Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI MODERN

“ Antibiotik ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK BIOTEKNOLOGI PANGAN

Arini putri pratiwi wahyudi


M. haikal Amri
Revisa Ramadhani
Muh fitrah
ikram asyura

Ilmu Pengetahuan Alam


KELAS : IX A
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 3
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 3
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
1. Pengertian ANTIBIOTIK ......................................................................................................... 4
2. Tujuan dari penggunaan ANTIBIOTIK ................................................................................ 5
3. Manfaat dari ANTIBIOTIK .................................................................................................... 6
4. Efek samping dari ANTIBIOTIK ........................................................................................... 7
5. Contohnya .................................................................................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 11
SARAN ............................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah antibiotik dimulai ketika ditemukannya obat antibiotik pertama oleh Alexander
Flemming yaitu Penicillin -G. Flemming berhasil mengisolasi senyawa tersebut dari
Penicillium chrysogenum syn. P. notatum. Dengan penemuan antibiotik ini membuka sejarah
baru dalam bidang kesehatan karena dapat meningkatkan angka kesembuhan yang sangat
bermakna. Kemudian terjadilah penggunaan besar-besaran antibiotik pada saat perang dunia
untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Masalah baru muncul ketika mulai
dilaporkannya resistensi beberapa mikroba terhadap antibiotik karena penggunaan antibiotik
yang besar-besaran. Hal ini tidak seharusnya terjadi jika kita sebagai pelaku kesehatan
mengetahui penggunaan antibiotik yang tepat. Kemajuan bidang kesehatan diikuti dengan
kemunculan obat-obat antibiotik yang baru menambah tantangan untuk mengusai terapi
medikamentosa ini. Antibiotik tidak hanya dari satu jenis saja. Beberapa senyawa-senyawa
yang berbeda dan berlainan ternyata mempunyai kemampuan dalam membunuh mikroba.

Untuk itu sudah menjadi kewajiban seorang dokter untuk dapat menguasai bagaimana
penggunaan antibiotik yang benar tersebut. Dimulai dengan mengetahui jenis-jenis dari
antibiotik dilanjutkan mengetahui mekanisme danfarmakologi dari obat-obat antibiotik
tersebut dan terakhir dapat mengetahui indikasi yang tepat dari obat antibiotik tersebut.
Semua ini bertujuan akhir untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik yang tepat dan
efektif dalam mengobati sebuah penyakit sekaligus dapat mengurangi tingkat resistensi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari ANTIBIOTIK?
2. Apa tujuan dari penggunaan ANTIBIOTIK?
3. Apa manfaat dari ANTIBIOTIK?
4. Bagaimana efek samping dari ANTIBIOTIK?
5. Berikan 2 contoh penerapannya!

C. TUJUAN PENULISAN
1. Ingin memperdalam pengetahuan mengenai obat Antibiotik
2. Untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian ANTIBIOTIK
Antibiotik merupakan segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotic berasal dari kata “Anti” yang
berarti “melawan” dan “biotikos”yang berarti “hidup”. Istilah antibiotik pertama kali dipakai
oleh Waksman (1924) yang mengandung pengertian suatu zat yang bersifat menghambat atau
menghancurkan, atau membunuh kehidupan organisme lain. Antibiotik dihasilkan oleh
mikroorganisme (golongan bakteri dan jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik biasanya diberikan kepada
pasien dalam tiga bentuk, yaitu: Oral yakni jenis antibiotik ini biasanya berbentuk tablet,
kapsul, maupun sirup, Topikal jenis antibiotik ini berupa salep, lotion, semprotan atau
tetes, Suntikan jenis antibiotik ini diberikan melalui suntikan langsung maupun lewat infus.

