(Morinda citrifolia L)
SEBAGAI ANTIBAKTERIAMPUL
CHOLIFATUL ULFA
NIM. 201802035
FAKULTAS KESEHATAN
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
(Morinda citrifolia L)
SEBAGAI ANTIBAKTERI
Oleh :
CHOLIFATUL ULFA
NIM. 201802035
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................2
INTISARI...................................................................................................................................4
BAB 1.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................7
2.1 Mengkudu....................................................................................................................7
2.2 Antibakteri.................................................................................................................10
BAB 3.......................................................................................................................................12
METODE PENELITIAN.........................................................................................................12
3
INTISARI
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
analgesik, antiseptik, antiinflamasi, antibakteri dan antijamur (Olivia,
2017).
6
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahun
mengenai kemampuan Mengkudu (Morinda citrifoli L) sebagai
antibakteri
2. Bagi institusi
Sebagai Institusi yang memiliki keunggulan bahan herbal,
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan mengenai kemampuan Mengkudu (Morinda citrifoli L)
sebagai antiibakteri.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya mengenai Mengkudu (Morinda citrifoli L) sebagai
antibakteri yang kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut.
7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Mengkudu
Mengkudu merupakan tanaman yang termasuk dalam famili kopi-
kopian (Rubiaceae) dan mempunyai banyak spesies. Beberapa spesies
mengkudu yang ada di Indonesia adalah M. citrifolia, M. eliptica, M.
bracteata, M. Speciosa, M. linctoria dan M. oleifera. Dari beberapa spesies
tersebut, yang sudah dimanfaatkan di Indonesia adalah Morinda citrifolia
dan Morinda bracteata (Puspayanti dkk,2014).
8
M. citrifolia termasuk ke dalam Famili Rubiaceae, Genus
Morinda, Species citri- folia. M. citrifolia dalam bahasa Inggris
dinamakan “indian mulberry” dan nama ilmiahnya Morinda
citrifolia L. M. citrifolia bentuk pohon kecil, tingginya 3–8 m,
banyak berca- bang, kulit batangnya berwarna kekuningan,
cabang-cabangnya kaku, kasar tapi mudah patah. Daunnya
bertangkai, berwarna hijau tua, berhadapan, bentuknya bulat
telur, lebar, sampai berbentuk elips, panjang daun 10 – 40 cm,
lebar 5 – 17 cm, helaian daun tebal, mengkilap, tepi daun rata,
ujungnya meruncing, pangkal daun menyempit, tulang daun
menyirip. Bunga berbentuk bonggol. Satu bonggol tumbuh lebih
dari 90 mahkota bunga berwarna putih, berbentuk tabung seperti
terompet yang tumbuh secara bertahap 1 – 3 mahkota bunga
setiap 3 hari. Bonggol merupakan bakal buah. Buahnya
berkumpul menjadi satu, bertangkai pendek, bentuk bulat
lonjong, panjangnya 5 – 10 cm. Permukaan buah tidak rata,
terbagi kedalam sel-sel poligonal yang berbintik-bintik dan
berkutil. Buah muda berwarna hijau, makin tua kulitnya agak
menguning, dan buah yang matang berwarna putih menguning,
dan transparan. Buah yang matang dagingnya lunak berair dan
bau busuk. M. citrifolia berkembang biak dengan biji. Satu
buah banyak terdapat biji dan dapat mengandung lebih dari 300
biji. Bentuk biji pipih lonjong, berwarna hitam kecoklatan, kulit
biji tidak teratur (Indriawati Ratna,2011).
a. Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isomeric
yang juga terdapat dalam lemak/minyak esensialn (esensial oils),
yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh.
9
b. Antraquinon
Penelitian Bushnel dkk,(1950) mengemukakan bahwa
buah mengkudu mengandung zat antraquinon. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa zat antraquinon terbukti sebagai zat antibakteri.
c. Scopoletin
d. Alkaloid
a. Daun
Daunnya besar dan tunggal. Daun kebanyakan bersilang
berhadapan, bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk elips,
kebanyakan dengan ujung runcing, sisi atas hijau tua mengkilat,
sama sekali gundul, 5-17 cm. Daun penumpu bentuknya bervariasi,
kadang bulat telur, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul, dengan
panjang 1,5 cm, dibawah karangan bunga selalu cukup tinggi dan
tumbuh menjadi satu. Peruratan daun menyirip.Daun mengkudu
10
dapat dimakan sebagai sayuran.Nilai gizinya tinggi karena banyak
mengandung vitamin A (Peter 2000 dalam Nuryati 2003).
b. Buah
Perbungaan mengkudu bertipe bongkol dengan tangkai 1-4
cm, rapat, berbunga banyak, tumbuh di ketiak. Bunga berbau
harum dan mahkotanya berbentuk tabung, terompet, putih, dalam
lehernya berambut wol, panjangnya tabung bisa mencapai 1,5 cm.
