Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Perbedaan Waktu Destilasi Terhadap Konsentrasi Fluorida Pada Penjernihan Air Limbah

Laboratorium Dengan Proses Destilasi Sederhana


Ayu Kurniasih, Ismiyati

PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DESTILASI TERHADAP KONSENTRASI FLUORIDA


PADA PENJERNIHAN AIR LIMBAH LABORATORIUM DENGAN PROSES DESTILASI
SEDERHANA

Ayu Kurniasih 1), Ismiyati 2)


1)
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
ismiyati_umj@yahoo.com

ABSTRAK. Air limbah banyak mengandung senyawa kimia yang beracun. Ada beberapa
parameter yang harus diuji. Salah satu parameter uji dalam analisa air Iimbah adalah Fluorida.
Fluorida dalam kandungan yang besar dalam air dapat menyebabkan beberapa masalah
serius terhadap kesehatan. Untuk itu Fluorida menjadi salah salah satu parameter penting
dalam pengujian air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimum destilasi
pada suhu 180°C. Destilasi yang dilakukan dengan variasi waktu, 20, 30, 40, 50, 60, 70 dan 80
menit. Dengan variasi yang digunakan, dapat diketahui hasil proses penjernihan (destilat),
dimana selanjutnya destilat akan digunakan pada analisa kadar fluorida metode SPADNS.
Penelitian ini dilakukan Environmental Laboratory - PT. Sucofindo, yang berlokasi di Jl. Arteri
Tol Cibitung No.l Cibitung - Bekasi. Metode analisa yang digunakan adalah metode kolorimetri
dengan larutan SPADNS sehingga banyak disebut dengan metode spands. Hasil dari destilasi
(destilat) yang jernih diukur dengan spektrofometer, dengan terlebih dahulu diberikan larutan
SPADNS untuk memberikan penurunan warna merah. Nilai optimal yang dihasilkan adalah
pada waktu destilasi 60 menit. Korelasi antara konsentrasi flourida dengan waktu destilasi.
menghasilkan persamaan Y= -1,140417 + 0,0602722 x - (-0,000524 x2)

Kata Kunci: Air limbah, destilasi, fluorida, metode kolorimetri, metode SPADNS

17
KONVERSI Vol. 1 No.2 Oktober 2012 ISSN 2252-7311

PENDAHULUAN SPANDS, zirconium — alizarin red S, dan


dbronilates. Dengan metode
Air merupakan banyak dibutuhkan untuk elektroanalitik, fluorida dapat ditetapkan
hajat hidup orang banyak dan semua dengan meiode elektroda selektif ion.
makhluk hidup. Fungsi air tidak tergantikan Selain itu, fluorida dapat ditetapkan
oleh senyawa lain. Maka, air harus dengan metode katalitik, metode
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan termometrik, dan sebagainya.
dengan baik. Pada penelitian ini fluorida ditetapkan
secara spektrofotometri yaitu dengan
Air dapat tercemar menjadi limbah karena metode zirconium-SPADNS (natrium 2 -
adanya mikroorganisme , zat energi, dan parasulfofenylazo20 - 1,8 -
atau komponen lain ke dalam air atau dihidroksi-3,6-naftalene disulfanat).
berubahnya tatanan air oleh kegiatan Metode kolorimetri SPADNS berdasarkan
manusia atau oleh proses alam, sehingga reaksi antara ion fluorida dengan larutan
kualitas air menurun. zat warna zirconium yang berwarna merah.
Campuran fluorida dengan zirconium
Suatu instalasi pengolahan air limbah membentuk suatu senyawa kompleks yang
(IPAL) sangat tergantung pada analisa tidak berwarna (ZrF62-), warna merah yang
laboratoium guna mengefektifkan dan menurun secara proposional menunjukkan
mengefisienkan pengolahan sebelum konsentrasi fluorida. Semakin banyak
limbah dibuang ke lingkungan. Hasil jumlah fluorida, maka warna yang
analisa laboratorium yang valid menjadi dihasilkan akan semakin menurun.
panduan rangkaian kerja dari tahapan Penetapan warna dilakukan secara
proses agar kualitas limbah buangan tidak fotometri, yaitu dengan menggunakan
mengganggu ekosistem yang hidup di spektrofotometer sinar tampak pada
dalam lingkungan (Habibi, 2012) panjang gelombang maksimum 580 nm.

