Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul pemanfaatan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan
handsanitizer alami dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi
tugas semester 5 kelas 3B pada bidang studi Industri Kecil Kimia. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
Pembuatan handsanitizer.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus corona merupakan virus yang meresahkan masyarakat global. Virus ini
merupakan virus RNA strain tunggal positif yang dapat menginfeksi saluran
pernapasan (Yuliana, 2020). Penyebaran covid-19 hingga saat ini terus meningkat.
Jumlah kumulatif masuk aktif Covid-19 per 16 Agustus 2020 yaitu 139.549
konfirmasi, 93.103 sembuh, dan6.150 meninggal dunia (satuantugascovid19,
2020). Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk menjaga kesehatan dengan
menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya yaitu dengan memakai masker, mencuci
tangan menggunakan sabun dan menggunakan hand sanitizer.
Hand sanitizer merupakan pembersih tangan instan untuk menghindari diri dari
bakteri yang ada di tangan. Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, permintaan
hand sanitizer semakin meningkat namun produksi hand sanitizer antiseptik terbatas.
Produsen hand sanitizer tidak dapat mencukupi kebutuhan pengguna hand sanitizer.
Oleh karena itu diperlukan solusi supaya kebutuhan pengguna hand sanitizer
tercukupi. Solusi yang dapat ditawarkan yaitu dengan membuat hand sanitizer yang
mudah di buat, serta aman digunakan bagi manusia. Daun sirih (Piper betle Linn)
mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri (Mulyono, 2003).
Selain mengandung zat antiseptik daun sirih dapat membunuh bakteri dan jamur serta
memiliki daya antioksidan (Hapsari dkk, 2020). Namun daun sirih memiliki bau
kurang sedap. Bau kurang sedap pada daun sirih dapat diatasi dengan menambahkan
jeruk nipis.
Jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hand sanitizer karena
memiliki komponen kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin
yang mempunyai aktivitas antimikroba. Jeruk nipis mempu menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro dalam beberapa konsentrasi yaitu 25%,
50%, 75%, dan 100%, semakin tinggi konsentrasi jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle) maka akan semakin baik daya hambatnya (Razak dkk, 2013). Selain itu jeruk
Nipis juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis, Salmonella typhi, Enterococcus faecalis (Nurdin dkk,
2013; Pratiwi dkk, 2013; dan Ramadhinta dkk, 2016).
.
1.2 Dasar Teori

1.2.1 Daun Sirih


Daun sirih dengan nama latin (Piper betle Linn) adalah salah satu
tanaman herbal yang banyak dimanfaatkan di Indonesia, daun sirih mengandung
senyawa flavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri (Mulyono, 2003). Daun
sirih mengandung minyak atsiri sebesar 1 – 4,2%, dan senyawa fenol beserta
turunannya seperti dari hidroksi kavikol, kavibetol, estargiol, eugenol,
metileugenol, karvakrol, terpen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tanin. Kavikol
yang memiliki aktivitas sebagai bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan
dengan fenol (Agusta, 2010). Selain mengandung zat antiseptik, daun sirih dapat
membunuh bakteri dan jamur serta memiliki daya antioksidan (Hapsari, et al.,
2019).
Daun sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri di tangan, seperti
Helocobacter pylori, Escherichia coli, Sallmonela sp, Staphylococcus aureus,
Staphylococcus haemoliticus dan lainnya. Fraksi-fraksi ekstrak sirih hijau (Piper
betle L.) mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap bakteri
patogen. Daun sirih memiliki kandungan kimia antara lain saponin, flavonoid,
poliferol, dan minyak atsiri. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba.
Senyawa tersebut akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel.
Senyawa flavonoid memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri.
Aktivitas Antibakteri Hand Sanitizer Berbahan Triyani, Pengestuti, Khotijah,
Susilaningrum. Ekstrak daun sirih dapat digunakan sebagai antiseptik alami
karena dalam daun sirih mengandung sekitar 4,2% minyak atsiri dengan
komponen utamanya berupa bethel phenol dan beberapa derivatnya. Dalam
penelitian Efendi et al., (2020) dijelaskan bahwa pembuatan hand sanitizer
menggunakan 50-200 gram daun sirih segar. Karena semakin tingginya
konsentrasi ekstrak daun sirih yang digunakan maka pengaruh dari zat
antiseptiknya semakin kuat untuk menghambat dan membunuh bakteri
Staphylococcus aureus.
1.2.2 Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) yang merupakan jenis tumbuhan yang
masuk ke dalam suku jeruk-jerukan yang tersebar merata di Asia dan Amerika
Tengah serta dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis ini dapat
mencapai tinggi sekitar 3-6 meter, memiliki cabang yang banyak dan berduri,
dengan bentuk daun lonjong dan tangkai daun bersayap kecil (Rukmana, 2003).
Jeruk nipis mudah didapatkan dan banyak digunakan sebagai ramuan
tradisional atau campuran sebagai perisa atau aroma. Selain digunakan sebagai
aroma, jeruk nipis juga mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang
bemanfaat, seperti minyak atsiri yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri
yaitu flavanoid yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aereus
(kuman pada kulit) dan juga memiliki aroma yang khas (Dewi, et al., 2018).
Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam jeruk nipis dapat memperkuat
sistem daya tahan tubuh dan membantu tubuh melawan penyakit, seperti flu,
pilek, dan lain sebagainya. Manfaat jeruk nipis yang menyumbang vitamin C ini
juga akan meningkatkan produksi sel sehat untuk membunuh mikroba penyebab
penyakit, sehingga mempersingkat lama waktu saat sakit. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Adindaputri, et al (2013) menjelaskan bahwa jeruk nipis mengandung
senyawa kimia minyak atsiri, flavonoid dan saponin. Senyawa flavonoid yang
terkandung didalamnya bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antisepik
dan antibakteri.

