Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ANTIBIOTIK”

DI SUSUN OLEH :
LAILA TUSIFA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PERMATA NUSANTARA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul,

“ANTIBIOTIK”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan dan
motivasi yang telah diberikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dengan segala
kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca, dan dosen demi penyempurnaan
makalah ini dimasa yang akan datang dan untuk perkembangan dan kemajuan akademik
penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Amin.

Mabat, 08 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

A.Pengertian Antibiotik........................................................................................... 3

B.Penggolongan Antibiotik..................................................................................... 4

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 11

B. Saran.................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Sejarah antibiotik dimulai ketika ditemukannya obat antibiotik pertama oleh
Alexander Flemming yaitu Penicillin-G. Flemming berhasil mengisolasi senyawa tersebut
dari Penicillium chrysogenumsyn. P. Notatum. Dengan penemuan antibiotik ini membuka
sejarah baru dalam bidang kesehatan karena dapat meningkatkan angka kesembuhan yang
sangat bermakna. Kemudian terjadilah penggunaan besar-besaran antibiotik pada saat perang
dunia untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Masalah baru muncul ketika mulai
dilaporkannya resistensi beberapa mikroba terhadap antibiotik karena penggunaan antibiotik
yang besar-besaran.
ini tidak seharusnya terjadi jika kita sebagai pelaku kesehatan mengetahui
penggunaan antibiotik yang tepat. Kemajuan bidang kesehatan diikuti dengan kemunculan
obat-obat antibiotik yang baru menambah tantangan untuk mengusai terapi medikamentosa
ini. Antibiotik tidak hanya dari satu jenis saja. Beberapa senyawa-senyawa yang berbeda dan
berlainan ternyata mempunyai kemampuan dalam membunuh mikroba. Dimulai dengan
mengetahui jenis-jenis dari antibiotik dilanjutkan mengetahui mekanisme dan farmakologi
dari obat-obat antibiotik tersebut dan terakhir dapat mengetahui indikasi yang tepat dari obat
antibiotik tersebut. Semua ini bertujuan akhir untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik
yang tepat dan efektif dalam mengobati sebuah penyakit sekaligus dapat mengurangi tingkat
resistensi
Farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun unutk seorang
dokter ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain agar mengerti bahwa penggunaan
obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit.
Antiboitika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik juga dapar dibuat
secara sintesis. Antimikroba diartikan sebagai obat pembasmi mikroba khususnya yang
merugikan manusia.

B.  Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1)   Apakah yang dimaksud dengan Antibiotika ?
2)   Apa saja jenis Pengolongan Antibiotik dan contohnya?

C.  Tujuan
Adapun tujuan yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)      Untuk mengetahui pengertian Antibiotika.
2)      Untuk mengetahui jenis Pengolongan Antibiotik beserta contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Antibiotika
Antibiotik berasal dari kata Yunani tua, yang merupakan gabungan dari
kata anti (lawan) dan bios (hidup). Kalau diterjemahkan bebas menjadi "melawan sesuatu
yang hidup". Antibiotika di dunia kedokteran digunakan sebagai obat untuk memerangi
infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan
oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi
mikroba jenis lain. Banyak antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh.
Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba.
Antibiotika adalah zat-zat kimia oleh yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya
bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini, yang dibuat secara semi-sintesis, juga
termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis dengan khasiat antibakteri (Tjay &
Rahardja, 2007).
Antibiotik adalah zat biokimia yang diproduksi oleh mikroorganisme, yang dalam
jumlah kecik dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme
lain (Harmita dan Radji, 2008).
Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba, khususnya penyebab infeksi
pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang setinggi mungkin. Artinya,
antibiotik tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik
untuk inang/hospes (Gan dan Setiabudy, 1987). Usaha untuk mencari antibiotik yang
dihasilkan oleh mikroorganisme. Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi
sangat penting.
Penggunaan istilah antimikroba cenderung mengarah ke semua jenis mikroba dan
termasuk didalamnya adalah antibiotik, anti jamur, anti parasit, anti protozoa, anti virus, dll.
Antibiotik berbeda dengan istilah disinfectant karena desifektant membunuh kuman dengan
cara membuat lingkungan yang tidak wajar bagi kuman. Sedangkan kerja dariantibiotik
adalah cenderung bersifat Toksisitas Selektif dan dapat membunuh kuman tanpa merugikan
inang.
Prinsip Penggunaan Antibiotik:
a.    Berdasarkan penyebab infeksi: Dari hasil pemeriksaan mikrobiologis, pemberian
antibiotika tanpa pemeriksaan mikrobiologis dapat didasarkan pada educate guess.
b.    Berdasarkan faktor pasien: Fungsi ginjal dan hati, riwayat alergi, daya tahan terhadap 
infeksi, daya tahan terhadap obat, usia, wanita hamil dan menyusui.

B.  Pengolongan Antibiotik
1. Penisilin
Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium chrysogeneum dari bermacam-macam jenis
yang dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping R ) benzil penisilin ternyata
paling aktif. Sefalosforin diperoleh dari jamur cephalorium acremonium, berasal dari sicilia
(1943) penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesi dinding sel.
Penisilin digunakan untuk banyak kondisi akibat adanya infeksi bakteri, beberapa di
antaranya adalah infeksi Streptococcus, meningitis, gonore, faringitis, dan juga untuk
pencegahan endocarditis. Terutama pada penderita atau memiliki riwayat gangguan ginjal,
akan lebih baik penggunaan penisilin melalui anjuran dan pengawasan dokter.