Benang sari berjumlah 5, tumbuh jadi satu dengan tabung mahkota
hingga berukuran cukup tinggi, tangkai sari berambut wol (Erfi dan
Prasetyo 2001 dalam Nuryati 2003).
c. Bunga
d. Biji
11
2.1.4 Cara kerja buah mengkudu
Zat antrakuinon yang terdapat dalam daun mengkudu
merupakan suatu persenyawaan fenolik, sehingga mekanisme kerja
sebagai antibakteri mirip dengan sifat-sifat fenol, yaitu
menghambat bakteri dengan cara mendenaturasi protein (Fitri,
2005). Sedangkan alkaloid memiliki kemampuan sebagai
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1991).
2.2 Antibakteri
2.2.1 Pengertian Antibakteri
Antibakteri merupakan zat memiliki sifat untuk dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan dari bakteri sehingga
infeksi akibat bakteri dapat dicegah atau diatasi. Zat antibakteri
dapat berupa metabolit sekunder dari mikroba, isolasi dari
tumbuhan atau hewan, dan hasil sintesis kimia (Sulistyaningsih
dkk, 2016).
12
bakterisid (bakteri tidak dapat tumbuh lagi walaupun tidak terkena
zat itu lagi) (Brooks dkk,2005).
13
BAB 3
METODE PENELITIAN
14
Tabel 3.1 Sumber Data Base Pencarian Literatur
Data Base Penelitian Alamat WEB
Google Scholar https://scholar.google.co.id
PubMed.gov https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Research Gate https://www.researchgate.net
Microsoft Academic https://academic.microsoft.com/
15
Jenis Jurnal Artikel penelitian, full text
Tema Isi Mengkudu (Morinda citrifolia L) sebagai
Antibakteri.
a. Sintesis Data
Literature Review ini di sintesis menggunakan metode naratif
dengan mengelompokkandata-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai
dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian
yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, judul
penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel
sesuai dengan format tersebut di atas.Untuk lebih memperjelas
analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati.Ringkasan
jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat
dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian.
Analisis isi jurnal, kemudian dilakukan koding terhadap isi
jurnal yang direview berdasarkan garis besar atau inti dari penelitian
tersebut yang dilakukan dengan mengurai dalam sebuah kalimat
kemudian jika sudah terkumpul kemudian dicari persamaan dan
perbedaan pada masing-masing penelitian lalu dibahas untuk menarik
kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Afiff, F.E. dan Amilah, S. (2017). “Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Dan Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Staphylococcus aureu”. Stigma
Journal of science, 10.
16
Arfiana, D. Fakhrurrazi. dan Rastiana. (2018)“Pemberian Ektrak Daun
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Jumlah Total Cemaran Bakteri
Pada Daging Sapi”. JIMVET E-ISSN, 2 (4).
Erina. Dkk. (2019). “Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus”. JIMVET E
ISSN, 3 (3)
Farokha, D. Rahayu, S. dan Rifa’i, M. (2013). “Profil Gr-1 dan CD34 Mencit
yang Diinfeksi Staphylococcus aureus Pacsa Pemberian Ekstrak Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia)”. J.Exp. Life Sci, 3(1).
Lestari, I. dan Hanum, G.R. (2019). “Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak
Daun Mengkudu (Morinda citrifoli L.) dan Bawang Putih (Allium
sativum)
terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”. Journal Of
Medical Laboratory Science Technology, 2. dari Universitas
Muhammadiyah Sidoajo
Prasetrorini. Utami, F.N. dan Sukarya, A.S. (2019). “Uji Aktivasi Antibakteri
Ekstrak Buah Dan Daun Mengkudu(Morinda citrifolia L.) Terhadap
Bakteri Penyebab Jerawat (Staphylococcus epidermidis)”. Fitofarmaka
Jurnal Ilmiah Farmasi, 9 (02).
Priamsari, M.R. dan Rokhana, A. (2020). “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanolik Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Terhadap Bakteri
Streptococcus Pyogenes secara In Vitro”. Journal of Pharmacy, 9(2).
Sudewi, S. dan Lolo, W.A. (2016). “Kombinasi Ekstrak Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) Dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Dalam
Menghambat Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”.
Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2).
Wiradona, I. Dkk. (2015). “Pengaruh Perasan Mengkudu TerhadapPertumbuhan
Bakteri Staphylococcus Aereus”. Jurnal Kesehatan Gigi, 02 (1).
17
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Kegiatan
Maret April Mei Juni
Penyusunan proposal
tugas akhir
18
Penelusuran literatur
Review literatue
Penyusunan laporan
tugas akhir
Ujian sidang LTA
19