1.3 Tujuan
1 Dapat membuat memanfafaatkan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan
handsanitizer alami.
2 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam dalam pembuatan cair dari
handsanitizer bermacam-macam dari bahan alami
3 Mahasiswa mampu membuat handsanitizer yang dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif dalam membangun industri rumah tangga.
1.4 Prinsip
Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah
senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri dan antiseptik sehingga dapat
digunakan sebagai bahan dasar hand sanitizer. Namun daun sirih juga
merupakan bahan yang mudah mengalami proses oksidasi. Untuk
menguranginya, ditambahkan jeruk nipis yang bersifat anti-oksidan dan anti–
bakteri dapat ditambahkan ke dalam air daun sirih tersebut.

1.5 Manfaat
1. Masyarakat dapat membuat hand sanitizer sendiri

2. Menjadikan hand sanitizer sebagai salah satu alternatif dalam membangun


industri rumah tangga

3. Menambah referensi dalam bidang analisis kimia bagi pembaca.


BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Bahan dan Alat


1. Alat
a. Kompor
b. buah panci
c. Gelas ukur
d. Botol spray
e. Pisau
f. Saringan

2. Bahan
a. Daun sirih 50 gram
b. Air panas 200 ml
c. Air bersih 200 ml
d. Jeruk nipis 8 ml

2.2 Cara Kerja

Dari dua bahan diatas, kita dapat membuatnya menjadi hand sanitizer. Bahan
yang diperlukan adalah 50 gr daun sirih, jeruk nipis, 200 ml air mineral. Cara
pembuatannya adalah yang pertama kita cuci terlebih dahulu daun sirih sampai
bersih, setelah itu, angin-anginkan sampai airnya hilang. Selanjutnya adalah rebus
air bersih sampai mendidih setelah mendidih tuangkan air ke dalam wadah lalu
gunting daun sirih menjadi potongan kecil-kecil dan masukkan potongan daun sirih
ke dalam wadah yang bersisi air mendidih. Setelah kita merendam daun sirih
kedalam air, kita steam daun sirih ke dalam panic dengan api kecil dengan suhu
kurang lebih 90 derajat selama 30 menit. Setelah kita steam selama 30 menit, angkat
dan saring air dari ekstrak daunsirih. Dari hasil ekstrak daun sirih yang telah kita buat
adalah 25% dari bobot daun sirih. Kemudian, kita tambahkan jeruk nipis pada
ekstrak daun sirih itu sebanyak 8% atau 8 ml, campurkan kedua bahan tersebut hinga
merata. Setelah itu, kita dapat pindahkan hand sanitizer itu ke dalam botol spray,
dan siap untuk digunakan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi/Karakteristik dan Penanganan Bahan

Uraian Pengamatan

Warna Wujud Bau

Daun Sirih Hijau Padat Bau khas daun sirih

Air Tidak Cair Tidak berbau


berwarna
Perasan Jeruk Kuning Cair Bau khas jeruk nipis
seulas
Nipis

3.2 Deskripsi Karakteristik dan Penanganan Produk

Pengamatan produk

Warna Wujud Bau

Kuning Cair Bau khas


kehijauan daun sirih
3.3 Pembahasan
Sudah lama diketahui oleh masyarakat bahwa daun sirih sudah digunakan dalam
berbagai pengobatan tradisional sebagai antiseptic alami karena kandungan anti
bakteri dan anti jamur sehingga digunakan sebagai obat kumur serta obat luka sejak
zaman dahulu hingga sekarang. Hal ini dibuktikan juga dengan penggunaan gel
antiseptic untuk tangan pada saat terjadinya penyakit serius yang disebabkan oleh
bakteri dan virus, contohnya SARS dan flu burung. (Retno dan Dewi, 2006).