Pengertian Antibiotik Menurut Para Ahli


Adapun definisi antibiotik menurut para ahli, antara lain:
1. Medline Plus, Pengertian antibiotik adalah obat yang berguna untuk melawan infeksi
bakteri pada manusia dan hewan. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri
atau dengan mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

2. World Health Organization, Antibiotik adalah sebagai obat yang digunakan untuk
mencegah dan mengobati infeksi bakteri. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri
berubah sebagai respons terhadap penggunaan obat-obatan ini. Bakteri, bukan manusia
atau hewan, menjadi kebal antibiotik. Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan hewan,
dan infeksi yang ditimbulkannya lebih sulit diobati daripada yang disebabkan oleh
bakteri yang tidak resisten. Resistensi antibiotik menyebabkan biaya pengobatan yang
lebih tinggi, masa tinggal di rumah sakit yang berkepanjangan, dan peningkatan
kematian.
2. Tujuan dari penggunaan ANTIBIOTIK
Prinsip yang mengatur penggunaan antibiotik adalah untuk memastikan bahwa pasien
menerima antibiotik yang sensitif terhadap bakteri target, pada konsentrasi yang cukup tinggi
agar efektif tetapi tidak menimbulkan efek samping, dan untuk jangka waktu yang cukup
lama untuk memastikan bahwa infeksinya benar-benar diberantas.

Antibiotik bervariasi dalam rentang aksinya. Beberapa sangat spesifik. Yang lainnya,
seperti tetrasiklin, bertindak melawan spektrum luas bakteri yang berbeda. Ini sangat berguna
dalam memerangi infeksi campuran dan dalam mengobati infeksi bila tidak ada waktu untuk
melakukan tes sensitivitas. Beberapa antibiotik, seperti penisilin semisintetik dan kuinolon,
dapat dikonsumsi secara oral, yang lain harus diberikan melalui injeksi intramuskular atau
intravena.

Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan antibiotik?

Kebanyakan bakteri yang hidup di tubuh kita tidak berbahaya. Beberapa bahkan
membantu. Tetap saja, bakteri dapat menginfeksi hampir semua organ. Untungnya, antibiotik
biasanya bisa membantu untuk mengatasi hal ini. Beberapa jenis infeksi yang dapat diobati
dengan antibiotik, diantaranya yaitu: Beberapa infeksi telinga dan sinus, Infeksi gigi. Infeksi
kulit, Meningitis (pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang), Sakit tenggorokan,
Infeksi kandung kemih dan ginjal, Pneumonia bakterial, Batuk rejan.

Hanya infeksi bakteri yang dapat dibunuh dengan antibiotik. Pilek, flu, kebanyakan batuk,
beberapa infeksi bronkitis, sebagian besar sakit tenggorokan, dan flu perut semuanya
disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak akan berhasil untuk mengobatinya. Tidak selalu jelas
apakah infeksi itu virus atau bakteri. Terkadang dokter akan melakukan tes sebelum
memutuskan perawatan mana yang kita butuhkan. Beberapa antibiotik bekerja pada berbagai
jenis bakteri, yang disebut antibiotik “spektrum luas (broad-spectrum)”. Yang lain hanya
menargetkan bakteri tertentu, yang disebut antibiotik “spektrum sempit (narrow-spectrum)”.

Resistensi Antibiotik

Antibiotik adalah alat pembasmi kuman yang ampuh bila digunakan dengan hati-hati dan
aman. Tetapi hingga setengah dari semua penggunaan antibiotik tidak diperlukan.
Penggunaan berlebihan telah menyebabkan resistensi antibakteri. Bakteri beradaptasi dari
waktu ke waktu dan menjadi “bakteri super (super bacteria)” atau “superbugs“. Bakteri
tersebut berubah sehingga antibiotik tidak lagi bekerja untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ditimbulkan, justru itu menjadi ancaman besar, karena tidak ada obat untuk membunuh
mereka.

