ABSTRACT
Introduction : Covid 19 pandemic that befell the world today makes the need for clean and healthy life behavior
increase. The necessity to wash hands is often hampered, especially when on the road so hand sanitizers are an
alternative to hand washing. Hand sanitizers with natural ingredients tend to be more friendly to the skin. Method
: Literature review is carried out on the Garuda and Google Scholar data base. Articles are restricted from 2015-
2019. With keywords natural ingredients, herbs, hand sanitizers, antibacterial, antifungal, and antiviral. Result:
Based on literature search on 2 data based found 86 studies related to each Garuda: 28 articles, Google Scholar: 58
articles. After screening the title and abstract, 57 articles and 2 double articles were then issued so that 27 articles
were reviewed in full. Of these there are 13 articles that identify the use of herbal ingredients used as hand sanitizers
and have the ability to be antibacterial, antiviral and antifungal. Conclusion :The use of herbs as a hand sanitizer is
very potential to be used, however it is still necessary to pay attention to the standards of making hand sanitizers,
namely viscosity, PH, homogeneity and inhibition. Some active compounds that function as antibacterial agents
such as auron flavonoids, quercetin, limonene, larchein
Dan memakan “AND” yang digunakan untuk artikel dari tahuan 2015-2019 (5 tahun) yang
meningkatkan relevansi dan spesifikasi kutipan membahas tantang hand sanitizer, menggunakan
dengan harapan mampu menemukan penelitian Bahasa Indonesia, menggunakan bahan alam
yang sudah dipublikasikan. atau herbal.
Artikel yang di review adalah seluruh
HASIL
32
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
NO PENULIS JUDUL NEGARA TUJUAN METODE HASIL PENELITIAN
(TAHUN)
1 Fanna Veronita , Isolasi dan Uji Indonesia Untuk mengetahui adanya Metode penelitian dimulai dengan Hasil penelitian menunjukkan
Nanik Wijayati, dan Aktivitas Antibakteri senyawa flavonoid dan maserasi sampel menggunakan bahwa ekstrak hasil isolasi daun
Sri Mursiti Daun Binahong serta daya antibakteri ekstrak pelarut n-heksana dan etanol, binahong diduga merupakan
2017 Aplikasinya sebagai daun binahong terhadap kemudian isolasi menggunakan senyawa flavonoid golongan auron.
Hand Sanitizer bakteri Escherichia coli pelarut etil asetat dan air. Esktrak daun binahong memiliki
dan bakteri Staphylococcus Identifikasi senyawa flavonoid daya hambat terhadap bakteri E.
aureus serta memformulasi dilakukan menggunakan coli dan S. aureus. Sedangkan hand
menjadi sediaan hand spektrofotometer Forier sanitizer daun binahong memiliki
sanitizer Transform Infrared (FT-IR) dan aktivitas antibakteri terhadap E.
spektrofotometer Ultra Violet- coli dan tidak memiliki daya
Visible (UV-Vis) hambat terhadap bakteri S. aureus.
2 Lili Widyawati, Formulasi Sediaan Gel Indonesia Membuat formulasi gel Metode pengujian antibakteri Hasil pada uji organoleptis, uji
Baiq Ayu Aprilia Hand Sanitizer hand sanitizer ekstrak yang digunakan adalah metode daya sebar, pH, homogenitas sesuai
Mustariani, En Ekstrak Etanol Daun etanol daun sirsak (Annona difusi sumuran. Gel hand sanitizer dengan parameter sediaan gel.
Purmafitriah Sirsak (Annona Muricata Linn) sebagai di uji sifat fisiknya, meliputi uji Hasil dari penelitian tersebut
2017 Muricata Linn) antibakteri terhadap organoleptik, uji homogenitas, uji menunjukkan adanya kemampuan
Sebagai Antibakteri stapylococcus aureus daya sebar dan uji pH. Sediaan daun sirsak untuk menghambat
Terhadap dengan basis carbomer gel hand sanitizer yang memiliki pertumbuhan bakteri
Staphylococcus 940. Gel hand sanitizer aktivitas sebagai antibakteri Staphylococcus aureus
Aureus ekstrak etanol daun sirsak terhadap bakteri staphylococcus
diformulasikan dengan aureus adalah formulasi IV
konsentrasi 3ekstrak yang ekstrak 12% memiliki zona
berbeda yaitu pada hambat sebesar 2,2 mm dan pada
formulasi I 3% , formulasi kontrol positif memiliki zona
II 6%, formulasi III 9%, hambat sebesar 1,3 mm
dan formulasi IV 12%
3 Susanty, Pengaruh Waktu Indonesia Untuk mengetahui Variabel waktu ekstraksi antara Hasil penelitian menunjukkan
Sri Anastasia Ekstraksi Daun pengaruh waktu ekstraksi lain 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 jam. bahwa hasil rendemen yang
Yudhistirani Binahong (Anredera daun binahong terhadap Dilakukan uji kualitatif fitokimia diperoleh berdasarkan variabel
2018 Cordifolia (Tenore) kemampuan hambat untuk mengetahui adanya waktu ekstraksi sebesar 1,64 %;
Steenis) Terhadap pertumbuhan bakteri kandungan alkaloid, flavonoid, 3,72 %; 5,56 %; 13,74 %; dan
Kemampuan Daya Escherichia coli (E. Coli) terpenoid, dan saponin pada 13,98 % yang ditunjukkan melalui
Hambat Bakteri ekstrak daun binahong. persamaan y = 3,47 x – 2,682
Escherichia Coli Selanjutnya dilakukan dengan nilai R2= 0,9049. Data dari
Untuk Pembuatan pengenceran terhadap hasil kelima sampel menunjukkan bahwa
Hand Sanitizer rendemen ekstrak daun binahong sampel dengan waktu ekstraksi 0,5;
masing-masing sebesar 5 % untuk 1; dan 1,5 jam tidak memiliki daya
33
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
menguji daya hambatnya terhadap hambat terhadap pertumbuhan
pertumbuhan bakteri E. coli bakteri E. coli, namun sampel
dengan waktu ekstraksi 2 dan 2,5
jam memiliki diameter daya
hambat sebesar 14,5 dan 18,5 mm.
Sampel yang memiliki daya hambat
terbesar selanjutnya digunakan
untuk membuat gel antiseptik hand
sanitizer
4 Nur Illiyyin Akib, Formulasi Gel Hand Indonesia Memperoleh sediaan Formulasi menjadi sediaan gel Diperoleh hasil nilai KHM
Inten Widuri Sanitizer Antibakteri kombinasi gel hand hand sanitizer dengan basis terhadap bakteri S. aureus adalah
Wulandari1, Kombinasi Ekstrak sanitizer yang memiliki karbopol menggunakan metode 2% dan terhadap bakteri E. coli
Suryani1, Rumput Laut aktivitas antibakter dispersi mekanik. Sediaan gel adalah 4%. Nilai KBM kombinasi
Hanari Eucheuma Spinosum dikarakterisasi organoleptik dan ekstrak terhadap bakteri S. aureus
Dan Eucheuma pH-nya. Serta diuji aktivitasnya dan E. coli adalah 4%. Sediaan gel
Cotonii Asal terhadap bakteri S. aureus dan E. diperoleh dengan bentuk
Kepulauan Wakatobi coli menggunakan metode dilusi. semipadat, warna hijau, bening,
beraroma pewangi green tea, serta
pH 6,3 dan 5,7.
5 Martina Wulandari, Formulasi Sediaan Gel Indonesia Untuk mengetahui Menggunakan analisis data Hasil pengujian menunjukan bahwa
Ardian Suhada, Hand Sanitizer aktivitas antibakteri kualitatif dan data kuantitatif keempat formulasi dapat
Ajeng Dian Pertiwi, Ekstrak Etanol Buah formulasi sediaan gel hand meliputi uji organoleptis, uji PH, menghambat pertumbuhan bakteri
Evi Fatmi Utami Blimbing Wuluh sanitizer buah belimbing uji homogenitas, dan uji daya staphylococcus aureus dengan
2017 (Averrhoa Bilimbi L.) wuluh (Averrhoa bilimbi hambat antibakteri. Proses diameter zona hambat pada
Sebagai Antibakteri L) terhadap ekstraksi dilakukan dengan formulasi I yaitu 21,67 mm,
Terhadap staphylococcus aureus menggunakan metode maserasi formulasi II yaitu 23 mm, formulasi
Staphylococcus dengan dan selanjutnya dilakukan III yaitu 25,33 mm dan formulasi
Aureus pengujian antibakteri dengan IV yaitu 30,67 mm
metode sumuran/lubang.
6 Nurul Auliasari, Formulasi Sediaan Gel Indonesia Untuk menguji ekstrak Kulit buah jeruk manis maserasi Hasil dari pengujian aktivitas
Nopi Rantika, Hand Sanitizer kulit buah jeruk manis dengan pelarut etanol 96%. Kulit antibakteri dilihat dari adanya area
Adita Yuliarti Ekstrak yang memiliki aktivitas buah jeruk manis yang sudah di jernih yang mengindikasi adanya
2017 Etanol Kulit Jeruk antibakteri paling baik ekstraksi di buat menjadi sediaan hambatan pertumbuhan bakteri,
Manis (Citrus X terhadap bakteri gel hand sanitizer yang berbahan pada konsentrasi 15% menunjukan
Aurantium L.) Staphylococcus aktif Carbopol 940 dengan daya hambat kuat dengan diameter
Terhadap Bakteri epidermidis dan konsentrasi ekstrak 5%, 10% dan 17,9 mm
Staphylococcus memformulasikan kedalam 15% kemudian dilakukan
Epidermidis sediaan gel hand sanitizer pengujian organoleptik,
homogenitas, viskositas, pH, uji
34
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
iritasi, uji kesukaan dan pengujian
aktivitas
antibakteri dengan menggunakan
metode disc diffusion (Tes Kirby
& Bauer)
7 Nina Jusnita, Formulasi Sediaan Gel Indonesia untuk mengetahui aktifitas Pengujian dilakukan secara triplo Hasil penelitian pada sediaan gel
Astarina Fitriani Hand Sanitizer antibakteri dari ekstrak dengan konsentrasi ekstrak 8%, dari uji aktivitas antibakteri sediaan
2017 Ekstrak Kulit Pisang kulit pisang ambon dalam 10%, 12%, 14%, 16%. Pengujian gel Hand sanitizer yaitu pada
Ambon (Musa sediaan gel hand sanitizer aktifitas bakteri menggunakan konsentrasi 16% dengan zona
Acuminata Colla) Dan terhadap bakteri metode difusi dengan cakram disk hambat rata-rata tertinggi yaitu
Uji Aktivitas Terhadap Staphylococcus aureus dan menggunakan media agar 15,00 mm dengan respon hambat
Bakteri MHA sebagai media tumbuh kua
Staphylococcus bakteri Staphylococcus aureus.
Aureus Konsentrasi ekstrak untuk sediaan
gel yang dipakai yaitu 12%, 14%,
16%.
8 Farindya Dwi Pemanfatan Ekstrak Indonesia Mengetahui aktivitas Penelitian diawali dengan Hasil penelitian menunjukkan
Cahyaningtyas, Biji Teratai Sebagai antibakteri gel hand ekstraksi biji teratai kering bahwa semakin banyak ekstrak biji
Zhilla Afifatul Bahan Aktif sanitizer ekstrak etil asetat dengan cara maserasi selama 3 teratai yang ditambahkan, warna
Ukrima, Antibakteri Untuk biji teratai hari menggunakan etil asetat. yang dihasilkan semakin gelap,
Nora, Amaria Pembuatan Hand Maserat yang dihasilkan aroma yang semakin kuat, bentuk
2019 Sanitizer selanjutnya dievaporasi yang tidak kental, serta daya sebar
menggunakan rotatory evaporator yang semakin lebar. pH formula
dan kandungan pelarut etil asetat dari F1, F2, F3 berturut-turut yaitu
dihilangkan dengan menggunakan 6,4 ; 5,9 ; 5,1. Sediaan gel hand
waterbath dengan menjaga sanitizer tidak sineresis. Aktivitas
suhunya <60oC. Selanjutnya antibakteri hand sanitizer ekstrak
dilakukan proses pembuatan biji teratai yang dapat menghambat
sediaan gel. Sediaan gel yang atau mematikan bakteri dengan
dihasilkan kemudian dilakukan sangat baik pada konsentrasi 1,5 %
pengujian aktivitas antibakteri yang menghasilkan zona hambat
sediaan pada Escherichia coli dan sebesar 12 mm pada bakteri
Staphylococcus aureus uji Staphylococcus aureus dan 10 mm
stabilitas sediaan gel hand pada bakteri Escherichia coli
sanitizer yang terdiri dari uji pH,
uji daya sebar, uji sineresis, serta
uji organoleptis meliputi warna,
bau, dan bentuk.