Salah satu parameter uji dalam analisa air Penetapan fluorida dengan menggunakan
limbah adalah fluorida karena metode SPADNS dilakukan dengan
kandungannya yang besar dalam air dapat mengukur absorbansi dan secara otomatis
menyebabkan masalah kesehatan. alat dapat memberikan data konsentrasi
sampel.
Sejumlah kecil fluorida terbukti
menguntungkan bagi pencegahan METODOLOGI PENELITIAN
kerusakan gigi, akan tetapi konsentrasi
yang melebihi kisaran 1,7 mg/L dapat Bahan dan alat
menyebabkan pewarnaan pada enamel Bahan-bahan yang digunakan dalam
gigi, yang dikenal dengan istilah mottling. penelitian ini antara lain Larutan SPADNS,
Kadar yang berlebihan juga dapat aquadest, H2S04 p.a 98%, Larutan induk
berimplikasi terhadap kerusakan pada Fluorida (Larutkan 221 mg NaF anhidrat
tulang. dengan Aquadest menjadi 1000 ml. 1,0 ml
= 100 mg F).
Beberapa metode penetapan fluorida
diantaranya metode gravimetri, fluorida Alat destilasi, pipet volume ukuran 25 ml,
dapat ditetapkan dengan pemisahan labu ukur 50 ml dan 100 ml,
sebagai kalsium fluorida (CaF2), timah Spektrofotometer Hitachi U 2900,
kloro fluorida, dan litium fluorida. Dengan pemanas, gelas ukur 25 ml dan 50 ml.
metode titrimetri, fluorida dapat ditetapkan.
Dengan metode spektrofotometri, fluorida
feetapkan dengan menggunakan metode Rancangan Penelitian
alizarin fluorine blue, zirconium - Penelitian ini dilakukan berdasarkan
mcchrome cyanide R, zirconium - proses destilasi langsung. Sampel air
18
Pengaruh Perbedaan Waktu Destilasi Terhadap Konsentrasi Fluorida Pada Penjernihan Air Limbah
Laboratorium Dengan Proses Destilasi Sederhana
Ayu Kurniasih, Ismiyati

limbah keruh ditambahkan sejumlah


katalis H2S04(P) kemudian dikondisikan di Hasil Pengamatan
dalam alat destilasi. Dengan menjaga Dari penelitian yang telah dilakukan
suhu pemanasan tidak lebih dari 180° C. diperoleh data - data sebagai berikut:
Destilat di tampung dalam labu ukur 100
ml. Tabel 1.Deret Standar Fluorida
No Abs Conc. mg/L
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
1 0.000 0.0
waktu optimum destilasi. Pada proses
akan dilakukan variasi waktu destilasi yaitu 2 -0.045 0.1
20, 30, 40, 50, 60, 70 dan 80 menit. 3 -0.087 0.2
4 -0.178 0.4
5 -0.356 0.8
Metode Penelitian 6 -0.447 1.0
Proses Distilasi 7 -0.691 1.5
Dimasukkan 100 ml contoh uji dalam labu 8 -0.894 2.0
destilasi dan masukkan pula sejumlah 50
mL H2S04(P). Menggabungkan alat Tabel 2.Hasil Pengujian Sampel Dengan
destilasi, termometer selalu diawasi Penambahan Asam Sulfat 50 mL
selama destilasi berlangsung, jaga suhu Waktu Penambahan Conc. Fluoride
agar tidak melebihi 180°C. Pemanasan Asam Sulfat (mg/L)
dilakukan sesuai dengan waktu yang akan
diuji yaitu 20, 30, 40, 50, 60, 70 dan 80 20 menit 50 ml -0,140
menit. Destilat kemudian dimasukkan ke 30 menit 50 ml 0,199
dalam labu ukur 100 ml, lalu 40 menit 50 ml 0,430
ditandabataskan dengan Aquadest. 50 menit 50 ml 0,550
60 menit 50 ml 0,590
Pembuatan Larutan Standar Baku 70 menit 50 ml 0,516
Disiapkan larutan baku dengan range 80 menit 50 ml 0,330
antara 0-2,0 mg F7L, dengan melakukan
pengenceran larutan baku fluorida. Dipipet Pembahasan
5 ml larutan SPADNS ke dalam setiap Uji linearitas dilakukan dengan
standar kemudian homogenkan. Dibaca mengukur larutan standar fluorida dengan
dengan spektrofotometer pada panjang 8 konsentrasi yang berbeda yaitu 0,00;
gelombang 580 nm dan nolkan absorban 0,10; 0,20; 0,40; 0,80; 1,00; 1,50 dan 2,00
menggunakan larutan blanko, kemudian mg/L. Untuk membuktikan linearitas
baca larutan Standard. Dibuat kurva hubungan antara kadar analit dengan
Standard dengan mg Fluorida sebagai respon instrumen maka uji yang paling
sumbu X terhadap absorban sebagai mudah untuk memvisualisasikan data
sumbu Y. kalibrasi dalam grafik dan
menghubungkan garis linear antar data
Pengujian Sample (Metode SPADNS) yang ada. Dengan mengevaluasi secara
Dipipet 25 ml destilat (3.4.1.4) lalu visual garis yang terbentuk maka dapat
dibuktikan linearitas suatu garis tersebut.
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
Dipipet 5 ml larutan SPADNS ke dalam tiap kurva linearitas fluoride dapat dilihat pada
labu ukur kemudian dihomogenkan. Baca Gambar 1.
dengan spektrofotometer pada panjang Gambar 1. Kurva kalibrasi Fluorida
gelombang 580 nm, dan nolkan absorban
menggunakan larutan blanko.

