Anda di halaman 1dari 19

STUDI LITELATURE MENGKUDU

(Morinda citrifolia L)

SEBAGAI ANTIBAKTERIAMPUL

PROPOSAL TUGAS AKHIR

CHOLIFATUL ULFA

NIM. 201802035

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI LITELATURE MENGKUDU

(Morinda citrifolia L)

SEBAGAI ANTIBAKTERI

Oleh :
CHOLIFATUL ULFA
NIM. 201802035

Gresik, 04 April 2021


Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Apt. Anindi Lupita Nasyanka, M.Farm Pemta Tiadeka, S.Si., M.Si.


NIP. 0717089106 NIP

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................2

INTISARI...................................................................................................................................4

BAB 1.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN......................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5

1.2 Rumusan masalah........................................................................................................6

1.3 Tujuan penelitian.........................................................................................................6

1.4 Manfaat penelitian.......................................................................................................6

BAB 2.........................................................................................................................................7

KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................7

2.1 Mengkudu....................................................................................................................7

2.1.1 Deskripsi Botani........................................................................................................7

2.1.2 Kandungan kimia tanaman mengkudu.....................................................................8

2.1.3 Morfologi Mengkudu...........................................................................................9

2.1.4 Cara kerja buah mengkudu......................................................................................10

2.2 Antibakteri.................................................................................................................10

2.2.1 Pengertian Antibakteri.............................................................................................10

2.2.2 Mekanisme Antibakteri............................................................................................11

BAB 3.......................................................................................................................................12

METODE PENELITIAN.........................................................................................................12

3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................................12

3.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi......................................................................................12

3
INTISARI

Antibakteri merupakan substansi yang diketahui memiliki


kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan organisme lain khususnya
mikroorganisme. Penggunaan antibakteri secara terus-menerus dapat
menimbulkan resistensi bakteri. Resistensi terjadi ketika kepekaan bakteri
berubah yang menyebabkan turun atau hilangnya aktivitas obat, senyawa
kimia atau bahan lain yang digunakan untuk mencegah atau mengobati
infeksi. Obat obatan tradisional kembali digunakan masyarakat sebagai
salah satu alternatif pengobatan, di samping obat-obatan modern yang
berkembang di pasar. Berbagai obat tradisional telah diyakini memiliki
khasiat untuk penyakit tertentu.tanaman yang berpotensi sebagai obat
diantaranya adalah tanaman mengkudu. Salah satu tanaman yang memiliki
potensi dalam pengobatan terutama sebagai agen antibakteri adalah
tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L) yang terbukti memiliki
kandungan senyawa antrakuinon, alkaloid flavonoid dan sebagainya yang
berkhasiat sebagai antibakteri. Alkaloid, flavonoid, dan antrakuinon yang
terbukti mempunyai efek farmakologik sebagai lisosim terhadap sel
bakteri.
Penemuan tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L) yang
berpotensi sebagai Antibakteri terbukti dengan Eksperimental. Oleh
karena itu peniliti membuat literature review mengkudu sebagai
Antibakteri sehingga dapat meningkat kan potensi pemanfaatan mengkudu
kedepannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature
review dengan mengkaji mengkudu sebagai antibakteri dalam jurnal
nasional dan internasional yang terbitan tahun 2011-2021 dalam Data Base
Pencarian Literatur.

Kata kunci : Antibakteri, Mengkudu, Morinda citrifolia L

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antibakteri merupakan substansi yang diketahui memiliki
kemampuan untuk menghalangi pertumbuhan organisme lain khususnya
mikroorganisme. Penggunaan antibakteri secara terus-menerus dapat
menimbulkan resistensi bakteri. Resistensi terjadi ketika kepekaan bakteri
berubah yang menyebabkan turun atau hilangnya aktivitas obat, senyawa
kimia atau bahan lain yang digunakan untuk mencegah atau mengobati
infeksi (Kuswandi, 2016). Efek samping yang ditimbulkan oleh antibakteri
yang kurang cermat dan tepat pemakaiannya dapat merugikan sehingga
perlu dilakukan alternatif obat alam untuk mengobati faringitis (Yanti dkk,
2014).

Seiring perkembangan zaman yang semakin canggih seperti


sekarang ini, pemakaian obat tradisional di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Obat obatan tradisional kembali
digunakan masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan, di
samping obat-obatan modern yang berkembang di pasar.Berbagai obat
tradisional telah diyakini memiliki khasiat untuk penyakit
tertentu.tanaman yang berpotensi sebagai obat diantaranya adalah
tanaman mengkudu. Salah satu tanaman yang memiliki potensi dalam
pengobatan terutama sebagai agen antibakteri adalah tanaman
mengkudu yang terbukti memiliki kandungan senyawa antrakuinon,
alkaloid flavonoid dan sebagainya yang berkhasiat sebagai antibakteri.
Alkaloid, flavonoid, dan antrakuinon yang terbukti mempunyai efek
farmakologik sebagai lisosim terhadap sel bakteri. Saponin, dan tanin
merupakan campuran dalam antra-kuinon yang bersinergi dan
berkontribusi menjadi suatu khasiat penyembuhan yang bersifat

5
analgesik, antiseptik, antiinflamasi, antibakteri dan antijamur (Olivia,
2017).

Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri dapat dicegah dengan


obat antibiotik namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat
menimbulkan resistensi. Pencegahan resistensi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan kembali bahan-bahan alami terutama obat-
obatan herbal. Obat herbal harganya terjangkau, mudah diperoleh, dan
efek samping yang relatif kecil. Penggunaan obat herbal memiliki
nilai terapi seperti pada buah mengkudu. Tanaman mengkudu
merupakan tanaman yang hampir seluruh bagian tubuhnya memiliki
khasiat sebagai obat baik pada daun, akar, batang dan buah. Buah
mengkudu mengandung beberapa zat-zat yang bersifat antibakteri
(Antara 2001).

Penemuan tanaman mengkudu yang berpotensi sebagai Antibakteri


terbukti dengan Eksperimental. Oleh karena itu peniliti membuat literature
review mengkudu sebagai Antibakteri sehingga dapat meningkat kan
potensi pemanfaatan mengkudu kedepannya

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dari penelitian studi pustaka ini
adalah:
Berdasarkan studi literature review, apakah Mengkudu (Morinda citrifoli L)
dapat digunakan sebagai antibakteri?

1.3 Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan antara lain : Mengetahui Mengkudu (Morinda
citrifoli L) sebagai antibakteri melalui studi literature review

1.4 Manfaat penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

6
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahun
mengenai kemampuan Mengkudu (Morinda citrifoli L) sebagai
antibakteri
2. Bagi institusi
Sebagai Institusi yang memiliki keunggulan bahan herbal,
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan mengenai kemampuan Mengkudu (Morinda citrifoli L)
sebagai antiibakteri.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya mengenai Mengkudu (Morinda citrifoli L) sebagai
antibakteri yang kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut.

7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Mengkudu
Mengkudu merupakan tanaman yang termasuk dalam famili kopi-
kopian (Rubiaceae) dan mempunyai banyak spesies. Beberapa spesies
mengkudu yang ada di Indonesia adalah M. citrifolia, M. eliptica, M.
bracteata, M. Speciosa, M. linctoria dan M. oleifera. Dari beberapa spesies
tersebut, yang sudah dimanfaatkan di Indonesia adalah Morinda citrifolia
dan Morinda bracteata (Puspayanti dkk,2014).

Gambar 2.1 mengkudu

Tabel 2.1 Taksonomi mengkudu


Kingdom Plantae
Filum Angiospermae
Sub filum Dycotiledones
Devinsi Lignosae
Famili Rubiaceae
Genus Morinda
Spesies Morinda citrifolia L
Sumber : (Djauhariya, 2003)

2.1.1 Deskripsi Botani

8
M. citrifolia termasuk ke dalam Famili Rubiaceae, Genus
Morinda, Species citri- folia. M. citrifolia dalam bahasa Inggris
dinamakan “indian mulberry” dan nama ilmiahnya Morinda
citrifolia L. M. citrifolia bentuk pohon kecil, tingginya 3–8 m,
banyak berca- bang, kulit batangnya berwarna kekuningan,
cabang-cabangnya kaku, kasar tapi mudah patah. Daunnya
bertangkai, berwarna hijau tua, berhadapan, bentuknya bulat
telur, lebar, sampai berbentuk elips, panjang daun 10 – 40 cm,
lebar 5 – 17 cm, helaian daun tebal, mengkilap, tepi daun rata,
ujungnya meruncing, pangkal daun menyempit, tulang daun
menyirip. Bunga berbentuk bonggol. Satu bonggol tumbuh lebih
dari 90 mahkota bunga berwarna putih, berbentuk tabung seperti
terompet yang tumbuh secara bertahap 1 – 3 mahkota bunga
setiap 3 hari. Bonggol merupakan bakal buah. Buahnya
berkumpul menjadi satu, bertangkai pendek, bentuk bulat
lonjong, panjangnya 5 – 10 cm. Permukaan buah tidak rata,
terbagi kedalam sel-sel poligonal yang berbintik-bintik dan
berkutil. Buah muda berwarna hijau, makin tua kulitnya agak
menguning, dan buah yang matang berwarna putih menguning,
dan transparan. Buah yang matang dagingnya lunak berair dan
bau busuk. M. citrifolia berkembang biak dengan biji. Satu
buah banyak terdapat biji dan dapat mengandung lebih dari 300
biji. Bentuk biji pipih lonjong, berwarna hitam kecoklatan, kulit
biji tidak teratur (Indriawati Ratna,2011).

2.1.2 Kandungan kimia tanaman mengkudu


Menurut waha (2009),buah mengkudu mengandung berbagai
macam zat antara lain :

a. Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isomeric
yang juga terdapat dalam lemak/minyak esensialn (esensial oils),
yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh.

9
b. Antraquinon
Penelitian Bushnel dkk,(1950) mengemukakan bahwa
buah mengkudu mengandung zat antraquinon. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa zat antraquinon terbukti sebagai zat antibakteri.
c. Scopoletin

Pada tahun 1993, peneliti dari Universitas Hawai berhasil


memisahkan zat-zat scopoletin dari buah mengkudu.zat ini
mempunyai khasiat pengobatan yaitu berungsi memperlebar
pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan peredaran
darah. Selain itu scopoletin terbukti dapat membunuh beberapa
tipe bakteri dan dapat membunuh jamur Phytium sp.

d. Alkaloid

Alkaloid penting dalam tanaman mengkudu adalah xeronin.


Xeronin berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan
mengatur fungsi protein di dalam sel. Xeronin juga berperan
dalam mengatur bentuk dan kekerasan (rigiditas) protein-
protein spesifik yang terdapat dalam sel.

2.1.3 Morfologi Mengkudu


Ciri dari tanaman mengkudu ini mudah sekali untuk
dikenali karena tanaman ini dapat tumbuh liar dimana saja bisa di
pekarangan rumah, pinggir jalan atau di taman dan di pot. Ciri dari
tanaman ini adalah :

a. Daun
Daunnya besar dan tunggal. Daun kebanyakan bersilang
berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk elips,
kebanyakan dengan ujung runcing, sisi atas hijau tua mengkilat,
sama sekali gundul, 5-17 cm. Daun penumpu bentuknya bervariasi,
kadang bulat telur, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul, dengan
panjang 1,5 cm, dibawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan
tumbuh menjadi satu. Peruratan daun menyirip.Daun mengkudu

10
dapat dimakan sebagai sayuran.Nilai gizinya tinggi karena banyak
mengandung vitamin A (Peter 2000 dalam Nuryati 2003).
b. Buah
Perbungaan mengkudu bertipe bongkol dengan tangkai 1-4
cm, rapat, berbunga banyak, tumbuh di ketiak. Bunga berbau
harum dan mahkotanya berbentuk tabung, terompet, putih, dalam
lehernya berambut wol, panjangnya tabung bisa mencapai 1,5 cm.
Benang sari berjumlah 5, tumbuh jadi satu dengan tabung mahkota
hingga berukuran cukup tinggi, tangkai sari berambut wol (Erfi dan
Prasetyo 2001 dalam Nuryati 2003).
c. Bunga

