Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OBAT ANTIBIOTIK

Dosen : Apt. Windi Astuti, S.Farm.,M.Farm

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

RAFIKA L MAMONTO
SITI MASYITHA MOKODONGAN
SINTA MOKOGINTA
MUTIARA RAMADANI MOKODOMPIT
NABILA PUTRI P. KAPISO
ENJELIKA KAHOKI

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA


KOTAMOBAGU
PRODI DIII KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnya maka kami telah menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul obat
antibiotik. Dalam pembahasannya, makalah ini membahasa tentang pengertian
antibiotik, Tentang antibiotik, Cara kerja obat, Dosis obat, Efek terapi, Efek
samping dan Cara penggunaan secara klinis khusus ibu hamil dan mnyusui.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa hormat dan terima kasih.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................................
BAB II TEORI ..................................................................................................... 3
A. ANTIBIOTIK ........................................................................................... 3
a. Definisi ............................................................................................... 3
b. Tujuan ................................................................................................ 3
c. Manfaat .............................................................................................. 3
B. PEMBAHASAN OBAT ANTIBIOTIK .................................................. 4
a. Pengertian Antibiotik ......................................................................... 4
b. Tentang Antibiotik ............................................................................. 4
c. Cara Kerja Obat .................................................................................. 5
d. Dosis Obat .......................................................................................... 6
e. Efek Terapi ......................................................................................... 6
f. Efek Samping ..................................................................................... 6
g. Cara Penggunaan Secara Klinis Khusus Ibu Hamil dan Menyusui ... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis, dimana infeksi masih merupakan
penyakit utama dan penyebab kematian nomor satu. Oleh karena itu,
penggunaan antibiotik atau antiinfeksi masih paling dominan dalam pelayanan
kesehatan. Jumlah dan jenis antibakteri sangat banyak dan selalu bertambah
seiring perkembangan infeksi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai mikroba apa yang sensitif terhadap antibakteri tertentu, dan
bagaimana perkembangan resistensi serta kinetiknya (Priyanto, 2008).
Penggunaan antibiotik dalam pengobatan untuk manusia sudah dimulai sejak
tahun 1940. Selama 63 tahun, penggunaan antibiotik semakin luas. Hal ini
mengakibatkan meluasnya potensi resistensi bakteri (Sulastrianah dkk, 2012).
Antibiotik memiliki dua efek utama, secara terapeutik obat ini menyerang
organisme infeksius dan juga mengeliminasi bakteri lain yang bukan penyebab
penyakit. Efek lainnya adalah menyebabkan perubahan keseimbangan ekosistem
antara strain yang peka dan yang resisten, konsekuensinya adalah gangguan
ekologi mikrobial alami. Perubahan ini menyebabkan timbulnya jenis bakteri
yang berbeda jenisnya atau varian resisten dari bakteri yang sudah ada
(Sulastrianah dkk, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi, tujuan dan manfaat antibiotik?
2. Bagaimana pengertian antibiotic, Tentang antibiotic, Cara kerja obat, Dosis
obat,, Efek terapi, Efek samping dan Cara penggunaan secara klinis khusus ibu
hamil dan mnyusui?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana definisi, tujuan dan manfaat antibiotik.
2. Untuk mengetahui Bagaimana pengertian antibiotic, Tentang antibiotic, Cara
kerja obat, Dosis obat,, Efek terapi, Efek samping dan Cara penggunaan secara
klinis khusus ibu hamil dan mnyusui.

D. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai informasi dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran yang
semakin relevan dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang peresepan
antibiotik yang benar.
2. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengetahuan mengenai pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
tentang resistensi antibiotik.