HASIL DAN PEMBAHASAN

19
KONVERSI Vol. 1 No.2 Oktober 2012 ISSN 2252-7311

sampel. Asam sulfat pun digunakan


sebagai katalis dan untuk membentuk
asam fluorida (HF).

Dari hasil percobaan yang dilakukan,


dapat dibuat grafik yang menunjukkan
trend nilai fluorida dari setiap pengulangan
berdasarkan penggunaan variasi waktu
Kurva kalibrasi/standar yang linear destilasi pada penambahan 50 mL
menunjukkan hubungan antara H2S04(P).
konsentrasi dengan nilai absorban
berbanding lurus dan memiliki nilai Trend nilai Fluoride pada penambahan 50
korelasi positif sempurna (r = 1), intercept ml H2SO4Gambar 2. Trend nilaiFluorida
(a = 0) dan kemiringan / slope (b = 1). terhadap waktu destilasi
Berdasarkan kurva standar fluoride,
diperoleh nilai intercept (a) dan slope (b)
yaitu 0,0015 dan - 0,451 dan didapat
koefisien regresi linear sebesar 0,999

Berdasarkan konsep statistik Pearson,


pengukuran deret larutan kerja pada 8
level konsentrasi dianggap linear bila
regresi kurva > 0,95 sedangkan pada Dari hasil di atas, sangat jelas
konsep kimia analitik, kurva kalibrasi bahwa sampel yang didestilasi dengan
dinyatakan linear bila regresi kurva > waktu 60 menit memberikan hasil uji yang
0,9950. cenderung stabil dari tiap penggulangan
pembacaan analisa. Dari nilai data yang
Berdasarkan hasil pengujian linearitas diperoleh dari pengulangan memiliki nilai
nilai koefisien korelasi dikategorikan range pada konsentrasi 0,567-0,605 mg/L
memenuhi syarat dan masuk dalam F-. Sedangkan sampel yang didestilasi
kisaran kerja yang linear karena
mempunyai tingkat kepercayaan tinggi.
Secara teori nilai intercept adalah nol
karena ketika blanko/air bebas analit
(analyte free water or blank) diukur maka
diharapkan tidak ada respon instrumen.

Namun pada praktek telah terjadi bias


karena adanya kesalahan sistematika
{error systematic) yaitu blanko memiliki
respon instrumen yang disebabkan
adanya interaksi, interferensi, kebisingan
(noise), kontaminasi atau sumber - selama 20, 30, 40, dan 50 menit
sumber bias lainnya. Hasil yang diperoleh memberikan hasil uji yang kurang stabil
menunjukkan bahwa metode analisis dari tiap penggulangan pembacaan
menghasilkan data analisis yang analisa.
proporsional dengan konsentrasi analit
dalam contoh pada kisaran 0,00-2,00
fig/L. Dari kurva yang ditunjukkan pada Gambar
3, diperoleh hasil bahwa sampel yang
Asam sulfat digunakan untuk didestilasi selama 20 menit memberikan
mendestruksi senyawa organik dalam konsentrasi F- yang sangat rendah (Tabel

20

Gambar 3. Kurva nilai fluorida terhadap


waktu destilasi
Pengaruh Perbedaan Waktu Destilasi Terhadap Konsentrasi Fluorida Pada Penjernihan Air Limbah
Laboratorium Dengan Proses Destilasi Sederhana
Ayu Kurniasih, Ismiyati

4.2). Hal ini terjadi karena uap air di


dalam-sampel belum sepenuhnya Setelah didapatkan waktu optimum
teruapkan. Sedangkan pada waktu destilasi yaitu 60 menit dengan
destilasi selama 30, 40, 50, dan 60 kurva penambahan asam sulfat sebanyak 50mL
menunjukkan proses peningkatan dan suhu 180°C, maka perlakuan ini dapat
konsentrasi F- serta didapatkan hasil diberlakukan di dalam SOP laboratorium.
konsentrasi F- tertinggi pada waktu Sehingga dapat dipergunakan dalam
destilasi selama 60 menit. analisa fluorida metode SPADNS untuk
sampel air limbah. Selain itu, perlu
dilakukan penelitian lanjutan baik dengan
Pada kondisi 70 dan 80 menit, menurut
variasi konsentrasi asam sulfat ataupun
hukum anorganik terlalu lamanya waktu
pengaruh suhu yang digunakan sebagai
destilasi menyebabkan asam sulfat terurai
variabel.
menjadi uap SO2 dan tidak terbentuk HF.
Ketika asam sulfat bertindak sebagai
asam, ion H+ nya yang akan berfungsi. DAFTAR PUSTAKA
Namun dalam hal ini asam sulfat bertindak
sebagai oksidator, sehingga bilangan American Public Health Association,
oksidasi S tentunya turun. Pada saat American Water Work Association
menangkap elektron dari F-, terbentuklah and Water Environment Fédération.
gas SO2. 2005. Standard Method For The
Examination of Water and Waste
KESIMPULAN DAN SARAN Water, 2ls' Ed. Apha. Washinton D.C.

Kesimpulan Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air,


Untuk menjernihkan sampel air limbah Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
keruh pada analisa fluorida metode Lingkungan Perairan, Yogyakarta:
SPADNS menggunakan cara destilasi Kanisius.
menggunakan H2SO4 (P).
Habibi, I. 2012. TINJAUAN INSTALASI
Semakin bertambahnya waktu destilasi PENGOLAHAN AIR LIMBAH
memang mempengaruhi konsentrasi INDUSTRI TEKSTIL PT. SUKUN
fluorida dalam destilat tetapi didapatkan TEKSTIL KUDUS. JURUSAN
konsentrasi tertinggi tidak lebih dari waktu TEKNIK SIPIL DAN
60 menit, karena pada waktu destilasi 70 PERENCANAAN FAKULTAS
dan 80 menit mengalami penurunan TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
konsentrasi F-. YOGYAKARTA

Kondisi waktu optimum pada proses Kementerian Lingkungan Hidup. 2006.


destilasi adalah selama 60 menit dengan Himpunan Peraturan Perundang-
suhu destilasi 180°C. Undangan di Bidang Pengolahan
Lingkungan Hidup. Jakarta.
Konsentrasi fluorida dalam sampel air
Siti Djenar, Nancy dkk. 2001. Kimia
limbah adalah 0,590 mg/L.
Analitik Instrumentasi. Bandung :
Politeknik Negeri Bandung.
Korelasi antara konsentrasi flourida
dengan variasi waktu, menghasilkan Uhum, Helma Ramot. 2005. Validasi dan
persamaan Y = -1,140417 + 0,0602722 x - Estimasi Ketidakpastian Penetapan
(-0,000524 x2) dengan persen ralat Fluorida Dalam Air Bersih Dengan
sebesar 0,4224% Metode SPADNS. Bogor : Akademi
Kimia Analisis Bogor.
Saran

21
KONVERSI Vol. 1 No.2 Oktober 2012 ISSN 2252-7311

Vogel I. 1985. Buku Teks Analisis


Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro edisi ke lima. Jakarta : PT.
Kalman Media Pustaka.

22

Anda mungkin juga menyukai