Daun sirih sendiri memiliki kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah
senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri. Menurut hasil penelitian dari Prof.
Eykman kandungan sepertiga dari minyakat siri pada daun sirih merupakan fenol dan
sebagian besar adalah kavikol, hal inilah yang menyebabkan atsiri dalam
antiseptiknya lima kali lipat lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa dan kaviol
sehingga menimbulkan bau khas dari daun sirih. (Hapsari dkk, 2015). Selain itu,
minyak atsiri berperan penting dalam proses terbentuknya membran atau dinding sel
yaitu dengan cara mengganggu proses pembetukannya sehingga hasil dari dinding sel
tidak sempurna. Minyak atsiri yang aktif sebagai anti bakteri mengandung gugus
fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil.

Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi yang
melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein fenol
dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke
dalam sel dan menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi
fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membrane mengalami lisis (Farida,
2009)

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki rasa pahit dan asam.
Dalam pembuatatan hand sanitizer ini, untuk mengurangi bau yang kurang sedap dari
daun sirih adalah dengan mencampurkannya dengan jeruk nipis. Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia Swingle) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat,
seperti asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyakat siri (sitral, limonen,
felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linalilasetat, aktilaldehid,
nonildehid), damar (resinae), glikosida, asamsitrun, lemak (Saturated fat,
Monounsaturated fat, Polyunsaturated fat), kalsium (Calcium), fosfor (Fosforus), besi
(Ferrum), belerang (Sulfur), vitamin B1 dan C (Anna, 2012).
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle) di antaranya adalah asam sitrat sebanyak 7-7,6% dari 100 gr buah,
damar, lemak, mineral, vitamin B1, sitrallimonene, fellandren, lemonkamfer,
geranilasetat, cadinen, linalinasetat. Selain itu, jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle) juga mengandung vitamin C sebanyak 27 mg/100 gr jeruk, Ca sebanyak 40
mg/100 gr jeruk,dan P sebanyak 22 mg/100 gr jeruk (Hariana, 2006).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mendaptakan hasil handsanitizier


berwarna Kuning kehijauan, bersifar cair dengan bau has daun sirih yang didominasi
bau jeruk nipis.

Kesimpulan

Hand sanitizer merupakan pembersih tangan instan yang digunakan untuk


menghindari diri dari bakteri yang ada di tangan. Pada pembuatan hand sanitizer ini
menggunakan bahan berupa daun sirih dan jeruk nipis. Daun sirih sendiri memiliki
kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah senyawa yang berfungsi sebagai anti
bakteri. Sedangkan Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki rasa pahit
dan asam untuk mengurangi bau yang kurang sedap dari daun sirih. Hand sanitizer ini
dapat digunakan dengan menyemprotkan ke tangan kita sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas dalam mencegah penyebaran covid-19 yang terjadi saat ini. Dalam
penggunaannya, hand sanitizer dari daun sirih dan jeruk nipis ini hanya dapat bertahan
selama 2 hari saja karena berasal dari bahan alami yaitu daun sirih dan jeruk nipis.
BAB IV
PENGEMASAN DAN EVALUASI EKONOMI

4.1 Rencana Pengemasan dan Desain Kemasan


Produk handsanitizier dari ekstraksi daun sirih ini akan dikemas dengan
botol plastik yang mudah dibawa keman-mana dengan kemasan berisi 30 mL.
Nama produk minyak handsanitizer ini adalah “ YOBEL ”.