2
BAB II
TEORI

A. ANTIBIOTIK
a. Definisi
Secara umum definisi antibiotika berdasarkan Permenkes RI tahun 2011,
yaitu obat yang paling sering digunakan untuk mengobati infeksi yang disebebkan
oleh bakteri. Definisi lain mengatakan antibiotika adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif
kecil (Hoan,2015).
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang
dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain (Gunawan et al,
2015).

b. Tujuan
Antibiotik adalah suatu obat yang bertujuan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Dalam rangka
mengimplementasikan tujuan tersebut, maka jumlah antibiotik yang berada dalam
aliran darah, selama masa penyembuhan atau terapi, harus dipastikan konsisten.
Oleh karena itu, yang pertama dosis antibiotik yang dikonsumsi harus tepat. Serta
kedua, mengonsumi antibiotik juga harus dilakukan pada waktu dan sebanyak
yang telah ditentukan oleh dokter.

c. Manfaat
Selain untuk mengatasi infeksi bakteri, antibiotik juga bisa diberikan untuk
mencegah infeksi bakteri atau profilaksis. Antibiotik profilaksis hanya diberikan
pada kondisi tertentu, misalnya luka terbuka yang parah, pasien dengan daya
tahan tubuh yang sangat lemah, atau sebelum operasi.

3
B. PEMBAHASAN OBAT ANTIBIOTIK
a. Pengertian Antibiotik
Antibiotik berasal dari dua kata Yunani, yaitu „anti‟ yang berarti „melawan‟
dan „bios‟ yang berarti „hidup‟. Antibiotik adalah obat yang dipergunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini telah digunakan
untuk melawan infeksi berbagai bakteri pada tumbuhan, hewan, dan manusia
sejak tahun 1930-an. Antibiotik hanya melawan infeksi bakteri dan tidak bekerja
melawan infeksi virus, seperti flu, pilek, sakit tenggorokan, gondok, bronkhitis,
dll. Antibiotik yang dipergunakan untuk mengobati infeksi virus malah bisa
membahayakan tubuh. Hal ini karena setiap kali dosis antibiotik diambil virus
tidak terpengaruh, malah sebaliknya, terjadi peningkatan kekebalan bakteri
terhadap antibiotik.
Bakteri yang kebal dengan antibiotik tidak dapat dibunuh dengan obat
tersebut pada dosis yang sama. Inilah sebabnya mengapa setiap orang harus
mengikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter sebelum mengambil antibiotik.
Penisilin, sebagai antibiotik pertama, ditemukan secara tidak sengaja oleh
Alexander Fleming dari kultur jamur. Saat ini terdapat lebih dari 100 jenis
antibiotik yang digunakan dokter untuk menyembuhkan infeksi ringan sampai
parah.
Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan
antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius.
Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Satu catatan penting adalah jika anda diberi resep antibiotik, maka anda harus
minum obat tersebut sampai habis.

b. Tentang Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Itulah mengapa obat ini disebut juga antibakteri.
Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegahnya berkembang
biak dan menyebar.

4
Namun, obat ini tidak efektif untuk melawan infeksi virus, seperti pilek, flu,
dan kebanyakan jenis batuk. Antibiotik juga tidak selalu diresepkan, karena
banyak infeksi bakteri ringan yang dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh kita
sendiri.

c. Cara Kerja Obat


Antibiotik melawan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh dengan cara
menghancurkan struktur bakteri atau kemampuannya untuk membelah atau
bereproduksi. Berikut ini cara kerja antibiotic :

1. Beberapa antibakteri, seperti penisilin dan sefalosporin, disebut juga


bakterisidal, karena bekerja dengan langsung membunuh bakteri. Jenis
antibiotik tersebut mungkin langsung menyerang dinding sel bakteri yang
melukai sel. Dengan begitu, bakteri tidak lagi dapat menyerang tubuh,
sehingga mencegah sel-sel ini melakukan kerusakan lebih lanjut di dalam
tubuh.
2. Antibakteri lain, seperti tetrasiklin dan eritromisin, bekerja dengan cara
menghalangi pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Sering disebut juga
antibiotik bakteriostatik, mereka mencegah bakteri mendapatkan nutrisi,
sehingga bakteri akan berhenti membelah dan berkembang biak. Dengan
mengonsumsi antibiotik ini, infeksi dapat dihentikan dan sistem kekebalan
tubuh memiliki waktu untuk melawan balik bakteri.
Beberapa antibakteri memiliki spektrum yang luas dan dapat melawan
berbagai jenis kuman di dalam tubuh, sementara yang lain lebih spesifik. Dokter
kadang-kadang juga dapat merekomendasikan tes darah urin atau tes lain untuk
mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi yang kamu alami. Dengan
demikian, dokter dapat meresepkan antibiotik yang tepat untuk melawan kuman
tersebut.