3. Manfaat dari ANTIBIOTIK


Berikut adalah beberapa manfaat antibiotik diantaranya yakni:

a. Dapat memperlambat dan membunuh bakteri

Antibiotik bisa membunuh bakteri tanpa menghancurkan atau merusak sel manusia. Ini
karena keduanya punya karakteristik berbeda. Sel manusia umumnya tak mempunyai dinding
sel, sementara bakteri memiliki dinding sel, terang laman University of Utah. Bagaimana cara
antibiotik membunuh bakteri? Misalnya, antibiotik beta-laktam akan membunuh bakteri yang
dikelilingi oleh dinding sel. Tanpa dukungan dari dinding sel, tekanan di dalam sel akan
membesar dan menyebabkan membran jadi pecah. Sementara, antibiotik makrolida
memengaruhi ribosom, mesin pembangun protein sel bakteri.

b. Antibiotik bisa mencegah infeksi

Antibiotik bisa mencegah terjadinya infeksi. Hal ini ditegaskan oleh National Health
Service (NHS) Foundation Trust, yang mengatakan bahwa antibiotik bisa dipakai untuk
mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi tenggorokan dan urin. Antibiotik juga diresepkan
untuk mencegah infeksi saluran kemih (ISK). Berikut adalah contoh antibiotik infeksi seperti
trimethoprim, co-trimoxazole, cefalexin dan nitrofurantoin. Namun, antibiotik tidak bisa
dipakai untuk melawan infeksi akibat virus atau jamur. Antibiotik umumnya dipakai untuk
melawan infeksi bakteri.

c. Antibiotik bekerja lebih cepat dari obat lain

Selain itu, antibiotik dikenal karena bekerja lebih cepat dari jenis obat lain. Menurut
laman Parents, antibiotik menghasilkan efek positif bagi tubuh 24 jam hingga 48 jam setelah
obat dikonsumsi. Ini berlaku pada antibiotik yang bekerja untuk melawan bakteri, ya!
Antibiotik juga bekerja dengan cepat pada anak-anak. Namun, ada pula orang yang baru
mendapatkan manfaat dari antibiotik setelah 3-4 hari. Ini bervariasi pada masing-masing
individu, tergantung pada daya tahan tubuh mereka juga. Namun, rata-rata kondisi tubuh
mulai membaik setelah 3 hari pasca meminum antibiotik.
d. Cara mengonsumsi antibiotik cukup mudah

Rata-rata antibiotik merupakan jenis obat oral. Ini artinya, antibiotik dikonsumsi dengan
cara diminum. Beberapa contoh antibiotik oral adalah penisilin dan turunannya, sefalosporin,
macrolides, tetrasiklin, sulfonamid, kuinolon dan lainnya. Itu merupakan beberapa contoh
antibiotik yang paling umum diresepkan oleh dokter. Meski umumnya tersedia dalam bentuk
tablet atau kapsul, ada juga antibiotik yang diberikan lewat injeksi atau suntikan. Jenis
antibiotik ini diberikan dalam bentuk suntikan atau infus melalui pembuluh darah atau otot,
jelas laman NHS Inform. Antibiotik jenis ini lebih cepat bekerja dan diresepkan khusus untuk
infeksi yang lebih serius.

e. Dapat dikonsumsi sebelum makan

Sebelum meminum obat, kita biasanya disarankan untuk makan terlebih dahulu. Begitu
pula dengan antibiotik. Beberapa jenis antibiotik harus dikonsumsi sebelum makan,
sementara yang lain bisa dikonsumsi setelah makan. Antibiotik harus dikonsumsi dengan
benar, sesuai dengan resep dokter. Jika tidak, maka keefektifannya akan berkurang. Ada
beberapa antibiotik yang bisa dikonsumsi tanpa harus makan dahulu. Misalnya amoksilin,
bisa dikonsumsi tanpa makan. Begitu pula dengan tetrasiklin yang bisa diminum 2 jam
sebelum makan. Untuk membuatnya lebih efektif, jangan konsumsi antibiotik bersamaan
dengan produk susu dan turunannya, ya.

f. Antibiotik bisa mencegah bakteri berkembang biak

Antibiotik bisa mencegah bakteri berkembang biak. Misalnya, antibiotik berjenis


tetrasiklin dan eritromisin. Dua jenis antibiotik ini bisa menghambat pertumbuhan atau
reproduksi bakteri. Selain itu, antibiotik ini mencegah bakteri mendapat nutrisi dan
menghentikan bakteri untuk membelah atau berkembang biak, jelas Healthy Children. Ketika
bakteri tak bisa lagi bereproduksi dan jumlahnya berkurang drastis, ini merupakan
kesempatan terbaik bagi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh
bakteri. Perlahan-lahan, kita akan berangsur sembuh ketika rutin mengonsumsi antibiotik.