Pada label terdapat :


a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;
e. halal bagi yang dipersyaratkan;
f. tanggal dan kode produksi;
g. keterangan kedaluwarsa;
h. nomor izin edar; dan asal usul bahan Pangan tertentu.
4.2 Evaluasi Ekonomi
NO Komponen Nilai (Rp)
Biaya Tetap
Penyusutan peralatan 5 00,000
1 Listrik/Air/Telepon 500,000
Pegawai Tetap 2,000,000
Sub Total 3.000,000
Biaya Variabel
Bahan 2,000,000
2
Kemasan 500,000
Sub Total 2,500,000
Total Biaya 4,500,000

NO Komponen Nilai
1 Biaya per bulan (Rp) 7,500,000
2 Jumlah Produksi (buah) 600
3 Biaya pokok per kemasan 15,000
4 Target laba ditargetkan 70% 10,000
5 Harga jual 20,000
Perkiraan Harga Jual 20,000/kemasan

3.000,00 = 600 unit


BEP=
\ 20,000−15.000
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari DN, Hendrarini L, dan MuryaniS. 2015. Manfaat Ekstrak DaunSirih (Piper betle Linn)
sebagai Hand Sanitizer untuk Menurunkan Angka Kuman Tangan. Jurnal Kesehatan
Lingkungan Vol 7(2): 79-84.
Hariana,A. 2006.Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya, Jakarta a, hal. 73-74.
Farida R. 2009. Manfaat Sirih Merah (Pipercrocatum) sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri
Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Lestari, RK., Amalia,E dan Yuwono. 2018. Efektivitas jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) sebagai
zat antiseptik pada cuci tangan. JKK, Vol 5(2): 55-65.
Mulyono, M. R., 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari masa ke Masa AgroMedia
Pustaka, Jakarta.
Nungki, Dewita Hapsari; Hendrarini, Lilik; Muryani, Sri. 2015. Manfaat Ekstrak Daun Sirih (Piper
betle Linn) sebagai Handsanitizer untuk Menurunkan Angka Kuman Tangan. Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.7 (2): Hal 79 –84.
Nurdin, JA; Munir, RS; Setiabudi, RJ. 2013. Essential Oil Extract of Citrus Aurantifolia L. has Better
Tugas

1. Jelaskan fungsi masing-masing bahan yang digunakan dalam percobaan pembuatan


handsanitizer!
Daun sirih mengandung senyawa yang bermanfaat sebagai anti-bakteri yaitu saponin,
tannin, flavonoid dan fenol. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai anti-bakteri. Senyawa
ini akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa tannin dan flavonoid
diduga memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran
sel serta merusak lipid pada membran sel melalui mekanisme penurunan tegangan
permukaan membran sel.. Mekanisme fenol sebagai agen antibakteri berperan sebagai
toksin dalam protoplasma, merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel
bakteri (Khustian, 2013, Lutviandhitarani, 2015). Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle) mempunyai kandungan asam sitrat, minyak atsiri, saponin, alkaloid, fenol, tanin,
vitamin A, B1, dan C mempunyai peranan dalam menghambat oksidasi dan kolonisasi
mikroba (Taiwo, 2007).

2. Mengapa daun sirih mempunyai sifat antiseptik? Selain daun sirih, bahan apalagi yang
dapat digunakan sebagai pengganti alkohol? Jelaskan!
Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah senyawaan yang
berfungsi sebagai anti bakteri. Sepertiga kandungan minyak atsiri pada daun sirih
merupakan fenol dan Sebagian besarnya ialah kavikol yang memiliki peran zat antiseptic
lima kali lipat lebih efektif dibanding fenol biasa. Selain daun sirih sebagai pengganti
alkhol, dapat digunakan minyak daun salam sebagai alternatif bahan alami pengganti
alkohol yang cocok digunakan dalam formulasi hand sanitizer.

3. Hitunglah kadar ekstrak daun sirih dalam hand santizer dari hasil yang diperoleh!
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐫𝐞𝐧𝐝𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥𝐤𝐚𝐧
Kadar (%) = 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐡𝐚𝐧𝐝𝐬𝐚𝐧𝐢𝐭𝐢𝐳𝐞𝐫 x 100%

Volume rendemn yang dihasilkan = 25% dari bobot daun sirih


= 0,25 % 100 gram
= 12, 50 gram
100 mL minyak = 91 gram
Maka 12,50 gram rendemen = 13,74 mL rendemen yang dihasilkan
Volume Hand sanitizer = 100 mL
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐫𝐞𝐧𝐝𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥𝐤𝐚𝐧
Kadar (%) = 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐡𝐚𝐧𝐝𝐬𝐚𝐧𝐢𝐭𝐢𝐳𝐞𝐫 x 100%
% Kadar = 13,74 x 100% (v/v)
100

% Kadar = 13,74% (v/v)

Anda mungkin juga menyukai