Anda di halaman 1dari 15

Anatomi Skrotum dan Testis

• Arteri untuk skrotum ialah1:


• -Ramus perinealis dari A. Pudenda interna.
• -A. Pudenda externa dari A. Femoralis.
• -A. Kremasterika dari A. Epigastrika inferior.
• Vena scrotalis mengiringi arteri-arteri tersebut. Pembuluh limfe ditampung oleh limfonodi
inguinalis superfisialis. Saraf skrotum antara lain sebagai berikut2 :
• -Ramus genitalis dari N. genitofemoralis (L1,L2) yang bercabang menjadi cabang sensoris pada
permukaan skrotum ventral dan lateral.
• -Cabang N. ilioinguinalis (L1), juga untuk permukaan skrotum ventral.
• -Ramus perinealis dari N. pudendalis (S2-S4) untuk permukaan skrotum dorsal.
• -Ramus perinealis dari N. Cutaneus Femoris Posterior (S2,S3) untuk permukaan skrotum kaudal.
Testis
• Epididymis adalah gulungan pipa yang berbelit-belit dan terletak pada
permukaan kranial dan permukaan dorsolateral testis.
• Bagian kranial yang melebar, yakni caput epididymis, terdiri dari
lobul-lobul yang dibentuk oleh gulungan sejumlah ductuli efferentes.
• Ductuli efferentes membawa spermatozoon dari testis ke epididymis
untuk ditimbun.
• Corpus epididymis terdiri dari ductus epididymis yang berbelit-belit.
• Cauda epididymis bersinambung dengan ductus deferens yang
mengangkut spermatozoon dari epididymis ke ductus ejaculatorius
untuk dicurahkan ke dalam pars prostatica urethrae.
Fisiologi Testis
• Pengaturan suhu testis di dalam scrotum dilakukan oleh kontraksi musculus dartos dan cremaster
yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan
diturunkan, otot cremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Temperatur testis
dalam scrotum selalu dipertahankan dibawah temperatur suhu tubuh 2-3 oC untuk kelangsungan
spermatogenesis. Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) melalui
darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli yang disebut sawar darah testis. Fungsi
dari sawar darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi
melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan sawar.
• Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis..Testis berperan
pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
• Fungsi testis:
• Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus, diatur FSH
• Sekresi testosterone oleh sel Leydig, diatur oleh LH.
Masa Skrotum
Suatu benjolan atau pembengkakan yang dapat dirasakan didalam
skrotum.
Hidrokel
• Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan
yang berada dalam rongga itu memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik
disekitarnya.
Etiologi
• Lapisan viseral dan parietal tunika vaginalis adalah membran yang
memproduksi sekret (cairan) secara kontinu berupa plasma transudat.
Cairan ini kemudian akan diserap melalui saluran limfatik. Hidrokel
terjadi akibat adanya obstruksi (penyumbatan) limfatik yang
menyebabkan berkurangnya penyerapan

• Primer
• Sekunder
Klasifikasi

• Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu:
1.Hidrokel testis
• Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada
anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
2.Hidrokel funikulus
• Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari testis, sehingga
pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya
tetap sepanjang hari.
3.Hidrokel komunikan
• Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga
prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah
yaitu bertambah besar pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat
dimasukkan ke dalam rongga abdomen.
Diagnosis
• Pada anamnesa biasanya pasien atau keluarganya mengeluhkan adanya benjolan di kantong
skrotum yang tidak nyeri.
• Pada pemeriksaan palpasi pada skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau
lunak tergantung pada tegangan di dalam hidrokel.
• Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air.
• Bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba.
• Sedangkan bila cairan yang terkumpul banyak, testis akan sulit diraba. Permukaan biasanya halus.
• Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan cahaya di
dalam ruang gelap. Hidrokel berisi cairan jernih dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas
cahaya. Kegagalan transiluminasi dapat terjadi akibat penebalan tunika vaginalis karena infeksi
kronik, massa di skrotum tersebut bukan hidrokel atau kulit skrotum yang sangat tebal, sehingga
harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi.
Penatalaksanaan
• Penatalaksaan pada bayi ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun
dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan
sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah
besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.

• Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah


hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah,
indikasi kosmetik, dan hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat
dan mengganggu pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Varikokel
• Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini
terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu
penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan 21-41% pria yang
mandul menderita varikokel.
Patologi dan Anatomi
• Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab
varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel
sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel
sebelah kiri 70–93 %). Hal ini disebabkan karena vena spermatika
interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus,
sedangkan yang kanan bermuara pada vena kava dengan arah miring.
Di samping itu vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada
yang kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
• Jika terdapat varikokel di sebelah kanan atau varikokel bilateral patut
dicurigai adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat
obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada
vena renails kanan, atau adanya situs inversus.
Patogenesis
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui
beberapa cara, antara lain:

1.Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami
hipoksia karena kekurangan oksigen.
2.Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
3.Peningkatan suhu testis.
4.Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke
testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan
dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
Gambaran klinis dan diagnosis

• Pasien datang ke dokter biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun
menikah, atau kadang-kadang mengeluh adanya benjolan di atas testis yang terasa nyeri.
• Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, dengan memperhatikan keadaan skrotum kemudian
dilakukan palpasi. Jika diperlukan, pasien diminta untuk melakukan manuver valsava atau
mengedan. Jika terdapat varikokel, pada inspeksi dan papasi terdapat bentukan seperti kumpulan
cacing-cacing di dalam kantung yang berada di sebelah kranial testis.
• Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
• Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver valsava
• Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
• Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver
valsava.
Penatalaksanaan
• Masih terjadi silang pendapat di antara para ahli tentang perlu tidaknya
melakukan operasi pada varikokel. Di antara mereka berpendapat bahwa
varikokel yang telah menimbulkan gangguan fertilitas atau gangguan
spermatogenesis merupakan indikasi untuk mendapatkan suatu terapi.
• Tindakan yang dikerjakan adalah:
1.ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi terbuka
atau bedah laparoskopi,
2.varikokelektomi (cara Ivanisevich,) atau secara perkutan dengan memasukkan
bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna ( embolisasi ).

Anda mungkin juga menyukai