Kelopak bunga tumbuh menjadi buah yang bulat atau


lonjong seperti telur ayam.Permukaan buah terbagi dalam sel-sel
poligonal (bersegi banyak) yang berbintik-bintik atau
berkutil.Bakal buah pada ujungnya berkelopak dan berwarna hijau
kekuningan.Awalnya buah berwarna hijau ketika masih muda, dan
menjadi putih kekuningan menjelang buahnya masak dan setelah
benar-benar matang menjadi putih transparan dan lunak. Daging
buah tersusun atas buah-buah batu yang berbentuk pyramid atau
bentuk memanjang segitiga dan berwarna coklat kemerahan
(Steenis 1975).

d. Biji

Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang


keras dan ruang udara yang tampak jelas.Bijinya tetap memiliki
daya tumbuh tinggi, walaupun 9 telah disimpan selama 6 bulan.
Perkecambahannya 3 - 9 minggu setelah biji disemaikan.
Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam
waktu 6 bulan, tinggi tanaman dapat mencapai 1,2 - 1,5 m.
Perbungaan dan pembuahan dimulai pada tahun ke-3 dan
berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Umur maksimum dari
tanaman mengkudu adalah sekitar 25 tahun (Djauhariya dkk,2006).

11
2.1.4 Cara kerja buah mengkudu
Zat antrakuinon yang terdapat dalam daun mengkudu
merupakan suatu persenyawaan fenolik, sehingga mekanisme kerja
sebagai antibakteri mirip dengan sifat-sifat fenol, yaitu
menghambat bakteri dengan cara mendenaturasi protein (Fitri,
2005). Sedangkan alkaloid memiliki kemampuan sebagai
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1991).

2.2 Antibakteri
2.2.1 Pengertian Antibakteri
Antibakteri merupakan zat memiliki sifat untuk dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan dari bakteri sehingga
infeksi akibat bakteri dapat dicegah atau diatasi. Zat antibakteri
dapat berupa metabolit sekunder dari mikroba, isolasi dari
tumbuhan atau hewan, dan hasil sintesis kimia (Sulistyaningsih
dkk, 2016).

2.2.2 Mekanisme Antibakteri


Daya hambat antibakteri berbeda-beda. Antibakteri
merupakan bahan atau senyawa yang khusus digunakan untuk
kelompok bakteri. Antibakteri dapat dibedakan berdasarkan
mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang menghambat
pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan
perubahan permeabilitas membrane sel atau menghambat
pengangkutan aktif melalui membrane sel, antibakteri yang
menghambat sintesis protein dan antibakteri yang menghambat
sintesis asam nukleat sel. Aktivitas antibakteri dibagi menjadi dua
yaitu bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi tidak
membunuh, bakteri tumbuh lagi setelah agen dihilangkan) dan

12
bakterisid (bakteri tidak dapat tumbuh lagi walaupun tidak terkena
zat itu lagi) (Brooks dkk,2005).

13
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Literature Review atau kajian literatur. Penelitian kepustakaan atau kajian
literatur (literature review, literature research) merupakan penelitian yang
dilakukan dengan mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan,
gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh literatur berorientasi
akademik (academic-oriented literature), serta merumuskan kontribusi
teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu (Cooper, 2010).
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis deskriptif,
yakni penguraian secara teratur data yang telah diperoleh, kemudian
diberikan pemahaman dan penjelasan agar dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca.
3.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
a. Tipe Studi
Desain penelitian yang diambil dalam penelusuran ilmiah ini
adalah mix methods studi, cross sectional studi, analisis korelasi, dan
kualitatif studi.
b. Tipe Intervensi
Intervensi utama yang ditelaah pada penelusuran ilmiah ini
adalah Mengkudu (Morinda citrifolia L) sebagai Antibakteri.
c. Hasil Ukur
Outcome yang di ukur dalam penulusuran ilmiah ini adalah
Mengkudu (Morinda citrifolia L) sebagai Antibakteri.
d. Strategi Pencarian Literatur
Penelusuran artikel publikasi pada google scholar,
PubMed.gov, research gate dan Microsoft Academic menggunakan
kata kunci yang dipilih yakni : mengkudu (Morinda citrifolia L)
dan Antibakteri dalam bahasa inggris dan indonesia.