4. Efek samping dari ANTIBIOTIK


Beberapa Efek Samping Antibiotik yang Bisa Terjadi Antibiotik memiliki banyak tipe dan
golongan. Secara umum, obat antibiotik bekerja dengan cara membunuh kuman atau
menghambat pertumbuhan kuman di dalam tubuh. Masing-masing tipe dan golongan
antibiotik dapat menimbulkan efek samping yang berbeda pada setiap orang. Efek samping
yang muncul juga bisa bersifat ringan hingga berat. Nah, berikut ini adalah beberapa efek
samping antibiotik yang dapat terjadi:

1. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan merupakan efek samping antibiotik yang paling sering terjadi.
Gejala gangguan saluran cerna akibat penggunaan antibiotik meliputi diare, mual, muntah,
dan kram perut. Efek samping ini lebih sering terjadi pada penggunaan antibiotik golongan
penisilin, cephalosporin, dan fluoroquinolone.

2. Reaksi alergi

Reaksi alergi antibiotik terbilang jarang terjadi. Namun, ketika muncul, reaksi alergi
antibiotik biasanya berat dan berbahaya. Sebagian orang yang merasakan reaksi alergi
antibiotik dapat mengalami komplikasi berat berupa syok anafilaktik dan sindrom Stevens-
Johnson.

3. Infeksi jamur

Penggunaan antibiotik dapat mengurangi jumlah bakteri baik di dalam tubuh. Ketika
jumlah bakteri baik tersebut berkurang, maka jamur akan mudah tumbuh. Penyakit infeksi
jamur ini biasanya muncul berupa sariawan di mulut, yang disebut kandidiasis oral. Pada
wanita, efek samping antibiotik bisa berupa infeksi jamur vagina yang menimbulkan keluhan
gatal dan perih pada vagina, nyeri saat berhubungan intim, anyang-anyangan, hingga
keputihan dengan bau tidak sedap.

4. Sensitif terhadap cahaya

Penggunaan antibiotik tertentu, terutama golongan tetrasiklin, dapat menyebabkan Anda


lebih sensitif terhadap cahaya, termasuk cahaya lampu dan sinar matahari. Akibatnya, semua
cahaya yang Anda lihat akan terasa menyilaukan dan membuat mata tidak nyaman.

5. Perubahan warna gigi

Beberapa jenis antibiotik, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, juga dapat menyebabkan efek
samping berupa perubahan warna pada gigi yang bersifat permanen, jika diberikan pada
anak-anak berusia di bawah 8 tahun.
6. Resistensi antibiotik

Penggunaan antibiotik yang terlalu sering atau tidak sesuai dosisnya dapat menyebabkan
kuman mengalami resistensi atau kekebalan. Hal ini merupakan salah satu efek samping
antibiotik yang paling mengkhawatirkan. Ketika kuman yang menyebabkan infeksi sudah
kebal terhadap antibiotik, maka penyakit infeksi bakteri akan susah disembuhkan. Karena
kekebalannya, kuman juga berisiko tinggi menimbulkan infeksi berat, seperti sepsis.

Selain beberapa efek samping di atas, antibiotik juga dapat menimbulkan efek samping
berikut ini:

• Kerusakan jaringan ikat, seperti tendonitis dan putusnya tendon (umumnya akibat
penggunaan antibiotik jenis fluoroquinolone, cephalosporin, sulfonamide, dan
azythromycin)
• Sakit kepala
• Kejang
• Gangguan jantung, seperti detak jantung tidak teratur dan tekanan darah rendah
• Kelainan darah, misalnya leukopenia (menurunnya jumlah sel darah putih) atau
trombositopenia (jumlah trombosit yang terlalu rendah)

Guna mengurangi risiko efek samping antibiotik, pastikan Anda mengonsumsi antibiotik
sesuai resep hingga habis, dan hindari membeli antibiotik secara bebas tanpa resep atau
pengawasan dokter. Konsumsi antibiotik pun tidak boleh dihentikan secara mendadak walau
gejala infeksi yang dirasakan sudah hilang. Jika obat antibiotik tidak dihabiskan, maka
bakteri penyebab infeksi dapat menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut.

5. Contohnya
Hal inilah sebabnya mengapa berbagai antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai
jenis infeksi. Jenis utama antibiotik meliputi:

1. Penisilin

Penisilin pertama memunculkan seluruh kelas antibiotik yang dikenal sebagai penisilin.
Penisilin berasal dari jamur tertentu yang disebut Penicillium. Penisilin adalah antibiotik yang
sangat berguna yang sering kali menjadi pilihan pertama dokter untuk beberapa jenis infeksi.
Ini termasuk infeksi kulit, pernapasan, telinga, PMS (penyakit menular seksual), dan gigi.
Penisilin juga sangat efektif melawan organisme, seperti staph dan strep. Efek samping yang
dapat ditimbulkan dalam mengonsumsi antibiotic yang satu ini termasuk ruam dan reaksi
alergi. Efek samping umum lainnya termasuk diare, mual, dan sakit perut.

Contoh antibiotik penisilin

Meliputi:

• Amoksisilin
• Ampisilin
• Penisilin G
• Penisilin V
2. Sefalosporin

Sefalosporin terkait dengan penisilin. Keduanya termasuk dalam kelas yang lebih besar
yang disebut beta laktam. Seperti penisilin, sefalosporin awalnya berasal dari jamur yang
disebut Cephalosporium. Ada lima generasi atau turunan dari sefalosporin. Setiap generasi
mencakup jenis bakteri yang berbeda. Hasilnya, kelas tersebut dapat mengobati berbagai
infeksi, dari radang tenggorokan dan infeksi kulit hingga infeksi yang sangat serius seperti
meningitis. Karena berhubungan dengan penisilin, beberapa orang dengan alergi penisilin
juga dapat bereaksi terhadap sefalosporin. Efek samping umum lainnya termasuk diare, mual,
mulas, dan sakit perut.

Contoh antibiotik sefalosporin

Meliputi;

