Rhinosinusitis = inflamasi pada hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan 2 gejala atau lebih,
salah satunya harus terdapat nasal blockage/obstruksi nasal/kongesti nasal atau discharge nasal
(anterior/posterior nasal drip):
Dan
Dan atau
Rhinosinusitis = inflamasi pada hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan 2 atau lebih gejala,
dengan salah satunya harus terdapat gejala obstruksi nasal/kongesti nasal atau nasal discharge
(anterior/posterior nasal drip):
± nyeri wajah
± batuk
Dan lainnya
CT Scan perubahan pada mukosa osteo meatal complex dan atau sinus paranasal
Onset mendadak dari dua atau lebih gejala dengan salah satunya harus terdapat obstruksi
nasal/kongesti nasal atau nasal discharge (anterior/posterior nasal drip):
Harus ditanyakan mengenai : bersin-bersin, watery rhinorhea, gatal pada hidung, itchy watery eyes
(mata gatal dan berair)
Rhinosinusitis kronis = terdapatnya dua atau lebih gejala, dengan salah satunya harus terdapat nasal
blockage/obstruksi nasal/kongesti nasal atau nasal discharge (anterior/posterior nasal drip):
Rhinosinusitis kronis = terdapatnya dua atau lebih gejala dengan salah satunya harus terdapat nasal
blockage/obstruksi nasal/kongesti nasal atau nasal discharge (anterior/posterior nasal drip):
± nyeri wajah
Gangguan keseimbangan semua usia sering datang meski taraf ringan ganggu aktivitas sehari-
hari dan rasa tidak nyaman
BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo) vertigo tiba-tiba karena perubahan posisi kepala
keluhan vertiognya berat dirasakan beberpa detik, bisa mual bahkan muntah. Sering sembuh sendiri.
BPPV penyakit degenratif >> dewasa muda – lanjut usia, penyebab lain: labirinitis virus, neuritis
vestibuler,pasca stapedectomy, fistula perilymph, dan penyakit meniere. >> karna kanalithiasis bukan
kupulolithiasis
MAE 1/3 lateral mengandung adneksa kulit spt folikel rambut, kel.sebacea dan kel.seruminous
--. Bisa infeksi pada pilosebaseus furunkel
Etio: s.aureus
Gejala : nyeri hebat, tidak sesuai dengan ukuran bisul. Nyeri karna ga mengandung jar.ikat
longgar nyeri saat perikondrium di tekan, saat buka mulut. Bisa ada gg pendengaran kalo
furunkel besar.
Pem.fis khas : nyeri Tarik aurikula dan nyeri tekan tragus
Yang dapat dilakukan di layanan primer : kalo udah jadi abses aspirasi steril untuk
mengeluarkan nanah + antibiotic salep spt polymyxin B atau bacitracin, atau antiseptic (asam
asetat 2-5% dalam alcohol), kalo dindingnya tebal insisi dan drainase (pasang drain) +
analgesic
RHINITIS ALERGI
FARINGITIS AKUT
OMA
Stadium: stadium oklusi tuba eustachius, stadium hiperemi, supurasi, perforasi dan resolusi
CA LARING
Gejala pertama : suara parau/serak, bisa sampe sesak nafas, gg menelan
Kenapa sesak? Jika membesar dapat menutup rima glottis, atau tumor membesar hingga
menyebabkan obstruksi jalan napas atas
EPISTAKSIS
Etiologi :Lokal (trauma, kel.anatomi, kel.pemdar, infeksi lokalm benda asing, tumor, pengaruh udara
lingkungan), sistemik (penyakit kardiovaskular, kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan
atmosfir, kelainan hormonal, kelainan kongenital)
Ante pleksus Kisselbach di septum bagian anterior atau dari a.ethmoidalis anterior nunduk
trus tekan cuping hidung dari luar selama 10-15 menit gagal tampon anterior dipertahankan
2x24 jam
Prinsip tx : perbaiki KU, cari sumber, hentikan perdarahan, cari faktor penyebab untuk cegah
berulangnya perdarahan
TONSILITIS AKUT
Riwayat ISPA berulang, demam, sesak nafas, tidur mengorok, nafsu makan
Istirahat, makan makanan lunak, minum hangat, antibiotic (fenoksimetil penisilin/eritromisin) dan
antipiretik
- Epitimpanum
- Mesotimpanum
- Hipotimpanum
Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan secret yang keluar dari telinga
tengah terus menerus atau hilang timbul. (UI)
Infeksi kronis pada mukoperiosteum dan osteum telinga tengah dengan perforasi membrana timpani
dan timpani dan gejala khas gejala khas otore. Otore otore. Otore dapat terjadi dapat terjadi terus
menerus (persisten), atau hilang timbul (rekuren). Batasan kronis adalah 6 minggu atau 3 bulan. (PDT
UNAIR)
1 FAKTOR RESIKO TERTINGGI PENYEBAB GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAK
Bayi baru lahir (0-28 hari) dengan risiko tinggi terjadinya gangguan pendengaran dan ketulian seperti
yang dikemukakan oleh American Joint Committee on Infant Hearing Year 2007 memiliki faktor risiko
sebagai berikut :
Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran sejak masa anak-anak.
Riwayat infeksi TORCHS (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes, Sifilis) pada
kehamilan.
Kelainan bentuk pada kepala dan wajah, termasuk kelainan pada daun telinga dan liang
telinga.
Berat Badan lahir rendah ( kurang dari 1500 gram )
Hiperbilirubinemia yang memerlukan transfusi tukar darah.
Penggunaan obat ototoksik pada ibu hamil.
SJNA (sumbatan jalan napas atas), apa diagnosis kasus penyebab SJNA?