14
Tabel 3.1 Sumber Data Base Pencarian Literatur
Data Base Penelitian Alamat WEB
Google Scholar https://scholar.google.co.id
PubMed.gov https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Research Gate https://www.researchgate.net
Microsoft Academic https://academic.microsoft.com/

Artikel atau jurnal yang diambil untuk selanjutnya dianalisis


adalah artikel atau jurnal sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Literature Review ini menggunakan literatur terbitan tahun 2011-2021
yang dapat diakses fulltext dalam format pdf dan scholarly (peer
reviewed journals). Kriteria jurnal yang direview adalah artikel jurnal
penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris dengan subyek obat herbal.

Tabel 3.2 Strategi Pencarian pada Data Base


Langkah mencari artikel pada data base
1. Mengkudu (Morinda citrifoli L)
2. Antibakteri
3. #1 dan #2

Dilakukan review pada jurnal yang sesuai dengan kriteria


inklusi dan terdapat tema hubungan Mengkudu (Morinda citrifoli L)
sebagai Antibakteri. Kriteria jurnal yang terpilih untuk review adalah
jurnal yang didalamnya terdapat tema Mengkudu (Morinda citrifoli L)
sebagai Antibakteri. Kritera inklusi penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Inklusi


Kriteria Inklusi
Jangka Waktu Jurnal tahun 2011-2021

Subyek Obat herbal


Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

15
Jenis Jurnal Artikel penelitian, full text
Tema Isi Mengkudu (Morinda citrifolia L) sebagai
Antibakteri.

a. Sintesis Data
Literature Review ini di sintesis menggunakan metode naratif
dengan mengelompokkandata-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai
dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian
yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, judul
penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel
sesuai dengan format tersebut di atas.Untuk lebih memperjelas
analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati.Ringkasan
jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat
dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian.
Analisis isi jurnal, kemudian dilakukan koding terhadap isi
jurnal yang direview berdasarkan garis besar atau inti dari penelitian
tersebut yang dilakukan dengan mengurai dalam sebuah kalimat
kemudian jika sudah terkumpul kemudian dicari persamaan dan
perbedaan pada masing-masing penelitian lalu dibahas untuk menarik
kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA
Afiff, F.E. dan Amilah, S. (2017). “Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Dan Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Staphylococcus aureu”. Stigma
Journal of science, 10.

16
Arfiana, D. Fakhrurrazi. dan Rastiana. (2018)“Pemberian Ektrak Daun
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Jumlah Total Cemaran Bakteri
Pada Daging Sapi”. JIMVET E-ISSN, 2 (4).
Erina. Dkk. (2019). “Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus”. JIMVET E
ISSN, 3 (3)
Farokha, D. Rahayu, S. dan Rifa’i, M. (2013). “Profil Gr-1 dan CD34 Mencit
yang Diinfeksi Staphylococcus aureus Pacsa  Pemberian Ekstrak Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia)”. J.Exp. Life Sci, 3(1).
Lestari, I. dan Hanum, G.R. (2019). “Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak
Daun Mengkudu (Morinda citrifoli L.) dan Bawang Putih (Allium
sativum)
terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”. Journal Of
Medical Laboratory Science Technology, 2. dari Universitas
Muhammadiyah Sidoajo
Prasetrorini. Utami, F.N. dan Sukarya, A.S. (2019). “Uji Aktivasi Antibakteri
Ekstrak Buah Dan Daun Mengkudu(Morinda citrifolia L.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat (Staphylococcus epidermidis)”. Fitofarmaka
Jurnal Ilmiah Farmasi, 9 (02).
Priamsari, M.R. dan Rokhana, A. (2020). “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanolik Daun  Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Terhadap Bakteri 
Streptococcus Pyogenes secara In Vitro”. Journal of Pharmacy, 9(2).
Sudewi, S. dan Lolo, W.A. (2016). “Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) Dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Dalam
Menghambat Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”.
Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2).
Wiradona, I. Dkk. (2015). “Pengaruh Perasan Mengkudu TerhadapPertumbuhan
Bakteri Staphylococcus Aereus”. Jurnal Kesehatan Gigi, 02 (1).

17
JADWAL PENELITIAN

Bulan
Kegiatan
Maret April Mei Juni
Penyusunan proposal
tugas akhir

18
Penelusuran literatur
Review literatue
Penyusunan laporan
tugas akhir
Ujian sidang LTA

19

Anda mungkin juga menyukai