Anda di halaman 1dari 1

Seringkali para guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang terkadang terlalu banyak dan

tidak berguna tanpa memikirkan efek buruknya terhadap anak didik. Berdasarkan hal itu
berikut 5 alasan mengapa PR tidak perlu diberikan disekolah.

1. Anak butuh waktu untuk rileks dan menenangkan pikiran. Setelah belajar 7 - 8 jam/hari
terasa sangat tidak adil jika mereka harus mengerjakan PR tersebut selama 3 jam lagi
dirumah. Tekanan seperti ini tidak baik untuk anak dan mereka butuh waktu untuk
memperbarui pikiran dan tubuh mereka.
2. PR mengurangi waktu mereka dengan keluarga. Waktu dengan keluarga sangat penting untuk
anak - anak yang sedang bertumbuh secara mental maupun fisik dan tanpa hal ini masalah
sosial bisa tumbuh di dalam anak dan dapat memecah keluarga karena kurangnya waktu
bersama keluarga.
3. PR dapat menimbulkan konflik antara anak dan orang tua saat orang tua ingin anaknya
mengerjakan PR tetapi sang anak tidak ingin melakukan tugas - tugas tidak ada habisnya.
4. Terlalu banyak PR menimbulkan keinginan anak untuk menyontek atau menyalin pekerjaan
orang lain agar pekerjaan mereka dapat terselesaikan.
5. Seringkali guru tidak benar - benar memeriksa PR yang mereka berikan atau tidak dibahas
karena mereka juga punya kesibukan lain dan pelajaran harus terus berlanjut. Hal ini
membuat PR yang diberikan menjadi tidak berguna karena anak didik tidak tahu apakah
jawaban mereka betul atau salah dan jika salah bagaimana cara untuk memperbaikinya?

Inilah setidaknya 5 alasan PR tidak perlu diberikan.

Hal yang perlu guru perhatikan ketika memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa adalah
seperti tingkat kesukarannya, pekerjaan rumah (PR) sesuai dengan materi, kemampuan siswa,
kemampuan orang tua untuk mendampingi siswa belajar di rumah, sarana, pekerjaan rumah (PR)
yang diberikan merupakan pendalaman materi yang diajarkan di sekolah dan seharusnya dibuat me

Anda mungkin juga menyukai