata-rata %terdisolusi 60.00

40.00

20.00

0.00
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (menit)

Pada tabel dan grafik diatas dapat dilihat jika persen terdisolusi tablet
aspirin dari menit ke-10 tablet aspirin sudah terdisolusi >80% sedangkan
pada menit ke-0 dan menit ke-5 terdisolusi <80%. Farmakope Indonesia edisi
V menyebutkan jika tablet asam asetilsalisilat dalam waktu 30 menit harus
larut tidak kurang dari 80% (Q) C9H8O4, dari jumlah yang tertera dalam etiket(4).
Berdasarkan persyaratan dari Farmakope Indonesia edisi V tablet aspirin
sudah masuk dalam kriteria tablet yang baik.

D. Penetapan Kadar Tablet Aspirin


Penetapan kadar Aspirin dalam tablet dilakukan menggunakan metode KCKT
(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Dalam Farmakope Indonesia Edisi V (FI V)
disebutkan bahwa tablet aspirin atau tablet asam asetilsalisilat mengandung asam
asetilsalisilat, C9H8O4, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket. Hasil rata rata kadar aspirin dalam tablet diperoleh
yaitu 106,15% sudah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi V.(4)

E. Tabel. Uji penetapan kadar aspirin


Kadar Aspirin
Replikasi
(%)
1 117,08
2 105,04
3 96,34
Rataan SD (mg) 106,15 10,42
RSD (%) 9,81
DAFTAR PUSTAKA

1. Jones, D., 2008, Pharmaceutics-Dosage Form and Design, Pharmaceutical Press,


London.
2. Anonim, 2007, The United States Pharmacopoeia 30 The National
Formulary 25. United States Pharmacopoeia Convention, Inc.
Electronic version
3. Aulton, M. E., 1988, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Churchill
Livingstone Inc, New York, Halaman : 600-615, 647-667
4. Anonim, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
5. Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
6. Lawrence, 2009, US Pharmacopoeia 32-NF25, United States Convention, USA.
7. Hadisoewignyo, L., Fudholi, A., 2012, Sediaan Solida, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai