Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1:

I M M AWAT I H0216006
HARIANI H0216321
APRIANTI M. H0216328
MUSLIM H0216332
RISMA H0216336
RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan penyakit


influenza?

Bagaimana model epidemi SIRS pada


penyebaran penyakit influenza dengan
vaksinasi pada populasi manusia dengan
laju recruitment and death?

Bagaimana titik kesetimbangan dan analisis


kestabilan pada penyebaran penyakit
influenza dengan vaksinasi pada populasi
manusia dengan laju recruitment and
death?
1
INFLUENZA

 Disebabkan oleh virus myxovirus yang sampai saat ini dikenal tiga tipe
yaitu tipe A, B, dan C

A Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik.

Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dari


B tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi.

Tipe C adalah tipe yang diragukan apakah bisa menyebabkan


C influenza pada manusia.
2
FAKTA TENTANG PENYAKIT INFLUENZA
1 Virus yang menyebabkan epidemi flu dapat dibedakan dalam tiga tipe berbeda
yaitu tipe A, B, dan C (Casagrandi dkk., 2006),

2 Vaksinasi pada orang usia produktif (< 65 tahun) dapat mengurangi tingkat
penularan influenza (jumlah penderita flu) (Bridges dkk., 2000),

3 Pada orang tua, vaksinasi terhadap influenza dikaitkan dengan penurunan risiko
rawat inap untuk penyakit jantung, penyakit serebrovaskular, dan pneumonia
atau influenza serta resiko kematian dari semua penyebab selama musim
influenza. (Nichol dkk., 2003),

4 Gejala pertama influenza adalah tubuh terasa dingin namun badan demam
dengan suhu tubuh mencapai 390C . Gejala influenza meliputi badan terasa
sakit terutama tulang sendi dan tenggorokan, batuk dan bersin, demam, pusing,
iritasi mata, sakit perut dan lain sebagainya (Pratiwi dan Kartono, 2008).
3
CARA MENANGGULANGI PENYAKIT INFLUENZA
 Penderita Influenza disarankan untuk banyak beristirahat,
banyak minum, hindari minum alkohol dan merokok, bila
diperlukan dapat meminum paracetamol (asetaminofen) untuk
menurunkan panas dan nyeri sendi. Pada penderita influenza
sebenarnya antibiotik tidak banyak bermanfaat karena
disebabkan oleh virus, bukan bakteri, kecuali bila timbul
komplikasi berupa infeksi sekunder seperti pneumonia (radang
paru) akibat bakteri.
 Penyakit Influenza sendiri sebenarnya bersifat “self limiting”,
sehingga akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1
sampai dengan 2 minggu (Tapan, 2004:19).
 Salah satu usaha yang dilakukan untuk menanggulangi wabah
ini adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan
terhadap orang yang belum terkena influenza.
4
Asumsi-
asumsi

MODEL SIRS
Variabel

Parameter
Diagram
Transfer
Analisis Kestabilan
titik kesetimbangan
5

Penyakit dapat sembuh dengan


sendirinya dalam waktu 1 minggu
ASUMSI DALAM MODEL sampai dengan 3 minggu

PENYEBARAN PENYAKIT Setiap individu yang rentang


INFLUENZA DENGAN terserang penyakit masuk kesub
populasi (rentang terserang)

VAKSINASI Penyakit menular melalui kontak


langsung antara individu rentang
dengan penderita

Tidak ada masa inkubasi

Individu yang rentang diberikan


vaksinasi dengan tingkat keberhasilan
100%,

Dapat terjadi kematian


karena penyakit
6
VARIABEL DALAM MODEL PENYEBARAN PENYAKIT
INFLUENZA DENGAN VAKSINASI

•Kelas individu yang rentang penyakit


S
•Kelas individu yang terinfeksi yaitu individu yang
mampu menularkan penyakit individu ke individu
I yang lain

•Kelas individu yang sembuh


R

•Jumlah populasi manusia


N
7
PARAMETER DALAM MODEL PENYEBARAN PENYAKIT
INFLUENZA DENGAN VAKSINASI
A 𝜷 𝝁
Peluang terjadinya kontak
Laju pada populasi Laju kelahiran pada
infektif antara individu
populasi yang diasumsikan
manusia. yang rentang terinfeksi
sama dengan laju
penyakit dan individu yang
kematian
terinfeksi penyakit

𝜶 c I-p
Laju kematian tiap individu
yang diakibatkan karena Laju kesembuhan tiap Proporsi individu yang
penyakit pada populasi individu yang sakit rentang yang tidak
individu yang terinfeksi divaksinasi
penyakit