• Cefixime
• Cefpodoxime
• Cefuroxime
• Cephalex
BAB III

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Antibiotik merupakan segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri. Istilah antibiotik pertama kali dipakai oleh Waksman
(1924) yang mengandung pengertian suatu zat yang bersifat menghambat atau
menghancurkan, atau membunuh kehidupan organisme lain. Antibiotik dihasilkan oleh
mikroorganisme (golongan bakteri dan jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Medline Plus, Pengertian antibiotik
adalah obat yang berguna untuk melawan infeksi bakteri pada manusia dan hewan. Antibiotik
bekerja dengan cara membunuh bakteri atau dengan mempersulit bakteri untuk tumbuh dan
berkembang biak. World Health Organization, Antibiotik adalah sebagai obat yang
digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi bakteri. Resistensi antibiotik terjadi ketika
bakteri berubah sebagai respons terhadap penggunaan obat-obatan ini. Bakteri ini dapat
menginfeksi manusia dan hewan, dan infeksi yang ditimbulkannya lebih sulit diobati
daripada yang disebabkan oleh bakteri yang tidak resisten.
Prinsip yang mengatur penggunaan antibiotik adalah untuk memastikan bahwa pasien
menerima antibiotik yang sensitif terhadap bakteri target, pada konsentrasi yang cukup tinggi
agar efektif tetapi tidak menimbulkan efek samping, dan untuk jangka waktu yang cukup
lama untuk memastikan bahwa infeksinya benar-benar diberantas. Ini sangat berguna dalam
memerangi infeksi campuran dan dalam mengobati infeksi bila tidak ada waktu untuk
melakukan tes sensitivitas. Beberapa antibiotik, seperti penisilin semisintetik dan kuinolon,
dapat dikonsumsi secara oral, yang lain harus diberikan melalui injeksi intramuskular atau
intravena. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan antibiotik? Untungnya, antibiotik
biasanya bisa membantu untuk mengatasi hal ini. Beberapa jenis infeksi yang dapat diobati
dengan antibiotik, diantaranya yaitu: Beberapa infeksi telinga dan sinus, Infeksi gigi.
Hanya infeksi bakteri yang dapat dibunuh dengan antibiotik. Beberapa antibiotik bekerja
pada berbagai jenis bakteri, yang disebut antibiotik “spektrum luas (broad-spectrum)”. Tetapi
hingga setengah dari semua penggunaan antibiotik tidak diperlukan. Bakteri tersebut berubah
sehingga antibiotik tidak lagi bekerja untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan,
justru itu menjadi ancaman besar, karena tidak ada obat untuk membunuh mereka. Dapat
memperlambat dan membunuh bakteri
Antibiotik bisa membunuh bakteri tanpa menghancurkan atau merusak sel manusia.
Misalnya, antibiotik beta-laktam akan membunuh bakteri yang dikelilingi oleh dinding sel.
Hal ini ditegaskan oleh National Health Service (NHS) Foundation Trust, yang mengatakan
bahwa antibiotik bisa dipakai untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi tenggorokan
dan urin. Antibiotik juga diresepkan untuk mencegah infeksi saluran kemih (ISK). Berikut
adalah contoh antibiotik infeksi seperti trimethoprim, co-trimoxazole, cefalexin dan
nitrofurantoin. Namun, antibiotik tidak bisa dipakai untuk melawan infeksi akibat virus atau
jamur. Antibiotik umumnya dipakai untuk melawan infeksi bakteri. Ini berlaku pada
antibiotik yang bekerja untuk melawan bakteri, ya! Antibiotik juga bekerja dengan cepat pada
anak-anak. Namun, ada pula orang yang baru mendapatkan manfaat dari antibiotik setelah 3-
4 hari. Ini artinya, antibiotik dikonsumsi dengan cara diminum. Beberapa contoh antibiotik
oral adalah penisilin dan turunannya, sefalosporin, macrolides, tetrasiklin, sulfonamid,
kuinolon dan lainnya. Itu merupakan beberapa contoh antibiotik yang paling umum
diresepkan oleh dokter. Meski umumnya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, ada juga
antibiotik yang diberikan lewat injeksi atau suntikan. Jenis antibiotik ini diberikan dalam
bentuk suntikan atau infus melalui pembuluh darah atau otot, jelas laman NHS Inform.
Antibiotik jenis ini lebih cepat bekerja dan diresepkan khusus untuk infeksi yang lebih serius.
Beberapa jenis antibiotik harus dikonsumsi sebelum makan, sementara yang lain bisa
dikonsumsi setelah makan.

SARAN
Cara terbaik untuk membantu memperlambat penyebaran bakteri super adalah dengan
menggunakan antibiotik secara pintar. Begini caranya:
1. Percayai dokter kita jika mereka mengatakan kita tidak membutuhkan antibiotik.
2. Jangan meminumnya untuk infeksi virus.
3. Konsumsi sesuai yang diresepkan dokter.
4. Konsumsi sesuai petunjuk.
5. Jangan mengonsumsi dalam dosis yang berlebihan.
6. Minumlah selama jumlah hari yang diresepkan dokter.
7. Jangan simpan untuk nanti.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakdosen.co.id/antibiotik-adalah/

https://www.pakarkimia.com/pengertian-
antibiotik/#:~:text=Addapun%20definisi%20antibiotik%20menurut%20para%20ahli%2C%2
0antara%20lain%3A,dengan%20mempersulit%20bakteri%20untuk%20tumbuh%20dan%20b
erkembang%20biak.

https://mirnastar12.blogspot.com/2016/09/makalah-antibiotika.html

chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/
4598907d3c2948aa241fe0eb78ad1095.pdf

https://health.kompas.com/read/2020/11/24/120200968/fungsi-antibiotik-dan-
penggunaannya?page=2

https://www.alodokter.com/efek-samping-antibiotik-dari-yang-ringan-hingga-berbahaya

Anda mungkin juga menyukai