Penisilin tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kaplet, sirop kering, dan suntikan. Masing-
masing bentuk obat dapat digunakan untuk kondisi yang berbeda. Baca keterangan yang ada
di kemasan dan konsultasikan penggunaan obat dengan dokter.

Berikut adalah jenis-jenis antibiotik penisilin:

 Amoxicillin
 Ampicillin
 Oxacillin
 Penicillin G

2. Sefalosporin

Sefalosforin tersedia dalam bentuk suntik, tablet, dan sirop kering. Konsultasikan


dengan dokter terkait cara penggunaan obat, karena beda bentuk obat dapat berbeda pula
kondisi yang ditangani.

Beberapa kondisi yang diobati menggunakan sefalosporin, di antaranya adalah infeksi


tulang, otitis media, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih. Obat ini berpotensi
menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, nyeri pada dada, bahkan syok. Penggunaan
sefalosporin harus dengan anjuran dan pengawasan dokter.
Jenis-jenis sefalosporin meliputi:

 Cefadroxil
 Cefuroxime
 Cefixime
 Cefotaxim
 Cefotiam
 Cefepime
 Ceftarolin

3. Aminoglikosida

Aminoglikosida adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi banyak penyakit


infeksi bakteri, seperti otitis eksterna, infeksi kulit, dan peritonitis. Penggunaan
aminoglikosida harus dengan anjuran serta pengawasan dokter, karena obat ini berpotensi
menimbulkan efek samping berupa gangguan kesadaran.

Aminoglikosida tersedia dalam banyak bentuk, di antaranya adalah salep, tetes mata, dan
suntik. Masing-masing bentuk obat dapat diresepkan untuk kondisi yang berbeda. Sebelum
menggunakan obat, pasien disarankan untuk membaca keterangan cara penggunaan yang ada
di kemasan obat.

Jenis-jenis aminoglikosida meliputi:

 Paromomycin
 Tobramycin
 Gentamicin
 Amikacin
 Kanamycin
 Neomycin

4. Tetrasiklin

Tetrasiklin tersedia dalam berbagai macam bentuk obat, yakni salep, salep mata,
kapsul, dan suntik.
Tetrasiklin digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi yang muncul akibat adanya
infeksi bakteri. Beberapa di antaranya adalah sifilis, anthrax, tifus, brucellosis, dan jerawat.
Tetrasiklin tertentu tidak dapat digunakan pada anak usia di bawah 12 tahun. Jangan
menggunakan tetrasiklin tanpa anjuran dokter.

Jenis-jenis tetrasiklin meliputi:

 Doxycycline
 Minocycline
 Tetracycline
 Oxytetracycline
 Tigecycline

5. Makrolid

Beberapa kondisi yang diobati menggunakan antibiotik makrolid adalah bronkitis,


servisitis, penyakit Lyme, pemfigus, dan sinusitis. Makrolid sendiri tersedia dalam banyak
bentuk, yakni tablet, kaplet, sirop kering, dan suntik.

Beberapa jenis makrolid tidak dapat digunakan bersamaan dengan obat seperti cisapride.
Dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan
makrolid atau mengombinasikannya dengan obat lain.

Jenis-jenis makrolid meliputi:

 Erythromycin
 Azithromycin
 Clarithromycin

6. Quinolone

Quinolone memiliki bentuk yang berbeda, dan dengan indikasi yang berbeda. Bentuk
obat ini, di antaranya adalah tablet, suntik, dan kaplet.

Quinolone digunakan untuk mengatasi banyak kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa di antaranya adalah infeksi tulang, cystitis, servisitis, dan infeksi kulit. Penggunaan
quinolone dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pada sistem saraf pusat. Maka
dari itu, jangan gunakan obat ini tanpa anjuran dokter.

Jenis-jenis quinolone meliputi:

 Ciprofloxacin
 Levofloxacin
 Moxifloxacin
 Norfloxacin

  
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Kemajuan bidang kesehatan diikuti dengan kemunculan obat-obat antibiotik yang
baru menambah tantangan untuk mengusai terapi medikamentosa ini. Antibiotik tidak hanya
dari satu jenis saja. Beberapa senyawa-senyawa yang berbeda dan berlainan ternyata
mempunyai kemampuan dalam membunuh mikroba.
Penisilin merupakan obat-obatan yang paling umum digunakan selama kehamilan. Antibiotik
ini dipasarkan dengan beberapa nama seperti cephradine, cefalexin, cefuroxime, cefaclor, dan
lain-lain. Obat yang umum digunakan ini mengandung cloxacillin, amxycillin, dan
methicillin. Obat-obatan ini dinyatakan aman selama kehamilan.

B.  Saran
Agar setiap mahasiswa keperawatan memahami pengertian, macam – macam, kegunaan,
interaksi obat dan efek samping dari suatu jenis obat terutama pada obat antibiotic dan jamur
ini, serta dapat dimanfaat kan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/antibiotik. Diakses pada tanggal 08 Mei 2020.

https://dotcommatang.blogspot.com/2017/07/makalah-antibiotik.html. Diakses pada tanggal


08 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai