Anda di halaman 1dari 5

ETIKA AKTUARIS

Disusun oleh:

Rudi Julianto
183114004
Matematika
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Profesi aktuaris

Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori
statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya
menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya
yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran
dilakukan pada waktu yang tidak pasti.
Secara umum, aktuaris bekerja di bidang: konsultasi, perusahaan asuransi jiwa,
pensiun, investasi, asuransi umum/kerugian, kesehatan, kebijakan sosial, keuangan, investasi
dan manajemen risiko.
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI)
diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10
mata ujian yang diujikan.Pada umumnya aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang
pendidikan dari FMIPA Matematika maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari
disiplin lain.Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan
sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia
investasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
426/KMK.06/2003 BAB III Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang
aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari
Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar
sebagai anggota penuh International Association of Actuaries.

1.2 Tujuan
 Agar dapat mengenal profesi aktuaris lebih jauh
 Untuk mengetehui peran seorang aktuaris dalam dunia kerja
 Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen

Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Kode Etik Anggota Persatuan Aktuaris Indonesia


Sebagai suatu organisasi profesi, Persatuan Aktuaris Indonesia perlu menetapkan kode
etik yang akan menjadi pedoman bagi anggota- anggotanya dalam menjalankan tugas dan
kewajiban profesionalnnya di tengah masyarakat. Penetapan pedoman ini juga dimaksudkan
untuk memberi identitas yang khas dan menjaga reputasi anggota Persatuan Aktuaris Indonesia
serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada profesi aktuaris di Indonesia.
Kode etik aktuaris ini (selanjutnya disebut “kode etik”) wajib ditaati setiap anggota
Persatuan Aktuaris Indonesia. Setiap anggota memiliki kewajiban profesional untuk mengetahui
versi mutakhir dari kode etik.
Dalam kode etik ini yang dimaksud dengan:
1. Anggota adalah anggota Persatuan Aktuaris Indonesia, ajun aktuaris, maupun aktuaris
2. Jasa Aktuaris adalah jasa yang diberikan klien atau pemberi kerja dalam kapasitas
sebagai aktuaris maupun ajun aktuaris berupa pemberian nasihat, saran, pendapat yang
dirumuskan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan aktuaria
3. Klien adalah orang atau badan yang menggunakan jasa anggota atau jasa dari perusahaan
tempat anggota bekerja berdasarkan kontrak yang spesifik untuk pengerjaan tugas
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
4. Komunikasi Jasa Aktuaris adalah komunikasi secara tertulis, elektronik atau lisan yang
disampaikan anggota dalam rangka pemberian jasa aktuaria.
5. Pemberi Kerja adalah badan usaha yang mempekerjakan anggota berdasarkan ikatan
kerja yang permanen atau kontrak yang tidak spesifik untuk pengerjaan tugas tertentu
dalam jangka waktu tertentu.

Kode Etik selengkapnya adalah sebagai berikut:


 Etik ke-1
Dalam menyediakan jasa Aktuaria, anggota wajib bertindak dengan penuh integritas,
menjunjung tinggi reputasi profesi, dan tidak merugikan kepentingan masyarakat.

 Etik ke-2
Anggota wajib menghindari publisitas mengenai jasa aktuaria yang mengarah pada
keuntungan yang tidak wajar, tidak dapat dibuktikan kebenarannya atau menyesatkan.

 Etik ke-3
Anggota wajib melakukan langkah-langkah yang relevan untuk memastikan bahwa jasa
aktuaria yang diberikannya tidak digunakan untuk menyesatkan pihak lain.

 Etik ke-4
Anggota menyediakan jasa aktuaria hanya jika memiliki kompetensi dan pengalaman
yang cukup dan sesuai untuk menyediakn jasa aktuaria tersebut.

 Etik ke-5
Anggota wajib memastikan bahwa jasa aktuaria yang disediakannya atau yang disediakan
pihak lain di bawah arahannya sesuai dengan standar praktik aktuaria yang berlaku.

 Etik ke-6
Anggota dilarang memberikan jasa aktuaria yang melibatkan konflik kepentingan, aktual
ataupun potensial, kecuali jika konflik kepentingan tersebut telah dikemukan secara
terbuka kepada klien atau pemberi kerja, atau calon klien atau pemberi kerja, dan
kemampuan anggota untuk bertindak secara fair tidak diragukan oleh klien atau pemberi
kerja, atau calon klien atau pemberi kerja.

 Etik ke-7
Dalam melakukan komunikasi jasa aktuaria, anggota wajib menyertakan secara jelas
bahwa dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas hasil-hasil dari jasa aktuaria
dan bahwa dirinya bersedia memberi informasi atau penjelesan tambahan mengenai
ruang lingkup, metode, dan data terkait dengan jasa aktuaria kepada klien atau pemberi
kerja.

 Etik ke-8
Dalam melakukan komunikasi jasa aktuaria, anggota wajib menyatakan secara jelas klien
atau pemberi kerja yang berhak menggunakan hasil-hasil dari jasa aktuaria dan kapasitas
anggota dalam memberikan jasa aktuaria tersebut.

 Etik ke-9
Anggota wajib mengemukakan secara tertulis dan tepat waktu kepada klien atau pemberi
kerja, atau calon klien atau pemberi kerja, mengenai penghasilan yang telah atau akan
diterima dari pihak lain oleh anggota atau lembaga tempat anggota tersebut bekerja,
terkait dengan jasa aktuaria yang telah diberikan anggota kepada klien atau pemberi kerja
atau akan diberikan kepada calon klien atau pemberi kerja.

 Etik ke-10
Anggota wajib merahasiakan informasi yang diperolehnya dalam rangka pemberian jasa
aktuaria, kecuali jika dirinya telah diberi wewenang untuk mengemukakan informasi
tersebut oleh klien atau pemberi kerja, atau diwajibkan oleh perundang-undagan untuk
mengemukakan informasi tersebut.

 Etik ke-11
Dalam memberikan jasa aktuaria, anggota wajib bersikap santun, saling menghormati,
dan apabila diperlukan, siap bekerja sama dengan anggota lain untuk kepentingan klien
atau pemberi kerja.

 Etik ke-12
Dalam hal anggota diminta untuk menyediakan jasa aktuaria yang sebelumnya diberikan
oleh anggota lain, ia wajib mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan anggota lain
tersebut guna memastikan kewajaran baginya untuk menerima permintaan klien atau
pemberi kerja.

 Etik ke-13
Dalam hal anggota mengetahui terjadinya pelanggaran kode etik oleh anggota lain,
anggota yang disebut pertama wajib mendiskusikan pelanggaran tersebut dan upaya
untuk memperbaiki keadaan dengan anggota yang disebut kedua, dan apabila anggota
yang disebut kedua menolak untuk melakukan diskusi, atau menolak melakukan upaya
untuk memperbaiki keadaan, atau upaya yang dilakukan tidak memperbaiki keadaan,
maka anggota yang disebut pertama wajib melaporkan pelanggaran tersebut kepada
pengurus.

 Etik ke-14
Anggota wajib mematuhi prosedur disiplin yang ditetapkan oleh Persatuan Aktuaris
Indonesia, dan wajib mematuhi setiap keputusan yang ditetapkan melalui prosedur
disiplin tersebut.

Bab III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilita
dan statistika, serta ilmu ekonomi dan keuangan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual
pada sebuah bisnis khususnya yang berhubungan dengan risiko. Masalah bisnis tersebut
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi di masa depan, kemungkinan peristiwa tersebut
terjadi, kapan peristiwa tersebut akan terjadi dan berapa jumlah dana yang perlu disisihkan untuk
mengatasi biaya yang muncul jika peristiwa tersebut terjadi. Namun untuk menjadi seorang
aktuaris yang handal selain harus sudah menguasai sistem dan cara kerjanya seoarang aktuaris,
kita juga harus mengetahui dan menaati kode etik sebagai seorang aktuaris sehingga akan
tercipta suatu keadaan dimana aktuaris dan klien akan sama-sama mendapatkan tujuan masing-
masing, namun juga tetap harus menghargai dan menghormati satu sama lain.
Oleh sebab itu aktuaris merupakan salah satu pekerjaaan yang sangat dibutuhkan di
masa yang akan datang. Namun kita juga tahu bahwa untuk menjadi seorang aktuaris tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan, itu semua membutuhkan usaha dan kerja keras. Sehingga
bisa kita simpulkan bahwa aktuaris adalah suatu pekerjaan menjanjikan dan mempunyai prospek
masa depan yang cerah dengan gaji yang menggiurkan sesuai dengan prestasi yang dicapai.

Anda mungkin juga menyukai