5
d. Dosisi Obat
Dosis antibiotik akan bervariasi pada setiap orang. Sebab, hal ini akan
tergantung pada infeksi bakteri yang dialami dan keparahan gejalanya. Sebagai
contoh, penggunaan amoxicillin (penisilin) untuk mengobati infeksi telinga,
hidung dan tenggorokan adalah :
1. Infeksi ringan sampai sedang. 500 miligram secara oral setiap 12 jam atau
250 miligram secara oral setiap 8 jam selama 10 hingga 14 hari.
2. Infeksi parah. 875 miligram penggunaan oral setiap 12 jam atau 500
miligram secara oral setiap 8 jam selama 10 hingga 14 hari.

e. Efek Terapi
Kegagalan terapi bisa saja terjadi karena kepekaan kuman terhadap
antibiotika. Kepekaan kuman terhadap antibiotika tertentu tidak menjamin
efektifitas klinis. Faktor berikut dapat menjadi penyebab kegagalan terapi :
(Gunawan et al, 2007).
a. Dosis yang kurang
b. Masa terapi yang kurang
c. Adanya faktor mekanik
d. Kesalahan dalam menetapkan etiologi
e. Faktor farmakokinetik
f. Pilihan antibiotika yang kurang tepat
g. Faktor pasien

f. Efek Samping
Antibiotik memiliki banyak tipe dan golongan. Secara umum, obat antibiotik
bekerja dengan cara membunuh kuman atau menghambat pertumbuhan kuman di
dalam tubuh.
Masing-masing tipe dan golongan antibiotik dapat menimbulkan efek
samping yang berbeda pada setiap orang. Efek samping yang muncul juga bisa
bersifat ringan hingga berat. Nah, berikut ini adalah beberapa efek samping
antibiotik yang dapat terjadi :

6
1. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan merupakan efek samping antibiotik yang paling sering
terjadi. Gejala gangguan saluran cerna akibat penggunaan antibiotik meliputi
diare, mual, muntah, dan kram perut. Efek samping ini lebih sering terjadi pada
penggunaan antibiotik golongan penisilin, cephalosporin, dan fluoroquinolone.
2. Reaksi alergi
Reaksi alergi antibiotik terbilang jarang terjadi. Namun, ketika muncul, reaksi
alergi antibiotik biasanya berat dan berbahaya. Sebagian orang yang merasakan
reaksi alergi antibiotik dapat mengalami komplikasi berat berupa syok anafilaktik
dan sindrom Stevens-Johnson.
3. Infeksi jamur
Penggunaan antibiotik dapat mengurangi jumlah bakteri baik di dalam tubuh.
Ketika jumlah bakteri baik tersebut berkurang, maka jamur akan mudah tumbuh.
Penyakit infeksi jamur ini biasanya muncul berupa sariawan di mulut, yang
disebut kandidiasis oral.
Pada wanita, efek samping antibiotik bisa berupa infeksi jamur vagina yang
menimbulkan keluhan gatal dan perih pada vagina, nyeri saat berhubungan intim,
anyang-anyangan, hingga keputihan dengan bau tidak sedap.
4. Sensitif terhadap cahaya
Penggunaan antibiotik tertentu, terutama golongan tetrasiklin, dapat
menyebabkan Anda lebih sensitif terhadap cahaya, termasuk cahaya lampu dan
sinar matahari. Akibatnya, semua cahaya yang Anda lihat akan terasa
menyilaukan dan membuat mata tidak nyaman.
5. Perubahan warna gigi
Beberapa jenis antibiotik, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, juga dapat
menyebabkan efek samping berupa perubahan warna pada gigi yang bersifat
permanen, jika diberikan pada anak-anak berusia di bawah 8 tahun.
6. Resistensi antibiotik
Penggunaan antibiotik yang terlalu sering atau tidak sesuai dosisnya dapat
menyebabkan kuman mengalami resistensi atau kekebalan. Hal ini merupakan
salah satu efek samping antibiotik yang paling mengkhawatirkan.