Laju kehilangan kekebalan


tiap individu yang telah
punya kekebalan
sementara
8
DIAGRAM TRANSFER PENYEBARAN PENYAKIT
INFLUENZA DENGAN VAKSINASI
9
TITIK KESETIMBANGAN DAN ANALISIS KESTABILAN
Penentuan eksistensi titik kesetimbangan ada dua yaitu:
Penentuan eksistensi titik kesetimbangan bebas penyakit tidak tergantung dari syarat 𝑅0 sehingga
dapat langsung ditentukan dari sistem (3) yaitu dengan membuat I = 0 yang disubtitusi pada
𝑑𝑁 𝑑𝐼 𝑑𝑅
persamaan , 𝑑𝑎𝑛 diperoleh :
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑁 𝐴
= 0 ⇔ 𝐴 − 𝜇𝑁 − 𝛼𝐼 = 0 ⇔ 𝑁 =
𝑑𝑡 𝜇
𝑑𝐼 𝛽𝑝 𝑁 − 0 − 𝑅 . 0
=0 ⇔ − 𝜇 + 𝛼 . 0 − 𝑐. 0 ⇔ 𝐼 = 0
𝑑𝑡 𝑁
𝑑𝑅 𝐴(1−𝑝)
= 0 ⇔ 𝑐𝑙 + 1 − 𝑝 𝑆 − 𝜇 + 𝛿 𝑅 ⇔ 𝑅 =
𝑑𝑡 𝜇(1−𝑝+𝜇+𝛿)
(4)
Sehingga saat I = 0 diperoleh titik kesetimbangan bukan endemik
𝐴 𝐴(1 − 𝑝)
𝑃0 = 𝑁, 𝐼, 𝑅 =
𝜇
, 0,
𝜇(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿) next
Karena penentuan titik kesetimbangan bebas penyakit tidak tergantung dari syarat R0, maka
sistem (2) pasti mempunyai titik kesetimbangan bebas penyakit untuk segala kondisi R0.
10

TITIK KESETIMBANGAN DAN ANALISIS KESTABILAN


Penentuan titik kesetimbangan endemik dilakukan dengan mencari nilai dan 𝐼 ≠
0 mensyaratkan I > 0.
Persamaan pertama pada sistem (3) diperoleh

𝐴 − 𝛼𝐼 ∗
𝑁 =
𝜇
Dari persamaan ketiga pada sistem (3) diperoleh:
𝐼 𝜇𝑐 − 𝛼 + 𝜇 1 − 𝑝 + 𝐴 1 − 𝑝
𝑅∗ =
𝜇 1−𝑝+𝜇+𝛿
Substitusikan ke persamaan kedua diperoleh nilai I = 0 atau
𝛽𝑝 𝑁−𝐼−𝑅 𝐼
− 𝜇 + 𝛼 𝐼 − 𝑐𝐼 = 0
𝑁

Saat I ≠ 0, diperoleh
𝐴[𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − (𝜇 + 𝛼 + 𝑐)(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿)] next

𝐼 =
𝑎 𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − 𝜇 + 𝛼 + 𝑐 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 + 𝛽𝑝𝜇(𝜇 + 𝛿 + 𝑐)
Karena nilai-nilai 𝛽, 𝑝, 𝜇, 𝛼, 𝑐 positif berlaku
𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − (𝜇 + 𝑎 + 𝑐)(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿) > 0
𝛽𝑝 𝜇+𝛿
Jelas >1
(𝜇+𝑎+𝑐)(1−𝑝+𝜇+𝛿)

Jadi 𝑅0 > 1
11

TITIK KESETIMBANGAN DAN ANALISIS KESTABILAN


Teorema 2
𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿
𝑅0 =
(𝜇 + 𝑎 + 𝑐)(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿)
Jika R0<1 maka titik kesetimbangan P0 stabil asimtotik lokal
Jika R0>1 maka titik kesetimbangan P0 tidak stabil dan titik kesetimbangan endemik P 1 stabil
asimtotik lokal.
Bukti :
Matriks jacobian model penyebaran populasi penyakit influenza adalah
−𝜇 −𝛼 0
𝛽𝑝𝐼 𝛽𝑝𝐼(𝑁 − 𝐼 − 𝑅) 𝛽𝑝(𝑁 − 𝐼 − 𝑅) 𝛽𝑝𝐼 𝛽𝑝𝐼
𝐽 𝑃 = − − −𝜇−𝛼−𝑐
𝑁 𝑁2 𝑁 𝑁 𝑁
(1 − 𝑝) 𝑐 − (1 − 𝑝) − 1−𝑝 −𝜇−𝛿
𝐴 𝐴(1−𝑝)
Untuk P0 = (N,I,R) = , 0, dan P1= (N*, I*,R*)
𝜇 𝜇(1−𝑝+𝜇+𝛿)
next
Dengan
𝐴𝛽𝑝(𝜇 + 𝛿 + 𝑐)
N∗ =
𝛼 𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − 𝜇 + 𝛼 + 𝑐 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 + 𝛽𝑝𝜇 𝜇 + 𝛿 + 𝑐

𝐴[𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − (𝜇 + 𝑎 + 𝑐)(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿)
I∗ =
𝛼 𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − 𝜇 + 𝛼 + 𝑐 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 + 𝛽𝑝𝜇 𝜇 + 𝛿 + 𝑐
12

𝐴𝜇{𝑐 𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − 𝜇 + 𝑎 + 𝑐 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 + (1 − 𝑝)[𝛽𝑝𝑐 + (𝜇 + 𝑎 + 𝑐)(1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿)]


R∗ =
𝜇 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 . [𝛼 𝛽𝑝 𝜇 + 𝛿 − 𝜇 + 𝛼 + 𝑐 1 − 𝑝 + 𝜇 + 𝛿 + 𝛽𝑝𝜇 𝜇 + 𝛿 + 𝑐 ]

Untuk kasus P0, diperoleh semua nilai eigen negatif apabila R0<1 dan ada satu nilai eigen yang
positif apabila R0>1. Dengan kata lain jika R0<1 maka titik kesetimbangan P0 stabil asimtotik
lokal dan jika R0>1 maka titik kesetimbangan P0 tidak stabil.
Untuk kasus P1, diperoleh semua nilai eigen negatif apabila R0>1. Dengan kata lain jika R0>1
maka titik kesetimbangan P1 stabil asimtotik lokal dan jika R0<1 maka titik kesetimbangan P1
tidak stabil.

next

Anda mungkin juga menyukai