35
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
9 Renata Putri Identifikasi Senyawa Indonesia untuk mengetahui Karakterisasi ekstrak dilakukan Hasil penelitian menunjukkan
Prasetyaningtyas Aktif dan Uji pengaruh konsentrasi menggunakan UV-Vis, FT-IR, ekstrak etil asetat dan etanol dapat
Supartono, dan Antibakteri Hand ekstrak dan jenis pelarut dan HPLC menghambat pertumbuhan bakteri
Harjono Sanitizer Spray Daun pengekstrak terhadap Bacillus subtilis sebesar 18 mm dan
2017 Jambu Mete aktivitas antibakteri dalam Escherichia coli sebesar 11 dan 12
aplikasinya sebagai liquid mm. Liquid hand sanitizer ekstrak
hand sanitizer etil asetat daun jambu mete
konsentrasi 1, 2, dan 3% dapat
menghambat pertumbuhan Bacillus
subtilis sebesar 8,2; 8,6; dan 10 mm
serta Escherichia coli sebesar 8,4
dan 9 mm pada konsentrasi 2 dan
3%, sedangkan ekstrak etanol
hanya dapat menghambat Bacillus
subtilis pada konsentrasi 3%.
Spektra UV-Vis menunjukkan
serapan maksimum pada 298 nm,
sementara analisis spektrum FT-IR
menunjukkan adanya gugus
hidroksil O-H, N-H amina
sekunder, O-H fenol, C-H cincin
sikloheksana, dan C-H, serta
kromatogram HPLC yang diduga
menunjukkan adanya senyawa
flavonol yaitu kuersetin.
10 Anggy Rinela Hand Sanitizer Indonesia Aktivitas antibakteri dari Metode ekstraksinya adalah Hasil uji menunjukan bahwa ektrak
Sulistya Rini, Ekstrak Kulit Nanas kulit buah nanas dan dengan mase- kulit nanas yang diaplikasikan
Supartono dan sebagai Antibakteri mengaplikasikannya rasi menggunakan pelarut n- sebagai hand sanitizer pada
Nanik Wijayati Staphylococcus aureus sebagai hand sanitizer heksana dan dilan- jutkan dengan konsentrasi 0,5; 1 dan 1,5% dapat
2017 dan Escherichia coli yang bertujuan agar pelarut etanol. menghambat atau membunuh
masyarakat bisa lebih bakteri dengan sangat baik, namun
memanfaatkan sesuatu yang paling optimum menghambat
yang sebelumnya hanya bakteri adalah pada konsentrasi
menjadi limbah ekstrak kulit nanas 1,5% yang
menghasilkan zona hambat sebesar
15 mm pada Escherichia coli dan
15,5 mm pada Staphylococcus
aureus.
36
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
11 Amelinda Diana Uji Daya Antibakteri Indonesia Untuk mengetahui Hasil minyak atsiri yang Daya antibakteri gel hand sanitizer
Patricia Gel Hand Sanitizer karakteristik senyawa yang diperoleh dimurnikan minyak atsiri seledri yang memiliki
Jumaeri, dan F. Minyak Atsiri Seledri terdapat dalam minyak menggunakan Na2 daya hambat terbesar adalah gel
Widhi Mahatmanti (Apium graveolens ) atsiri daun seledri, serta SO4 untuk memisahkan air hand sanitizer minyak atsiri daun
2019 aktivitas antibakterinya dengan minyak sehingga seledri dengan konsentrasi 15%
diperoleh rendemen 0,45% pada meiliki daya hambat 14 mm yang
sampel daun seledri. Senyawa bersifat aktif, kemudian pada
yang terkandung dalam minyak konsentrasi 10% sebesar 11 mm,
atsiri seledri diidentifikasi dan pada konsentrasi 5% sebesar
menggunakan GCMS, senyawa 8mm pada bakteri E.coli.
terbanyak adalah limonene
dengan presentase 53,06%
12 Sella Oktaviana, Uji Aktivitas Indonesia Untuk mengetahui Isolasi alkaloid telah dilakukan Aktivitas antibakteri pada gel hand
Sri Mursiti, dan Antibakteri dari aktivitas anti bakteri dari pada ekstrak etanol biji mengkudu sanitizer dengan konsentrasi 0,5;
Nanik Wijayati Ekstrak Biji biji mengkudu dengan metode ekstraksi cair-cair 1,0 dan 1,5% memiliki area
2019 Mengkudu ( Morinda menggunakan pelarut etil asetat. penghambatan terbesar pada
citrifolia L.) dan Uji aktivitas antibakteri pada konsentrasi 1,5% terhadap bakteri
Sediaan Gel Hand ekstrak etanol biji mengkudu E. coli dan bakteri S.aureus.
Sanitizer terhadap E. coli dan S. aureus Analisis senyawa dalam ekstrak
dengan konsentrasi 0,5; 1,0; 1,5 etanol dan ekstrak etil asetat biji
dan 100% memiliki area mengkudu menggunakan FT-IR,
penghambatan pada konsentrasi ekstrak etil asetat dianalisis
1,5% dan 100% pada bakteri E. menggunakan spektrofotometer
coli dan bakteri S.aureus. UV-Vis. Senyawa yang diduga
memiliki aktivitas antibakteri
dalam ekstrak etanol biji mengkudu
adalah senyawa senyawa alkaloid
indol
13 Dian Riana Ningsih, Hand Sanitizer Indonesia untuk memformulasikan Karakterisasi sediaan gel hand Gel hand sanitizer ekstrak metanol
Purwati Purwati, Ekstrak Metanol Daun ekstrak metanol daun sanitizer meliputi uji pH, uji daya daun mangga arumanis diuji
Zusfahair Zusfahair, Mangga Arumanis mangga arumanis sebagai sebar, konsistensi, homogenitas, aktivitasnya terhadap bakteri
Ahmad Nurdin (Mangifera indica L.) gel hand sanitizer dan dan uji aktivitas. Staphylococcus aureus pada hari ke
2019 karakterisasi sediaan 0 dan 15 penyimpanan dengan zona
tersebut hambat (ϕ) yang diperoleh sebesar
4,36 dan 10,35 mm dengan
konsentrasi 5 ppm, dan 4,51 dan
12,12 mm dengan konsentrasi 10
ppm.
37
Pasapua Health Journal, 2(1), 31-39
10. Rini, Anggiy Rinela Sulistya, Supartono, And Nanik Journal Of Chemical Science, 6.2 (2017), 138–44
Wijayati, ‘Hand Sanitizer Ekstrak Kulit Nanas Sebagai 13. Widyawati, Lili, Baiq Ayu Aprilia Mustariani, And En
Antibakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Purmafitriah, ‘Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer
Coli’, Indonesian Journal Of Chemical Science, 6.1 Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn)
(2017), 61–66 Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus’,
11. Susanty, And Sri Anastasia Yudhistirani, ‘Pengaruh Jurnal Farmasetis, 6.2 (2017), 47–57
Waktu Ektraksi Binahong (Anredera Cordifolia 14. Wulandari, Martina, Ardian Suhada, Ajeng Dian
(Tenore) Steenis) Terhadap Kemampuan Daya Hambat Pertiwi, And Evi Fatmi Utami, ‘The Formulation Of
Bakteri’, Jurnal Konversi, 7.1 (2018), 1–10 Extract Ethanol Of Bilimbi Fruits ( Averrhoa Bilimbi
12. Veronita, Fanna, Nanik Wijayati, And Sri Mursiti, L ) Gel Hand Sanitizer As Antibactery Towards
‘Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Daun Binahong Staphylococcus Aerus’, Farmasetis, 6.2 (2017), 58–70
Serta Aplikasinya Sebagai Hand Sanitizer’, Indonesian
39