7
g. Cara Penggunaan Secara Klinis Khusus Ibu Hamil Dan Mnyusui
Beberapa jenis antibiotik yang tergolong aman untuk ibu hamil adalah
amoxicillin, ampicillin, penisilin, clindamycin, erythromycin, dan nitrofurantoin.
Obat antibiotik jenis ini aman untuk Bumil bila memang disarankan dokter dan
diminum sesuai anjuran.
Jenis antibiotik yang ibu hamil harus dihindari misalnya antibiotik golongan
tetrasiklin. Obat jenis ini berisiko mengganggu kondisi organ hati ibu hamil dan
menghambat pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Selain itu, memerhatikan kategori obat juga penting bagi Bumil. Secara
umum, obat-obatan dikelompokkan kepada kategori A, B, C, D, dan X. Obat
kategori A dianggap paling aman, sementara obat yang termasuk kategori X
dinilai terbukti berbahaya untuk janin dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.
Jadi sebelum menerima obat, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter
apakah kategori obat termasuk aman atau berisiko untuk kehamilan.
Ibu hamil memang tidak boleh sembarangan minum obat antibiotik. Namun,
ini bukan berarti Bumil benar-benar harus menghindari obat ini. Menghindari
minum antibiotik saat sebenarnya diperlukan justru dapat menimbulkan efek yang
lebih buruk pada Bumil ataupun janin.
Berikut ini adalah beberapa hal mengenai antibiotik untuk ibu hamil yang
perlu diperhatikan:
1. Sedapat mungkin, hindari konsumsi antibiotik pada trimester pertama
kehamilan, yaitu masa-masa pembentukan organ pada janin.
2. Gunakan antibiotik yang sudah memiliki riwayat efek penggunaan yang
aman bagi
3. Konsumsi obat dengan dosis efektif yang paling rendah.
4. Jangan mengonsumsi antibiotik bersamaan dengan obat bebas atau jenis
lain tanpa rekomendasi dokter karena berisiko mengurangi keampuhan
atau bahkan meningkatkan efek obat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kseimpulan
Pada pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Antibiotik adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi. Obat ini telah digunakan untuk melawan infeksi
berbagai bakteri pada tumbuhan, hewan, dan manusia sejak tahun 1930-an.
2. Dosis antibiotik akan bervariasi pada setiap orang. Sebab, hal ini akan
tergantung pada infeksi bakteri yang dialami dan keparahan gejalanya
3. Kegagalan terapi bisa saja terjadi karena kepekaan kuman terhadap
antibiotika. Kepekaan kuman terhadap antibiotika tertentu tidak menjamin
efektifitas klinis.
4. Masing-masing tipe dan golongan antibiotik dapat menimbulkan efek
samping yang berbeda pada setiap orang. Efek samping yang muncul juga
bisa bersifat ringan hingga berat.
5. Beberapa jenis antibiotik yang tergolong aman untuk ibu hamil adalah
amoxicillin, ampicillin, penisilin, clindamycin, erythromycin, dan
nitrofurantoin. Sedangkan Jenis antibiotik yang ibu hamil harus dihindari
misalnya antibiotik golongan tetrasiklin.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai meteri yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah yang berjudul “obat antibiotik” tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, maka dari itu kami banyak berharap bagi para
pembaca agar bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kami demi
sempurnanya makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Paladino JA, Callen WA (2003). Fluoroquinolone benchmarking in relation to


pharmacokinetics & pharmacodynamics parameters. Journal of
Antimicrobial Chemotherapy 51, suppl s1, 43-47.
Ross EM (1996). Pharmacodynamics. In: Goodman & Gilman‟s. The
Pharmacological Basis of Therapeutics. 9th ed. McGraw-Hill, New York, pp
29-31.
Tanimura H, Uchiyama K, dan Kashiwagi H. (1995) „Gallbladder tissue
concentrations, biliary excretion and pharmacokinetics of OPC-17116‟,
DrugsVol.49(Suppl 2), hlm. 341-343.
Usman Hadi (2005). Manajemen Penggunaan Antibiotika di Rumah Sakit. Dalam:
Simposium penyakit infeksi dan problem resistensi antimikroba 30 April
2005 Surabaya, editor: Usman Hadi, Nasronudin, Kuntaman hlm 46-54.

10

Anda mungkin juga menyukai